OKB-Pelajaran 02

Nama Kursus : Orang Kristen yang Bertanggung Jawab
Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab dalam Hal Ibadah dan Persekutuan
Kode Pelajaran : OKB-P02

Pelajaran 02 - BERTANGGUNG JAWAB DALAM HAL IBADAH DAN PERSEKUTUAN

DAFTAR ISI

  1. BERTANGGUNG JAWAB DALAM HAL IBADAH
    1. Penyembahan
    2. Penyembahan Adalah Rencana Allah
    3. Penyembahan Membutuhkan Persiapan
    4. Menyembah Berarti Menyatakan Kebaikan Allah
    5. Menyembah adalah Bersukacita
    6. Menyembah adalah Suatu Penghormatan
    7. Menyembah adalah Suatu Tanggung Jawab
    8. Menyembah adalah Memberi
    9. Kita Beribadah Bersama Dengan Orang Lain
    10. Seluruh Dunia Dipanggil Untuk Menyembah
  2. BERTANGGUNG JAWAB UNTUK PERSEKUTUAN
    1. Apakah Persekutuan Itu?
    2. Rencana Allah Untuk Persekutuan
    3. Hasil-Hasil Dari Persekutuan
    4. Ujian Persekutuan
    5. Metode Allah Untuk Persekutuan
    6. Apakah Tujuan Persekutuan Kita?

DOA

BERTANGGUNG JAWAB DALAM HAL IBADAH DAN PERSEKUTUAN

  1. BERTANGGUNG JAWAB DALAM HAL IBADAH

    Merenunglah sejenak untuk memikirkan ini, mengapa ketika Yesus ada di dunia perlu menyembah Bapa? Mengapa orang Kristen perlu menyembah atau beribadah? Apakah keuntungannya? Perbedaan apa yang akan terjadi? Beribadah adalah pusat dari kehidupan seorang Kristen (1 Tawarikh 16:23-34). Kelakuan orang Kristen, perkataan dan kasihnya untuk orang lain tergantung pada kasihnya kepada Allah. Dan kasihnya untuk Allah terlihat dalam kesungguhan dan kedalaman penyembahannya kepada Allah.

    1. Penyembahan

      Dalam Perjanjian Lama, Ibadah selalu berhubungan dengan upacara-upacara. Bagaimanapun juga, upacara tersebut tidak boleh menggantikan bagian penyembahan rohani (Mikha 6:6-8).

      Dalam Perjanjian Baru, kesederhanaan lebih penting dan diutamakan dalam penyembahan orang Kristen. Penyembahan biasanya termasuk pujian, doa, pembacaan Alkitab dan pengajaran Alkitab. Penekanan dalam penyembahan adalah kerohanian, persembahan dan kasih dari dalam hati. Yesus berkata bahwa Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. Yohanes 4:24.

    2. Penyembahan adalah Rencana Allah

      Penyembahan adalah rencana dari Allah, bukan dari manusia. Tuhan tahu dengan pasti apa yang dibutuhkan manusia. Seseorang yang benar-benar mengasihi Allah tidak dapat hidup tanpa menyembah Tuhan, bukan untuk mendapatkan sesuatu dari Dia, tetapi karena kita mengasihi-Nya. Kita menyenangkan hati Tuhan saat kita menyembah-Nya melalui pujian penyembahan dan ucapan syukur. (1 Tawarikh 16:23-24)

    3. Penyembahan Membutuhkan Persiapan

      Dalam 1 Tawarikh 16:29, Tuhan memberkati orang-orang yang benar-benar menghormati Dia. Kita mempermuliakan Tuhan dengan menyiapkan pikiran kita, roh kita dan tubuh kita untuk beribadah. Bangsa Israel sangat bersungguh-sungguh dengan agama. Para imam berpakaian dengan sangat teliti untuk peran mereka di dalam penyembahan umum. Umat Allah harus disiapkan dengan berbagai cara saat mereka masuk ke dalam hadirat Allah yang kudus dalam penyembahan.

    4. Menyembah Berarti Menyatakan Kebaikan Allah

      1 Tawarikh 16:24-27 menuliskan bahwa, dalam menyembah Tuhan kita harus memiliki sikap hati yang berkenan di hadapan Tuhan, sikap hati yang kudus dan suci, dan bukan untuk mencuri kemuliaan Allah di hadapan orang lain, kita harus mengagungkan Tuhan yang begitu besar dalam kehidupan kita. Dalam penyembahan kita menyatakan penyelamatan Allah, kemuliaan-Nya dan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar. Kita harus menyatakan kebenaran itu kepada semuanya yang mau mendengar dari hari ke hari. Karena hanya Tuhan yang layak untuk menerima hormat, pujian dan penyembahan kita.

    5. Menyembah adalah Bersukacita

      "Bernyanyilah bagi Tuhan, hai segenap bumi, kabarkanlah keselamatan yang dari pada-Nya dari hari ke hari." (1 Tawarikh 16:23)

      Orang Kristen memiliki banyak hal yang dapat dijadikan alasan untuk bersukacita, oleh sebab itu ia menyanyi. Beribadah bukanlah suatu kesedihan. Kuasa terang lebih besar daripada kuasa kegelapan. Ibadah merupakan ungkapan kesukacitaan karena Yesus Kristus telah bangkit dari kematian! Kita menyembah Tuhan yang hidup dan penuh kasih, Pencipta dan Juru Selamat kita. Kita tidak menyembah orang lain, sebab orang lain tidak melakukan apa yang telah Yesus lakukan untuk kita. Oleh sebab itu Kehidupan Kristen seharusnya diisi dengan kemenangan, kedamaian dan kasih.

    6. Menyembah adalah Suatu Penghormatan

      Kita gemetar di hadapan-Nya, bukan karena takut tetapi karena kagum dan sangat menghormati kemuliaan- Nya (1 Tawarikh 16:30-34). Tuhan memerintah seluruh jagad raya, Ia adalah Raja! Dengan kekuatan-Nya, Ia menegakkan dunia. Hanya orang bebal yang berkata dalam hatinya, "tidak ada Allah" (Mazmur 14:1).

      Tuhan tidak pernah meninggalkan ciptaan-Nya. Segala sesuatu adalah milik-Nya. Tuhan datang untuk menghakimi dunia ini. Ia memiliki setiap hak untuk mengadili semua yang Ia ciptakan. Ia adalah Tuhan atas semuanya. Marilah kita memuji dan menyembah-Nya.

    7. Menyembah adalah Suatu Tanggung Jawab

      "Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan." (1 Tawarikh 16:29)

      Betapa indahnya untuk datang di hadapan-Nya! Hal ini merupakan suatu penghormatan dan tanggung jawab. Suatu penghormatan sebab Ia kudus, Maha Besar, Pencipta alam semesta, Maha Pengasih, sedangkan kita orang berdosa. Suatu tanggung jawab sebab kita tidak berani mengabaikan Dia. Kita tidak berani melupakan kasih-Nya maupun murka-Nya. Kita tidak berani kehilangan sumber kekuatan kita. Kita tidak berani mengabaikan Penyelamat kita. Kita tidak berani melupakan siapa kita, yakni orang- orang berdosa yang dibebaskan untuk kemuliaan-Nya. Kita adalah milik-Nya! "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:19-20)

    8. Menyembah adalah Memberi

      Membawa suatu persembahan adalah suatu tindakan penyembahan. Penyembahan yang sejati bukan saja melibatkan diri untuk menerima, melainkan juga untuk memberi. Saat kita mempersembahkan diri kita ke dalam hadirat-Nya, kita mempersembahkan pujian kita, ucapan syukur kita dan pemberian kita (1 Tawarikh 16:16-19). Ataupun jika kita membawa seekor kambing, seekor domba atau uang, kita membawa kemuliaan bagi-Nya, dan kita membangun gereja-Nya dengan pemberian persembahan kita. Dan dalam memberi kita harus memiliki sikap hati yang benar di hadapan Tuhan, jangan kita memberi karena ingin menyombongkan diri atau mencari kemuliaan bagi diri sendiri karena itu hal yang tidak berkenan bagi Tuhan.

    9. Kita Beribadah Bersama dengan Orang Lain

      "Kepada Tuhan, hai suku-suku bangsa, kepada, Tuhan sajalah kemuliaan dan kekuatan!" (1 Tawarikh 16:28) Semua bangsa dipanggil untuk menghormati Tuhan. Di dalam Alkitab ada waktu-waktu untuk penyembahan pribadi, tetapi lebih dititikberatkan pada penyembahan secara berkelompok. (baca Mazmur 42:5 dan Ibrani 10:25).

    10. Seluruh Dunia Dipanggil untuk Menyembah

      Keinginan Allah yang terbesar adalah supaya seluruh dunia menyembah Dia. Ia telah menciptakan bumi dan seluruh jagad raya. Ia adalah Tuhan atas seluruh dunia. Pujian merupakan wujud kasih dan rasa terima kasih kita kepada Tuhan. Untuk itu, semua orang harus memuji Tuhan. Jika ada orang yang memiliki kekuasaan yang besar sehingga ia menganggap dirinya utusan Tuhan ataupun dewa, maka orang tersebut akan terkena murka Tuhan, karena Tuhan kita adalah Tuhan yang cemburu, Dia tidak ingin umat-Nya menyembah ilah lain. Segala hormat dan kemuliaan hanya bagi Tuhan. (1 Tawarikh 16:23)

  2. BERTANGGUNG JAWAB UNTUK PERSEKUTUAN

    Selain ibadah, orang Kristen juga dituntut bertanggung jawab untuk ikut dalam persekutuan, seperti yang dituliskan dalam 1 Yohanes 1:6-7.

    1. Apakah Persekutuan Itu?

      Persekutuan berarti menerima kasih dari orang lain dan memberikan kasih kepada orang lain. Yesus membasuh kaki para murid-Nya, tetapi Ia juga membiarkan Maria membasuh kaki-Nya dengan air matanya. Yesus memberi makan 5000 orang tetapi Ia juga rela membiarkan Maria dan Marta memasak untuk-Nya. Artinya ialah kita harus saling membantu sehingga kita menjadi seperti yang Tuhan inginkan saat kita memberi dan menerima kasih di dalam persekutuan.

      Ibrani 10:24,25, 1 Yohanes 1:5-7, dan Kisah Para Rasul 2:42-47 menyatakan bahwa, kita harus memikirkan bagaimana kita dapat menolong satu sama lainnya untuk menunjukkan kasih dan perbuatan baik. Bagaimanakah umat percaya menguatkan dan memperbaiki persekutuan mereka? Kita perlu menyediakan waktu yang berarti untuk bersama, bahkan seperti yang dilakukan orang-orang percaya setelah Pentakosta. Mereka membuat suatu rencana, memberi waktu, usaha dan tenaga demi terwujudnya suatu persekutuan. Apakah Anda sedang memberikan waktu, usaha dan tenaga Anda untuk memiliki persekutuan Kristen?

    2. Rencana Allah untuk Persekutuan

      Di dalam kasih, Allah Bapa memberi kita Raja Damai, anak-Nya yaitu Yesus Kristus. Kasih Yesus dinyatakan dalam Yohanes 13:1. Yesus akan segera meninggalkan dunia ini untuk kembali kepada Bapa Surgawi- Nya. Ia telah berdoa untuk kita semua yang percaya kepada- Nya saat Ia menyiapkan diri untuk keberangkatan ini. Dalam Yohanes 17, secara khusus Yohanes 17:11 dan Yohanes 17:22, Yesus berkata bahwa Dia dan Allah Bapa adalah satu. Apakah isi doanya untuk kita? Allah sangat mengasihi kita. Ia rindu agar kita memiliki kasih itu dan terikat kasih antara yang satu dengan yang lain. Apakah Anda rindu untuk memiliki kasih itu dan terikat kasih dengan sesama Kristen?

    3. Hasil-hasil dari Persekutuan

      Persekutuan sejati membawa hasil yang positif. Saat Anda mempelajari persekutuan di hari Pentakosta, perhatikan apa yang terjadi:

      • Saling membagikan uang untuk orang yang memerlukan

      • Tanda-tanda ajaib dan mujizat
      • Kerelaan semua orang
      • Orang-orang yang diselamatkan Allah ditambahkan dalam kelompok mereka.

      Apakah persekutuan kita membawa hasil-hasil seperti ini?

    4. Ujian Persekutuan

      Allah memerintahkan, "Barang siapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya." (1 Yohanes 4:21). Lalu, 1 Yohanes 3:14 mengajarkan kita mengetahui gambaran seorang Kristen yang sejati. Yohanes menggambarkan perubahan itu seperti pindah dari kematian menuju kehidupan. Kini tidak ada pilihan bagi orang percaya, suatu metode untuk menguji orang Kristen yang sejati yaitu hidup saling mengasihi. Dalam 1 Yohanes 2:3-6, menyatakan jika kita mengaku bahwa kita telah mengenal Allah, maka kita akan melakukan perintah- perintah-Nya. Salah satu perintah Allah itu ialah supaya kita hidup saling mengasihi. Apakah Anda telah mengenal Dia?

      Masalah-masalah yang kemudian muncul dalam hubungan atau persekutuan disebabkan karena dosa seseorang atau lebih banyak orang lain lagi. Apakah dalam hal ini, Tuhan akan menerima pemberian atau persembahan-persembahan kita? Bacalah apa yang dikehendaki Tuhan Yesus dalam pengajaran atau khotbah-Nya di atas bukit (Matius 5:23-24). Yesus tidak memberitahu kita apakah orang di mezbah tersebut adalah orang yang berbuat salah atau orang yang disalahkan. Apakah yang akan kita lakukan jika kitalah yang berbuat salah itu? Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 1 Yohanes 1:9 dan Yakobus 5:16. Tuhan memberikan sebuah janji untuk mengampuni dan membersihkan kita jika melakukan apa yang diberitahukan-Nya kepada kita.

    5. Metode Allah untuk Persekutuan

      Penulis surat Ibrani memberi kita nasihat "agar jangan sampai akar pahit muncul dan menyebabkan masalah, sehingga banyak orang tercemar." Nasihatnya adalah "Berusahalah hidup damai dengan semua orang" (Ibrani 12:14-15).

      Dalam suatu persekutuan kadang-kadang kita harus menghubungi beberapa orang yang mengecewakan hati kita, yang dapat menjadi sumber perpecahan dalam persekutuan. Ini di luar kemampuan manusia untuk mengatasinya. Hanya kuasa Allah yang tinggal di dalam kita yang dapat mengasihi orang-orang yang menyakiti kita. Tuhan telah memberikan kepada kita kasih yang melebihi kasih manusia, yang disebut kasih agape. Kasih agape menolong kita mengasihi orang- orang yang sulit untuk dikasihi, yang tidak layak untuk menerima kasih kita dan yang tidak menginginkan kasih kita. Allah menaruh kasih ini di dalam kita. Apakah Kristus membatasi kasih-Nya? Tidak! Ia mengampuni orang-orang yang meludahi-Nya dan mencucukkan paku di tangan-Nya. "Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34).

    6. Apakah Tujuan Persekutuan Kita?

      Apakah kita hidup dalam persekutuan yang bersukacita, saling membantu atau memelihara kesatuan Roh di dalam dan oleh ikatan kasih? Apakah kita hidup dalam kerendahan hati, lemah lembut dan kesabaran dan "tunjukkan kasih dalam hal saling membantu?" (Efesus 4:1-3). Itulah sebenarnya yang menjadi tujuan dari persekutuan Kristen yaitu supaya ada kebersamaan (kesatuan) dan saling membantu satu dengan yang lain. Karena kita merupakan satu tubuh di dalam Kristus, jika ada saudara kita seiman yang tersakiti maka kita akan merasa sakit juga. Ada dua hukum kasih yang harus kita terapkan dalam hidup kita sebagai orang percaya; yaitu "Kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia seperti kamu mengasihi dirimu sendiri." Hukum ini harus senantiasa kita pegang dan menjadi landasan hidup Kristen kita. Inilah inti dari persekutuan kita di dalam Kristus Yesus.



Akhir Pelajaran (OKB-P02)

DOA

"Tuhan Yesus Kristus, aku mengucap syukur untuk pemahaman tentang pentingnya beribadah dan menyembah Engkau. Ajarkan aku untuk senantiasa menghargai waktu ibadah sehingga aku boleh terus menikmati kehadiran-Mu. Juga ajarkan aku untuk senantiasa hidup dalam kasih dan persekutuan bersama orang-orang percaya yang lain. Amin."

[Catatan: Tugas pertanyaan ada di lembar terpisah.]

Taxonomy upgrade extras: