Nama Kursus : DASAR PENGAJARAN ALKITAB
Nama Pelajaran : Pembaptisan dan Perjamuan Tuhan
Kode Pelajaran : DPA-P05
Pelajaran 05 - PEMBAPTISAN DAN PERJAMUAN TUHAN
Daftar Isi
Bacaan Alkitab
Pendahuluan
- Baptisan
- Asal Baptisan
- Siapakah yang Boleh Dibaptiskan
- Tujuan Pembaptisan
- Perjamuan-perjamuan Tuhan Kudus
- Siapakah yang Boleh Mengambil Bagian dalam Perjamuan Kudus?
- Tujuan dari Perjamuan Kudus
Doa
Bacaan Alkitab
1Korintus 11:26.
PENDAHULUAN
Gereja mempunyai dua upacara (sakramen). Yaitu baptisan dan
perjamuan Tuhan (Perjamuan Kudus). Baptisan adalah suatu cara untuk
menjadi seorang anggota gereja. Sedangkan perjamuan Tuhan adalah untuk
para anggota gereja. Keduanya bukan dipikirkan atau di desain oleh
manusia; Tuhan Yesus sendiri yang memberikan perintah kepada mereka (para
murid). Keduanya diberikan untuk menunjukkan suatu gambaran tentang
apa yang sudah diperbuat-Nya bagi kita. Untuk bisa mengikuti bentuk
dan cara yang ditunjukkan oleh teladan dan pengajaran-pengajaran
Tuhan kita Yesus Kristus, maka perlu untuk melaksanakan kedua sakramen
ini sebagai bagian dari ketaatan yang sempurna kepada Kristus.
1. BAPTISAN
Suatu kata dalam bahasa Yunani, yaitu "baptidzo" adalah kata
yang diserap dalam bahasa Inggris menjadi "baptize" dan dalam
bahasa Indonesia menjadi "upacara baptis." Makna sesungguhnya dari
kata ini adalah, diletakkan dibawah permukaan air, dicelupkan. Pada
jaman literatur Yunani kuno, kata ini digunakan ketika seseorang
berbicara tentang sesuatu yang tenggelam. Dibaptiskan, artinya,
seseorang di kuburkan di dalam air (dimasukkan ke bawah permukaan
air). Kemudian dia di angkat dari air, seperti Yesus bangkit dari
kubur. Yesus memberikan tindakan pembaptisan ini sebagai tanda
bahwa seseorang sudah dibawa dalam hidup yang baru. Gereja mula-mula
mempraktekkan baptisan dengan cara menenggelamkan. "...dan
keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan
Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh
Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus..." Kisah Para Rasul 8:38-
39. Ini adalah merupakan ilustrasi dari menenggelamkan.
2. ASAL BAPTISAN
Yohanes Pembaptis adalah yang pertama menggunakan baptisan
sebagai suatu sakramen dalam kekristenan: "Datanglah seorang
yang diutus Allah, namanya Yohanes;" Yohanes 1:6.
Yohanes mengaku bahwa dia diutus untuk membaptis. "...Tetapi
Dia, yang mengutus Aku untuk membaptis dengan air..."
Yohanes 1:33.
Yesus memberikan persetujuan-Nya atas pembaptisan dengan
memberi diri dibaptis, seperti yang diceritakan dalam Matius
3:13-17. Perintah-Nya yang terakhir pada murid-murid-Nya
mengenai semua bangsa adalah; "...baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Anak dan Roh Kudus," Matius 28:19.
3. SIAPAKAH YANG BOLEH DIBAPTISKAN?
Hanya seorang yang sudah mengakui dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan
dan Juruselamat pribadinya dihadapan jemaat yang bisa dibaptiskan.
Jika pembaptisannya tidak menunjukkan imannya sendiri dalam Kristus
dan tidak menggambarkan dilaluinya kematian menuju hidup yang
kekal, pembaptisan tersebut bukanlah pembaptisan menurut Perjanjian
Baru.
Seseorang yang belum mengerti arti pembaptisan belum layak
untuk dibaptis. Tidak seorang pun yang dapat dibaptiskan atas nama
orang lain, sama seperti juga tidak ada orang yang diselamatkan
atas nama orang lain. Seseorang yang belum mencapai usia dimana dia
bisa mengerti Alkitab dengan baik tentang keselamatan, tidak bisa
dibaptiskan. Perjanjian Baru tidak mengajarkan bahwa bayi bisa
dibaptiskan. Pembaptisan adalah merupakan suatu pilihan pribadi,
untuk mentaati perintah Kristus. Seseorang yang percaya dalam
Kristus harus minta kepada suatu gereja untuk membaptiskan dia
sesuai dengan pengakuan kepercayaannya.
4. TUJUAN PEMBAPTISAN
Tiga macam kebenaran digambarkan dalam upacara baptisan.
Pembaptisan menunjuk kembali pada penguburan dan kebangkitan Yesus
Kristus. Pembaptisan juga menyatakan suatu pengalaman perubahan
(perubahan hidup) dalam kehidupan orang percaya: kematian
manusia lama dalam dosa dan bangkitnya manusia baru dalam Kristus.
Ini menggambarkan kebangkitan tubuh saat kedatangan Tuhan.
Ketika tubuh kita masuk dalam air, hal ini menggambarkan
bahwa manusia duniawi kita sudah mati dan dikuburkan bersama-sama dengan kematian
kristus. Ketika tubuh kita keluar dari air, hal ini menggambarkan bahwa kita
telah bangkit dari kematian bersama-sama dengan kebangkitan Kristus dan menjadi
manusia yang baru, yaitu manusia yang lahir baru.
5. PERJAMUAN-PERJAMUAN TUHAN KUDUS
Tuhan kita memulai Perjamuan Kudus di ruang atas sebelum
kematian-Nya di kayu salib. Ini dijadikan sebagai peringatan akan
kematian-Nya bagi kita. Ketika Dia memberikan roti yang sudah
dipecah-pecah kepada murid-murid-Nya, Dia berkata: "Ambillah,
makanlah, inilah tubuh-Ku." Matius 26:26. Kemudian,
ketika Dia memberikan kepada mereka cawan, Dia berkata:
"Minumlah kamu semua, dari cawan ini. Sebab inilah darah-Ku,
darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk
pengampunan dosa." Matius 26:27-28. Sebenarnya tidak ada
kekuatan atau kuasa yang tersimpan dalam roti atau anggur itu.
Keduanya mengingatkan kita akan tubuh Tuhan yang terpecah-pecah dan
darah-Nya yang tercurah.
6. SIAPAKAH YANG BOLEH MENGAMBIL BAGIAN DALAM PERJAMUAN KUDUS?
Perjamuan Kudus merupakan upacara gereja. Ini
dilaksanakan oleh gereja dan diikuti oleh mereka yang sudah
memenuhi syarat-syarat yang tertulis dalam Perjanjian Baru.
Orang-orang yang tidak percaya tidak boleh mengambil bagian
dalam Perjamuan Kudus. Ini juga bukan untuk seorang anak yang belum
mengerti. Bukan pula untuk orang luar yang ingin ikut hanya untuk
kesenangan. Bukan untuk orang kafir yang hanya ingin pamer. Ini
adalah untuk orang-orang yang dosanya sudah diampuni oleh Tuhan
Yesus Kristus. Biasanya yang mengikuti perjamuan kudus adalah orang-orang
yang telah menerima sakramen baptisan kudus.
Perjamuan Kudus memerlukan pengujian yang jujur atas diri
sendiri. Kita harus mengoreksi diri kita sendiri untuk melihat
apakah kita memiliki dosa dalam diri kita. Ini adalah waktu untuk
menyingkirkan semua dosa dan mohon pengampunan Tuhan saat kita
ingat apa yang sudah Kristus perbuat bagi kita.
7. TUJUAN DARI PERJAMUAN KUDUS
Upacara ini mengingatkan kita akan kematian dan darah Tuhan
kita Yesus Kristus yang telah tercurah. Dia mati karena dosa-dosa
kita, karena kita memerlukan seorang Juruselamat, dan karena Dia
rela untuk menjadi Juruselamat. Sangat penting untuk mengingat apa
yang Yesus perintahkan pada para pengikutnya untuk melaksanakan
Perjamuan Tuhan. Dia katakan, "Perbuatlah ini sebagai peringatan
akan Daku" Yesus juga memberikan arti dari roti dan cawan. Dia
mengatakan bahwa cawan adalah simbol dari darah-Nya sebagai darah
perjanjian baru. Allah sudah berjanji untuk membuat suatu
perjanjian yang baru dengan umatnya Yeremia 31:31-34. Yesus
mengumumkan bahwa inilah perjanjian baru tersebut yaitu bahwa hanya
melalui darah-Nya yang tercurah seseorang dapat memperoleh
pengampunan atas dosa-dosanya. Dia mati sehingga kita beroleh
hidup yang kekal.
Akhir Pelajaran (DPA-P05)
DOA
Tuhan Yesus, kami bersyukur karena Engkau telah memberikan
teladan dan perintah kepada kami. Kami bersyukur atas karya penebusan-Mu di
kayu salib. Terima kasih Tuhan Yesus, Amin. [Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain]
|