Apa Pentingnya Mempelajari Alkitab?

"Akan tetapi, hal terutama yang harus kamu pahami adalah bahwa tidak ada nubuat dalam Kitab Suci yang berasal dari penafsiran seorang manusia, sebab tidak ada satu pun nubuat yang muncul dari keinginan manusia, sebaliknya dari orang-orang berbicara atas nama Allah berdasarkan pimpinan Roh Kudus."
(2Ptr. 1:20-21, AYT)

Alkitab bukanlah buku yang mudah. Alkitab ditulis oleh Allah pada zaman kuno melalui orang-orang dengan bahasa dan budaya yang berbeda dari kita, yang pemirsa langsungnya berbeda dari kita dalam banyak hal. Alkitab juga buku yang ditulis oleh Allah tentang Allah dan karya-Nya di dunia.

Suatu karya dari Pengarang yang begitu agung, dengan topik yang begitu luas, sudah sepantasnya sulit untuk dipahami sepenuhnya. Jadi, kita perlu mempelajari dan bergumul dengan firman Tuhan -- tetapi itu sepadan, dan inilah lima alasannya:

1. Mempelajari Alkitab menerangi pembacaan harian kita.

"Semua Kitab Suci dinapasi oleh Allah dan bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan, dan untuk mendidik dalam kebenaran. Dengan demikian, manusia milik Allah akan cakap dan diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
(2Tim. 3:16-17, AYT)

Belajar Alkitab memperkuat keterlibatan kita sehari-hari dengan Kitab Suci.

Pembacaan Alkitab setiap hari menjaga hubungan kita dengan Allah melalui firman-Nya yang tertulis. Disiplin ini mengingatkan kita pada karakter-Nya, janji-Nya, kebergantungan kita kepada-Nya, dan masa depan kita bersama. Disiplin ini membiasakan dan membantu kita memahami keseluruhan kisah Kitab Suci, dan itu membuat jiwa kita tetap berdaya.

Namun, studi Alkitab memperdalam dan memperluas pemahaman kita tentang bagian-bagian Alkitab tertentu; disiplin ini membantu kita memilah-milah konsep-konsep sulit dan memberi wawasan tentang konteks Alkitab. Idealnya, waktu kita dalam penelaahan yang mendalam akan menghasilkan waktu pembacaan harian yang lebih memuaskan, sebab apa yang kita peroleh melalui pembelajaran firman secara mendalam akan menambah wawasan dalam pembacaan Alkitab rutin yang kita lakukan.

2. Studi Alkitab mencegah kita memutarbalikkan kebenaran.

"Sama seperti yang Paulus, saudara terkasih kita, tuliskan kepadamu dengan hikmat yang dikaruniakan Allah kepadanya. Dia juga membicarakan hal-hal ini dalam semua suratnya yang lain. Memang ada hal-hal yang sulit dimengerti sehingga diputarbalikkan oleh orang-orang yang bodoh dan yang lemah imannya. Mereka juga melakukannya pada bagian-bagian lain dari Kitab Suci, yang mengakibatkan kebinasaan atas diri mereka sendiri."
(2Ptr. 3:15b-16, AYT)

Firman Tuhan itu menantang, dan karena dosa adalah kuasa yang bekerja melawan manusia, perihal orang akan memutarbalikkan firman Tuhan untuk tujuan mereka sendiri adalah hal yang tak terelakkan. Manipulasi semacam ini akan membingungkan dan mengalihkan perhatian orang-orang yang tidak secara teratur mencari pemahaman yang lebih dalam tentang firman Tuhan melalui penelaahan.

Studi Alkitab penting untuk kesehatan orang percaya. Seseorang yang membaca Alkitab setiap hari, tetapi tidak pernah menghabiskan waktu untuk mempelajarinya ibarat orang yang makan makanan teratur dan bergizi, tetapi tidak pernah mau mencari tahu mengapa makanan itu bergizi: Anda memperoleh manfaat, tetapi tidak dapat menghargai komponen makanan ataupun sepenuhnya menerapkan konsep asupan gizi pada aspek kehidupan lainnya.

Misalnya, ketika membaca sebuah ayat atau kitab dalam Alkitab, kita akan mendapatkan manfaat dari implikasinya pada pengalaman kita saat ini, tetapi kita bisa saja kehilangan makna dari konteks tempat ayat atau kitab itu ditulis. Pandangan yang diperluas tentang wawasan Kitab Suci ini hanya tersedia melalui studi.

3. Studi Alkitab memperkuat pelayanan kita.

"[Apolos] sudah diajarkan tentang Jalan Tuhan dan bersemangat dalam roh. Ia berbicara dan mengajarkan dengan teliti hal-hal tentang Yesus, tetapi ia hanya mengetahui baptisan Yohanes. Ia mulai berbicara dengan berani di dalam sinagoge, tetapi ketika Priskila dan Akwila mendengarkannya, mereka menariknya ke samping dan menjelaskan kepadanya Jalan Allah dengan lebih tepat."
(Kis. 18:25-26, AYT)

Studi Alkitab memperluas kemampuan kita untuk melayani kebenaran Allah. Alkitab, yang ditulis oleh Allah yang hidup dan aktif, adalah buku yang hidup dan aktif; siapa pun yang mengaku telah menguasai semua ajarannya adalah orang yang tertipu.

Orang-orang yang memiliki pemahaman yang baik tentang Kitab Suci pun, dan yang menyebarkan Injil secara akurat dan jujur, dapat memperkaya kesaksian dan pemahaman mereka melalui pembelajaran dan pengajaran Alkitab yang berkelanjutan. Pengejaran akan Yesus adalah pengejaran seumur hidup, sebagaimana seharusnya usaha kita untuk memahami firman-Nya.

4. Studi Alkitab membuka pemahaman kita.

"Lalu, Yesus menjelaskan segala sesuatu yang tertulis dalam seluruh Kitab Suci tentang diri-Nya, mulai dari Kitab Musa sampai seluruh kitab para nabi."
(Luk. 24:27, AYT)

Perjanjian Lama kaya dengan janji-janji tentang Yesus dan karya-Nya. Narasi Perjanjian Baru berdiri di atas kesaksian Perjanjian Lama. Studi yang lebih lengkap dari kedua Perjanjian itu akan memberikan pengetahuan yang lebih besar tentang apa yang Yesus genapi dalam kehidupan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan-Nya. Itu juga memberi harapan dan kekuatan bahwa Yesus akan kembali untuk memulai pemerintahan-Nya yang kekal.

Saat Roh Kudus bekerja dalam diri kita, kita menjadi lebih terbuka terhadap hikmat Allah. Orang-orang di jalan menuju Emaus akrab dengan Kitab Suci dan bahkan mengenal Yesus sebelum Dia disalibkan. Akan tetapi, baru setelah kebangkitan Yesus dan penjelasan-Nya tentang Kitab Suci kepada mereka itulah, mereka memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang Yesus dan karya-Nya.

Mungkin, ada pekerjaan yang harus dilakukan oleh Roh Kudus dalam diri kita sebelum bagian-bagian firman Tuhan terbuka bagi kita. Sebuah perikop yang telah kita baca berkali-kali, kita pelajari sebelumnya, dan kita pikir sudah kita pahami mungkin tiba-tiba mengambil dimensi baru melalui pencerahan mata hati kita.

5. Studi Alkitab memperdalam pengabdian kita kepada Kristus.

"Orang-orang Yahudi di sana lebih baik hatinya daripada orang-orang yang di Tesalonika karena mereka menerima firman dengan penuh semangat, sambil menyelidiki Kitab Suci setiap hari untuk mengetahui jika hal-hal itu memang benar."
(Kis. 17:11, AYT)

Dalam beberapa hal, studi Alkitab lebih mudah daripada pembacaan Alkitab setiap hari. Karena studi mendalam lebih jarang terjadi, dibutuhkan disiplin diri yang lebih sedikit. Penelaahan Alkitab juga berfokus pada ayat dalam jumlah yang lebih sedikit atau topik yang lebih halus, yang mungkin tampak lebih enak.

Namun, pelajaran Alkitab memiliki tantangannya sendiri. Interaksi dengan teks bersifat lebih intens sehingga membuat waktu-waktu studi terasa lebih menakutkan daripada membaca setiap hari. Banyak orang merasa tidak memenuhi syarat untuk mendalami studi Kitab Suci, yang sepertinya hanya diperuntukkan bagi para pendeta dan teolog. Akan tetapi, studi Alkitab adalah untuk semua orang; kita hanya perlu rencana.

Cara sederhana untuk memulai sendiri adalah dengan membeli sebuah Alkitab studi, yang memiliki bagian sebelum setiap kitab yang menjelaskan konteks sejarah, tema, penulis, pembaca, dan detail lainnya. Alkitab ini juga memiliki komentar di samping ayat-ayat yang mengaitkannya dengan kitab-kitab lain dalam Alkitab dan penjelasan tentang konsep-konsep yang membingungkan atau sulit.

Namun, salah satu cara terbaik untuk mempelajari Alkitab adalah dengan mendengarkan khotbah yang solid dan terlibat dalam kelompok pendalaman Alkitab melalui gereja setempat Anda. Yesus bermaksud agar kita mendorong satu sama lain dalam pertumbuhan rohani, dan mempelajari firman-Nya adalah salah satu cara terbaik bagi kita bertumbuh untuk mengasihi Dia bersama-sama. (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Open the Bible
Alamat situs : https://openthebible.org/article/whats-so-important-about-studying-the-bible
Judul asli artikel : What's So Important About Studying the Bible?
Penulis artikel : Brad Archer
Kategori: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA