Sharing Berkat Peserta Kelas KUA 3

1. Agustinus Ketaren

Sekali lagi, sesuatu yang memberikan dampak dalam manusia roh saya. Saya bersyukur bisa mengikuti kelas ini, sesuatu yang baru dengan metode diskusi di WA grup. Saya mendapat banyak masukan dari jawaban teman-teman di diskusi.

Pelajaran yang paling berkesan adalah pelajaran 3 mengenai evaluasi khotbah.  Saya ingin mempraktikkannya dengan membuat Google form yang berisi respons jemaat pada khotbah sebagai bahan evaluasi. Selalu mencari sumber yang benar dan mempersiapkannya dengan benar sebelum khotbah. Terima kasih tim SABDA semua. Tuhan Yesus selalu memberkati.

2. Darmana

Sharing KUA kali ini membuat saya diingatkan dan diteguhkan dalam mempersiapkan dalam menyampaikan firman Tuhan dengan lebih bertanggung jawab, khususnya dalam:

  1. Memilih, mendalami teks yang akan dikhotbahkan.
  2. Pada waktu menyampaikan khotbah, meminta tuntunan RK.
  3. Selalu menjaga vitalitas hubungan rohani secara pribadi, khususnya dalam doa dan firman Tuhan.

Sebenarnya, diskusi dengan para teman dalam grup kelas 3 ini membuat banyak inspirasi dari beberapa sudut pandang. Dalam hal ini, saya merasa kurang puas karena pas benturan dengan acara memperingati 10 hari Kenaikan Tuhan Yesus. Saya merasa sangat terbantu dengan pelayanan tim SABDA dalam setiap sie-sie yang terkait, dengan penuh perhatian dan kesabaran. Terima kasih untuk semua hal yang saya dapat. Kiranya Tuhan saja yang memberkati jerih lelah kita semua. Amin.

3. Devan

Bersyukur ikut kelas KUA ini, banyak hal yang saya pelajari, meski saya masih kecil tergolong muda juga, banyak dari rekan-rekan yang membantu saya dalam berdiskusi, dan juga ada yang selalu mengingatkan saya untuk selalu aktif berdiskusi. Dengan adanya kelas KUA ini, saya jadi lebih mengerti tentang firman Tuhan, tipe pengkhotbah yang sesuai dengan firman Tuhan, bahkan sampai di hal praktis yang bisa dilakukan pengkhotbah di gereja. Proses diskusi semua berjalan lancar meski saya masih muda, tetapi kakak-kakak dan rekan-rekan masih mau membimbing dan berdiskusi dengan saya. Asik deh, pokoknya.

4. Esther Dona Nainggolan

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus. Oleh karena anugerah-Nya, saya bisa  mengikuti kembali kelas SABDA yang kali ini mengenai "Khotbah Untuk Awam" (KUA). Terima kasih untuk tim SABDA yang sudah menyediakan fasilitas pelajaran KUA ini. Saya adalah anggota jemaat yang tidak memiliki latar belakang S.Th atau sekolah teologi. Namun, dengan adanya kelas KUA, saya dapat mengerti arti khotbah dan arti seorang pengkhotbah, dan bagaimana mempersiapkan khotbah yang baik, serta peran seorang pengkhotbah.

Dari materi yang disajikan, banyak yang berkesan buat saya karena ini adalah pelajaran baru buat saya. Yang paling berkesan adalah tentang peran pengkhotbah, yang mana dia bukan hanya berkhotbah, tetapi memiliki peran lainnya, yaitu sebagai: seorang pelayan, seorang pembawa berita, seorang saksi, seorang bapak dan seorang hamba.

Saya juga mendapat pelajaran yang membuat saya mengevaluasi diri bahwa pengkhotbah harus selalu rutin mengevaluasi hidupnya sendiri di bawah kebenaran firman Tuhan. Maksudnya, apakah yang saya khotbahkan sesuai dengan yang saya lakukan? Apakah yang saya khotbahkan saya lakukan juga? Khotbah yang berkuasa adalah ketika kita mau merendahkan diri melakukan firman itu sehingga khotbah kita menjadi hidup dalam diri saya secara pribadi.

Terima kasih untuk seluruh tim MLC SABDA yang telah berjerih lelah dan terus menerus memberikan kelas-kelas yang sangat bermanfaat dan menjadi berkat buat banyak orang. Terima kasih untuk perhatian Kakak-kakak yang setia memberi semangat dan mengingatkan untuk segera bergabung di grup untuk menjawab pertanyaan dan diskusi.

Terima kasih juga untuk teman-teman KUA 3 dalam grup diskusi yang sangat memberkati saya karena banyak hal yang saya dapat dari pengalaman teman-teman, kesaksian, dan penggalian materi dari teman-teman. Tuhan Yesus memberkati.

5. Esther H.N.

Kelas ini membuka wawasan saya yang awam untuk mengenal lebih jauh tentang khotbah dan kehidupan pengkhotbah. Menarik karena diajarkan hal-hal pokok yang perlu diperhatikan, macam² khotbah, urutan menyusun khotbah, serta tugas membuat outline khotbah itu sendiri!

Ditambah sharing-sharing kehidupan pengkhotbah dan kehidupan bergereja oleh teman-teman dari berbagai daerah dan denominasi dalam kelompok diskusi, juga sangat memberkati saya. Semoga wawasan baru dan latihan ini bisa merombak cara saya dalam mempersiapkan berita Kabar Baik firman Tuhan untuk anak-anak di Sekolah Minggu.

Untuk kesekian kalinya saya mengucapkan banyak terima kasih untuk seluruh tim SABDA atas kerja keras dan bimbingannya. Soli Deo gloria.

6. Florencia A.

Luar biasa kesempatan yang diberikan oleh SABDA kepada saya sebagai orang awam sehingga dapat mengetahui cara mempersiapkan khotbah, bahan khotbah dan bagaimana kehidupan pengkhotbah yang seharusnya.  Ini merupakan bekal buat saya bila suatu saat saya ada panggilan untuk berkhotbah.

Mengikuti kelas diskusi dengan sesama peserta yang dibantu oleh moderator Bu Roma. Sekalipun melalui WA, ternyata dapat diikuti oleh semua peserta bahkan komunikatif sehingga bisa saling memberikan komentar yang bermanfaat untuk menambah wawasan tentang khotbah.   Evaluasi proses diskusi ini sangat memberkati saya.

Terima kasih SABDA yang sudah mengadakan pelajaran KUA. Terima kasih juga kepada admin kelas, Bu Mei, dan moderator, Bu Roma, yang sudah mendampingi kami dalam diskusi. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

7. Guntur Barlian Somalinggi.

Shalom. Puji syukur ke hadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah mengantarkan kita pada momen penutupan Kelas "Khotbah Untuk Awam" yang diselenggarakan oleh SABDA. Rasa syukur yang mendalam saya sampaikan kepada Tuhan Yesus atas kesempatan berharga ini untuk mengikuti kelas KUA yang penuh dengan ilmu dan berkat. Pengalaman mengikuti kelas KUA ini bagaikan petualangan baru dalam pengembangan diri saya sebagai awam yang ingin belajar berkhotbah. Di sini, saya menemukan pengetahuan baru, mulai dari dasar-dasar penyusunan khotbah, teknik penyampaian yang efektif, hingga tip dan trik untuk mempersiapkan dan menyampaikan khotbah yang menarik dan menyentuh hati.

Di antara banyak pelajaran berharga, yang paling berkesan bagi saya adalah penekanan pada pentingnya literasi Alkitab (penguasaan Alkitab) dan kasih dan ketaatan kepada Tuhan sebagai landasan utama dalam setiap khotbah. Hal ini membuka mata saya bahwa khotbah yang baik bukan hanya tentang retorika yang memukau, tetapi juga tentang penyampaian pesan Tuhan dengan penuh ketulusan dan kasih. Berkat ilmu yang diperoleh dari kelas ini, saya bertekad untuk menerapkannya dalam pelayanan, khususnya pelayanan berkhotbah. Saya ingin menggunakan kemampuan berkhotbah saya untuk melayani Tuhan dan sesama, dengan membagikan firman-Nya dengan cara yang mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Terkait proses diskusi di kelas, saya ingin menyampaikan apresiasi atas suasana belajar yang kondusif dan penuh semangat. Diskusi yang aktif dan saling menghargai antar peserta membuat proses belajar menjadi lebih bermakna dan menyenangkan. Terima kasih sebesar-besarnya kepada:

