MPK - Pelajaran 02

Nama Kelas : Membina Pernikahan Kristen
Nama Pelajaran : Orang Tua dalam Keluarga Kristen
Kode Pelajaran : MPK-P02

Pelajaran 02 -- Orang Tua dalam Keluarga Kristen

Daftar Isi

  1. Pengertian Orang Tua dalam Keluarga Kristen
    1. Dasar Alkitab tentang Keluarga
    2. Persiapan Menjadi Orang Tua Kristen
    3. Keluarga Adalah Karunia Allah
  2. Tanggung Jawab Orang Tua Kristen
    1. Menjadi Wakil Allah di Dunia
    2. Tugas dan Kewajiban Orang Tua Kristen
      1. Memperkenalkan Anak-Anak kepada Kristus
      2. Mengajar Anak-Anak untuk Hidup Takut kepada Tuhan
      3. Membangun Keluarga yang Hidup Dekat dengan Allah
      4. Mendidik Anak-Anak untuk Hidup Menjalankan Kehendak Allah

Doa

Pelajaran 02 -- Orang Tua dalam Keluarga Kristen

Dalam Pelajaran pertama, kita sudah belajar tentang fondasi pernikahan Kristen dan peran masing-masing suami dan istri dalam pernikahan Kristen. Dalam Pelajaran kedua ini, kita akan belajar bagaimana Allah mengaruniakan anak kepada pasangan suami istri untuk membangun keluarga Kristen yang mencerminkan kasih dan misi Allah.

  1. Pengertian Orang Tua dalam Keluarga Kristen
  2. Orang tua dalam KBBI berarti ayah ibu kandung, atau orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli, dsb.). Dalam kekristenan, orang tua dalam keluarga adalah ayah ibu kandung yang diberi otoritas oleh Allah untuk menjadi wakil Allah untuk mendidik anak-anak takut akan Tuhan. Ada beberapa prinsip dasar keluarga Kristen yang perlu kita pelajari bersama.

    1. Dasar Alkitab tentang Keluarga
    2. Dasar awal keluarga sudah Allah tetapkan dalam kitab Kejadian ketika Allah menciptakan manusia. Allah berfirman, "... Beranakcuculah dan berlipatgandalah, dan penuhilah bumi, dan kuasailah itu. Berkuasalah atas ikan-ikan di laut, atas burung-burung di udara, dan atas segala yang hidup yang bergerak di bumi" (Kej. 1:28).

      Allah telah memiliki rencana untuk manusia beranak cucu dan bertambah banyak, caranya adalah dengan mempertemukan seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk bersatu dalam ikatan pernikahan. Jadi, keluarga didefinisikan sebagai pasangan suami istri, bersama dengan anak-anak mereka (selama mereka masih di bawah asuhan orang tua). Demikian juga dijelaskan dalam Kejadian 5:1-3, bahwa laki-laki dan perempuan, yang diciptakan menurut rupa Allah, membuat anak-anak menurut gambar dan rupa mereka sendiri.

    3. Persiapan Menjadi Orang Tua Kristen
    4. "Seandainya bukan TUHAN yang membangun rumah, orang-orang yang membangunnya bekerja keras dalam kesia-siaan." (Mzm. 127:1a) Yang dimaksud pemazmur dalam konteks ayat ini adalah membangun rumah tangga atau keluarga. Demikianlah anak-anak Tuhan percaya bahwa Tuhanlah yang memulai keluarga, Dialah yang menopang berdirinya rumah tangga, dan Dia jugalah yang memberikan anak-anak dalam keluarga. Oleh karena itu, untuk mempersiapkan diri menjadi orang tua Kristen, kita sepatutnya bertanya, "Apa yang Tuhan kehendaki dengan keluarga saya?"

    5. Keluarga Adalah Karunia Allah
    6. Suami - istri - anak dalam unit keluarga adalah karunia Allah. Karena Allah yang membentuk keluarga, kehidupan dalam keluarga harus selaras kepada kebenaran-kebenaran firman Tuhan. Satu prinsip penting dalam keluarga Kristen adalah komitmen seumur hidup. Baik suami atau istri harus bertanggung jawab untuk menjaga kesatuan dan keutuhan keluarga, bahkan ketika ada di tengah masalah, pergumulan, keluarga besar yang tidak mendukung, dsb.. Unit keluarga ini harus tetap dijaga keutuhannya sepanjang hidupnya. Menjaga keutuhan keluarga bukan berarti harus tinggal di bawah satu atap rumah seumur hidup, tetapi ikatan kasih yang Allah tanamkan akan ada seumur hidup.

  3. Tanggung Jawab Orang Tua Kristen
  4. Mari kita mempelajari beberapa tanggung jawab penting sebagai orang tua Kristen:

    1. Menjadi Wakil Allah di Dunia
    2. Orang tua Kristen adalah wakil Allah di dunia ini. Tuhan begitu mengasihi manusia sama seperti seorang bapa yang mengasihi anak-anaknya (Mzm. 103:13). Anak-anak adalah titipan dari Allah kepada orang tua Kristen untuk dapat diajar dan dididik sehingga mereka dapat mengenal siapa Allah dalam pribadi Yesus Kristus yang adalah satu-satunya Juru Selamat mereka. Keluarga Kristen tidak didefinisikan dari apa yang dilakukan oleh anak-anaknya, tetapi oleh apa yang dilakukan orang tuanya. Sebagai wakil Allah, orang tua tidak sekadar memberikan aktivitas dan rutinitas rohani dalam keluarga. Menjadi wakil Allah merupakan satu konsep hidup orang beriman untuk setia menjalankan kehendak Allah dalam setiap aspek kehidupan keluarganya sehingga melalui keluarganya, mereka menjadi saksi Kristus yang memuliakan Allah.

    3. Tugas dan Kewajiban Orang Tua Kristen
    4. Kita akan mempelajari 4 bagian penting yang menjadi tugas dan kewajiban orang tua Kristen terhadap anak-anaknya. Mari kita lihat lebih jelas lagi dalam setiap bagiannya.

      1. Memperkenalkan Anak-Anak kepada Kristus
      2. Perkenalkan kepada anak siapakah yang menjadi "Tuan" dalam keluarga mereka. Pimpinlah anak-anak untuk menerima Kristus sebagai "Tuan" dan Juru Selamat bagi hidup mereka. Untuk itu, ajarkan sedini mungkin kepada anak-anak Anda siapakah Kristus dan ajar anak-anak berdoa kepada-Nya secara teratur sehingga mereka memiliki pengenalan akan Juru Selamat mereka sejak kecil. Orang tua harus menjadi contoh nyata dalam kehidupan anak-anak bagaimana mereka menghormati Kristus dan hidup bagi Kristus.

      3. Mengajar Anak-Anak untuk Hidup Takut kepada Tuhan
      4. Orang tua Kristen wajib membimbing anak-anak untuk mengenal jalan-jalan Tuhan dan memberi contoh bagaimana berjalan dalam jalan-jalan Tuhan. Beberapa contoh dalam Alkitab, orang tua-orang tua yang telah mendidik anak-anak dan keturunannya bagaimana hidup menjadi umat Allah:

        Abraham:
        "Sebab Aku telah mengenalnya, dia akan memerintahkan kepada anak-anaknya dan seisi rumahnya sesudah dia untuk hidup sesuai jalan TUHAN dengan melakukan kebenaran dan keadilan sehingga TUHAN akan memberikan kepada Abraham apa yang telah dijanjikan-Nya kepadanya.- (Kej. 18:19) Ayat ini menyebutkan tentang perintah Allah yang harus diikuti Abraham sehingga Allah dapat membawa Abraham ke tanah yang sudah dijanjikan-Nya. Mungkinkah Allah membuat bangsa yang besar dari anak-anak Abraham jika mereka tidak melakukan yang benar dan adil? Bagaimana mungkin anak-anak Anda menggenapi rencana Allah bagi mereka jika Anda tidak mengajarkan kepada mereka untuk menurut jalan-jalan Tuhan? Tuhan memberikan janji ini: "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya, dia tidak akan menyimpang dari jalan itu" (Ams. 22:6).

        Zakharia dan Elisabet:
        "Aku mengatakan yang sebenarnya kepadamu, di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan, tidak pernah tampil orang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis," kata Yesus (Mat. 11:11). Pelajarilah lingkungan rumah tangga yang disediakan Zakharia dan Elisabet bagi Yohanes (Luk. 1:6). Dapatkah Anda mengikuti contoh yang diberikan Zakharia dan Elisabet? Alkitab mengatakan bahwa mereka "keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat."

      5. Membangun Keluarga yang Hidup Dekat dengan Allah
      6. Orang tua wajib membangun disiplin rohani dalam keluarga agar anak belajar hidup dekat dengan Tuhan sejak dini. Disiplin apa saja?

        - Baca firman Tuhan bersama-sama.
        Perkenalkan anak-anak dengan Alkitab, bahkan sejak mereka belum bisa membaca. Orang tua dapat membacakan kepada mereka cerita-cerita kepahlawanan iman dalam Alkitab. Ketika mereka telah dapat membaca sendiri, bimbing mereka untuk dapat membaca Alkitab bersama-sama secara teratur, bahkan jika hanya membaca satu perikop bersama setiap hari (Mzm. 1:2).

        - Berdoa bersama dalam keluarga.
        Berdoa bersama keluarga menghadirkan Roh Allah dalam keluarga. Kebersamaan dalam doa juga dapat membantu keluarga Anda menjadi lebih dekat satu sama lain.

        - Beribadah bersama
        Menghadiri ibadah gereja bersama akan memperkuat persekutuan anak-anak Anda dengan jemaat Tuhan yang lain, dan yang lebih penting lagi mengajar setiap anggota keluarga untuk menghormati hari Tuhan.

        - Melayani orang lain bersama-sama.
        Ajarkan kepada anak-anak melayani dan mengambil tanggung jawab kecil bersama keluarga. Misalnya, secara sukarela, menyapu halaman gereja atau membawa semangkuk sup untuk anggota gereja yang sakit, dll.. Hal ini akan membawa kedekatan anak dengan hati Bapa, "Bila kamu melayani sesamamu, kamu hanya melayani Allahmu." (Hos. 2:17)

        - Belajar mengekspresikan kasih satu sama lain.
        Secara teratur, ingatkan setiap anggota keluarga Anda betapa Anda mengasihi mereka, bahkan jika Anda yakin mereka sudah tahu. Mengungkapkan kasih akan selalu membawa sukacita dan merasakan kedekatan kehadiran Allah (Yoh. 15:12).

        - Mengajarkan nilai-nilai kekekalan.
        Orang tua bertanggung jawab mengajari anak-anaknya nilai-nilai dan prinsip-prinsip firman Tuhan yang bersifat kekal (teologi). Bantu mereka memahami perbedaan antara prinsip-prinsip dunia dan kekristenan.

        - Makan bersama keluarga.
        Secara teratur, kumpulkan seluruh keluarga selama waktu makan dan mengucap syukur akan setiap berkat yang Allah limpahkan dalam keluarga Anda.

      7. Mendidik Anak-Anak untuk Hidup Menjalankan Kehendak Allah
      8. Musa telah memimpin bangsa Israel sampai pada usia tuanya. Dalam pidato perpisahannya, dia memberikan perintah yang terakhir dari Tuhan. Mempelajari Ul. 6:6-9 untuk mengetahui bagaimana bangsa Israel mengatakan kebenaran-kebenaran ini kepada anak-anak mereka. Temukan dalam ayat-ayat ini prinsip "waktu untuk pengajaran firman Allah" yang dipakai seluruh keluarga untuk mengajar firman Tuhan kepada anak-anak. Perhatikan bagaimana Allah menjadi pusat bagi keluarga pada masa itu. Anak-anak diajarkan tentang firman Tuhan dengan rajin dan rutin.

        Lukas 2:52 menyebutkan kepada kita bahwa Yesus "makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia". Dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini, pikirkanlah sikap-sikap dan kecakapan-kecakapan yang ingin anak-anak Anda miliki jika mereka dewasa nantinya.

        - Bagaimana cara terbaik yang bisa Anda tempuh untuk mengembangkan kecakapan dan sikap mental anak-anak?
        - Pendidikan apa yang Anda inginkan bagi anak-anak Anda?
        - Apa yang perlu diketahui anak-anak Anda mengenai tubuh mereka agar bisa memperlakukan tubuh mereka dengan benar sebagai Bait Roh Kudus?
        - Apa yang perlu diketahui, dialami, dan dilakukan anak-anak untuk bisa bertumbuh secara rohani?
        - Apa yang seharusnya menjadi ciri hubungan mereka dengan Allah?
        - Bagaimana mereka perlu berhubungan dengan orang lain -- dengan orang Kristen dan non-Kristen?

        Ceritakan kepada anak-anak Anda tentang pekerjaan Tuhan dalam hidup Anda. Ceritakan kepada mereka pada waktu Tuhan menyembuhkan Anda, atau ketika Allah dengan ajaib menyediakan makanan bagi Anda saat Anda tidak mempunyai uang. Ceritakan kepada mereka bagaimana perbuatan Tuhan selama ini kepada Anda. Mzm. 78:4, "Kita takkan menyembunyikannya dari anak-anak mereka, tetapi akan kita ceritakan kepada angkatan yang akan datang, puji-pujian bagi TUHAN, kekuatan-Nya, dan keajaiban-keajaiban-Nya yang telah dilakukan-Nya." Ambil Alkitab Anda sekarang dan bacalah Mzm. 78:1-7. Ceritakan tentang kebaikan Tuhan kepada anak-anak Anda. Dengan demikian, mereka juga akan menaruh kepercayaan mereka terhadap Tuhan.

      Nah, mengapa penting mendidik anak-anak untuk mengenal Tuhan, Firman-Nya, Gereja-Nya, dan pelayanan-Nya? Sebab:

      - Masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat mendasar dalam pembentukan karakter dan pemantapan prinsip-prinsip hidup dalam kebenaran firman Tuhan.
      - Masa yang paling diingat, paling jelas sepanjang masa.
      - Masa daya menerima dan meniru sangat kuat.
      - Hati masih polos, spontanitas, dan jujur apa adanya.

      Sebagai orang tua, gunakan kesempatan emas ini sebaik mungkin, maka kita tidak akan mendapati anak-anak kita ada di jalan yang salah.

Akhir Pelajaran (MPK-P02)

Doa

"Tuhan, aku bersyukur untuk keluarga yang Engkau karuniakan kepadaku. Aku mau terus dibentuk agar semakin mengasihi keluargaku serta terus bertaut kepada Engkau yang selalu mengasihi aku. Mampukanlah aku, ya Tuhan. Amin."

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA