Rangkuman Diskusi PBB Mei/Juni 2010

Termin I

Topik I. Persiapan Masa PB

Kondisi apakah yang memberi peran penting bagi persiapan datangnya masa PB?

  • politik
  • budaya
  • ekonomi
  • sosial

Beberapa pemaparan yang diberikan oleh para peserta setidaknya dapat memberikan sebuah gambaran peran penting dari situasi politik, budaya, ekonomi dan sosial yang mempengaruhi datangnya Perjanjian Baru. Kesan mendalam dari jawaban para peserta diskusi adalah peran politik yang mempengaruhi peralihan masa PL ke PB yang ditandai oleh masa kegelapan dimana Allah seakan-akan tidak berkomunikasi dan diam lewat utusan-Nya yaitu para nabi dan orang-orang yang dipilih-Nya selama 400 tahun. Dalam masa ini Allah memakai 3 bangsa yang mengambil peranan utama dalam mempersiapkan masa Perjanjian Baru. Keadaan ini semakin terpuruk ketika bangsa Yahudi harus tertekan dan tinggal dibawah kekuasan bangsa lain. Dalam keadaan inilah masa persiapan PB sarat politik dan juga kekuasaan. Kemungkinan kondisi ini yang dirasakan masyarakat pada saat itu sehingga mereka mendambakan adanya Mesias yang dapat membebaskan dari perbudakan serta penjajahan bangsa Romawi.

Topik II. Yudaisme.

Apakah Yudaisme adalah agama yang dianut Tuhan Yesus ketika Ia hidup di dunia?

Hampir semua peserta setuju bahwa Yesus merupakan orang yang taat dalam melakukan tradisi dan kebiasaan orang-orang Yahudi. Ini terlihat dalam tradisi yang dimiliki oleh keluarga-Nya. Sejak berusia genap delapan hari Ia disunatkan oleh orang tuanya sesuai dengan tradisi keyahudian bahkan menjalani usia yang ke dua belas tahun Yesus mulai dibawa oleh kedua orang tuanya ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Dan sudah tentu Yesus pun mulai belajar dan menghafal kitab Taurat sebagai kebiasaan anak-anak orang Yahudi pada umumnya. Kedua hal ini menandai bahwa Yesus sejak kecil telah diajar untuk melakukan berbagai kegiatan upacara keagamaan Yahudi.

Termin II

Topik I. Kanon PB.

Apakah yang Anda ketahui tentang "kanon"? Bagaimana proses "kanonisasi" sehingga mencapai standard Alkitab PB menjadi 27 kitab yang ada sekarang?

Kata "kanon" berasal dari kata Yunani kanon, artinya buluh. Karena pemakaian "buluh" dalam kehidupan sehari-hari jaman itu adalah untuk mengukur, maka kanon juga berarti sebatang tongkat/kayu pengukur atau penggaris.

Proses kanonisasi:

  1. Kanon PB terletak pada otoritas Kristus sebagai Tuhan/pribadi karya Kristus sendiri. Yesus Kristus merupakan fokus dan penggenapan PL (lih. 1 Pet. 1:10-12; 2 Pet. 1:19; Kis. 28:23) kitab suci yang berotoritas pada zaman Yesus.

  2. Berdasarkan wibawa apostolik yang adalah wakil Kristus, memiliki otoritas sebagaimana diri Kristus sendiri (Mat. 10:40; Yoh. 13:20).

  3. Pengajaran mereka (para rasul) langsung diterima dari Kristus dan berotoritas pada Kristus. (1 Tim. 6:20; 2 Tim. 1:14).

  4. Isi pengajaran para rasul disebut dengan tradisi. Dalam PB yang mengikuti konsep Yahudi yang berarti apa yang diteruskan dengan otoritas yang menunjuk pada isi iman Kristen dan tingkah laku keagamaan yang diteruskan dengan setia dan diterima sepenuhnya oleh generasi berikutnya. Keutamaan tradisi ini terletak pada sumber tradisi para rasul (1 Kor. 15:1-3; Tes. 2:13).

Topik II. Kitab-Kitab Injil.

Mengapa perlu ada lebih dari satu kitab Injil yang menceritakan tentang kehidupan Tuhan Yesus? Apa perbedaan antara Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes?

Karena meskipun dalam ketiga Injil banyak persamaan-persamaan bukan berarti bahwa ketiga Injil ini memberi gambaran yang sama persis tentang Yesus dan pekerjaan-Nya, namun justru masing-masing Injil memberikan penekanan-penekanan khusus sekaligus menjadi ciri khas Injil yang ditulis penulis dalam memperkaya berita Injil. Ketiga Injil dengan ciri khas masing-masing justru memberikan gambaran yang semakin lengkap dan sempurna tentang siapa Yesus itu. Oleh sebab itu menyatukan Injil menjadi satu akan menghilangkan berita Injil dan menghilangkan kekayaan berita Injil tersebut. Ketiga Injil harus dibaca sebagai kitab yang saling melengkapi sebab ketiganya memberikan gambaran lengkap untuk mengetahui gambaran secara gamblang dan jelas tentang Yesus.

Injil Matius memperkenalkan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah. Matius mengambarkan bahwa Yesus adalah Nabi besar melebihi Musa dan Elia. Demikian Injil Markus memperkenalkan Yesus sebagai hamba dan Injil Lukas memberi penekanan untuk memperkenalkan Yesus sebagai juruselamat umat manusia yang berdosa tidak terkecuali juga untuk orang-orang yang non-Yahudi beroleh keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus. Sedangkan Yohanes lebih menekankan pemberitahuan tentang hidup kekal sebagai pusat pemberitaan Yesus.

Termin III

Topik I. Kerasulan Paulus

Jabatan Rasul adalah jabatan yang dimiliki hanya oleh murid-murid yang dipilih langsung oleh Tuhan Yesus sendiri. Mengapa Paulus (bukan murid langsung) mendapat jabatan Rasul?

Dari jawaban yang diberikan oleh para peserta diskusi hampir seluruhnya setuju bahwa mandat otoritas kerasulan yang dimiliki Paulus bukanlah dari manusia melainkan otoritas kerasulannya ini dikaruniakan oleh pernyataan Yesus Kristus. Pengalaman di Damsyik tidak hanya menyebabkan dia mengenal Yesus sebagai Mesias yang telah bangkit dan ditinggikan melainkan juga merupakan panggilan Allah baginya untuk melakukan misi khusus dari Allah (Kis. 9:15-16; 22:15; 26:17,18). Panggilan untuk memberitakan Injil ke bangsa non-Yahudi merupakan panggilan yang telah Allah tetapkan kepada Paulus sebelum ia dilahirkan (Gal. 1:15). Bukti lain dari otoritas kerasulannya yang dimiliki adalah tanda-tanda seorang rasul 2 koritus 12:12 yaitu kata- kata yang menunjang kata-kata rasul yang mendemontrasikan kuasa Roh Kudus melalui tanda-tanda ajaib dan mujizat-mujizat (Rom. 15:19; Gal. 3:5).

Topik II. Tata Ibadah Gereja PB

Bagaimana gaya hidup dan tata ibadah jemaat mula-mula? Bagaimana sikap kita seharusnya terhadap yang disebut tradisi gereja? Dan benarkah ada sholat pada jam-jam sembahyang seperti digereja Orthodox dan biara- biara Katolik?

Dari topik ini semua peserta memberikan jawaban yang sama mengenai gaya hidup yang dimiliki oleh jemaat pada waktu itu. Gaya hidup yang bertekun dalam pengajaran para rasul dan bersekutu berdoa bersama. Selain itu gaya hidup yang berbagi bersama merupakan ciri khas yang hampir tidak begitu dirasakan pada zaman ini. Hal ini mengacu kepada Kisah Para Rasul 2: 41-47 yang merupakan landasan utama kriteria gaya hidup jemaat mula-mula. Di sisi lain jawaban yang mencakup tata cara ibadah jemaat mula-mula tidak mendapatkan perhatian yang khusus dari peserta.

Walaupun tidak secara keseluruhan jawaban mengenai tradisi gereja dijawab oleh para peserta namun ada beberapa peserta yang menjawab hal ini. Mengenai sikap yang harus dimiliki oleh orang percaya adalah menghargai dan menghormati tradisi gereja sebagai bagian dari sejarah yang ada.

Mengenai tradisi dari gereja Orthodox dan biara Katolik tentang sholat pada jam-jam sembahyang, para peserta tidak banyak memberikan jawaban dan berdiskusi mengenai hal ini. Ada beberapa peserta yang memberikan pemaparan mengenai hal ini bahwa pada dasarnya mereka bukan melakukan sholat. Dalam hal ini peserta tidak menyebutkan secara jelas metode ibadahnya seperti apa. Ibadah sembahyang yang dilakukan oleh gereja Orthodox dan Katolik identik dengan waktu dan jam-jam tertentu yang sudah diatur sedemikian rupa. Salah satunya nampaknya gereja Orthodox salah satu gereja yang masih memegang tradisi yang cukup kental dengan tradisi ibadah gereja timur tengah yang memiliki tata cara ibadah yang sedikit berbeda dengan gereja-gereja pada umumnya.

Termin IV

Topik I. Gereja Mula-Mula.

Gereja manakah yang disebut gereja mula-mula? Apakah ciri-ciri terbentuknya gereja mula-mula? Apakah ada bedanya dengan terbentuknya gereja moderen saat ini?

Hampir semua jawaban maupun diskusi para peserta merujuk pada jemaat mula-mula pada hari Pentakosta dan ciri-cirinya sebagai gereja yang mempunyai kesatuan hati untuk selalu berdoa dan saling membantu satu sama lain. Pengertian gereja mula-mula merujuk pada kelahiran gereja yang pertama berdiri pada hari Pentakosta. Pada hal untuk pertanyaan termin keempat ini moderator menunjuk kepada istilah gereja mula-mula yang memiliki arti khusus yang bukan hanya menunjuk pada satu gereja tapi jumlah, khususnya gereja-gereja yang didirikan oleh para murid dan rasul Paulus.

Ada beberapa peserta menunjuk peristiwa di loteng Yerusalem merupakan sebuah awal berdirinya gereja sehingga menyebar luas keseluruh penjuru bumi. Sehingga kita dapat melihat perkembangan gereja waktu itu sangat signifikan sekali dalam hal kualitas maupun kuantitas. Hal ini tidak lepas dari peran para murid dan usaha yang dilakukan oleh para rasul untuk membuka perintisan jemaat baru melalui setiap perjalanannya dalam mengabarkan Injil. Dalam hal ini Petrus yang membawa Injil hingga sampai ke Roma serta Paulus sampai Asia kecil dan Eropa serta beberapa para murid yang lain.

Topik II. 12 Murid Yesus.

Darimana kita tahu riwayat hidup 12 murid Yesus? Apakah yang terjadi dengan mereka setelah hari Pentakosta? Bagaimana akhir hidup mereka?

Sebagian dari peserta tidak dapat menemukan dengan pasti riwayat para murid setelah hari Pentakosta. Satu-satunya sumber yang dimiliki oleh para peserta mengacu kepada Kitab Kisah Para Rasul karena sebelumnya mereka belum pernah membaca biografi keseluruhan akhir hidup para rasul dari referensi yang lainnya. Namun, ada juga beberapa peserta yang memberikan jawaban mengenai hal ini walaupun tidak secara lengkap tapi sudah sangat membantu para peserta yang lain untuk memahami akhir kehidupan para murid.

Pada intinya akhir hidup para murid mengalami penyiksaan yang sangat luar biasa ketika mereka mulai mempertahankan iman kepercayaan mereka kepada Yesus. Seluruh murid Tuhan Yesus mengahiri hidupnya dengan kemenangan karena mereka tidak mau menggadaikan iman percayanya pada saat-saat mereka terancam menghadapi hukuman mati, bahkan mereka rela mati dengan cara yang sangat mengerikan daripada menyangkal ketuhanan Yesus Kristus sebagai Allah.

Jadwal: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA