Bertumbuh Sebagai Orang Kristen yang Sehat

Sangatlah wajar dan tepat bila merasa gembira karena seseorang bertobat. Itulah peristiwa paling berarti dalam hidup -- dilahirkan baru, menjadi satu ciptaan baru dalam Kristus. Akan tetapi, peristiwa yang berarti dan kegembiraan yang mengikutinya itu tidak membenarkan sikap mengabaikan dan acuh tak acuh terhadap proses pertumbuhan yang rumit yang dijalani setiap orang Kristen melalui kelahiran baru ini. Karena pertumbuhan mencakup begitu banyak hal -- mulai hal-hal kecil, hingga waktu, kedisiplinan, dan kesabaran -- biasanya kita mengabaikan pertumbuhan tersebut dan mengalihkan perhatian kita kepada sesuatu yang bisa cepat kita lakukan, yaitu peristiwa pertobatan itu sendiri.

Quote Eugene Peterson

Penginjilan mendesak kerohanian keluar dari daftar agenda kita. Akan tetapi, melahirkan bayi-bayi bukanlah suatu pekerjaan; hanya mengasuh dan membesarkan merekalah yang merupakan pekerjaan. Tentu lebih mudah untuk melahirkan bayi. Akan tetapi, bila gereja menolak atau mengabaikan pekerjaan berat yang ruwet dan makan waktu yang lama dengan menuntun makhluk-makhluk baru yang lahir untuk menuju kedewasaan, berarti gereja melalaikan bagian utama dari apa yang terdapat di dalam Alkitab.

Rasul Paulus sering memakai kata "pertumbuhan" waktu ia menasihati jemaat untuk terlibat penuh dalam kehidupan mereka dalam Roh. Pada waktu kita menjadi dewasa dalam iman, ia berkata, "Kita bukan lagi anak-anak, ... (tetapi) kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala" (Efesus 4:14-15). "Imanmu makin bertambah" berupa kata pujian kepada sidang jemaat di Tesalonika (2 Tesalonika 1:3).

Petrus menekankan kepada orang percaya, "Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juru Selamat kita Yesus Kristus" (2 Petrus 3:18). Dengan membandingkan mereka dengan bayi-bayi yang baru lahir, ia menyuruh mereka agar "selalu ingin akan air susu yang murni dan rohani, supaya oleh-Nya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan" (1 Petrus 2:2).

Pertumbuhan merupakan kiasan pokok dalam beberapa perumpamaan yang melibatkan kita untuk berpartisipasi dalam Kerajaan Allah. Gambaran pertumbuhan yang dinyatakan secara paling dramatis terdapat tepat di bagian tengah Injil Yohanes (12:24). Yesus mengatakan bahwa jikalau biji itu tidak jatuh ke tanah dan mati, benih itu tidak akan bertumbuh. Pertumbuhan merupakan perhatian utama Injil Yohanes -- menjadi dewasa dalam segala sesuatu yang Allah lakukan dalam Kristus, mengumpulkan semua bagian hidup kita dan semua seluk-beluk kehidupan Yesus menjadi satu keutuhan. Yohanes menyusun Injilnya menjadi dua bagian yang hampir sama yang gambaran pertumbuhan dalam pasal 12:24 ini merupakan poros yang menahan kedua bagian itu menjadi satu.

Jika kita menjalani kehidupan beriman secara alkitabiah, pertumbuhan merupakan sesuatu yang paling wajar di dunia ini -- atau dalam kenyatannya, merupakan hal yang paling adikodrati di dunia.

Jika kita menjalani kehidupan beriman secara alkitabiah, pertumbuhan merupakan sesuatu yang paling wajar di dunia ini -- atau dalam kenyatannya, merupakan hal yang paling adikodrati di dunia. Kita tidak bisa mencegah seorang anak bertumbuh, tetapi kita mengetahui ada orang tua yang berusaha agar anak-anak mereka tetap tidak dewasa seumur hidupnya dan kadang-kadang mereka berhasil. Beberapa pemimpin Kristen melakukan hal itu juga. Akan tetapi, jika para pemimpin dalam himpunan orang Kristen meninggalkan jalan mereka dan membiarkan Roh memimpin langkahnya, pertumbuhan terjadi dan orang-orang percaya memiliki sepenuhnya karunia-karunia Roh waktu Roh hidup dan berkembang dalam kita.

Jika Allah bekerja dalam kita, dengan sendirinya kita akan bertumbuh. Namun, keadaan "dengan sendirinya" itu tidak berarti pertumbuhan berlangsung tanpa rasa sakit. Pertumbuhan membuat bagian-bagian baru dari pikiran, emosi, dan tubuh kita bekerja. Apa yang kita alami pada saat-saat seperti itu sering terasa menyakitkan. Kita tidak biasa mengembangkan diri dengan cara seperti itu. Akan tetapi, rasa sakit ini janganlah mengejutkan kita -- otot-otot kita sakit setiap kali kita melakukan kegiatan baru. Para atlet sudah tahu bahwa otot-otot mereka akan sakit ketika mereka mulai berlatih. Penyerahan diri kepada Kristus dan ketaatan pada semua perintah-Nya membuat kita berkembang melampaui keadaan diri kita, dan itu menyakitkan. Akan tetapi, rasa sakit ini amat berbeda dengan rasa sakit yang diakibatkan oleh siksaan atau penghukuman. Rasa sakit suatu pertumbuhan tidak akan kita sesalkan karena rasa sakit ini justru menuju kepada kesehatan, bukan kepada penyakit atau sakit saraf.

Sebagian besar pertumbuhan terjadi secara tidak disadari. Dalam hal ini, pertumbuhan biologis dan pertumbuhan rohani dapat disamakan. Kita tidak bisa melihatnya terjadi, hanya melihat bahwa itu sudah terjadi -- dan mereka yang paling dekat dengannya sering kali menjadi orang yang paling tidak menyadari.

Quote Kolose

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk memajukan dan menolong pertumbuhan dalam diri kita dan orang lain. Akan tetapi, pertumbuhan yang sebenarnya berlangsung dengan cara yang misterius, jauh melampaui kemampuan kita untuk menyelidiki dan mengawasinya. Segala sesuatu yang kita lakukan itu penting, tetapi tidak satu pun yang bersifat menentukan. Satu hal yang perlu disadari ialah pertumbuhan orang Kristen merupakan pekerjaan Roh; Ia yang memberikan arah dan bentuknya. Perkumpulan Kristen hanya bisa melihat dengan heran pada apa yang terjadi meskipun perkumpulan Kristen itu terlalu sering mengeluh tentang kekacauan dan kesusahan, seperti orang tua yang marah.

Mawas diri dalam hal ini adalah keliru. Roh yang berkuasa dalam iman kita terus-menerus menghalangi tindakan mawas diri. Pertumbuhan itu berlangsung tenang, tersembunyi, diam, dan sunyi. Prosesnya tidak bisa dicapai oleh suatu penyelidikan. Terus-menerus mengukur temperatur kerohanian kita tidaklah baik bagi kesehatan kita. Jika kita mawas diri terhadap pertumbuhan kita, apa yang sesungguhnya kita lakukan adalah menyelidiki perasaan kita -- dan perasaan terkenal akan kebohongannya, khususnya dalam hal iman.

Perhatian kita terhadap pertumbuhan rohani tidak akan menjadi gangguan emosi dengan kecenderungan mawas diri hanya bila kita ikut serta dalam persekutuan ibadah. Pertumbuhan rohani yang sehat membutuhkan kehadiran orang lain -- saudara seiman, pendeta, dan guru. Dengan hidup secara terpencil dan menyendiri, kita tidak bisa bertumbuh. Dua atau tiga orang yang berkumpul dalam nama Kristus akan saling memelihara kesehatan jiwa.

Tuhan memberikan kita bermacam-macam sarana untuk bertumbuh; doa dan Alkitab, ketenangan dan keteduhan, penderitaan dan pelayanan. Akan tetapi, sarana dasar yang paling penting adalah ibadah bersama. Pertumbuhan rohani tidak bisa terjadi dalam keterpencilan. Pertumbuhan rohani bukanlah hal pribadi antara orang Kristen dan Allah. Dalam ibadah, kita datang di hadapan Allah yang mengasihi kita di tengah-tengah orang lain yang juga Ia cintai. Dalam ibadah, lebih dari waktu-waktu lainnya, kita dengan sengaja membuka diri untuk pekerjaan Allah dan kebutuhan sesama kita, keduanya mengharuskan kita untuk tumbuh menjadi sempurna menurut gambar Kristus, yang adalah Allah dan manusia bagi kita. Ibadah secara teratur dan setia sangat penting bagi pertumbuhan kekristenan, sama halnya dengan makanan dan tempat bernaung bagi anak yang sedang tumbuh. Ibadah merupakan terang dan udara, yang di dalamnya pertumbuhan rohani berlangsung.

Audio Bertumbuh sebagai Orang Kristen yang Sehat

Diambil dari:
Judul buku : Pola Hidup Kristen
Judul artikel : Bertumbuh sebagai Orang Kristen yang Sehat
Penulis artikel : Eugene Peterson
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung 2002
Halaman : 55 -- 58
 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA