MDD - Pelajaran 01

Nama Kelas : Manusia Dan Dosa
Nama Pelajaran : Pendahuluan dan Pengertian Manusia
Kode Pelajaran : MDD-P01

Pelajaran 01 -- Pendahuluan dan Pengertian Manusia

Daftar Isi

  1. Pendahuluan
    1. Pengertian Doktrin Manusia dan Dosa
    2. Tempat Doktrin Manusia dan Dosa
    3. Pentingnya Doktrin Manusia dan Dosa
  2. Asal-usul Manusia
    1. Definisi "Manusia"
      1. Dalam Perjanjian Lama
      2. Dalam Perjanjian Baru
    2. Siapakah Manusia? Bagaimana Manusia Diciptakan?
      1. Manusia Diciptakan oleh Allah
      2. Dua Unsur yang Allah Pakai dalam Penciptaan Manusia
      3. Manusia Diciptakan Segambar (Tselem), serupa (Demuth) dengan Allah (Imago Dei)
      4. Manusia Diberikan Kehendak Bebas
      5. Adam dan Hawa Adalah Nenek Moyang Seluruh Umat Manusia
      6. Adam dan Hawa Diciptakan Allah Setara
      7. Manusia Diberikan Kedudukan yang Tinggi
    3. Untuk Tujuan Apa Manusia Diciptakan?
  3. Keadaan dan Natur Manusia
    1. Keadaan Manusia
      1. Posse Peccare and Posse Non Peccare
      2. Non Posse Non Peccare
      3. Posse Non Peccare
      4. Non Posse Peccare
    2. Natur Manusia
      1. Argumen Trikotomi
      2. Argumen Dikotomi
      3. Argumen Monokotomi

Doa

Pelajaran 01: Pendahuluan dan Pengertian Manusia

  1. Pendahuluan
  2. Sebelum membahas materi Doktrin Manusia dan Dosa, kita akan melihat lebih dahulu pengertian dan tempat doktrin ini dalam sistem teologi Kristen.

    1. Pengertian Doktrin Manusia dan Dosa
    2. Doktrin manusia menjelaskan bahwa manusia diciptakan oleh tangan Allah sendiri sebagai ciptaan yang unik, berharga, dan utama untuk tujuan kemuliaan Allah sendiri. Akan tetapi, Setan dengan tipu muslihatnya menggoda manusia untuk jatuh dalam dosa yang berakibat fatal karena dosa membuat manusia memberontak terhadap Allah dan menempatkan manusia menjadi musuh Allah. Dosa membawa hukuman yang serius, termasuk kematian rohani, yaitu pemisahan manusia dari Allah. Bagaimana manusia melepaskan diri dari ikatan dosa yang begitu mengerikan? Tidak ada jalan lain kecuali Allah mematikan dosa manusia melalui pengorbanan Anak-Nya yang Tunggal, Tuhan Yesus Kristus.

    3. Tempat Doktrin Manusia dan Dosa
    4. Dalam ilmu Teologi Sistematika, Doktrin Manusia dan Dosa termasuk salah satu doktrin yang paling penting setelah Doktrin Alkitab dan Allah. Itu sebabnya, tidak heran jika pembahasan doktrin ini ditempatkan setelah Doktrin Allah.

    5. Pentingnya Doktrin Manusia dan Dosa
    6. Setelah mengerti penjelasan pengertian Doktrin Manusia dan Dosa, maka secara keseluruhan, mempelajari doktrin ini memberikan dasar yang kuat bagi orang percaya untuk memahami keadaan keberdosaan manusia dan kebutuhannya akan kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus untuk menjadi Juru Selamat manusia.

  3. Asal-usul Manusia
  4. Pada bagian ini, kita akan membahas tentang siapakah manusia, bagaimana manusia diciptakan, dan untuk tujuan apa manusia diciptakan.

    1. Definisi "Manusia"
      1. "Dalam Perjanjian Lama
      2. Dalam Modul Dasar-Dasar Iman Kristen 1 (DIK 1) telah dibahas arti "manusia" atau "adam" (bhs. Ibrani) secara detail, berikut penjelasan singkat arti kata "Adam" dalam PL:
        - "Adam" adalah manusia laki-laki, yang dibedakan dari perempuan (Kej. 1:26).
        - "Adam" adalah nama pribadi, manusia pertama yang diciptakan Allah diberi nama Adam (Kej. 2:20).
        - "Adam" adalah umat manusia atau human race, baik laki-laki atau perempuan (Kej. 5:1-2).

      3. Dalam Perjanjian Baru
      4. Dalam PB, "manusia" secara umum adalah antrophos (bhs. Yunani), artinya manusia. Sedangkan secara khusus, ada beberapa pengertian:
        - Pneumatos adalah manusia yang hidup dalam pimpinan Roh Kudus (Gal. 5:16, 22, 23).
        - Sarkikos adalah manusia yang hidup dalam daging (Rm. 8:13; 13:4; 1Kor. 2:14).
        - Pneuma sarkikos adalah manusia Roh, tetapi hidup dalam daging (Gal. 5).

    2. Siapakah Manusia? Bagaimana Manusia Diciptakan?
    3. Memang ada jeda dalam kisah penciptaan Kejadian 1:26-27, karena penciptaan manusia didahului oleh persekutuan dan persetujuan dari hikmat di antara 3 Pribadi Allah Tritunggal. Hal ini tidak terjadi pada penciptaan makhluk lain. Penciptaan manusia ini adalah tindakan langsung Allah. Oleh siapa dan bagaimana manusia diciptakan?

      1. Manusia Diciptakan oleh Allah
      2. Manusia laki-laki pertama yang diciptakan Allah adalah Adam. Pada hari keenam, Allah menciptakan Adam dari debu dan tanah sebagai sarana penciptaan fisik/tubuh dan tubuh itu menjadi hidup setelah Allah meniupkan nafas (roh/jiwa) ke dalamnya (Kejadian 2:7; Ayub 33:4). Sedangkan, Hawa adalah manusia kedua dan wanita pertama yang diciptakan Allah. Hawa diciptakan Allah dari tulang dan daging Adam (Kej. 2:21-24; Mat. 19:4-6). Ini mencerminkan keintiman yang ditemukan antara pria dan wanita.

      3. Dua Unsur yang Allah Pakai dalam Penciptaan Manusia
      4. Ada dua unsur manusia yang dibedakan dengan jelas pada saat manusia pertama diciptakan (Kejadian 2:7). Manusia dibentuk dari debu tanah, tetapi nafas kehidupan berasal langsung dari Allah. Ini yang membedakan manusia dengan ciptaan lain. Jasmani dibentuk, tetapi hidup (roh) dihembuskan oleh Allah.

      5. Manusia Diciptakan Segambar ("Tselem"), Serupa ("Demuth") dengan Allah ("Imago Dei")
      6. Tidak seperti makhluk lainnya, manusia diciptakan menurut gambar Allah, menurut rupa Allah (Kejadian 1:26-28; 5:1-2). Arti secara terbatas, manusia mencerminkan sifat-sifat pribadi Tuhan, seperti intelek, emosi, kreativitas, bahasa, dan kemauan. Meskipun Tuhan adalah roh dan tidak bertubuh (Yohanes 4:24), bentuk fisik kita dirancang Allah sebagai sarana yang tepat untuk mencerminkan Dia. Bahkan dalam keadaan kekal kita nanti, kita akan bersekutu dengan Allah dalam tubuh fisik kita yang "rohani" yang telah diubahkan (1Kor. 15:44).

      7. Manusia Diberikan Kehendak Bebas
      8. Mengenai kemauan, Allah dengan kasih karunia telah menganugerahi manusia kebebasan dan tanggung jawab untuk memilih antara yang benar dan yang salah (Kej. 3:6; Ulangan 30:15-20; Yos. 24:15).

      9. Adam dan Hawa Adalah Nenek Moyang Seluruh Umat Manusia
      10. Adam dan Hawa adalah orang tua asli seluruh umat manusia melalui proses prokreasi alami (Kej. 3:20; Kis. 17:26). Kelahiran Yesus Kristus adalah satu-satunya pengecualian, karena Dia lahir dengan ibu manusia, tetapi tidak dari ayah manusia (Mat. 1:20).

      11. Adam dan Hawa Diciptakan Allah Setara
      12. Meskipun berbeda dalam karakteristik fisiologi dan peran, dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan, tetapi mereka memiliki kedudukan yang setara dan tidak ada yang lebih rendah (1Ptr. 3:7).

      13. Manusia Diberikan Kedudukan yang Tinggi
      14. Hanya manusia yang dipanggil untuk menaklukkan bumi dan memenuhinya dengan kemuliaan Allah. Manusia juga diberi kuasa atas semua makhluk hidup yang bergerak di bumi yang diciptakan Allah (Kejadian 1:28; 9:1). Dengan kata lain, manusia telah dimahkotai sebagai raja dan diberi kuasa atas semua ciptaan yang lebih rendah.

    4. Untuk Tujuan Apa Manusia Diciptakan?
    5. Tuhan menciptakan manusia untuk diri-Nya sendiri sehingga manusia tidak akan mengenal dan mengalami kedamaian dan kebahagiaan sejati sampai mereka bersekutu, bercengkerama, dan memuliakan Allah.

      Allah menciptakan manusia atas kehendak-Nya sendiri dan memberikan kepadanya gambar dan rupa Diri-Nya, sebagai martabat tertinggi dengan tanggung jawab untuk mengelola dan memelihara bumi (Kej. 1:28). Artinya, manusia diciptakan bukan sebagai pemilik, tetapi pengelola dengan tugas memelihara dan mengembangkan apa yang menjadi milik Penciptanya. Jadi, manusia diciptakan bukan untuk hidup bermalas-malasan dan yang paling penting adalah manusia harus terus bersekutu dengan Allah, memahami kehendak-Nya, dan memuliakan Dia. Sebagaimana ditegaskan oleh Paulus bahwa "manusia adalah gambar dan kemuliaan Allah" (1Kor. 11:7).

  5. Keadaan dan Natur Manusia
  6. Keadaan dan natur manusia berbeda dibandingkan makhluk ciptaan lain, baik itu malaikat ataupun hewan. Perbedaan utamanya adalah dalam identitas definitif saat manusia diciptakan Allah. Mari kita lihat lebih lanjut.

    1. Keadaan Manusia
    2. Bagaimana keadaan manusia ketika diciptakan? Dalam kitab Kejadian dikatakan bahwa manusia adalah sempurna, suci, dan belum tercemar oleh dosa. Namun, karena ketidaktaatan akan perintah Tuhan, mereka jatuh dalam dosa dan tidak lagi suci, tercemar oleh dosa. Bapa Gereja Agustinus menjelaskan keadaan manusia ini dalam 4 tahapan:

      1. Posse Peccare and Posse Non Peccare
      2. Artinya, bisa berbuat dosa dan bisa tidak berbuat dosa. Ini adalah keadaan manusia sebelum kejatuhan. Manusia Adam diciptakan dalam keadaan sempurna, tidak berdosa. Namun demikian, Adam punya kemampuan untuk berbuat dosa jika dia memilih untuk berbuat dosa.

      3. Non Posse Non Peccare
      4. Artinya, tidak mampu untuk tidak berbuat dosa. Ini adalah keadaan manusia setelah kejatuhan. Adam dan keturunannya mati dalam dosa dan pelanggaran (Ef. 2:1), mencintai kegelapan (Yoh. 3:19), dan diperbudak oleh dosa (Rm. 6:6, 17). Dia hidup dalam daging, tidak dapat menyenangkan Allah (Rm. 8:8). Jadi, setelah kejatuhan, apa pun yang manusia lakukan, dia lakukan dalam keberdosaannya dan tidak berkenan kepada Tuhan (Yes. 64:6).

      5. Posse Non Peccare
      6. Artinya, mampu untuk tidak berbuat dosa. Ini adalah keadaan manusia baru yang telah dibebaskan dari belenggu dosa oleh karya penyelamatan Yesus Kristus. Manusia baru ini dipanggil untuk hidup dalam kekudusan (Roma 6:18; 8:13). Sekalipun masih bisa berbuat dosa, tetapi sekarang mereka dimampukan untuk bisa tidak berbuat dosa, mampu menyenangkan Allah.

      7. Non Posse Peccare
      8. Artinya, tidak bisa berbuat dosa. Ini adalah keadaan manusia dalam pemuliaan, saat manusia yang mati dalam Kristus, tidak lagi memiliki kemampuan untuk berbuat dosa selamanya (Flp. 3:21).

    3. Natur Manusia
    4. Modul Dasar-Dasar Iman Kristen telah menjelaskan natur manusia ini secara detail. Karena itu, penjelasan di sini hanya akan diberikan intinya saja. Para teolog Kristen telah banyak membahas tentang pembagian natur manusia, apakah manusia pada hakikatnya terdiri dari 1 bagian (utuh dan holistik), 2 bagian (material dan immaterial) atau 3 bagian (tubuh, jiwa, dan roh).

      1. Argumen Trikotomi
      2. Pandangan ini percaya bahwa natur manusia terdiri dari aspek material (yang kelihatan) dan immaterial (yang tidak kelihatan) (Mat. 10:28; Yak. 2:26). Pertama, tubuh adalah aspek yang kelihatan, yang merupakan sifat hakiki manusia (Mzm. 139:14-16; 1Kor. 6:12-20; Flp. 3:21). Kedua, aspek yang tidak kelihatan sering disebut dengan banyak cara, seperti jiwa (Mat. 22:37), hati (Yer. 17:9), pikiran (Rm. 12:2), kehendak (1Kor. 16:12), hati nurani (Tit. 1:15), dan daging (Rm. 7:25). Semua aspek ini berfungsi pada natur setiap manusia pada umumnya.

        Melalui kelahiran baru, roh yang tadinya mati, dihidupkan oleh Roh Allah (Ef. 2:1; Kol. 2:13). Roh yang dihidupkan ini memulihkan kemampuan untuk bersekutu kembali dengan Allah (Rm. 8:16; 2Kor. 5:7-18). Jiwa dan roh merupakan aspek yang tidak kelihatan, tetapi pada dasarnya berbeda satu sama lain (Ibrani 4:12). Itu sebabnya natur manusia dapat dianggap trikotomi, yaitu tubuh, jiwa, dan roh. (1Tes. 5:23).

      3. Argumen Dikotomi
      4. Pandangan ini percaya bahwa natur manusia terdiri dari aspek material (yang kelihatan) dan immaterial (yang tidak kelihatan) yang tergabung menjadi satu kesatuan utuh. Hal ini tidak dapat disangkal karena Alkitab pun sering menggunakan kata "jiwa" dan "roh" secara bergantian sebagai arti yang sama (Ayub 27:3). Ketika manusia mati, tubuhnya yang kelihatan akan kembali ke tanah. Sedangkan, roh/jiwa orang yang beriman pada Yesus akan kembali kepada Bapa dan yang tidak beriman, rohnya akan menuju pada kebinasaan.

        Hal ini juga terbukti pada peristiwa penciptaan manusia, Allah memberikan "jiwa" atau "roh" sehingga membuat tubuh yang dibentuk Allah dari debu dan tanah menjadi "hidup" (Kejadian 2:7). Ditambahkan juga oleh pernyataan Yesus bahwa "tubuh" ditambah "jiwa" sama dengan keseluruhan pribadi manusia (Mat. 10:28).

      5. Argumen Monokotomi
      6. Pandangan ini percaya bahwa natur manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak dipisah-pisahkan. Pada dasarnya, manusia tidak bisa ada/hidup tanpa tubuh dan jiwa/rohnya. Menurut pandangan ini, istilah Alkitab "jiwa" dan "roh" hanyalah ekspresi lain dari pribadi/hidup manusia itu sendiri.

Dengan mempelajari tentang asal-usul manusia, diharapkan kita semakin menyadari betapa tingginya Allah menempatkan manusia di antara ciptaan-Nya yang lain. Namun, pada saat yang sama, tanpa hati yang takut akan Tuhan, manusia dapat berbuat semena-mena, bahkan merusak dirinya sendiri dan memberontak terhadap Allah, Penciptanya sendiri.

Akhir Pelajaran (MDD-P01)

Doa

"Tuhan Yesus, hari ini, aku memahami tentang siapakah manusia. Hari ini juga, aku mengerti bahwa aku adalah orang berdosa. Aku minta ampun Tuhan jika masih ada dosa, terlebih dosa warisan yang ada dalam diriku. Kiranya dengan darah-Mu yang Kudus, menyucikan diriku dan Roh Kudus-Mu menolong diriku untuk hidup dalam kekudusan. Amin.

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA