DIK 2 - Pelajaran 05

Nama Kelas : Dasar-Dasar Iman Kristen 2
Nama Pelajaran : Menang atas Keinginan Daging
Kode Pelajaran : DIK2-P05

Pelajaran 05 -- Menang atas Keinginan Daging

Daftar Isi

  1. Keinginan Daging
    1. Apa Arti "Keinginan Daging"?
    2. Dari Manakah Datangnya "Keinginan Daging"?
    3. Apa yang Terjadi Ketika "Keinginan Daging" Berkuasa?
  2. Mengalahkan "Keinginan Daging"
    1. Apa yang Telah Tuhan Lakukan terhadap "Keinginan Daging"?
      1. Tuhan Menyalibkan Kita Bersama Kristus
      2. Tuhan Memberi Kuasa yang Baru kepada Kita, yaitu Roh Kudus
        • Siapakah Roh Kudus Itu?
        • Apa yang Dilakukan oleh Roh Kudus?
    2. Bagaimana Kita Dapat Mengalahkan Keinginan Daging?
      1. Memusatkan Pikiran kepada Kristus dan Firman-Nya
      2. Berserah pada Allah
      3. Percaya pada Allah
  3. Hidup dalam Kemenangan
    1. Hidup dalam Roh
    2. Hidup Bersandar pada Allah
    3. Hidup Memuliakan Allah

Doa

Pelajaran 05 -- Menang atas Keinginan Daging

Dalam 4 pelajaran sebelumnya, kita telah belajar tentang kebenaran "di dalam Adam", "di dalam Kristus", "lahir baru" oleh Roh Kudus, dan hidup baru dalam Kristus. Nah, dalam pelajaran terakhir ini, kita akan belajar secara khusus tentang keinginan daging dan bagaimana kita dapat menang atas keinginan daging itu.

  1. Keinginan Daging
  2. Setiap orang Kristen yang sudah lahir baru menghadapi dua kuasa atau kekuatan yang berlawanan dalam dirinya, yaitu keinginan daging dan keinginan Roh. Roh Kudus ingin kita melakukan kehendak Tuhan, tetapi keinginan daging ingin kita melakukan kehendak kita sendiri (Gal. 5:17).

    Sekalipun kita sudah menerima Kristus sebagai Juru Selamat, kita masih memiliki keinginan daging. Tuhan tidak memusnahkan atau menyingkirkannya ketika Dia menyelamatkan kita. Namun, ada suatu perkara yang indah terjadi ketika kita dilahirkan baru, yaitu Roh Kudus datang dan tinggal dalam kita. Dengan demikian, setiap orang Kristen memiliki sifat "daging" dan "Roh", sedangkan orang yang belum diselamatkan hanya memiliki satu sifat, yaitu sifat "daging".

    1. Apa Arti "Keinginan Daging" Itu?
    2. Keinginan daging adalah sifat manusia berdosa, yang ingin hidup tanpa Tuhan. Alkitab menjelaskan tentang banyak perkara mengenai kedagingan dan tidak ada satu pun yang baik! Di bawah ini, ada lima ciri tentang sifat kedagingan itu:

      - Keinginan daging itu melawan kebenaran.
      - Keinginan daging itu tidak mau menaati Allah.
      - Keinginan daging itu tidak dapat mengenal Tuhan.
      - Keinginan daging itu tidak dapat menyenangkan Tuhan.
      - Keinginan daging itu tidak dapat diubah menjadi baik.

      Dasar dari perwujudan keinginan daging itu ialah kehendak diri yang membuat kita selalu ingin menuruti hawa nafsu dan keinginan tubuh yang berdosa.

    3. Dari Manakah Datangnya "Keinginan Daging"?
    4. Keinginan daging kita datang dari diri manusia yang berdosa. Allah ingin agar manusia dikuasai atau diperintah oleh Roh-Nya. Namun, natur manusia berdosa selalu berlawanan dengan kehendak Allah dan manusia tidak mau menaati-Nya. Manusia yang seharusnya dikendalikan oleh Roh Tuhan, kini menjadi dikendalikan oleh jiwa dan tubuhnya yang berdosa, yang disebut oleh Alkitab sebagai "keinginan daging". Oleh karena Adam adalah kepala seluruh umat manusia, maka Adam telah mewariskan semua sifat keberdosaan ini kepada seluruh umat manusia keturunannya.

    5. Apa yang Terjadi Ketika "Keinginan Daging" Berkuasa?
    6. Tubuh manusia akan menjadi seperti "pabrik dosa". Setiap orang tahu apa itu "pabrik". Pabrik adalah tempat yang digunakan untuk memproduksi barang tertentu dalam jumlah banyak. Ketika dosa menguasai manusia, tubuh menjadi seperti "pabrik dosa". Dalam Markus 7:21-23, Tuhan Yesus menyebutkan hal-hal yang diproduksi oleh dosa.

  3. Mengalahkan "Keinginan Daging"
  4. Mari kita menyelidiki musuh yang ada dalam kita, yaitu keinginan daging, dan melihat kepada Alkitab bagaimana Allah menyediakan pemecahannya sehingga kita dapat menang atas keinginan daging.

    1. Apa yang Telah Tuhan Lakukan terhadap "Keinginan Daging"?
    2. Kita tahu bahwa keinginan daging tidak dimusnahkan atau disingkirkan ketika kita diselamatkan. Keadaan kedagingan kita itu tetap berdosa seperti sebelum kita diselamatkan. Sifat itu tidak dapat diubah menjadi sesuatu yang baik. Lalu, apa yang Tuhan lakukan?

      1. Tuhan Menyalibkan Kita Bersama Kristus
      2. Mengapa Dia menyalibkan kita bersama dengan Kristus? Supaya KITA TIDAK LAGI DIKUASAI OLEH KEINGINAN DAGING (Rm. 6:6). Tuhan telah menghukum dosa dalam daging itu. Keinginan daging itu masih tetap ada bersama kita, tetapi ia tidak lagi berhak menguasai dan kita tidak perlu lagi tunduk pada perintahnya. Kita mungkin masih akan berbuat dosa lagi, tetapi kita tidak harus menurutinya. Kita dapat berkata, "Tidak," kepada keinginan daging (Rm. 6:12; 8:12).

      3. Allah Memberi Kuasa yang Baru kepada Kita, yaitu Roh Kudus
      4. Allah bukan saja menghukum kuasa daging itu di atas kayu salib, tetapi Dia juga melakukan sesuatu yang lain. Dia memberi kita kuasa yang baru melalui pimpinan Roh Kudus (Gal. 4:6).

        - Siapakah Roh Kudus Itu?

        Roh Kudus adalah Pribadi Ketiga dari Allah Tritunggal. Ia bukanlah pengaruh atau kuasa untuk kebaikan. Ia adalah Pribadi yang hidup, Ia adalah Tuhan. Kita perlu selalu ingat akan kebenaran ini, yaitu "Roh Tuhan yang tinggal dalam saya adalah Pribadi yang hidup. Ia adalah Tuhan yang diam dalam hati saya."

        Roh Kudus telah dikirimkan Allah untuk tinggal bersama anak-anak-Nya, yaitu orang-orang yang percaya dalam nama Kristus. Roh Kudus akan menyertai hidup orang-orang percaya dan Ia tidak akan meninggalkan kita lagi (Yoh. 14:16-17).

        - Apa yang Dilakukan oleh Roh Kudus?

        Ada dua hal yang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam diri kita, yaitu memberi kekuatan untuk melawan keinginan daging dan memproduksi kehidupan Kristus dalam kita. Kuasa daging dalam diri kita itu sangatlah kuat. Terkadang, sedemikian kuat sehingga ia sering mengalahkan kehendak kita untuk taat kepada Kristus.

        Meskipun demikian, Tuhan tidak membiarkan kita menaklukkan keinginan daging ini dengan kekuatan kita sendiri. Ia telah memberi kepada kita suatu kuasa yang baru dari Roh Kudus untuk bisa berperang melawan sifat kedagingan itu bagi kita. Roh Kudus membenci dosa. Ia melawan setiap dosa dalam kehidupan kita. Keinginan daging selalu ingin agar kita berdosa, tetapi Roh Kudus menolong kita berperang melawan dosa itu (Gal. 5:17).

        Yang manakah lebih berkuasa? Sifat kedagingan itu atau Roh? Pasti Roh. Namun, Roh Kudus tidak akan melepaskan kita kalau kita sendiri tidak ingin dan rela untuk dilepaskan. Dalam hal ini, peranan kita adalah taat kepada Roh Kudus dan bersama-sama berperang melawan perbuatan kedagingan itu (Rm. 8:13).

        Roh Kudus bukan saja berperang melawan keinginan daging, tetapi juga melakukan perkara penting lain, yaitu menghasilkan kehidupan Kristus dalam kita. Tuhan Yesus berkata, "Dia akan memuliakan Aku karena Dia akan menerima yang Aku terima, dan akan memberitahukannya kepadamu." (Yoh. 16:14) Kristus adalah kudus, lemah lembut, pengasih, suci, benar, baik hati, sabar, murah hati, dan setia. Roh Kudus membantu mewujudkan secara nyata sifat-sifat Kristus ini dalam kehidupan kita dan menjadi bagian dari kehidupan kita juga. "Buah Roh" pada hakikatnya adalah kehidupan Kristus dalam kita (Gal. 5:22-23).

    3. Bagaimana Kita Dapat Mengalahkan Keinginan Daging?
    4. Sebagai orang Kristen, ada dua kuasa yang bekerja dalam hidup kita, yang akan selalu mencoba menang, yaitu berjalan dalam daging atau berjalan dalam Roh. Hidup atau berjalan dalam daging berarti dikuasai oleh keinginan daging, sedangkan berjalan dalam Roh berarti dikuasai oleh Roh. Tidak ada orang Kristen yang kebal terhadap dosa kedagingan ini. Karena itu, Alkitab menasihatkan kepada kita: "Karena itu, biarlah orang yang menyangka kalau dirinya teguh berdiri waspada supaya ia tidak jatuh!" (1Kor. 10:12)

      Untuk terhindar dari menuruti atau memenuhi hawa nafsu daging, kita harus HIDUP ATAU BERJALAN DI DALAM ROH. Artinya, kita harus senantiasa dikuasai oleh Roh Kudus. Rasul Paulus menuliskan, "Jadi, aku mengatakan, hiduplah dalam Roh, maka kamu tidak akan melakukan hal-hal yang diinginkan oleh nafsu kedagingan." (Gal. 5:16) Bagaimanakah kita dapat berjalan dalam Roh? Ada tiga perkara yang perlu dilakukan, yang harus kita selidiki dan pelajari bersama:

      1. Memusatkan Pikiran kepada Kristus dan Firman-Nya
      2. Untuk dapat berjalan dalam Roh, kita harus memusatkan pikiran kita kepada perkara-perkara dari Roh. Kita harus memulai kegiatan setiap hari dengan bersaat teduh bersama Tuhan untuk: membaca firman-Nya dan berbicara dengan Dia dalam doa. Setiap hari, kita patut memusatkan pikiran kita kepada Kristus dan firman-Nya. Pada saat pikiran kita dipenuhi dengan perkara-perkara yang dari Roh, kita akan menyadari pimpinan Roh Kudus dalam kehidupan kita dan demikian sebaliknya (Gal. 6:8).

        Mari kita dengan setia mengevaluasi diri kita setiap hari dengan beberapa pertanyaan di bawah ini:

        - Perkara-perkara apakah yang memenuhi pikiranku selama ini?
        - Untuk perkara-perkara apakah aku menghabiskan sebagian besar waktu dan uangku?
        - Apakah perkara-perkara itu berasal dari Roh atau daging?

      3. Berserah kepada Allah
      4. Untuk dapat berjalan dalam Roh, kita harus berserah kepada Roh. Perkataan "berserah" bukan berarti negatif, yaitu menyerah kalah, melainkan berarti positif, yaitu memberi diri kepada "Tuhan". Kita harus berkata "Ya" kepada Roh dan "Tidak" kepada daging. Jangan sekali-kali kita menyerah kepada daging. Daging itu perlu dimatikan. Alkitab berkata, "Mereka yang menjadi milik Yesus Kristus telah menyalibkan nafsu kedagingan serta segala nafsu dan keinginannya." (Gal. 5:24)

      5. Percaya kepada Allah
      6. Untuk dapat berjalan dalam Roh, kita harus percaya dan taat kepada Roh. Kita tidak dapat mengalahkan daging itu dengan kekuatan kita sendiri. Roh Kuduslah yang akan mengalahkan keinginan daging itu dan Ia dapat melakukannya, bila kita memercayai-Nya dan mau menuruti keinginan-Nya. Bila kita bergantung penuh kepada-Nya, Ia akan memproduksikan kehidupan Kristus dalam kita dan kehidupan Kristus akan mengalahkan keinginan daging dan bersama Roh, kita menjadi pemenang.

  5. Hidup dalam Kemenangan
  6. Sebagai anak-anak Allah yang sudah memiliki hidup baru "di dalam Kristus", kita memiliki status sebagai pribadi yang menang karena Kristus. Kristus telah menang mengalahkan maut. Jadi, hidup dalam kemenangan seharusnya menjadi ciri orang yang telah mengalami kelahiran baru. Seperti apakah hidup yang berkemenangan?

    1. Hidup dalam Roh
    2. Hidup yang dipimpin oleh Roh artinya kita membiarkan Roh Kudus senantiasa bekerja maksimal dalam hidup kita (Gal. 5:22). Untuk itu, kita harus selalu tunduk dan taat pada pimpinan Roh Kudus agar kita dapat hidup dengan benar.

    3. Hidup Bersandar pada Allah
    4. Allah rindu anak-anak-Nya memiliki hidup dalam penyerahan total kepada-Nya. Allah mau kita hidup dalam arah yang benar. Dalam Amsal 3:5 dikatakan, "Percayalah kepada TUHAN dengan sepenuh hatimu, dan jangan bersandar pada pengertianmu sendiri." Ketika kita terus bersandar kepada-Nya, kita tidak akan meragukan Allah dan firman-Nya. Kita percaya bahwa Dia selalu memelihara, membimbing, dan memimpin langkah hidup kita.

    5. Hidup Memuliakan Allah
    6. Hidup memuliakan Allah berarti kita memberikan kemuliaan hanya kepada-Nya. Dalam PL, istilah -- kemuliaan -- memiliki makna kemegahan yang luar biasa. Sedangkan dalam PB, istilah ini lebih mengarah pada pujian dan ucapan syukur karena kita menghormati Allah (1Taw. 16:28-29). Jadi, bagaimana cara kita memuliakan Allah? Dengan memuji kekudusan, kesetiaan, kemurahan, belas kasih, kasih, kemegahan, kedaulatan, kuasa, kebenaran-Nya, dll.. Kesadaran itu harus mengarahkan kita kembali kepada Tuhan. Pakailah semuanya untuk kemuliaan Allah. Kesadaran itu akan membawa kita untuk selalu kembali kepada Sumber yang memberi hidup dan mengembalikan semua kemuliaan kepada Tuhan!

Akhir Pelajaran (DIK2-P05)

Doa

"Ya Tuhan Yesus, aku bersyukur atas Roh Kudus yang Engkau berikan untuk tinggal dalam hatiku. Biarlah aku selalu sadar akan kehadiran-Nya, mau percaya, dan belajar menaati-Nya setiap saat. Dengan demikian, aku dapat mengalahkan keinginan daging dan hidup seturut dengan kehendak-Mu. Amin."

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA