|
Referensi 03b
|
Nama Kursus | : | Training Guru Sekolah Minggu (GSM) |
Nama Pelajaran | : | Mengenal Anak-anak |
Kode Pelajaran | : | GSM-R03b |
Referensi GSM-R03b diambil dari:
Judul | : | Pedoman Pelayan Anak |
Judul Artikel | : | Perkembangan Alam Pikir Anak |
Pengarang | : | Ruth Lautfer |
Penerbit | : | Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia, Malang, 1993. |
Halaman | : | 43-44 ; 51-53 ; 61-63 ; 71-72 |
PERKEMBANGAN ALAM PIKIR ANAK
Sebagai guru SM kita harus mengerti secara mendalam bagaimana
sebenarnya perkembangan alam pikir anak SM kita. Setelah kita
membicarakan "Cara Berpikir Anak" secara umum dari artikel di atas,
berikut ini kami akan sajikan secara lebih spesifik mengenai
"Perkembangan Alam Pikir Anak" menurut pembagian kelas dan umur dalam
Sekolah Minggu.
PERKEMBANGAN ALAM PIKIR ANAK
ANAK BATITA (Di bawah 3 Tahun)
- Daya konsentrasi terbatas
Anak Batita belum sanggup untuk berkosentrasi dalam jangka waktu
lama. Perhatian cepat dialihkan kepada kegiatan lain. Tetapi ia
dapat mendengarkan sebuah cerita dengan penuh perhatian, asal
ceritanya pendek, tidak melebihi lima menit. Anak batita senang
bila cerita itu diceritakan ulang berkali-kali dengan kata-kata
yang sama.
- Arti kata-kata belum pasti dimengerti
Pada waktu seorang anak berumur tiga tahun ia mengenal k.l. 900
kata dan akan bertambah menjadi k.l. 1500 kata menjelang 4 tahun.
Kebanyakan kata yang dipakai adalah kata benda; bentuk kalimatnya
sederhana, terdiri dari dua, tiga kata saja. Tetapi mereka dapat
menyebut hal-hal yang dilihat. Karena kata perbendaharaan katanya
terbatas, ia belum pasti mengerti arti kata yang didengar dan
dipakai atau dihafal. Karena itu perlu sekali dipakai kata-kata
yang sederhana kalau membawa cerita Alkitab. Kata-kata ayat hafalan
juga perlu dijelaskan.
- Belajar melalui panca indera
Panca indera merupakan gerbang dari otak anak. Melalui melihat,
mendengar, mencium, merasa, dan meraba, anak dapat mengenal dunia
di sekelilingnya. Ia belajar melalui pengalaman langsung.
- Rasa ingin tahu
Anak batita terus bertanya karena didorong rasa ingin tahu.
Pertanyaan pertama merupakan: "Apa ini?" "Apa itu?". Melalui
bertanya seorang anak menambah kemampuan pikiran dan
pengetahuannya. Karena itu pertanyaan-pertanyaan harus dijawab
dengan sabar, meskipun sewaktu-waktu membosankan.
- Mulai mengerti mengenai waktu
Anak batita mengembangkan pengertian mengenai jarak waktu dan mulai
mengerti istilah "kemarin", "hari ini", dan "hari esok". Mereka
juga dapat mengingat kejadian-kejadian yang tidak terlalu lama dan
berbicara mengenainya.
- Kesanggupan menghitung dan mengerti angka
Secara rutin anak batita dapat berhitung sampai sepuluh, tetapi ia
hanya dapat menguasai dua atau tiga benda pada permulaan. Kwantitas
itu bertambah dengan bertambahnya umur.
ANAK KECIL (4-5 Tahun)
- Kuat dalam menghayal
Mereka kaya dalam hal berkhayal. Lewat kesanggupan mengkhayalnya ia
mengisi kekurangan dalam pengertian. Ia sulit membedakan di antara
yang benar dan yang dikhayalkan.
- Suka meniru
Mereka suka meniru. Melalui meniru ia mencari pengalaman untuk
memahami dan memasuki dunia orang dewasa yang makin lama makin
menarik. Melalui meniru pula mereka mendidik dirinya sendiri. Sebab
itu perlu sekali mereka melihat teladan yang baik. Karena mereka
akan meniru segala sesuatu yang menarik perhatiannya, baik atau
buruk.
- Mengembangkan pengertian akan jangka waktu
Anak berumur 4 dan 5 tahun mulai mengerti mengenai minggu, bulan,
dan juga mulai mengerti musim-musim. Tapi mereka tidak mempunyai
pegertian luas akan masa lampau atau masa depan yang luas. Kalau
bercerita kepada mereka cukup menyebut "dulu" tanpa menyebut abad
dan tahunnya.
- Menghitung dan pengertian akan angka
Seorang anak kecil sekarang sudah dapat menghitung sampai angka 30.
Kemudian mereka dapat mencocokkan angka dengan benda yang sesuai.
Mereka senang mempelajari nyanyian yang menyebutkan angka dan
permainan jari yang memakai jari-jari dalam hal menghitung. Mereka
mulai menulis angka.
- Menambah perbendaharaan kata
Anak kecil yang banyak bergaul dengan kakak dan orang dewasa sangat
beruntung dalam hal menambah kata-kata dan menjadi lancar dalam
memakai bahasa. Anak berumur 4 tahun k.l. mengenal dan memakai 1550
kata, anak berumur 5 tahun 2200 kata. Mereka senang berbicara dan
senang mendengar cerita.
ANAK TENGAH (6-8 Tahun)
- Hal menulis dan membaca
Mengikuti kelas satu sampai kelas tiga SD mendorong anak mulai
belajar menulis dan membaca. Mereka bangga jika dapat membaca
kalimat-kalimat pada surat kabar dan majalah. Membaca buku cerita
anak juga menjadi kesukaan mereka, meski dengan perlahan-lahan.
- Haus akan cerita
Meskipun senang membaca, anak tengah belum bisa membaca dengan
cepat. Sehingga mendengar cerita merupakan hal yang sangat
menyenangkan. Mereka mulai membedakan antara cerita dongeng dan
cerita nyata. Bila pada kelompok ini ditanamkan keyakinan bahwa
Tuhan berbicara kepada kita melalui firman-Nya dan bahwa peristiwa
yang diceritakan dalam Alkitab sungguh terjadi, mereka akan
bersemangat dalam mendengarnya dan akan memegangnya sebagai
keyakinan.
- Konsentrasi lebih lama
Anak tengah dapat bertahan lebih lama. Hal ini dikarenakan daya
konsentrasi mereka yang lebih lama. Mereka tahan mengikuti
kebaktian anak yang berlangsung dalam satu jam. Mereka juga dapat
mengerti dan mengikuti instruksi guru.
- Belum mengerti hal yang abstrak
Anak tengah belum dapat mengerti hal yang abstrak, yaitu sesuatu
yang tidak dapat dilihat dan dipegang. Karena itu bila dalam
pelajaran yang disampaikan ada kata-kata yang abstrak, guru perlu
menjelaskannya, seperti kata iman dan pengampunan. Istilah- istilah
semacam itu hendaknya dijelaskan melalui peristiwa dalam cerita.
Mereka hanya mengerti kata-kata dalam arti yang sebenarnya.
- Cara berpikir "hitam putih"
Pengertian anak tengah masih sederhana dan polos. Cara berpikir
mereka adalah "hitam putih". Yang baik sungguh baik dan yang jelek
sungguh jelek. Mereka belum mengerti besarnya komplikasi
kepribadian seseorang. Bahwa seseorang pada satu saat bisa
melakukan hal yang baik dan kemudian hari melakukan hal yang tidak
perlu dicontohi, masih terlalu sulit untuk pengertian mereka.
- Belum mempunyai pendapat sendiri
Pola pemikiran anak berumur 6-8 tahun masih tergantung pada
orangtua atau guru mereka. Itu berarti, pola penilaian positif yang
ditanamkan oleh orangtua atau guru mempunyai pengaruh besar dalam
hidup mereka. Dalam rangka membangun kepribadian anak, sebaiknya
mereka diberi kesempatan untuk belajar mengambil keputusan atas
hal-hal yang sederhana, juga diijinkan bertanya atau memberikan
pendapat secara spontan.
- Hidup dari hari ke hari
Keterbatasan tetapi juga keindahan dari cara hidup anak tengah
adalah hidup dari hari ke hari. Mereka tidak terlalu melihat ke
belakang dan tidak menguatirkan hari esok. Itu sebabnya mereka
belum tertarik pada sejarah, baik sejarah umum maupun sejarah
Alkitab.
ANAK BESAR (9-11 Tahun)
- Daya konsentrasi baik
Anak besar telah mempunyai daya konsentrasi yang baik. Mereka
sanggup duduk untuk mendengar cerita selama 20 - 25 menit. Kesukaan
mereka mempelajari sejarah dapat diisi dengan cerita dalam urutan
sejarah Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Juga dapat diajarkan
mengenai peta Alkitab yang berhubungan dengan cerita yang
disampaikan. Daya konsentrasi yang baik ini juga memungkinkan anak
besar mempelajari ayat hafalan yang lebih panjang kalimatnya.
- Mempunyai banyak minat
Pengalaman dan kesanggupan baru menimbulkan banyak cita-cita pada
anak besar. Mereka senang berolahraga, mengumpulkan perangko atau
gambar pahlawan/tokoh, juga benda-benda dari alam semesta. Banyak
hal yang menarik minat anak besar. Melalui ketertarikan ini mereka
menyiapkan diri untuk memilih cita-cita yang akan dikembangkan.
Bila pengembangan cita-cita dibangun bersama dengan pengenalan akan
Allah, masa depan akan sampai dalam takut akan Tuhan.
- Suka membaca
Keinginan untuk menemukan banyak hal yang baru mendorong anak besar
untuk membaca. Mereka tidak lagi tertarik pada cerita khayal,
tetapi kepada hal yang sungguh-sungguh terjadi. Alangkah baiknya
jika Sekolah Minggu membuka perpustakaan dan menyediakan buku-buku
yang mengisi kebutuhan anak besar itu.
- Mulai berpikir logis
Sejalan dengan kemajuan dalam ilmu pengetahuan yang diperoleh di
Sekolah Dasar, anak besar semakin terlatih dalam hal berpikir.
Memahami hal ini, dalam interaksi kelas sebaiknya guru menciptakan
pertanyaan-pertanyaan yang merangsang pikiran anak. Searah dengan
perkembangan logika mereka, anak besar memperhatikan apakah hidup
seseorang sesuai dengan perkataannya atau tidak. Mereka sendiri
ingin berbuat hal yang benar dan menuntut orang dewasa melakukan
apa yang mereka katakan.
|
|
|
|