OTK - Pelajaran 05

Nama Kelas : Orang Tua dan Keluarga
Nama Pelajaran : Panggilan Keluarga dan Orang Tua dalam Gereja
Kode Pelajaran : OTK-P05

Pelajaran 05 -- Panggilan Keluarga dan Orang Tua dalam Gereja

Daftar Isi

  1. Penerapan Kasih Kristus
    1. Hakikat Gereja
    2. Fungsi Gereja
      1. Penyembahan (Koinonia)
      2. Penginjilan (Marturia)
      3. Memuridkan
      4. Pelayanan Sosial (Diakonia)
    3. Keterlibatan Keluarga dalam Gereja
  2. Pelayanan Gereja terhadap Keluarga
    1. Pelayanan Penginjilan kepada Anak
    2. Pelayanan Gereja dalam Persekutuan Keluarga
      1. Persekutuan Doa Keluarga
      2. Merenungkan Firman Tuhan
      3. Pujian dan Penyembahan
    3. Pelayanan Gereja untuk Pemuridan

Doa

Pelajaran 05 -- Panggilan Keluarga dan Orang Tua dalam Gereja

  1. Peranan Keluarga dan Orang Tua dalam Gereja
    1. Hakikat Gereja
    2. Kata "Gereja" adalah church (bhs. Inggris), yang serumpun dengan kata kirk atau kuriakon (bhs. Gerika), artinya 'milik Tuhan'. Kata ini juga merujuk pada tempat, orang-orang, dan dogmatika (1 Korintus 11:20; Wahyu 1:10). Dalam bhs. Ibrani, dipakai kata qahal, yang artinya 'sejumlah orang yang berhimpun', dalam kaitannya dengan hal-hal rohani. Dalam bhs. Yunani, kata yang dipakai adalah ekklesia yang artinya 'suatu perhimpunan' yang secara umum dikaitkan dengan politik. Namun, dalam perkembangannya, kata ini sangat familiar dipakai untuk kumpulan keagamaan..

      Ada dua makna Gereja. Pertama, "Gereja lokal" yaitu tempat berkumpulnya orang-orang percaya untuk melakukan persekutuan (1 Korintus 1:2) di suatu lokasi tertentu. Kedua, "Gereja Universal" yaitu semua orang Kristen di mana pun mereka berada di seluruh dunia, seperti yang tertulis dalam Kolose 1:18.

    3. Fungsi Gereja
    4. Pada dasarnya, keberadaan Gereja di dunia ini memiliki fungsi dan panggilan, sebab Allah telah merancang keberadaan Gereja untuk tujuan khusus. Mari kita teliti lebih lanjut.

      1. Penyembahan (Koinonia)
      2. Setiap Gereja dipanggil oleh Tuhan untuk memberikan pujian dan penyembahan kepada-Nya (Efesus 1:11-12). Penyembahan merupakan pewujudnyataan dari perilaku dan hidup kerohanian yang terus-menerus disempurnakan untuk semakin serupa dengan Kristus dan taat kepada firman-Nya. Jika Gereja tidak melakukan penyembahan kepada Tuhan, Gereja tidak akan dapat merasakan kebesaran Allah dan gereja tidak akan memancarkan kemuliaan-Nya.

      3. Penginjilan (Marturia)
      4. Dalam pertemuan terakhir di bumi, Yesus berpesan kepada murid-murid-Nya untuk melakukan tugas penginjilan dan pemuridan, seperti yang tertulis dalam Matius 28:19-20. Dalam tugas penginjilan, jelas diperintahkan agar Injil disampaikan ke seluruh bumi, melampaui batasan geografis, bangsa, suku, golongan, kelompok sosial, gender, dan usia. Gereja yang tidak menginjili akan menjadi Gereja yang sakit secara rohani dan tidak bertumbuh karena tidak menjalankan fungsinya sebagaimana yang Tuhan inginkan.

      5. Memuridkan
      6. Sesuai dengan Amanat Agung Matius 28:19-20, tugas Gereja yang berikutnya adalah memuridkan orang yang sudah percaya. Orang-orang yang sudah diinjili harus bertumbuh dan menjadi murid yang dewasa. Salah satu tanda kedewasaan seorang murid adalah ketika dia sudah siap untuk bereproduksi. Gereja harus memperhatikan pertumbuhan kerohanian jemaatnya dan menolong mereka untuk bermultiplikasi supaya dapat menginjili orang lain dan memuridkan mereka. Rasul Paulus menegaskan bahwa setiap orang percaya harus sempurna dan dewasa dalam Kristus (Kolose 1:28). Itu sebabnya, orang-orang percaya diberi karunia-karunia roh untuk menumbuhkan orang-orang kudus (Efesus 4:12-13). Masing-masing anggota gereja harus bekerja sama melakukan tugas pemuridan sesuai dengan karunianya masing-masing.

      7. Pelayanan Sosial (Diakonia)
      8. Tuhan Yesus memberikan suatu perintah supaya setiap orang percaya mengasihi orang lain, terutama mereka yang membutuhkan. Mereka juga harus melakukan perbuatan baik dan memiliki hati penuh pengampunan (Lukas 6:35-36). Karena itu, Gereja harus bekerja sama saling meringankan beban orang-orang yang membutuhkan sesuai dengan kemampuan Gereja. Akan tetapi, harus diperhatikan bahwa fungsi pelayanan sosial Gereja tidak boleh menggantikan pelayanan penginjilan. Pelayanan sosial harus berjalan bersama-sama dengan pelayanan penginjilan.

        Seluruh fungsi Gereja ini harus berjalan dengan baik agar Gereja betul-betul mencerminkan panggilan Allah bagi Gereja. Namun sayang sekali, kita banyak mendengar kondisi Gereja saat ini cukup meresahkan karena banyak Gereja mengeluhkan bahwa mereka kehilangan generasi mudanya. Kehilangan generasi muda akan memberi pengaruh besar untuk Gereja bisa menjalankan fungsinya secara maksimal. Oleh karena itu, orang tua dan keluarga dalam Gereja perlu bekerja lebih keras untuk memikirkan masa depan Gereja dan bagaimana Gereja bisa terus menjalankan panggilan Allah.

    5. Keterlibatan Keluarga dalam Gereja
    6. Setelah mengetahui kenyataan yang dirasa cukup "pahit" tentang kondisi banyak Gereja Tuhan saat ini, kita perlu melihatnya sebagai tantangan untuk kita melayani lebih sungguh-sungguh. Kepekaan orang tua Kristen untuk terlibat langsung dalam pelayanan Gereja harus segera ditingkatkan. Sebab, orang tua dan keluarga sangat berperan dalam membantu menyelamatkan generasi masa depan Gereja, yaitu dengan terus aktif terlibat dalam pelayanan Gereja. Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas lebih detail keterlibatan orang tua dan keluarga dalam pelayanan Gereja, khususnya untuk pelayanan generasi muda, terutama anak-anak.

  2. Pelayanan Gereja terhadap Keluarga
  3. Apa saja pelayanan yang dapat dilakukan orang tua dan keluarga untuk membuat masa depan Gereja lebih baik adalah:

    1. Pelayanan Penginjilan kepada Anak
    2. Penginjilan merupakan tugas paling penting yang harus dilakukan Gereja lokal. Perintah Yesus untuk memberitakan Injil kepada semua makhluk (Markus 16:15) bukan hanya untuk murid-murid-Nya, tetapi juga untuk orang-orang masa kini. Orang tua dan keluarga Kristen wajib memberitakan Injil, terutama kepada anak-anaknya. Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya, bahkan janin dalam perut ibu pun sudah dapat merasakan kontak secara rohani, apalagi anak-anak yang sudah dilahirkan. Mereka harus cepat-cepat mendengar Injil agar sejak dini mereka sudah dapat mengenal Yesus Kristus. Ada banyak cara untuk membagikan Injil kepada anak-anak. Untuk memilih cara paling tepat, kita perlu belajar karakter usia anak supaya anak dapat memahami berita Injil dengan tepat.

      Pada era digital, banyak yayasan Kristen yang telah menyediakan bahan-bahan media digital untuk menjangkau anak-anak, misalnya Alkitab bergambar, cerita-cerita Injil, komik dan animasi Alkitab, film/video Alkitab, dll.. Berita Injil ini harus disampaikan kepada anak, sampai orang tua benar-benar yakin bahwa anak-anak sudah mengerti pesan Injil dengan benar sehingga hati mereka dibukakan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Jika Tuhan bekerja dalam hati anak-anak, berarti kita telah memenangkan seluruh hidup anak-anak ini.

    3. Pelayanan Gereja dalam Persekutuan Keluarga
    4. Pelayanan penyembahan dapat berupa persekutuan doa keluarga, merenungkan firman Tuhan, pujian, dan kesaksian. Pelayanan seperti ini bukan hanya mendekatkan orang tua dengan anak-anak, tetapi juga mendekatkan anak-anak dengan Tuhan sehingga seluruh jemaat Gereja Tuhan dekat dan intim dengan Tuhan.

      1. Persekutuan Doa Keluarga
      2. Berdoa bersama dalam keluarga sangat baik dilakukan secara rutin setiap hari (pagi atau malam) agar menjadi pola hidup dalam keluarga sehingga anak akan mengikuti kebiasaan baik ini sebagai bagian dari pertumbuhan rohani mereka hingga dewasa. Melalui doa bersama, anak belajar untuk berbicara dan mendengar suara Allah. Melalui pengalaman berdoa dengan keluarga, anak juga belajar untuk memercayai dan mengandalkan Allah melalui jawaban-jawaban doa yang mereka terima. Allah kita adalah Allah yang mendengar doa. Karena itu, penting bagi anak untuk melihat bagaimana orang tua tidak meragukan kuasa Allah yang bekerja dalam kehidupan sehari-hari mereka (1 Tesalonika 5:17; Ayub 22:27; Lukas 6:12; Yakobus 5:16; Mazmur 66:19). Apabila setiap keluarga membangun mazbah doa, Gereja akan memiliki benteng yang kuat untuk melawan setiap masalah yang akan melemahkan jemaat Tuhan.

      3. Merenungkan Firman Tuhan
      4. Alkitab haruslah menjadi pusat hidup dalam keluarga karena Alkitab adalah otoritas tertinggi yang memimpin kehidupan setiap orang percaya. Karenanya, merenungkan firman Tuhan dalam keluarga setiap hari sangatlah penting. Anak harus melihat bagaimana orang tua menghormati prinsip-prinsip firman Tuhan yang mereka dengar dan pelajari supaya menjadi teladan untuk kehidupan rohani mereka. Buatlah waktu tetap setiap hari untuk membaca firman Tuhan bersama keluarga dan seminggu sekali untuk mempelajari firman Tuhan. Sangat baik jika ayah memimpin dengan dibantu oleh istri (ibu). Untuk tujuan itu, Gereja harus memberi pembinaan bagi pemimpin keluarga bagaimana belajar kebenaran firman Tuhan dengan benar sehingga pemimpin keluarga dapat menjelaskan kepada anak-anaknya maksud kebenaran firman Tuhan. Gereja perlu mendorong seluruh jemaat untuk terbiasa merenungkan firman Tuhan dan mendiskusikannya bersama keluarga mereka. Dengan demikian, firman Tuhan menjadi makanan rohani utama dan seluruh jemaat bertumbuh dalam kebenaran firman Tuhan (Mazmur 1:1-2; Mazmur 119:27; Mazmur 119:99; Yosua 1:8).

      5. Pujian dan Penyembahan
      6. Pada zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, kita melihat begitu banyak para nabi, para rasul, para utusan Allah lainnya, dan para umat Allah memberikan puji-pujian atas kebesaran, kekudusan, dan kemuliaan-Nya. Demikian juga seharusnya Gereja dan keluarga Kristen masa kini memberikan pujian bagi Tuhan. Seluruh jemaat Tuhan perlu belajar untuk terlibat menaikkan pujian dan penyembahannya kepada Tuhan. Semakin sering anak diajak untuk memberikan pujian dan penyembahan, maka ia akan menjadi anak yang memiliki roh penyembah pemuji yang senantiasa bersyukur kepada Tuhan.

    5. Pelayanan Gereja untuk Pemuridan
    6. Perintah Tuhan Yesus dalam Matius 28:19-20 jelas sekali menunjukkan agar murid-murid-Nya mengajar orang lain supaya orang lain itu juga menjadi murid-murid Yesus (Matius 28:19-20). Perintah ini juga berlaku bagi Gereja dan keluarga untuk menolong seluruh anggota jemaat melakukan tugas pemuridan, terutama untuk anak-anak mereka. Gereja perlu memberikan panduan kepada jemaat, terutama pemimpin keluarga, bagaimana melakukan pemuridan, baik secara teori maupun metode dan praktiknya. Jika Gereja belum mampu membuat bahan pemuridan sendiri, ada banyak bahan pemuridan yang tersedia, baik dalam format cetak maupun bahan digital. Masing-masing bahan memiliki tujuan dan cara-cara yang berbeda yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing Gereja. Bagi keluarga muda, tersedia juga bahan-bahan media digital yang lebih visual untuk menolong generasi digital bisa lebih engage dengan Alkitab.

      Memuridkan anak-anak sejak dini sangat penting supaya mereka memiliki iman kepercayaan yang kokoh sehingga memiliki pengajaran Alkitab yang sehat dan tidak mudah diguncangkan oleh ajaran-ajaran sesat. Pada gilirannya nanti, anak akan belajar memenangkan anak lain dan menirukan pola pemuridan yang dilakukan orang tuanya kepada mereka. Inilah yang dinamakan pelayanan multiplikasi. Anak yang sudah dimuridkan ketika mereka menjadi dewasa, mereka akan memuridkan orang lain.

Pelajaran terakhir ini menolong kita untuk melihat pentingnya keluarga Kristen memiliki persekutuan yang sehat dalam Gereja lokal. Orang tua tidak mungkin membesarkan anak sendiri. Dibutuhkan komunitas orang percaya untuk membesarkan dan mendewasakan seorang anak, baik secara fisik maupun rohani. Bangunlah persekutuan di antara keluarga-keluarga Kristen, baik secara online maupun onsite (hybrid), untuk saling berbagi. Allah menghendaki anak-anak-Nya untuk hidup dalam persekutuan yang dinamis. Karenanya, jangan takut untuk saling belajar dan menolong. Kiranya melalui keluarga-keluarga Kristen, anak-anak dibesarkan dalam komunitas Gereja lokal dan bertumbuh secara utuh dan menjadi dewasa dalam Kristus untuk memuliakan Allah.

Akhir Pelajaran (OTK-P05)

Doa

“Tuhan Yesus, aku sungguh bersyukur kepada-Mu karena Engkau teramat baik bagi setiap orang tua, keluarga, bahkan Gereja-Mu di dunia ini. Ajari kami agar senantiasa bertumbuh dalam komunitas Gereja ini sehingga dapat menolong anak-anak kami menjadi seorang yang dewasa dalam Engkau. Terpujilah nama-Mu, Tuhan. Amin.”

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA