Nama Kursus : Dasar Pengajaran Alkitab
Nama Pelajaran : Kedatangan Kembali Tuhan, Kebangkitan Orang Mati,
Penghakiman dan Kehidupan yang Kekal
Kode Pelajaran : DPA-R06a
Referensi DPA-R06a diambil dari:
Judul Buku : Kebenaran Masa Kini
Penulis : Stephen Tong
Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1993
Halaman : 94 - 108
REFERENSI PELAJARAN 06a - KEDATANGAN KEMBALI TUHAN,
KEBANGKITAN ORANG MATI, PENGHAKIMAN DAN KEHIDUPAN YANG KEKAL
SEMBILAN SARANA PENGHAKIMAN ALLAH
Sarana-sarana atau alat yang pernah Tuhan pakai untuk menjalankan
penghakiman, yaitu:
PENGHAKIMAN HATI NURANI
Allah mencipta manusia dengan hati nurani, maka Allah memakai hati
nurani untuk menjadi alat penghakiman bagi manusia. Hati nurani memang
tidak dapat diandalkan secara mutlak, dan penghukuman hati nurani
tidak mutlak benar, karena hati nurani sendiri sudah dicemari oleh
kebudayaan, agama, segala macam opini bersama (public opinion),
tradisi dan oleh segala macam kebiasaan, penderitaan dan dosa diri
sendiri. Fungsi hati nurani sudah dirusakkan oleh semua hal itu.
Memang hati nurani memiliki suatu ketegasan, mempunyai tugas untuk
menghakimi manusia, namun demikian hati nurani bisa terlalu peka
(over-sensitive), bisa kurang peka, bisa juga didistorsi (dicemari),
dan bisa juga mendapatkan polusi yang menakutkan. Ketika seorang dari
agama lain sedang makan makanan yang lezat, tiba-tiba diberitahu bahwa
makanan tersebut dimasak dengan unsur-unsur yang haram, hati nuraninya
akan memersalahkan dia. Tetapi orang Kristen tidak akan dipengaruhi
oleh pemberitahuan sedemikian. Hati nurani ternyata dipengaruhi oleh
standar-standar dan kriteria-kriteria yang ditentukan oleh otoritas
agama, kebudayaan, tradisi, opini dan kebiasaan-kebiasaan hidup.
Orang yang pertama kali mencari pelacur bukan main takutnya, tetapi
yang sudah biasa bukan main nikmatnya. Hati nuraninya sudah tertidur.
Tetapi mau tidak mau setiap manusia akan mengalami hal sedemikian.
Pada saat permulaan jatuh ke dalam dosa, hati nurani Saudara akan
memberikan teguran yang luar biasa keras kepada Saudara. Tetapi
celakalah Saudara jika hati nurani Saudara sudah tidak lagi memberikan
teguran kepada Saudara.
Setiap kali kita memikirkan penghakiman Tuhan, kita selalu berasosiasi
kepada penghakiman yang terakhir sesudah kita mati. Tetapi jangan kira
Allah menghakimi hanya pada penghakiman terakhir, karena sekarang pun
Allah sedang menjalankan penghakiman melalui hati nurani yang selalu
menegur Saudara. Kalau Saudara sungguh-sungguh takut kepada Allah,
Saudara pasti akan mempunyai kepekaan mendengarkan teguran hati
nurani. Namun demikian, saya harus mengkoreksi satu kemungkinan
kesalahan, yaitu hati nurani kadang-kadang terlalu sensitif.
Ada orang-orang yang hati nuraninya terlalu peka, sehingga mereka
takut kawin, karena mereka menganggap kalau bersetubuh itu merupakan
dosa besar, sehingga ada wanita yang dipengaruhi oleh agama-agama yang
kurang bertanggung jawab menganggap tidur dengan suami sendiri
merupakan dosa besar. Kepekaan sedemikian adalah kepekaan yang terlalu
besar, karena seks memang pemberian Tuhan. Kita memang tidak mau
melakukan itu di luar pernikahan, tetapi kita juga tidak perlu merasa
berdosa, jika kita melakukannya di dalam pernikahan. Terlalu pekanya
hati nurani akan menyebabkan kita hidup di dalam kesusahan dan
penderitaan yang sangat besar, tanpa upah Tuhan.
Kekristenan yang sejati mengajarkan kepada kita, apakah di dalam wadah
yang boleh kita nikmati, di mana kita lakukan itu merupakan adikia,
sesuatu pelanggaran, atau hamartia, sesuatu yang tidak sesuai dengan
apa yang Tuhan tuntut.
PENGHAKIMAN HUKUM TAURAT
Allah memberikan penghakiman kepada manusia melalui turunnya Hukum
Taurat. Kita telah melihat bahwa hati nurani menghentikan manusia
dengan menyumbat mulut manusia yang berusaha untuk melawan Allah. Kita
telah melihat bahwa hati nurani berfungsi untuk menundukkan manusia ke
bawah hukuman Allah, sehingga manusia harus takluk, tidak ada jalan
lain, manusia harus taat kepada Tuhan.
Hukum Taurat juga memberikan pengenalan akan dosa dengan membuka
pikiran manusia. Manusia menjadi tahu bahwa ia telah berdosa. Kita
sadar bahwa kita orang berdosa, lalu hati nurani bagaikan rontgen yang
memberitahukan kepada kita akan kecelakaan yang akan menimpa kita,
yaitu kita sedang menuju kepada kematian, sehingga kita harus lari
kepada Yesus Kristus, untuk mendapatkan pertolongan melalui salib dan
kebangkita-Nya. Hati nurani menghakimi kita, hukum Taurat menghakimi
kita; keduanya ini dipakai Tuhan menjadi alat-Nya di dalam pelaksanaan
penghakiman.
PENGAHAKIMAN MASYARAKAT
Allah menghakimi kita melalui masyarakat. Orang-orang yang berbuat
dosa terlalu hebat mendapatkan celaan yang besar dari masyarakat.
Tempat satu-satunya di dunia, di mana manusia dikubur bukan dengan
peti mati tetapi di kubur di dalam tempayan yang besar adalah di Bagan
Siapi-api. Mayat itu ditelungkupkan dan dimasukkan ke dalam tempayan,
lalu tempayan itu dibalikkan. Setiap tahun, pada hari upacara
peringatan orang mati, mereka menulis surat dan ditempel di tempayan
itu supaya orang mati tersebut bisa membacanya. Kuburan mereka
merupakan suatu tempat di mana kita akan melihat begitu banyak gentong
(tempayan) tertelungkup. Tetapi ketika keluar dari wilayah kuburan
itu, pemandu saya memberi tahu bahwa ada mayat yang hanya diletakkan
di tampi yang besar, di mana tulang-tulang tengkorak, dan tulang-
tulang tubuh dijemur begitu saja di bawah matahari. Ketika saya
tanyakan mengapa mereka tidak dikubur seperti yang lainnya, maka
pemandu itu mengatakan bahwa mereka tidak berhak dikuburkan karena
pada saat mereka hidup mereka adalah pencuri, perampok, pemabuk dsb.,
sehingga ketika meninggal dihukum oleh masyarakat dengan tidak
dikuburkan, tetapi harus dijemur sedemikian. Ketika saya perhatikan,
ada yang tulangnya putih dan ada yang tulangnya coklat. Ketika saya
tanya mengapa ada tulang yang berwarna coklat, ia memberikan jawaban
yang mengejutkan saya, yaitu karena mereka dulunya terlalu banyak
minum ganja atau menjadi perokok, pemabuk, sehingga akibat keracunan,
warna dari ganja itu menembus sampai ke tulangnya. Terlalu banyak
minum alkohol memang membunuh begitu banyak sel di dalam otak, yang
tidak mungkin kembali lagi. Satu cangkir alkohol membunuh paling
sedikit 2 juta sel otak.
Kita tidak mungkin lari dari hukuman Tuhan, janganlah kita bermain-
main dengan hal itu. Kita bukan anjing, kita bukan binatang. Kita
dicipta menurut peta dan teladan Allah, dan kita dicipta untuk
memermuliakan Allah. Maka sampai mati pun tulangnya masih bisa
bersaksi: "Aku peminum candu, aku perokok..."
Mengapa mereka tidak dikuburkan? Karena masyarakat menghakiminya.
Kalau seorang ketahuan menjadi pelacur, langsung orang- orang
melihatnya secara berbeda. Orang yang berdosa dihina oleh masyarakat
Ini namanya hukuman masyarakat.
Masyarakat mempunyai ukuran untuk menilai orang, yang tidak boleh kita
abaikan, sekalipun masyarakat itu sendiri mempunyai banyak kelemahan.
Orang yang terus menipu, melarikan uang orang lain, dia tidak akan
punya muka untuk melarikan diri dari mata orang lain. Mengapa Tuhan
membuat wajah kita berbeda? Kalau semua sama akan merepotkan, yang
suka menipu dan yang suka menolong orang wajahnya sama. Tuhan sengaja
membuat manusia berbeda, sehingga wajah Saudara merupakan suatu ciri,
yang membuat kita tidak bisa melarikan diri. Ini membuat manusia bisa
dihakimi oleh masyarakat.
Allah adalah Allah yang adil, yang menghakimi manusia berdasarkan hati
nurani, hukum Taurat dan masyarakat, dan kemudian pemerintahan.
PENGHAKIMAN PEMERINTAH
Pemerintah didirkan oleh Allah, tidak ada pemerintah yang kuasanya
bukan datang dari Allah. Kalimat ini merupakan kalimat yang tercantum
di dalam Alkitab (Rom.13:1). Semua kuasa politik dan pemerintahan
datangnya dari Allah. Banyak pemerintah yang senang dengan ayat ini,
karena dengan ayat ini mereka seolah-olah mempunyai wibawa dari Allah,
sehingga banyak pemerintah yang paling lalim ingin memakai ayat-ayat
ini untuk menyerang orang Kristen.
Apa artinya semua kuasa pemerintahan dari Allah:
- Semua pemerintah ada karena diijinkan oleh Allah. Kalau Allah tidak
mengijinkan, kuasa pemerintah itu harus jatuh.
- Itu berarti kuasa Allah jauh lebih tinggi dari kuasa pemerintahan,
karena semua pemerintahan diberikan oleh Allah.
- Semua kuasa pemerintah dari Allah, berarti semua pemerintah harus
bertanggung jawab kepada Allah.
- Semua pemerintah dari Allah, termasuk pemerintah sekarang, tetapi
juga pemerintah yang akan datang. Kuasa yang akan datang itu pun
juga dari Allah, karena semua pemerintah dari Allah, termasuk yang
melakukan revolusi menjatuhkan pemerintah, yang menghancurkan
pemerintah yang sekarang, adalah juga kuasa dari Allah.
Iman Kristen bukanlah iman main-main, Alkitab memberikan kepada kita
pengertian jauh melebihi apa yang pernah kita pikirkan atau dengarkan
atau yang pernah kita pelajari. Allah memberikan kuasa kepada
pemerintah, setiap pemerintah menerima kuasa dari Allah. Kuasa yang
diberikan paling sedikit mencakup dua bidang besar. (1) Pemerintah
berhak menarik pajak dari rakyat, yang disebut sebagai kuasa
pengaturan ekonomi Kekristenan berdasarkan wahyu Tuhan yang mengatur
manusia dan menghendaki manusia hidup teratur dalam segala sesuatu.
(2) Pemerintah mempunyai kuasa untuk memakai pedang. Itu berarti
pemerintah mempunyai sistem pertahanan dan militer. Ini merupakan
kuasa pengaturan militer.
Sistem ekonomi dan sistem militer merupakan dua kuasa besar yang ada
di dalam pemerintahan, yang diberikan oleh Allah kepada pemerintah,
supaya pemerintah mengetahui bagaimana membela diri, bagaimana melawan
musuh, dan bagaimana mempertahankan negara, dan untuk menjaga
keamanan. Dalam bagian ini Alkitab secara tegas mengatakan, hendaknya
pemerintah memberikan pahala kepada mereka yang baik, dan menghukum
mereka yang melakukan kejahatan. Disini kita melihat kuasa penghakiman
yang keempat. Allah menghakimi manusia melalui memberikan kuasa kepada
pemerintahan untuk menghakimi manusia.
Dalam hal ini, sama seperti hati nurani yang mungkin dinodai, dipolusi
dan didistorsikan oleh dosa, banyak pemerintahan dunia yang juga sudah
tidak taat kepada Tuhan. Hendaklah Saudara berdoa supaya raja-raja di
dalam pemerintahan Saudara, supaya orang-orang yang berkuasa di negara
Saudara mempunyai perasaan yang takut kepada Allah dan mempunyai sikap
yang sungguh-sungguh di dalam mengadili dan memerintah rakyatnya.
Orang Kristen pada umumnya harus taat kepada pemerintah, dan harus
menaati apa yang diperintahkan oleh pemerintah itu, kecuali mandat
yang Tuhan berikan untuk mengadakan revolusi untuk menggulingkan
pemerintah, tetapi siapa orangnya, kita tidak boleh sembarangan
menganggap bahwa diri kitalah orangnya.
Tuhan memberikan kuasa kepada pemerintah. Namun jika pemerintah itu
sudah tidak mau taat kepada Allah, Ia memberikan toleransi sampai pada
suatu saat kepenuhan dosa dari suatu pemerintahan sudah memuncak, maka
Allah akan memakai cara lain untuk merubah pemerintahan itu, seperti
kerusakan komunisme di Rusia dan Eropa Timur. Pemerintahan yang
dibangun bertahun-tahun, hanya membutuhkan waktu beberapa bulan dan
beberapa minggu saja untuk menghancurkannya. Jika Allah sudah marah,
pemerintahan yang bagaimana pun kuatnya, yang memiliki bom-bom atom
dan bom-bom nuklir seperti Rusia, ketika Tuhan katakan "Waktumu sudah
tiba", ia tidak akan dapat bertahan.
Jangan kita bermain-main dengan Tuhan. Allah adalah Allah yang
memiliki kuasa terakhir. Selama seseorang masih diberikan hak untuk
memerintah, ia masih bisa memerintah, tetapi ketika Allah mengatakan
"cukup", maka ia tidak mungkin bisa berkuasa lebih lama lagi. Jangan
Saudara kira manusia boleh ditakuti.
Ketika saya berkhotbah di Hongkong, saya mengingatkan bahwa orang Hong
Kong tidak perlu terlalu takut tahun 1997. Mungkin Deng Shiao Ping
yang harus lebih takut untuk tahun itu, karena pada tahun itu, usianya
sudah 93 tahun. Mungkin ia tidak akan sampai ke usia itu.
Pada saat saya berkhotbah di Manila, Filipina, saya menyerukan agar
Presiden dan seluruh rakyat Filipina harus sungguh- sungguh bertobat.
Pada saat itu panitia ketakutan, karena Marcos yang saat itu masih
berkuasa, telah menjadi Presiden selama 20 tahun. Mereka mengkuatirkan
kalau 2 tahun kemudian, saya akan mengalami kesulitan untuk datang
lagi ke Filipina. Saya katakan, mungkin dua tahun lagi, ia tidak lagi
memerintah. Dia boleh 20 tahun memerintah, saat itu saya sudah 30
tahun berkhotbah. Dua tahun kemudian, ketika saya kembali ke Filipina,
ia sudah diusir dari Filipina, sedangkan saya masih berkhotbah. Siapa
yang lebih berkuasa? Allah atau manusia? Pemerintah-pemerintah kalau
tidak takut kepada Allah, dan berbuat dosa terus, pada suatu hari
Tuhan akan menyingkirkan pemerintah itu, karena Allah lebih besar dari
segala pemerintahan.
Allah memakai hati nurani, memakai hukum Taurat, memakai masyarakat
dan memakai pemerintahan untuk menghakimi manusia, tetapi Saudara
harus ingat bahwa Allah sendiri lebih berkuasa dan lebih besar dari
segala sesuatu.
Pada saat Yusuf Roni ditahan dan diadili, banyak pendeta yang
dipanggil untuk menjadi saksi. Tetapi kebanyakan pendeta yang
dipanggil untuk menjadi saksi begitu ketakutan, sampai paling tidak
ada 6 pendeta yang berbohong di pengadilan. Yusuf Roni sampai
terheran-heran, pendeta yang mengundang saya berkhotbah di sana,
mengapa ketika dipanggil untuk bersaksi, mereka begitu ketakutan. Maka
di dalam bukunya Pembelaku Yang Agung, ia berulang kali menulis "Ya
Tuhan, kiranya Tuhan mengampuni pendeta-pendeta sedemikian." Pendeta
yang seharusnya mengabarkan pengampunan kini membutuhkan pengampunan
karena sudah tidak bertanggung jawab. Pengadilan-pengadilan belum
tentu adil, tetapi Allah pasti adil adanya.
PENGHAKIMAN SALIB KRISTUS
Penghakiman Allah yang paling keras, yang paling hebat, yang paling
mengerikan yang pemah terjadi atas seseorang adalah penghakiman Allah
pada saat Yesus Kristus dipaku di kayu salib. Jangan Saudara kira
Yesus diadili oleh orang biasa, jangan kira Yesus dipaku di kayu salib
karena kuasa dari Herodes, atau kuasa Hanas dan Kayafas, juga bukan
kuasa dari Pilatus, atau dari rakyat Israel. Yesus di paku di kayu
salib justru karena penghakiman Allah ditimpakan kepada-Nya. Di dalam
Yes 53:10 dengan jelas Alkitab mengatakan bahwa Yahweh telah
menetapkan untuk meremukkan Dia, karena Dia sedang mengganti Saudara
dan saya, Dia sedang menebus dosa Saudara dan saya.
Yesus diadili dan dihakimi di Golgota adalah karena dosa Saudara dan
dosa saya. Inilah penghakiman yang paling berat dan penting. Ayat
"..karena bilur- bilur-Nya kita menjadi sembuh" (Yes 53:5) janganlah
hanya dimengerti sebagai kesembuhan penyakit badan. Penyakit badan
tidak terlalu penting, penyakit rohani Saudara jauh lebih penting,
penyakit jiwa Saudara lebih penting, dan penyakit status rohani
Saudara di hadapan Allah, itulah yang terpenting. Seperti seruan
Yeremia "Kembalilah hai anak-anak yang murtad! Aku akan menyembuhkan
engkau dari (penyakit) murtadmu." (Yer 3:22) Penyakit jasmani tidak
terlalu penting, karena setiap orang suatu hari pasti harus mati.
Mengapa Saudara datang kepada Yesus hanya untuk mencari kesembuhan
badan saja? Pendeta yang selalu meneriakkan: "Datanglah kesini, saya
akan memberikan kesembuhan" akan menarik banyak orang datang. Tetapi
setelah tubuh Saudara disembuhkan, namun jiwa dan iman Saudara yang
sakit tidak pernah disembuhkan, apa gunanya Saudara menjadi Kristen?
"Bilur-Nya menyembuhkan aku" bukan hanya untuk kesembuhan badan,
sekalipun saya percaya hal itu dan Tuhan akan selalu melakukan hal
itu. Namun lebih penting dari itu adalah jiwa Saudara yang sudah
murtad, yang sudah jauh dari Tuhan itu perlu juga disembuhkan oleh
bilur-bilur Yesus Kristus.
"Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan
dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga
orang menutup mukanya terhatiap dia, dam bagi kita pun dia tidak
masuk hitungan. Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang
ditanggungnya, dam kesengsaraan kita yang dipikulnya."
(Yes 53:3-4).
Kristus mati dan dikutuk karena dosa kita. Inilah hukuman yang Allah
Bapa timpakan kepada Yesus.
PENGHAKIMAN PEMBERITAAN INJIL YANG DIDAMPINGI OLEH ROH KUDUS
Pada waktu Injil diberitakan, firman Tuhan dikabarkan, Kristus yang
mati dan bangkit menjadi satu-satunya kabar baik yang diberitakan
kepada manusia. Pada saat itu juga, Roh Kudus bekerja untuk menghakimi
manusia.
Orang yang memaku Yesus di kayu salib, pada saat itu mereka merasa
tidak bersalah, karena ia merasa hanya menjalankan tugas saja. Setelah
selesai bisa pulang. Orang Yahudi juga merasa bahwa Yesus terlalu
kurang ajar, terlalu mengganggu, sehingga setelah Yesus mati mereka
tidak terganggu lagi. Mereka merasa sudah selesai, tetapi sebenarnya
mereka tidak pernah bisa menyelesaikan persoalan mereka karena mereka
membenci Yesus Kristus. Yesus Kristus disalibkan, dibunuh, tetapi pada
hari yang ketiga, Roh Kudus bekerja di tengah-tengah orang yang pernah
memaku Dia, Roh Kudus bekerja mulai dari Yerusalem, dan Roh Kudus
dicurahkan sebagai penggenapan janji Allah akan pengiriman Roh Kudus,
dan berita Injil disampaikan. Hari itu, ada 3000 orang yang tertusuk
hatinya karena Roh Kudus sedang menjalankan penghakiman.
Di dalam Yoh 16: 1-11, Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya
bahwa jika Ia tidak pergi Roh Kudus tidak akan datang, dan kalau Roh
Kudus itu turun, Ia akan menginsyafkan dunia akan dosa, keadilan dan
penghakiman.
Roh Kudus akan bekerja pada saat orang dengan jujur memberitakan Injil
Kristus. Siapa saja, pendeta-pendeta, pemberita Injil, jika Saudara
sungguh- sungguh, dengan hati yang jujur dan tulus memberitakan Injil,
tidak mungkin Roh Kudus tidak bekerja. Pemuda-pemudi jangan takut
bersaksi bagi Tuhan, jangan takut menjadi hamba Tuhan. Tidak peduli
Saudara berbicara dengan kurang fasih, tidak peduli tersendat-sendat,
terlalu pandai atau kurang pandai, asal Saudara berani berdiri dan
bersaksi sungguh-sungguh meninggikan Kristus yang tersalib, tidak
mungkin Roh Kudus tidak menyertai Saudara, karena Roh Kudus datang
untuk memermuliakan Kristus. Tetapi jika Saudara memberitakan diri
sendiri, Roh Kudus akan meninggalkan Saudara. Jika Kristus yang
diberitakan, Roh Kudus akan menyertai dan memeteraikan orang tersebut.
Ada seseorang mengatakan kepada saya bahwa selama ini ia begitu takut
bersaksi, tetapi sungguh ia tidak sangka ketika ia bersaksi, banyak
orang menangis. Siapa bilang Saudara tidak bisa bersaksi? Siapa bilang
Saudara tidak bisa melayani Tuhan? Siapa bilang Saudara tidak bisa
dipakai oleh Roh Kudus? Itu semua karena Saudara belum pernah
mencobanya, kurang memberanikan diri. Saya harap setelah ini Saudara
rela berlutut dan berdoa, "Tuhan aku mau melayani Engkau, berikan
kekuatan kepadaku, aku mau memermuliakan nama-Mu." Maka hari ini juga
Saudara akan dipakai oleh Tuhan.
Pada saat Roh Kudus menjalankan penghakiman, ada sesuatu yang
mengherankan sekali terjadi. Manusia yang dulu menganggap diri sendiri
benar, dan menganggap Yesus salah, sehingga Yesus perlu dipaku, dan
manusia merasa berhak menghakimi Dia, kini diputar-balikkan. Manusia
kini menjadi sadar bahwa Kristus yang benar, kita sendiri yang
berdosa. Bukan Kristus yang harus diadili, tetapi Kristus-lah yang
seharusnya menghakimi kita. Lalu manusia itu rebah di hadapan Tuhan
dengan segala kerendahan hati dan tangisan yang menyatakan pertobatan
yang sejati. Iman langsung timbul di dalam hatinya.
Roh Kudus mengakibatkan Saudara rendah hati, menjadikan Saudara sadar
akan dosa Saudara. Kalau bukan Roh Kudus yang menghakimi seseorang,
tidak mungkin manusia mau menyadari dosa. Kalau seorang pendeta
menyatakan dan terus-menerus menuding Saudara berdosa, Saudara akan
jengkel kepadanya, tetapi jika pendeta itu berkhotbah, "Kamu
berdosa!", lalu Roh Kudus bekerja di dalam hatimu, maka Saudara sadar
bahwa Saudara berdosa.
Pada saat John Sung berkhotbah di Manila dengan begitu keras, maka
banyak orang Tionghoa yang terlalu mementingkan sopan-santun yang
pura-pura, menganggap ia sebagai pendeta gila, sehingga dilaporkan ke
konsulat. Maka konsul itu datang untuk mendengarkan "orang gila" itu.
Tetapi Roh Kudus terus bekerja. Setelah khotbah, John Sung berteriak,
"Yang suka berzinah, cepat bertobat dan maju ke depan!" Satu persatu
orang maju. Juga ketika ia berteriak: "Siapa yang memiliki wanita lain
selain isteri sendiri, cepat bertobat dan maju!" Konsul itu heran luar
biasa, mereka mau mengakui kebusukan diri mereka sendiri di hadapan
umum. Ia sendiri adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Peking,
dimana pada saat itu Mao Tse Dong masih menjadi penjaga perpustakaan.
Setahu dia, orang yang berdosa sulit disuruh mengaku. Orang seperti
itu harus dipukul, disiksa dsb. baru bisa mengaku. Mengapa di sini
orang dengan begitu mudah mau mengaku? Ia melihat beratus orang
menangis dan maju, berdoa minta pengampunan dosa. Akhirnya Konsul ini
pun maju juga. Kejadian seperti ini bukanlah kuasa hukum. Polisi hanya
bisa memakai pukulan supaya Saudara mengaku dosa. Manusia memakai
uang, memakai kuasa militer, memakai pengacara untuk menakut-nakuti
Saudara supaya Saudara mengaku dosa. Tetapi Roh Kudus tidak demikian.
Roh Kudus memberikan suatu visi bahwa cinta Tuhan begitu besar, bahwa
Kristus mati bagi Saudara di atas kayu salib, maka tidak ada jalan
lain bagi Saudara kecuali merendahkan diri dan mengaku dosa.
Penghakiman Roh Kudus adalah memakai kematian Kristus.
Melalui kematian dan kebangkitan Kristus Allah sudah membuka atau
sudah memindahkan dan menggantikan penghakiman yang seharusnya ke atas
Saudara, menjadi ke atas salib, ke atas Anak-Nya sendiri. Penghakiman
Roh Kudus menciptakan pengharapan baru di dalam hati Saudara,
melepaskan Saudara dari kekerasan hati Saudara, dari kedegilan Saudara
dan dari pemberontakan terhadap Allah, dan kembali kepada Allah dengan
segala kerendahan hati, dan mengaku dosa di hatiapan Allah.
PENGHAKIMAN GEREJA
Penghakiman juga dilakukan Roh Kudus melalui Gereja Tuhan. Gereja
adalah salah satu wadah yang Tuhan pakai untuk menjalankan penghakiman
Ilahi. Gereja mempunyai hak, gereja harus menjalankan keadilan Allah,
sehingga anggota-anggota gereja harus mematuhkan diri kepada seluruh
peraturan yang sesuai dengan kehendak Allah.
Yang berzinah, jika ia seorang penatua atau majelis, tegurlah ia dan
berhentikan dia dari menerima Perjamuan Suci. Penghakiman gereja harus
sesuai dengan firman Tuhan. Tetapi saat ini tidak terjadi hal yang
demikian. Gereja-gereja sendiri kini berkompromi dengan dosa. Majelis
dan anggota bersama-sama bekerja mencari pelacur, sehingga keduanya
saling mendiamkan.
Suatu kali saya naik kapal terbang dari Surabaya ke Jakarta. Saat itu
cukup banyak tempat kosong, dan saya melihat ada seorang yang lari
dari depan, lalu duduk di sebelah saya. Ia seharusnya duduk di kelas
Eksekutif, sedangkan saya duduk di kelas Ekonomi. Ia rela meninggalkan
kelas Eksekutif untuk mencari orang yang ia kenal. Ia menemui saya dan
duduk di sebelah saya. Lalu ia bertanya, bolehkah ia menjadi majelis,
padahal ia sudah sering berzinah. Ia menduga saya akan mengatakan
bahwa hal itu tidak apa-apa, cinta Tuhan besar, dan ia akan diampuni.
Tetapi saya secara tegas mengatakan bahwa ia harus bertobat. Gereja
adalah tempat yang dipakai Tuhan untuk menghakimi.
Tetapi saya bukan bermaksud menyatakan ini agar gereja menjadi sombong
dan setiap hari menghakimi orang lain. Gereja adalah juga tempat yang
Tuhan pakai untuk mengampuni dan untuk memberitakan Injil. Yang tidak
mau meninggalkan dosa, dosanya akan tetap padanya, yang mau mengaku
dosa, dosanya akan diampuni, yang dinyatakan terikat, akan tetap
terikat di sorga, dan yang dilepaskan, akan terlepas di sorga (Mat
16:19) Semua ini dinyatakan oleh Alkitab. Biarlah gereja, pemimpin
gereja, pendeta, majelis semua yang melibatkan diri dengan tangan
duniawi ini untuk mengerjakan pekerjaan sorgawi, hendaklah dengan
kesucian hati, dengan kemurnian tangan, dan dengan pikiran yang
mengabdi kepada Tuhan, dan dengan jiwa yang menyerahkan diri kepada
Tuhan, melaksanakan tugas sebagai gereja seturut yang dicatat di dalam
Alkitab. Itulah yang wajar.
PENGKIMAN TAKHTA KRISTUS
Apakah artinya ini? Pada saat Kristus kembali untuk kedua kalinya, Ia
akan mengadili semua orang Kristen. Pengadilan ini tidak bersangkut
paut dengan status dosa Saudara. Kita telah membahas bahwa Paulus
menggunakan dua macam istilah untuk melukiskan dosa, yaitu dosa yang
dalam bentuk tunggal, dan dosa dalam bentuk jamak. Pada saat ia
menyatakan "saya ada di bawah dosa", maka ditulis dalam bentuk
tunggal, tetapi ketika ia mengatakan "saya melakukan banyak
kesalahan", ditulis dalam bentuk jamak. Secara status dosa, kita tidak
lagi dihukum, karena sebagai orang berdosa, status kita ini sudah
diganti oleh Kristus di atas kayu salib. Kita adalah orang berdosa
yang statusnya sudah diwakili oleh Kristus di Golgota. Jadi pada saat
Kristus datang kembali, Ia tidak akan menghakimi kita akan status dosa
kita dan menuntut kita binasa, karena kita yang sudah sungguh-sungguh
lahir baru, yang sudah sungguh-sungguh bertobat, yang sudah dimeterai
oleh Roh Kudus, tidak lagi diadili karena status dosa.
Tetapi orang Kristen tetap harus diadili oleh pengadilan untuk segala
pelayanan kita, kesetiaan kita, dan ibadah kita, murni atau tidak, di
hadapan Tuhan. Ini yang disebut sebagai penghakiman atas keluarga
Allah di hatiapan takhta Kristus. (The judgment of the household of
God before His throne). Di dalam pengadilan ini, Allah menghakimi
anak-anak-Nya; pendeta-pendeta, majelis-majelis dan setiap orang.
Kristen jangan mengira sebagai orang Kristen Saudara berhak berbuat
sembarangan karena Saudara adalah "anak emas" Tuhan. Alkitab berkata,
"Engkau menganggap dirimu lebih baik dari yang lain? Engkau mengira
begitu dimanja dan akan menerima sesuatu keistimewaan? Engkau mengira
bahwa engkau akan bisa menghindarkan diri? Ketahuilah bahwa
penghakiman Allah akan dimulai dari rumah Allah sendiri." Penghakiman
Allah akan dimulai dari rumah-Nya sendiri, mulai dari anak-anak-Nya
sendiri, mulai dari Saudara dan saya yang berdiri di hahapan Allah.
Siapakah yang bisa berdiri? Siapakah yang bisa bertahan? Karena baik
pendeta, majelis, maupun penginjil-penginjil besar yang dijunjung di
hatiapan manusia, tidak ada perkecualian di hadapan Allah. Kalau di
dunia ada banyak orang yang menghormati Saudara, jangan berharap nanti
di sorga malaikat-malaikat atau Roh Kudus akan datang untuk
menghormati Saudara, karena hukuman Allah justru mulai dari keluarga
Allah sendiri.
Jangan mengira kalau kita menegur orang dunia yang berdosa pasti akan
masuk neraka, maka orang Kristen boleh sembarangan. Tidak ada
keistimewaan, tidak ada hak khusus. Baiklah kita sebagai orang Kristen
hidup lebih berhati-hati dan waspada. Pelayanan kita harus lebih
diperhatikan.
Kalau kita melayani Tuhan dengan hati nurani yang suci, dengan suatu
kemurnian untuk memermuliakan Tuhan, maka dengan sendirinya kuasa itu
akan ditambahkan terus kepada kita. Bukan hal kuantitas, tetapi kuasa
untuk memurnikan, kuasa untuk membangkitkan iman, kuasa untuk
memberikan kekuatan, kuasa untuk tahan uji, kuasa untuk melawan segala
penganiayaan dan kesulitan, dan kuasa untuk mempertahankan diri setia
sampai kedatangan Tuhan.
PENGHAKIMAN PENGADILAN TAKHTA PUTIH
Pada hari terakhir, di hadapan Takhta Putih dari Kristus semua orang
jahat akan bangkit, semua orang baik juga akan bangkit, dan akan
dihakimi oleh Tuhan di hadapan Pengadilan yang Terakhir (The Final
Judgment). Orang baik maupun orang jahat semuanya akan dibangkitkan
dan semua harus menghadap kepada Tuhan, dan Alkitab mengatakan bahwa
Allah akan mengadili semua orang atas semua yang mereka perbuat
(Rom.2:6).
Allah menyelamatkan seseorang bukan karena apa yang ia perbuat, tetapi
Allah menyelamatkan seseorang karena apa yang Kristus perbuat bagi
dia. Tetapi Allah akan mengadili seseorang akan apa yang ia perbuat
Kedua hal ini harus dibedakan secara tegas. Pada saat Saudara diadili,
Saudara diadili berdasarkan kelakuan kejahatan, segala pikiran dan
perbuatan Saudara yang tidak senonoh, yang tidak sesuai dengan
kehendak Allah. Tuhan akan datang kembali dan penghakiman pasti akan
dilaksanakan, tidak ada satu pun dosa yang bisa diloloskan dari
penghakiman Allah.
Sudahkah-saudara bertobat, dan beriman kepada Kristus? Sudahkah
Saudara membuka hati Saudara dan menerima Tuhan yang mati dan bangkit
bagi Saudara? Sudahkah Saudara merendahkan hati dan mengatakan "disini
saya dan saat ini saya datang kepada-Mu"?
|