PRK-Referensi 02b

Pelajaran 02 | Pertanyaan 02 | Referensi 02a

Nama Kursus : Pembentukan Iman Kristen
Nama Pelajaran : Ketaatan yang Sederhana, Keserupaan Sejati dengan Kristus
Kode Pelajaran : PRK-R02b

Referensi PRK-R02b diambil dari:

Judul artikel : Ketaatan yang Sederhana, Keserupaan Sejati dengan Kristus
Judul buku : Mutiara Kehidupan Kristen
Penulis : John Calvin
Penerbit : Momentum, Surabaya 2007
Halaman : 7-9

REFERENSI PELAJARAN 02 - KETAATAN YANG SEDERHANA, KESERUPAAN SEJATI DENGAN KRISTUS

Kitab Suci adalah aturan bagi kehidupan.

  1. Sasaran dari hidup baru adalah agar anak-anak Allah mencerminkan melodi dan harmoni dalam perilaku mereka. Melodi apa? Lagu keadilan Allah. Harmoni apa? Harmoni antara kebenaran Allah dan ketaatan kita.
  2. Hanya ketika kita berjalan dalam keindahan taurat Allah, barulah kita beroleh keyakinan tentang adopsi kita sebagai anak-anak Bapa.

    Taurat Allah pada dirinya mengandung dinamika hidup baru yang melaluinya gambar-Nya dalam diri kita dipulihkan sepenuhnya; tetapi karena pada dasarnya kita adalah orang-orang yang lamban, kita perlu didorong, dibantu dalam usaha-usaha kita oleh suatu prinsip penuntun.

    Pertobatan yang tulus dari hati tidak menjamin bahwa kita tidak akan menyimpang dari jalan yang lurus atau kadang kala tersesat.

    Karena itu, marilah kita menyelidiki Kitab Suci untuk menemukan prinsip dasar bagi reformasi hidup kita.

  3. Kitab Suci memuat banyak nasihat, dan untuk mendiskusikan semuanya itu akan menghasilkan banyak buku.
  4. Para bapa gereja telah menulis karya-karya besar mengenai kebajikan- kebajikan tanpa menggurui; bahkan sebuah risalah akademis tidak dapat membahas secara tuntas kedalaman dari satu kebajikan.

    Namun demikian, untuk sungguh-sungguh merenungkannya, kita tidak harus membaca karya-karya agung dari para bapa gereja, kita cukup memahami satu aturan dasar dari Alkitab [1].

  5. Tak seorang pun boleh menyimpulkan bahwa pembahasan singkat tentang sikap hidup Kristen menjadikan diskusi yang panjang lebar dalam pembahasan lainnya itu berlebihan, atau bahwa filsafat itu tidak berguna.
  6. Meskipun demikian, para filsuf terbiasa untuk berbicara tentang prinsip-prinsip umum dan aturan-aturan spesifik, tetapi Kitab Suci memiliki tatanannya sendiri.

    Para filsuf umumnya ambisius, dan karenanya berfokus pada kejelasan yang sangat mendetail dan keterampilan berpikir yang andal; tetapi kitab Suci memiliki keringkasan yang indah, dan kepastian yang melampaui semua filsuf.

    Para filsuf sering kali menampilkan kepura-puraan, tetapi Roh Kudus memiliki metode yang berbeda (langsung dan lugas) yang tidak boleh diabaikan [2].

Catatan Kaki:

[1] Calvin menyisipkan di sini: "Saya tidak suka menulis panjang-panjang, karena saya menyukai sesuatu yang ringkas. Tetapi mungkin suatu saat nanti saya akan mencobanya; dan jika tidak, saya akan mempercayakan tugas itu kepada orang lain."

[2] Calvin disini jelas-jelas berpikir tentang 1 Korintus 1, 2, dan 3.