MERAMPAS DARI API

Selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. (Yudas 1:23)

Hari Sabtu pagi kita PD Yoel bersiap akan pergi pelayanan ke Cilegon, ketika saya menerima telpon dari kakak di Jawa Tengah yang meminta kita untuk menjenguk saudara yang sedang kritis di ICU sebuah Rumah Sakit karena sakit Leukimia (kanker darah).

Jam 10:15 kita sampai di RS tersebut di Jakarta Barat dan masuk ke ruang ICU. Di dalam ruangan, semua keluarga berkeliling di tempat saudara berbaring koma, penuh dengan selang infus dan obat-obatan, oxygen, kabel-kabel monitor dan ventilator untuk membantu pernafasan dan kerena paru-parunya tidak berfungsi. Semua keluarga merapalkan ayat-ayat kitab sucinya karena mereka non Kristen.

Saya berdiri di belakang mereka dan di dalam doa, Tuhan Yesus memperlihatkan Roh saudara saya berwarna merah seperti dipanggang api.

Kemudian saya berdoa dengan berbisik (bersuara) supaya Rohnya mendengar, memerintahkan Rohnya tunduk kepada Roh Kudus dan mengikuti kata-kata yang saya ucapkan, yaitu :
- Menolak dan memutuskan ikatan agama-agama dunia dan semua perjanjian dengan roh jahat.
- Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat
- Menyerahkan tubuh, jiwa, Roh dan kehendak bebas menjadi milik Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus.
- Mengucapkan pengakuan Iman Rasuli (dengan dibimbing)
- Mengucapkan doa Bapa Kami (dengan dibimbing).

Tuhan Yesus memperlihatkan Rohnya menurut mengikuti satu persatu perkataan yang saya ucapkan, dan pada saat itu ada selubung cahaya berwarna biru yang membungkus Rohnya - menggantikan warna merah kuning api yang sebelumnya membakar. Kemudian Rohnya mengambil nafas panjang dan mulai bernafas dengan lega. Wajahnya penuh damai sejahtera dan sukacita dari surga. Puji Tuhan!

Begitu tubuh Rohnya diselubungi cahaya biru yang kudus, semua serangan iblis lenyap dan tidak bisa lagi menguasai sekalipun semua keluarga di sekelilingnya masih terus merapalkan ayat-ayat agamanya. Tubuh Rohnya menjadi sangat tenang dan sangat bersukacita. Selain itu ada dua malaikat turun dari surga menjagai Rohnya.

Setelah itu saya mengucapkan Petir Firman dengan memperkatakan Mazmur 23 dan doa Bapa Kami (Matius 6:9-13). Malaikat dari surga memberikan jubah surgawi dan membawa Rohnya terbang naik ke surga. Ketika Rohnya dibawa dua malaikat ke surga, angka di layar monitor jantung turun sampai ke angka nol, dan dokter menyatakan bahwa secara klinis dia dinyatakan sudah meninggal.

Karena sudah dinyatakan meninggal, kemudian keluarga mempersiapkan jenazah untuk dibawa pulang ke rumahnya di Jawa Tengah. Karena hari itu kita ada pelayanan di Cilegon, maka kita minta ijin untuk meneruskan perjalanan.

Dalam perjalanan, Tuhan Yesus sekali lagi memperlihatkan vision yang indah yaitu saudara saya bersukacita di surga dan dia mengatakan dua hal yang menarik, yaitu :
-- “Aku waktu dibacain ayat-ayat rasanya sakit sekali.”
-- “Syahadat yang benar itu syahadatnya om Indri.”

Untuk pernyataan yang pertama ("Aku waktu dibacain ayat-ayat rasanya sakit sekali"), kita bisa memahami yaitu ketika semua keluarganya merapalkan ayat-ayat agamanya yang terjadi adalah Rohnya dipanggang oleh api yang sangat panas, sehingga warnanya merah kuning membara. Rohnya sangat kesakitan sehingga tetap tunduk pada ikatan agamanya. Tunduk karena dipaksa oleh siksaan rasa sakit yang hebat. Baru ketika kita mendoakan membimbing Rohnya untuk menolak dan memutuskan agama-agama dunia dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, maka cahaya biru surgawi membungkus Rohnya memberikan damai sejahtera dan melindungi dari serangan api dari kuasa setan.

Sedangkan untuk pernyataan yang kedua (“Syahadat yang benar itu syahadatnya om Indri”), saya tidak memahami sampai hari berikutnya. Iringan mobil jenazah sampai di rumahnya di Jawa Tengah hari Minggu dan dilakukan upacara pemakaman. Ketika itu keluarga kakak datang ke sana untuk melayat. Pada waktu berbincang-bincang dengan mamanya, diceritakan bahwa hari-hari sebelum meninggal, dia sering bertanya, “Ma, syahadat yang benar itu yang mana sih?” Tentu mamanya heran dengan pertanyaan itu, dan selalu menjelaskan bahwa syahadat yang benar adalah sesuai dengan yang diajarkan agamanya. Tapi kemudian dia kembali menanyakan hal yang sama.

Ketika kakak menceritakan hal ini, saya baru mengerti maksud kata-katanya “Syahadat yang benar itu syahadatnya om Indri,” karena ketika dia masih koma saya meminta Rohnya mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli : “Aku percaya kepada Allah, Bapa Yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi. Dan kepada Yesus Kristus Tuhan kita. Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria. ang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam kerajaan maut. Dan pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa Yang Maha Kuasa. Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja Yang Kudus dan Am, Persekutuan orang Kudus, Pengampunan dosa, Kebangkitan daging, dan hidup yang kekal.” Jadi ketika di surga, dia mengerti jawaban yang sebenarnya dari pertanyaan yang berulang kali disampaikan kepada mamanya ...

---

Pengalaman kedua adalah pada hari Minggu malam ketika selesai pelayanan kita buka puasa dengan makan malam di satu pusat perbelanjaan. Sambil istirahat saya menelpon ibu saya di Jawa Tengah dan diberi tahu bahwa ada saudaranya bapak yang sakit parah. Dokter sudah mempersilahkan keluarganya membawa pulang karena tubuhnya sudah tidak bisa menerima infus dan obat-obatan. Usianya 80 tahun-an dan sudah kolaps.

Ketika mendengar hal itu saya tidak begitu menaruh perhatian karena rumahnya jauh. Hal yang lain adalah dia non Kristen, sudah ziarah ke tanah suci dan mempunyai gelar agamanya -- sehingga tidak mungkin saya datang dan mendoakan secara iman Kristen.

Tetapi kemudian Tuhan Yesus mengingatkan kita akan saudara yang sakit leukimia yang sekarang ada di surga, di mana dia juga non Kristen! Keadaannya juga sama, yaitu sudah koma sehingga jiwa dan kehendak bebasnya sudah tidak berdaya lagi. Kemudian, di mall itu kita berdoa mengikat tubuh jiwa roh dan kehendak bebasnya dengan kuasa darah Kristus, dan memerintahkan Rohnya tunduk kepada Roh Kudus untuk mengucapkan penolakan agama-agama dunia, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli dan mengucapkan doa Bapa Kami.

Setelah mengucapkan doa tersebut, Tuhan Yesus memperlihatkan tubuh Rohnya yang tadinya berwarna merah kuning, lenyap digantikan dengan selubung cahaya biru penuh kedamaian dari surga. Rohnya juga menarik nafas panjang, bernafas dengan lega dan wajahnya penuh damai sejahtera serta sangat bersukacita, serta ada dua malaikat Tuhan turun menjaga. Puji Tuhan! Setelah itu, Tuhan Yesus meminta kita untuk selalu menguatkan Rohnya dengan cara berdoa Petir Firman mempergunakan Mazmur 23, setiap kali kita diingatkan.

Seminggu kemudian, hari Minggu pagi ketika kita akan berangkat pelayanan ke daerah Jakarta Barat, ada telpon yang memberitakan saudara yang koma tersebut sudah dipanggil Tuhan. Tuhan Yesus memperlihatkan dia sudah berada di surga bersukacita bertemu dengan saudara yang sebelumnya meninggal karena sakit Leukimia. Puji Tuhan!

Hal yang menarik dari pengalaman yang kedua ini adalah, dia dari lahir sampai koma umur 80-an sama sekali tidak kenal Tuhan Yesus. Bahkan dengan taat mengikuti ajaran agamanya termasuk ziarah ke tanah suci dan mendapat gelar agamanya. Tetapi ketika dalam keadaan koma, jiwa dan kehendak bebasnya sudah tidak berdaya, kita bisa Merampas Rohnya Dari Api untuk dibawa masuk ke surga!

---

Pengalaman ketiga yaitu mengenai seorang teman di Belanda yang beberapa bulan dirawat di rumah sakit karena kecelakaan dan berada dalam keadaan koma. Melalui dua pengalaman merampas Roh orang non Kristen dari api untuk dibawa masuk ke surga, kita diingatkan Tuhan Yesus supaya mendoakan dia. Seperti biasanya kita berdoa mengikat tubuh jiwa roh dan kehendak bebasnya dengan kuasa Darah Kristus, kemudian memutuskan ikatan agama dunia, mengaku Yesus Tuhan dan Juru Selamat, pengakuan Iman Rasuli dan doa Bapa Kami.

Di dalam doa Tuhan Yesus memperlihatkan Rohnya tadinya berwana merah berubah menjadi biru bercahaya dan malaikat Tuhan turun menjagainya. Rupanya, sekalipun dari kecil dia “beragama Kristen” tapi dalam kehidupannya sama sekali tidak peduli dengan iman Kristen. Dia menjalani dan menikmati kecemaran hidup duniawi seperti umumnya orang-orang di sana.

---

Melalui tiga pengalaman Roh tersebut, Tuhan Yesus menunjukkan bahwa setiap anak Tuhan diberi kuasa di dalam Roh Kudus untuk MERAMPAS ROH DARI API dengan catatan :
1. Yang didoakan MASIH HIDUP tapi dalam keadaan koma.
2. Roh masih ada di tubuhnya, tapi jiwa dan kehendak bebasnya sudah tidak berdaya. Karena kalau masih sadar maka kehendak bebasnya akan tetap memegang teguh imannya pada agama-agama dunia dan menolak Tuhan Yesus.
Kita tidak bisa mendoakan Roh orang yang sudah mati (terpisah dari tubuh) karena pada saat itu Roh langsung dibawa malaikat ke surga atau diseret setan masuk ke neraka.

Cara berdoa

Cara berdoa Merampas Dari Api yaitu : berdoa dengan diucapkan dengan bersuara/berbisik supaya Roh yang didoakan mendengar. Doa bisa dilakukan berbisik di telinga yang didoakan, di sampingnya atau dari tempat yang jauh (kesaksian ketiga), karena di dalam Roh tidak ada jarak.

Ucapkan doa :

“Aku mengikat tubuh jiwa roh dan kehendak bebas ... (nama yang didoakan) dengan kuasa Darah Kristus.”

“Dengan kuasa Tuhan Yesus, aku perintahkan rohmu .... (nama yang didoakan) tunduk kepada kuasa Roh Kudus dan ikuti kata-kata yang aku ucapkan:”

“Aku ... (nama yang didoakan) menolak dan memutuskan ikatan semua agama-agama dunia, ritualnya dan semua perjanjian dengan roh jahat yang dilakukan oleh nenek moyangku, orang tuaku ataupun aku sendiri, dalam nama Tuhan Yesus.”

“Aku ... (nama yang didoakan) menolak dan memutuskan semua kuasa roh jahat dan semua ilmu-ilmu yang pernah kupelajari, semua ritual-ritual perdukunan dan semua barang-barang tumpas yang kumiliki. Semuanya tak berkuasa lagi terhadap diriku di dalam nama Tuhan Yesus.”

“Aku ... (nama yang didoakan) hanya mengaku Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatku. Aku menyerahkan tubuh, jiwa, roh dan kehendak bebasku menjadi milik Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus.”

“Aku ... (nama yang didoakan) mengaku Pengakuan Iman Rasuli :
Aku percaya kepada Allah Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus, Anaknya yang tunggal, Tuhan kita.
Yang dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria,
Yang menderita dibawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun kedalam kerajaan maut.
Pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati,
Naik ke sorga, duduk disebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa,
Dan akan datang dari sana kelak untuk menghakimi orang yang hidup dan mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus;
Gereja yang kudus dan am;
Persekutuan orang kudus;
Pengampunan dosa;
Kebangkitan daging,
Dan hidup yang kekal.”

“Aku ... (nama yang didoakan) berdoa doa Bapa Kami :
Bapa kami yang di sorga,
Dikuduskanlah namaMu,
Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini
Makanan kami yang secukupnya
Dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
Seperti kami juga mengampuni
Orang yang bersalah kepada kami;
Dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan,
Tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa
Dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.”

Setelah itu ucapkan doa meterai :
“Dengan kuasa dari Tuhan Yesus, aku memeteraikan tubuh, jiwa, roh dan kehendak bebasmu ... (nama yang didoakan) menjadi milik Allah Bapa, Tuhan Yesus dan Roh Kudus. Roh Kudus masuk dan beracara di dalam hidupmu dan engkau diselamatkan, dalam nama Tuhan Yesus. Amin.”

Setelah mengucapkan doa Merampas Dari Api, kita bisa melanjutkan dengan doa Petir Firman dengan memperkatakan Mazmur 23 atau membaca bacaan Alkitab setahun.

Ketika kita berdoa Merampas Dari Api, yang terjadi adalah :
- Tubuh Rohnya diselubungi cahaya biru dari surga, yang memberikan kepenuhan damai sejahtera dan sukacita.
- Rohnya dibersihkan dan dilayakkan oleh Tuhan Yesus sehingga bisa “bernafas” dengan lega.
- Ada 2 malaikat turun dari surga menjagai rohnya, dan pada waktunya membawa pulang ke surga.

---

Kemudian bagaimana dengan orang Kristen yang dalam keadaan koma, apakah kita bisa berdoa Merampas Dari Api bagi mereka? Dari pegalaman kita melayani Pelepasan dan Pemulihan selama ini, umumnya orang Kristen di Indonesia terikat dengan kutuk agama-agama dunia maupun ritual animisme dan dinamisme yang dilakukan oleh nenek moyang, orang tua ataupun dirinya sendiri. Begitu banyak orang Kristen yang dalam hidupnya percaya kepada dukun-dukun dan memelihara ritual adat yang didasari pada kepercayaan animisme dan dinamisme. Sehingga jika kita menghadapi orang Kristen yang berada dalam keadaan koma dan menuju kematian, kita bisa berdoa Merampas Dari Api untuk Rohnya.

---

Jika sekarang ini kita mengetahui ada saudara, teman bahkan orang yang tidak kenal sekalipun (dalam pelayanan di Rumah Sakit), jika mereka dalam keadaan koma, maka kita bisa berdoa untuk Merampas Rohnya Dari Api. Setiap anak Tuhan yang digerakkan oleh Roh Kudus bisa mempergunakan cara yang diberikan Tuhan Yesus ini membawa satu jiwa masuk ke surga. Selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api ! (Yudas 1:23)

Tetap semangat di dalam Firman Tuhan dan Langkah Iman.

GBU
(Indriatmo/PD Yoel)

* * * * *

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA