PESTA // PENDIDIKAN ELEKTRONIK STUDI TEOLOGIA AWAM \\ PESTA
Nama Kursus | : | APOLOGETIKA UNTUK AWAM I (AUA I) |
Nama Pelajaran | : | Filsafat Non-Kristen dan Kristen |
Kode Pelajaran | : | AUA I-P06 |
Pelajaran 06 - FILSAFAT NON-KRISTEN DAN KRISTEN
*Instruksi*
Harap setiap peserta mengikuti petunjuk mengerjakan tugas sbb.:
- Bacalah Bahan Pelajaran dan semua Referensi Pelajaran 06 dengan
teliti.
- Bacalah Pertanyaan (A) dan (B) di bawah ini, kemudian jawablah
dengan benar dan lengkap.
- Apabila Anda mendapatkan kesulitan sehubungan dengan isi Bahan
Pelajaran, silakan menghubungi Pembimbing di:
< yulia(at)in-christ.net >
Selamat mengerjakan!
Perhatian:
Setelah Anda menjawab tugas tertulis ini, mohon kirim kembali tugas
ini dalam bentuk plain text (e-mail biasa) dan BUKAN DALAM BENTUK
ATTACHMENT ke:
==> < staf-pesta(at)sabda.org >
PERTANYAAN (A):
- Filsafat [............] berdasar pada kemandirian pikiran manusia
yang lepas dari Allah. Sedangkan filsafat [.............] berakar
pada ketergantungan total pada Allah.
- Filsafat Kristen dapat digambarkan sebagai suatu bangunan yang
besar dan disangga oleh satu tiang utama, yaitu [............].
- Komitmen ketergantungan mutlak pada Allah tidak hanya untuk urusan
masalah gerejawi, tapi juga untuk [............].
- Perbedaan antara filsafat yang berdasar pada kemandirian pikiran
manusia dan filsafat yang berakar pada ketergantungan pada Allah,
membentuk jurang pemisah yang besar, yang hanya bisa dijembatani
dengan [.............] dari Allah.
- Filsafat [.............] memerlihatkan dilema bahwa mereka memiliki
"keyakinan yang mutlak bahwa tidak ada keyakinan-keyakinan yang
mutlak".
- Kepastian orang Kristen tidak dihancurkan oleh apa yang tidak
diketahuinya, karena [.............] menyediakan pengetahuan yang
cukup bagi manusia, bahkan dalam keterbatasan manusia sekalipun.
- Hanya melalui persekutuan dengan [............] dalam iman, kita
dimungkinkan untuk dapat melihat Allah, dunia, dan diri kita
sendiri dengan tepat dan benar.
- Ketidakpastian orang Kristen akan ketergantungan pengetahuan pada
Allah disebabkan oleh 2 hal: pertama, ia memiliki [............]
dalam kemampuan untuk mengetahui semua hal tentang wahyu yang Tuhan
berikan; kedua, [............] menyebabkan orang Kristen salah
mengerti dan kadang menolak kebenaran wahyu Allah.
- Untuk memulai berkomunikasi dengan orang non-Kristen dengan cara
yang efektif dan relevan maka kita harus memberikan kesadaran
bahwa tidak daerah yang dikatakan, [..............], dimana orang
Kristen dan non-Kristen bisa memegangnya sebagai satu kesepakatan.
- Apabila kita berharap memenangkan orang non-Kristen ke dalam
Kerajaan Allah, atau paling tidak ke arah itu, maka kita dapat
memerlihatkan kebenaran kekristenan dengan [............] yang
tepat atas kepercayaan kita pada Allah, Kristus, dan Alkitab.
PERTANYAAN (B):
Jelaskan pendapat Anda, mengapa filsafat non-Kristen dan filsafat
Kristen memiliki jurang pemisah yang tidak mungkin bisa dijembatani
oleh usaha manusia?
Untuk menginjili orang non-Kristen kita harus bisa menemukan titik
temu sehingga orang non-Kristen dan Kristen bisa memulai berbicara.
Berikan contoh titik temu yang Anda ketahui.
Kirimkan kembali tugas ini dalam bentuk plain text (e-mail biasa) dan
BUKAN DALAM BENTUK ATTACHMENT ke:
==> < staf-pesta(at)sabda.org >
PESTA ======Pendidikan Elektronik Studi Teologia Kaum Awam====== PESTA