Kasih Allah di Dalam Sepuluh PerintahNya
Puji Syukur kepada Allah, karena penyertaanNya, saya akhirnya bisa menyelesaikan kelas diskusi Sepuluh Hukum Allah (SHA) disela-sela hambatan dan rintangan yang saya hadapi untuk bisa terus stand by di dalam kelas.
Di kelas diskusi SHA ini mneski masih banyak hal yang sebenarnya bisa digali lebih dalam lagi, saya disadarkan bahwa Allah menunjukkan kasihNya pertama kepada bangsa Israel yang dipilihNya, lalu kasih Allah tsb digenapi di dalam Kristus, dengan "rangkuman" berupa Hukum Kasih, diberikan kepada semua bangsa umat manusia.
SHA mencakup relasi yang seimbang, relasi manusia dengan Allah (relasi vertikal) di dalam HUkum ke-1 sampai ke-4, kemudian relasi manusia dengan sesamanya (relasi horizontal) dinyatakan dalam hukum ke-5 sampai ke-10. Dan unik bagi saya bahwa dari semua SHA tsb, ada 1 hukum yang memastikan pahala bagi yang melakukannya yaitu hukum ke-5, tentang menghormati orangtua supaya kita diberkati dengan lanjut umur di tempat kita tinggal. Semua SHA tsb akhirnya digenapi oleh Kristus yang mati di kayu salib dan kebangkitan Kristus menggenapi kasih Allah terhadap kita, manusia yang berdosa. Puji Tuhan!
Saya diberkati dengan semakin bertambahnya pemahaman saya akan SHA dan saya memahami bahwa isi SHA tsb semata-mata Allah buat untuk menyatakan kasihNya kepada manusia-manusia yang dipilihNya untuk menjadi bagian dari sukacitaNya. SHA ditulis Allah sendiri bukan untuk mengekang umat manusia namun untuk membuat manusia bahagia hidupnya di dalam kasih Allah. Kita patut bersyukur kepada Allah, bahwa perintah dalam SHA selalu relevan sepanjang masa, dan buat yang merenungkan serta taat melakukannya, maka hidupnya diberkati.
Maka berbahagialah kita semua yang telah di dalam Kristus, karena kita dikasihi Allah begitu rupa.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA