Nama Kursus : Training Guru Sekolah Minggu (GSM)
Nama Pelajaran : Administrasi Sekolah Minggu
Kode Pelajaran : GSM-R06a
Referensi GSM-R06a diambil dari:
Judul Buku : Sekolah Minggu yang Berhasil
Judul Artikel Asli: Administrasi
Penulis : Ralph M. Riggs
Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1978
Halaman : 28 - 35
Alamat Situs : Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen
URL PEPAK : http://www.sabda.org/pepak/pustaka/050894/
REFERENSI PELAJARAN 06A - ADMINISTRASI SEKOLAH MINGGU
ADMINISTRASI SEKOLAH MINGGU
Pengorganisasian sebuah Sekolah Minggu yang baik, tidak hanya
meliputi kelas-kelas tertentu dan pengaturan departemen-
departemennya. Bagian-bagian ini dapat disamakan dengan anggota-
anggota dan sendi-sendi pada tubuh manusia. Tetapi tiap-tiap sendi
dan anggota itu sendiri terdiri dari tulang, daging, darah, dan urat
syaraf, dan kesemuanya itu juga merupakan bagian-bagian dari seluruh
badan. Dalam arti kata, Sekolah Minggu bukan saja mempunyai anggota
bagian dan sendi departemen, tetapi ada orang-orang tertentu di
Sekolah Minggu yang peranannya sama seperti tulang, otot, dan urat
syaraf bagi tubuh jasmani. Yang kami maksud yaitu anggota-anggota
pengurus dan staf pengajar, yang bersama-sama memikul tanggung jawab
untuk Sekolah Minggu itu.
Kedua golongan pekerja ini sama sekali berbeda, meskipun tentu saja
berhubungan erat dan saling membantu. Pertama-tama, anggota-anggota
pengurus itu mempunyai tanggung jawab dalam mengorganisasi Sekolah
Minggu termasuk juga kelancaran jalannya organisasi itu. Selanjutnya
tugas mereka ialah mengangkat staf pengajar, serta memberikan
bantuan yang mereka butuhkan dalam melakukan pekerjaannya. Pelayanan
mereka juga meliputi tugas yang penting, yaitu memperbanyak anggota
Sekolah Minggu dan menjangkau masyarakat di sekitarnya dengan berita
dan pengaruhnya. Secara umum, mereka harus mempunyai kecakapan
memimpin dan ketrampilan di bidang tata usaha.
Di lain pihak, anggota pengurus yang bertugas di bidang pendidikan
Sekolah Minggu mempunyai tanggung jawab dalam menyusun rencana
pelajaran, termasuk merencanakan segala kegiatan dan sesuatu yang
akan diajarkan pada acara pembukaan dan penutupan, selama jam
pelajaran di kelas, dan di tempat-tempat lain. Mereka juga
bertanggung jawab untuk memilih semua guru, mengadakan pelatihan
bagi mereka (baik yang sudah menjadi guru maupun calon guru), dan
mengatur supaya senantiasa ada persediaan guru-guru yang terdidik
untuk memenuhi kebutuhan Sekolah Minggu yang sedang berkembang.
Pengawasan atas semua acara pembukaan dan pengajaran di kelas juga
menjadi tanggung jawab anggota pengurus tersebut. Mereka juga
bertanggung jawab untuk memilih perlengkapan Sekolah Minggu dan
memulai serta mengawasi suatu perpustakaan Sekolah Minggu.
Dapat dilihat bahwa kedudukan anggota-anggota pengurus dan staf
pengajar dalam sebuah Sekolah Minggu mirip sekali dengan kedudukan
seorang ayah dan seorang ibu dalam rumah tangga. Bagian administrasi
bertanggung jawab dalam pengaturan seluruh Sekolah Minggu, meskipun
sebenarnya bagian pendidikanlah yang lebih penting. Bagian
administrasi memilih, memperlengkapi, membantu, dan melindungi
bagian pendidikan, sedangkan bagian pendidikan berhubungan langsung
dengan murid-murid, mengajar, memberi semangat, dan pada umumnya
menjadi "ibu" (pengasuh) bagi mereka.
PEMIMPIN UMUM
Bapa dan kepala seluruh Sekolah Minggu ialah pemimpinnya. Ia tidak
hanya mengepalai badan pengurus, tetapi juga mempersatukan dan
menguatkan Sekolah Minggu itu, selain juga menjadi kepala staf
pengajar.
Pada pundak para pemimpinlah terletak tanggung jawab langsung atas
suksesnya seluruh Sekolah Minggu. Ia menjadi pengurus umum semua
departemen dan memimpin semua kegiatannya. Ia membawahi tiap anggota
pengurus dan guru Sekolah Minggu dan mereka bertanggung jawab
kepadanya. Sebaliknya ia bertanggung jawab kepada gembala dan
majelis gereja. Pemimpin jemaat yang cakap dan bersemangat rohani
akan menuntut setiap pemimpin Sekolah Minggu agar ia sungguh-sungguh
mempelajari cara-cara yang terbaik untuk menjalankan sebuah Sekolah
Minggu yang berhasil, dan agar ia juga mampu menerapkan cara-cara
itu di Sekolah Minggunya sendiri. Pemimpin Sekolah Minggu memiliki
dua tugas, yaitu mencita-citakan bagaimana seharusnya mutu dan
besarnya Sekolah Minggu, serta mengatur langkah-langkah dari minggu
ke minggu untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Besarnya Sekolah Minggu juga akan menentukan banyaknya pekerjaan dan
tugas-tugas kecil yang akan ia kerjakan. Makin kecil Sekolah Minggu,
makin banyak tugas dalam bidang administrasi dan pengajaran yang
dapat ia lakukan sendiri. Tetapi makin besar Sekolah Minggu itu,
makin ringan pula tanggung jawabnya karena akan ada banyak pekerjaan
kecil yang dapat ia serahkan pada bawahannya. Di satu sisi, Sekolah
Minggu yang kecil mungkin hanya akan membutuhkan pembantu-pembantu
yang menjabat sebagai sekretaris dan bendahara serta beberapa guru.
Di lain pihak, jika Sekolah Minggu itu cukup besar, semua tanggung
jawab dan tugas di bidang pendidikan dan administrasi dapat dipikul
bersama orang-orang lain, dan pemimpin cukup menjalankan pengawasan
umum atas Sekolah Minggu tersebut. Bagi Sekolah Minggu yang tak
terlalu kecil atau besar, pemimpin harus dapat memutuskan berapa
banyak pekerjaan yang dapat ia kerjakan sendiri tanpa mengurangi
efektivitasnya sebagai pemimpin. Tetapi dalam memutuskan hal itu, ia
pun harus hati-hati supaya tidak mengambil terlalu banyak porsi
pekerjaan yang sebetulnya dapat dilakukan orang lain. Kesalahan
dalam hal ini akan mengakibatkan adanya pekerja-pekerja yang tak
mempunyai pekerjaan, pemimpin yang begitu sibuk sehingga tak lagi
mempunyai waktu untuk melihat dan merencanakan kemajuan bagi Sekolah
Minggu, dan mungkin juga terbengkalainya beberapa pekerjaan kecil
yang sebelumnya ia kira dapat dilakukannya sendiri.
Satu-satunya ciri khas yang harus dimiliki seorang pemimpin Sekolah
Minggu, terlebih dari semua yang lain ialah kerohanian dan watak
yang tidak bercela. Ia harus benar-benar telah bertobat, sungguh-
sungguh berserah, dan senantiasa dipenuhi Roh Kristus, karena ia
merupakan saluran utama yang mengalirkan hidup Allah ke dalam
Sekolah Minggu. Sebagaimana seorang gembala jemaat, demikian juga
seorang pemimpin Sekolah Minggu hendaknya adalah seorang Kristen
yang rohani, berpengalaman serta mempunyai nama baik di antara orang
luar (1Timotius 3:6,7).
Syarat non-rohani yang utama bagi pemimpin ialah kemampuan untuk
mengetahui cara-cara memperbaiki mutu Sekolah Minggunya secara umum.
Ia juga harus mempunyai perencanaan ke depan, mampu mengevaluasi
kekurangan-kekurangan, serta memimpin dan memerintah Sekolah
Minggunya dengan efisien dan semangat. Semua hal itu biasa disebut
kecakapan memimpin atau kemampuan administratif, yang juga meliputi
pandangan serta keberanian yang bermutu tinggi.
WAKIL PEMIMPIN
Tugas wakil pemimpin ialah memegang pimpinan dalam Sekolah Minggu
bila pemimpin umum tidak hadir. Hal ini membuat orang sering
mengartikan bahwa jabatan wakil pemimpin hanyalah jabatan simbolis
saja. Hal itu sebenarnya tak perlu terjadi, karena banyak tugas
dapat diserahkan kepada wakil pemimpin sebagai wujud bantuan nyata
untuk pekerjaan Sekolah Minggu. Ada kalanya wakil pemimpin dapat
bertugas memimpin bagian musik dalam Sekolah Minggu atau menjadi
panitera pendaftaran. Melayani sebagai petugas pendaftaran bisa jadi
adalah kesempatan yang bagus sekali untuk mengabdikan usaha-usahanya
dalam hal memimpin rencana tindak lanjut bagi anggota-anggota yang
tak hadir atau calon anggota. Pekerjaan ini akan dibicarakan
kemudian.
SEKRETARIS
Di bawah pemimpin, dalam hal administrasi Sekolah Minggu, pertama-
tama terdapat sekretaris. Kedudukannya dekat dengan pemimpin, karena
sesudah pemimpin, sekretarislah yang mengetahui seluk beluk
administrasi sekolah itu. Pekerjaan sekretaris ialah mengawasi atau
mengerjakan sendiri (menurut besarnya sekolah) semua catatan
kehadiran dalam pelbagai kelas dan departemen, dan seluruh sekolah,
serta mengumumkannya.
Jika Sekolah Minggu itu juga menerapkan sebuah sistem penilaian
perorangan mengenai kesetiaan murid, sekretarislah yang akan
mengatur palaksanaannya. Ia harus menyediakan daftar murid-murid
yang berhak naik kelas menurut patokan yang ditetapkan oleh sekolah
itu dan memberi ijazah kenaikan kelas kepada mereka. Untuk seluruh
sekolah, ia akan menyediakan catatan perbandingan prestasi per-
periode, perbandingan dengan prestasi-prestasi sekolah lain dan
lainnya. Hal ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dengan
sendirinya akan menumbuhkan suatu keinginan di antara semua yang
terlibat untuk mencapai sasaran-sasaran baru. Ia juga bertugas
menyimpan rincian dan catatan-catatan notulen dari semua rapat kerja
badan pengurus dan guru-guru sekolah serta menyelenggarakan kegiatan
surat-menyurat yang diperlukan atas nama sekolah. (Ia harus
menyiapkan laporan mingguan dan tahunan yang diberikan atau
dibacakan kepada seluruh sekolah).
Semua ini merupakan tugas yang terberat dan terpenting dari semua
tugas Sekolah Minggu. Karena itu tugas ini harus dijalankan oleh
seorang pelaksana yang terampil. Ia hendaknya dapat membagi-bagi
tugas pekerjaan itu kepada sejumlah pembantu dan bawahannya.
BENDAHARA
Anggota pengurus yang akan kami masukkan di sini, ialah bendahara.
Tugas bendahara Sekolah Minggu yang secara umum dikenal, yaitu
menerima dan mengeluarkan dana-dana sekolah, tidak lagi dianggap
sebagai pekerjaan ataupun tanggung jawab utamanya. Apabila segala
hal ihwal mengenai keuangan tersebut ditinjau baik-baik, ternyata
maksud utama menerima persembahan murid-murid Sekolah Minggu bukan
merupakan sebuah kegiatan pengumpulan dana. Rencana keuangan Sekolah
Minggu adalah perlu, namun bukan terutama sebagai sumber pendapatan,
tetapi sebagai pembentuk watak. Perhatian kita yang terutama
bukanlah untuk mengumpulkan uang, tetapi mendidik anak-anak. Dengan
pandangan baru ini, diharapkan bendahara akan mengerti, bahwa
tanggung jawabnya yang utama ialah bekerja sama dengar pemimpin dan
guru-guru dalam hal memberikan pengajaran Alkitab kepada murid-murid
tentang hal memberi dan mendidik mereka untuk melakukan kebiasaan
yang sesuai dengan Alkitab, yaitu hal persepuluhan dan persembahan.
Bendahara harus cakap menyiapkan laporan-laporan pembukuan yang baik
serta membuat rincian tepat dari segala hal mengenai dana. Ia harus
mempunyai tanggung jawab sebagai pengawas dana Sekolah Minggu.
Persembahan khusus untuk usaha-usaha lainnya juga termasuk dalam
pengawasannya. Dalam hal pengeluaran dana sekolah, tentu ia harus
melakukannya atas instruksi dan kuasa dari pengurus sekolah.
Penggunaan uang dengan amat teliti dan laporan berkala yang
terperinci mengenai penerimaan dan pengeluaran, hendaknya dapat
menjauhkan dia dari segala kemungkinan kecurigaan.
|