Nama Kursus : Dasar Pengajaran Alkitab
Nama Pelajaran : Dosa, Setan dan Keselamatan
Kode Pelajaran : DPA-R03a
Referensi DPA-R03a diambil dari:
Judul Buku : Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid I: A-L
Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih OMF, Jakarta, 1994
Halaman : 409 - 410
REFERENSI PELAJARAN 03a - DOSA, SETAN DAN KESELAMATAN
IBLIS
Nama penguasa kejahatan. Ibrani satan, Yunani Satanas, arti
dasarnya 'lawan' (kata itu diartikan demikian dlm Bil 22:22). Kedua ps
pertama Ayb menceritakan Iblis muncul di hadirat Tuhan di antara
'anak-anak Tuhan'. Kadang-kadang dikatakan bahwa dalam bg-bg Alkitab
seperti ini, Iblis tidak dipikirkan sebagai melulu jahat, melainkan
semata-mata salah satu dari makhluk-makhluk sorgawi. Harus diakui
bahwa di situ belum terdapat ajaran yang berkembang seutuhnya, tapi
kegiatan-kegiatan Iblis jelas merugikan Ayub. Acuan PL mengenai Iblis
jarang sekali, tapi Iblis terus-menerus terlibat dalam kegiatan-
kegiatan melawan kepentingan manusia. Ia membujuk Daud untuk
menghitung rakyatnya (1 Taw 21:1). Ia berdiri di sebelah kanan Yosua,
imam agung, dan 'mendakwa' Yosua, sehingga menimbulkan amarah Tuhan
(Za 3:1 dst). Pemazmur menganggap adalah bencana jika Iblis berdiri di
sebelah kanan seseorang (Mzm 109:6, TBI 'pendakwa'). Yohanes berkata
bahwa 'Iblis berbuat dosa dari mulanya' (1 Yoh 3:8), dan acuan-acuan
PL mengenai Iblis mendukung hal ini.
Kebanyakan dari informasi tentang Iblis sumbernya adalah PB, di mana
makhluk jahat yang teramat mengerikan ini disebut Satanas atau ho
diabolos tanpa perbedaan arti, dan dalam hal-hal tertentu juga disebut
Beelzebul (atau Beelzeboul, atau Beezeboul, Mat 10:25; 12:24, 27).
Ungkapan-ungkapan lainnya seperti 'penguasa dunia' (Yoh 14:30) atau
'penguasa kerajaan angkasa' (Ef 2:2) juga digunakan. Iblis selalu
dilukiskan sebagai melawan Allah, dan bekerja untuk menggagalkan
maksud-maksud Allah.
Matius dan Lukas menceritakan, bahwa Yesus pada awal pekerjaan-Nya
mengalami pencobaan berat, ketika Iblis mencobai Dia supaya
melaksanakan tugas-Nya dengan semangat yang keliru (Mat 4; Luk 4; lih
juga Mrk 1: 13). Setelah itu Iblis meninggalkan-Nya 'untuk sementara',
yang berarti bahwa pertarungan itu kemudian diulangi lagi. Hal ini jelas
pada pernyataan bahwa 'Ia sama dengan kita, Ia telah dicobai' (Ibr
4:15). Konflik tersebut bukan kebetulan! Sebab maksud kedatangan Yesus
ke dunia dinyatakan sebagai 'membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis'
(1 Yoh 3:8; bnd Ibr 2:14). Di mana-mana PB melihat konflik besar
antara kekuatan Allah dan kebaikan di satu pihak, melawan kejahatan di
bawah pimpinan Iblis di pihak lain. Hal ini bukanlah pikiran satu atau
dua penulis saja, melainkan umum dan mendasar.
Tak dapat diragukan betapa hebat dan sengitnya konflik itu. Untuk
menekankan kengeriannya, Petrus menggambarkan Iblis 'berjalan keliling
sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat
ditelannya' (1 Ptr 5:8). Paulus lebih memikirkan kelicikan si jahat.
'Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang' (2 Kor 11:14), sehingga
tidak mengherankan bila antek-anteknya nampak sangat meyakinkan dalam
penyamaran mereka. Orang-orang Efesus dinasihati untuk 'mengenakan
seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan
tipu muslihat Iblis' (Ef 6:11), dan ada beberapa acuan tentang jerat
Iblis' (1 Tim 3:7; 2 Tim 2:26). Ay-ay seperti itu menekankan bahwa
orang Kristen (dan bahkan penghulu malaikat, Yud 9) terus terlibat
dalam pertarungan yang tak henti-hentinya tanpa iba dan penuh kelicikan.
Orang Kristen tidak dapat mengundurkan diri dari pertarungan itu. Juga
tidak dapat menganggap bahwa kejahatan selalu kelihatan sebagai
kejahatan. Diperlukan kepintaran, keuletan, kegigihan dan keberanian.
Tapi perlawanan yang mantap terhadap Iblis akan selalu berhasil. Paulus
menasihati pembaca agar melawan Iblis 'dengan iman yang teguh' (1 Ptr
5:9), dan Yakobus berkata, 'lawanlah Iblis, maka ia akan lari
daripadamu' (Yak 4:7). Paulus menasihatkan agar jangan 'memberi
kesempatan kepada Iblis' (Ef 4:27), dan dampak dari mengenakan seluruh
perlengkapan senjata Allah ialah, orang percaya dapat melawan apa pun
serangan si jahat (Ef 6: l 1, 13). Paulus meletakkan kepercayaannya
pada kesetiaan Allah. 'Allah setia dan karena itu Ia tidak akan
membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai
Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar' (1 Kor 10: 13). Ia sadar
benar akan kecerdikan Iblis dan yang selalu berusaha untuk 'memperoleh
keuntungan atas kita'. Tapi Paulus menambahkan 'kita tabu apa
maksudnya' (atau seperti yang dapat diterjemahkan, 'Aku sadar akan
siasat-siasatnya', 2 Kor 2:11).
Iblis senantiasa menentang Injil, sebagaimana nampak di sepanjang
pelayanan Kristus. Iblis bekerja melalui pengikut-pengikut Yesus,
seperti Petrus ketika menolak gagasan tentang salib dan ditegur keras,
'Enyahlah Iblis' (Mat 16:23). Iblis mempunyai rencana selanjutnya
terhadap Petrus, tapi Tuhan Yesus berdoa untuknya (Luk 22:31 dst).
Iblis bekerja juga dalam musuh-musuh Yesus. Justru Yesus menyatakan
kepada musuh-musuh-Nya itu bahwa 'Iblislah yang menjadi bapakmu' (Yoh
8:44). Semua pertentangan itu mencapai puncaknya pada masa sengsara
Yesus. Pekerjaan Yudas dinyatakan sebagai kegiatan si jahat. Iblis
'masuk ke dalam' Yudas (Luk 22:3; Yoh 13:27). Iblis 'membisikkan
rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianan Dia'
(Yoh 13:2). Dengan salib menanti di depan Yesus berkata 'penguasa
dunia ini datang' (Yoh 14:30).
Iblis terus-menerus menggodai manusia (1 Kor 7:5). Alkitab melaporkan
bahwa Iblis bekerja dalam diri seorang percaya Ananias ('mengapa
hatimu dikuasai Iblis ..." Kis 5:3), dan dalam ihwal Elimas terang-
terangan membelokkan jalan Tuhan ('hai anak Iblis ... engkau musuh
segala kebenaran,' Kis 13: 10). Prinsip umum diberikan dalam I Yoh
3:8, 'barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dan Iblis.' Orang
dapat begitu saja menyerahkan dirinya kepada Iblis sehingga ia menjadi
milik Iblis, menjadi 'anak- anaknya' (1 Yoh 3:10). Karena itulah
Alkitab berbicara tentang 'jemaah Iblis' (Why 2:9; 3:9), dan tentang
orang yang diam 'di tempat takhta Iblis' (Why 2:13). Iblis menghalang-
halangi pekerjaan para pemberita Injil (1 Tes 2: 18). Ia merampas
benih unggul yang ditaburkan di dalam hati manusia (Mrk 4:15). Ia
menyebarkan 'anak- anak si jahat' di ladang, yaitu dunia (Mat 13:38).
Kegiatan Iblis dapat berakibat fatal atas jasmani manusia (Luk 13:16).
Ia selalu dilukiskan mempunyai banyak akal dan terus aktif.
Tapi PB tahu pasti keterbatasan-keterbatasan dan kekalahan Iblis.
Kekuasaannya adalah pinjaman (Luk4:6). Ia dapat, melakukan kegiatannya
hanya dalam batas-batas yang telah ditetapkan Allah (Ayb 1: 12; 2:6; 1
Kor 10: 13; Why 20:2,7), Bahkan ia dapat diperalat untuk suatu tujuan
yang benar (1 Kor 5:5; bnd 2 Kor 12:7). Yesus melihat kemenangan perdana
dalam tugas ke-70 murid (Luk 10: 18), dan tentang 'api yang kekal'
sebagai 'yang disediakan bagi Iblis dan malaikat-malaikatnya' (Mat
25:41). Yohanes melihat ini terjadi (Why 20:10).
Di atas telah dikemukakan bahwa konflik dengan Iblis memuncak pada
sengsara Tuhan Yesus. Di situ Yesus menyebut Iblis sebagai
'dilemparkan ke luar' (Yoh 12:31), dan 'dihakimi' (Yoh 16:11).
Kemenangan itu secara khusus - disinggung dalam Ibr 2:14; 1 Yoh 3:8.
Pekerjaan para pengkhotbah ialah 'untuk membalikkan' orang 'dari
kekuasaan Iblis kepada Allah' (Kis 26:18). Paulus berkata dengan penuh
keyakinan 'Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan
Iblis di bawah kakimu' (Rm 16:20).
Kesaksian PB telah jelas. Iblis adalah realitas yang jahat, senantiasa
memusuhi Allah dan umat-Nya. Tapi ia sudah dikalahkan total dalam
hidup, kematian dan kebangkitan Kristus, dan kekalahan ini akan
menjadi nyata dan gena paila akhir zaman.
|