  • Tim SABDA atas dedikasi dan kerja kerasnya dalam menyelenggarakan kelas ini.
  • Moderator dan admin Kelas KUA 3 yang telah dengan sabar dan penuh ilmu membagikan pengetahuannya.
  • Semua peserta atas partisipasi aktif dan semangatnya dalam belajar.

Penutupan Kelas KUA ini bukan akhir dari perjalanan, melainkan awal dari sebuah misi baru. Saya yakin bahwa ilmu yang diperoleh di sini akan menjadi bekal yang berharga untuk terus belajar dan bertumbuh dalam pelayanan khotbah. Soli Deo gloria! Tuhan Yesus memberkati.

8. Herman Benyamin

Shalom, salam sehat. Pertama, saya bersyukur bisa ikut acara KUA kali ini. Saya belum pernah mengikuti acara ini sebelumnya sehingga saya bisa bertemu dengan orang-orang hebat dan berpengalaman khususnya di kelas 3.

Acara ini dapat menyatukan berbagai hamba-hamba Tuhan dari berbagai daerah, denominasi dan latar belakang. Saya melihat bagus sekali. Walau komunikasi melalui chat WA, ternyata masih efektif, terbukti bahwa kita saling mengomentari dan memberikan argumen-argumen yang layak diberi acungan.

Terima kasih kepada lembaga SABDA dan tim yang telah  memberikan kesempatan untuk saya terutama menerima arahan dan ruang diskusi bersama teman-teman lain. Materinya sangat membekali dan memberi petunjuk bagaimana kita harus menyiapkan khotbah, dan dari hasil diskusi yang menambah wawasan yang lebih luas terkait hamba Tuhan dengan khotbahnya. Terima kasih. GBU all.

9. Immanuel

Bersyukur sekali bisa mengikuti kelas KUA ini karena dari kelas ini saya sangat terberkati mengenai khotbah baik dari penjelasan, dari modul, bahkan dari pendapat-pendapat yang terdapat di kelas.

Dari kelas KUA saya dapat mengenal lebih dalam mulai dari pengertian, tujuan, jenis khotbah bahkan cara-cara untuk menyusun khotbah yang baik sehingga khotbah yang akan disampaikan dapat memberkati orang lain dan diri sendiri serta dapat nantinya memberi dampak berupa pengaplikasian khotbah kepada kehidupan sehari-hari.

Terima kasih untuk Kak Mei yang selalu mengingatkan saya, dan Kak Roma? yang membimbing di kelas dengan pertanyaan-pertanyaan untuk dapat memperlengkapi masing-masing dari anggota kelas serta mengingatkan ketika kita keluar daripada topik pembahasan. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

10. Jan V. Harapan

Terima Kasih kepada SABDA yang sudah menyelenggarakan kelas KUA untuk menolong setiap anak-anak TUHAN (orang awam) dalam mempersiapkan diri bagaimana mempersiapkan sebuah khotbah yang baik dan benar.

Bagi saya pribadi, kelas seperti KUA ini adalah pengalaman perdana saya. Saya diberkati karena KUA memberikan sebuah arah, prinsip, panduan bagaimana dalam mempersiapkan sebuah khotbah. Saya merasakan bagaimana dalam menyusun materi, menyusun pertanyaan diskusi mengarahkan hati yang benar dari seorang pengkhotbah yang tidak lebih penting dari sekadar pengetahuan. Terima kasih, saya akan menggunakan apa yang saya pelajari dari KUA dalam mempersiapkan khotbah.

11. Jonathan Wahyu

Bersyukur bisa ikut kegiatan dari SABDA tentang "Khotbah Untuk Awam". Di sini, saya belajar dan memahami pemahaman tentang khotbah dengan berbagai referensi melalui diskusi dan menambah wawasan saya mengenai pengkhotbah, dari kegiatan tersebut saya paham bahwa berkhotbah bukan pelayanan yang mudah dan banyak hal harus dipahami untuk bisa berkhotbah, mulai dari persiapan bahan khotbah dan persiapan diri sebagai pengkhotbah.

Berterima kasih untuk seluruh panitia/penyelenggara dari SABDA dalam kegiatan ini. Kiranya Tuhan memberkati setiap pelayanannya. Tuhan Yesus memberkati.

12. Lidia Artati

Shalom. Saya dikasih tahu sama anak saya (guru Sekolah Minggu). Dia bilang, "Mah, ada pelajaran KUA loh. Bagus. Mamah mau ikut?" Saya bilang apa itu KUA? Berhubung dulu latar belakang saya muslim, kirain KUA itu Kantor Urusan Agama. Hehe. Awalnya saya ragu karena dua minggu ini saya lumayan sibuk ada Camp Wanita Bijak, dll., baru selesai Jumat lusa.

Makanya hari ini juga saya tidak bisa bergabung via Zoom karena baru sampai rumah jam 4. Nah, setelah saya mengikuti KUA 3 ternyata LUAAAAR BIASA, banyak hal yang dibukakan. Baik pemaparan dari Ibu Yulia maupun dari teman-teman Hamba Tuhan yang mantaaaap semuanya. Saya banyak belajar dan diperkaya. Pembelajaran yang sangat berharga dan kita saling melengkapi. Terima kasih untuk panitia yang sabar dan kerja keras untuk kami. Terima kasih untuk pembicara yang luar biasa. Tuhan Yesus memberkati.

13. Lius

Shalom, shalom, shalom. Adil ka`ta lino, Ba`curamin ka` Saruga, Basengat ka` Jubata.

Sahabat SABDA yang berbahagia, perkenankan saya menyampaikan berkat rohani selama 1 (satu) minggu mengikuti KUA (Khotbah Untuk Awam). Segala puji dan syukur layak saya naikkan di hadapan Bapa di surga yang telah memberikan kesehatan, kemampuan untuk mengikuti kelas 3 ( malam) sampai pada akhir kegiatan.

Hari pertama dan hari kedua rasanya asing untuk berdiskusi melalui WAG di mana tidak saling mengenal bahkan saya sempat diingatkan pembimbing melalui WA pribadi untuk bisa secara aktif berdiskusi bersama peserta kelas 3 malam. Akhirnya, saya berdoa minta pimpinan Tuhan untuk bisa memahami dan ikut membaur dalam grup. Puji Tuhan, hari ketiga dan seterusnya dapat berinteraksi dengan teman-teman hamba Tuhan yang luar biasa untuk saling berbagi pengalaman dalam melayani/berkhotbah ala orang awam. Hingga akhirnya dalam kelas KUA, bisa dipahami langkah demi langkah dalam mempersiapkan khotbah  sesuai yang diharapkan.

Terima kasih saya sampaikan pada para mentor/pembimbing walaupun tidak mendapat apa-apa dari kami peserta KUA doa kami agar tim dari SABDA mendapat kasih dan kemurahan dari Tuhan kita Yesus Kristus. Buat teman-teman peserta KUA mohon maaf jika ada hal-hal yang kurang berkenan dan harapan saya agar kita saling dukung dalam doa. Tetap semangat, jaga kesehatan, dan layani Dia. Sumber segala berkat yang akan dilimpahkan bagi kita, hamba-hambaNya. Tuhan Yesus memberkati.

14. Mariano Nathanael

Dengan mengikuti kelas KUA ini, saya sangat diberkati, dibangkitkan lagi semangat bahwa khotbah itu tidak biasa-biasa saja, itu tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan serius dan sungguh-sungguh, bukan hanya asal-asalan saja karena membawakan pesan ilahi kepada umat.

Terima kasih untuk kelas KUA 3 yang menurut saya sangat aktif sekali memberi ide, masukan dan pertanyaan-pertanyaan diskusi. Terima kasih untuk tim SABDA yang telah menyelenggarakan kelas ini. Kiranya kelas ini menjadi berkat bagi setiap peserta juga para admin, moderator dan seluruh Tim SABDA. Tuhan Yesus memberkati.

15. Meyriawati

Saya bersyukur diingatkan kembali tentang bagaimana seharusnya kehidupan pengkhotbah dalam mempersiapkan diri sampai pada menyampaikan firman Tuhan melalui penggalian yang bertanggung jawab. Firman harus berbicara pada pengkhotbah terlebih dahulu baru pengkhotbah menyampaikannya pada jemaat.

Yang menarik dari pembelajaran ini adalah interaksi teman-teman dari berbagai denominasi dengan kegelisahannya dalam melihat realitas yang terjadi di lapangan. Ini memperkaya pembelajaran sehingga kita bisa melihat pergumulan lebih luas dan bisa saling memberikan dukungan dan masukkan. Terima kasih untuk panitia yang sudah berjerih lelah dalam menolong dan memfasilitasi pembelajaran KUA. Gbu all.

16. Mira Sary

Saya pribadi sangat bersyukur dengan adanya "Khotbah Untuk Awam" ini. Semua hal dibahas dari persiapan khotbah sampai pengkhotbah itu sendiri pun dibahas. Saya kira yang ikut benar-benar orang yang sama-sama belajar tentang khotbah, ternyata ada yang sering khotbah juga. Huhuhu.

Saya pribadi banyak belajar dari teman-teman di KUA 3. Menambah pemahaman saya mengenai khotbah awam ini, di mana teman-teman KUA 3 malam, benar-benar sharing pengalamannya di gereja masing-masing. Terima kasih buat Kak Mei yang untuk kesekian kalinya selalu mengingatkan saya dan Kak ?Roma? sebagai moderator untuk kelas 3 malam sangat baik dan membantu. GBU.

17. Noviana

Pengalaman: bersyukur bisa ikut kelas KUA dan bisa berdiskusi banyak hal tentang khotbah. Pelajaran/berkat: diingatkan kembali dasar-dasar dalam khotbah, dari persiapan sampai bagaimana khotbah itu disampaikan. Aplikasi: persiapan khotbah secara mendalam dengan media dan referensi yang relevan. Evaluasi: lebih konsisten membangun kehidupan dalam Tuhan.

18. Roliman Fryanto Damanik

Pertama-tama, buat tim SABDA: kamu hebat. Ini merupakan pengalaman baru buat saya mengikuti kelas KUA ini. Saya merasa terbangun dalam hal pengetahuan mengenai dasar fondasi tentang khotbah, ternyata khotbah juga mempunyai landasan teori tersendiri.

Saya merasa terberkati mendapat kesempatan mengikuti "Khotbah Untuk Awam" (KUA) sehingga saya menyadari bahwa khotbah memerlukan persiapan-persiapan dari jauh hari. Dengan pengalaman mengikuti kelas KUA ini, memberikan arti bahwa menyiapkan materi khotbah ada langkah-langkahnya. Terima kasih untuk seluruh tim SABDA atas kerja kerasnya dan bimbingannya.

19. Sitske Veronica Lisa

Pertama-tama, mau mengucapkan banyak terima kasih buat tim SABDA yang senantiasa mengadakan kelas diskusi yang bisa menambah wawasan kita semua. Dari yang tidak tahu menjadi tahu. Terutama buat admin, kelas, Kak Mei, dan moderator, Kak Roma, yang senantiasa mendampingi selama diskusi. Karena kesibukan, hampir saja saya tidak bisa ikut kelas ini karena lupa mendaftar. Untung tim SABDA dan Kak Mei mau membantu daftar di saat terakhir.

Mengikuti kelas ini sangat menambah wawasan terutama buat saya sendiri sebagai jemaat awam karena di gereja kami, semua anggota jemaat diberi kesempatan untuk membawakan khotbah, baik di ibadah raya, maupun ibadah tengah pekan, dan ibadah tutup Sabat bersama. Saya jadi lebih tahu bagaimana membuat sebuah khotbah dengan sistematis. Semoga dengan kelas ini, saya bisa membuat khotbah saya sendiri dan tidak berharap lagi pendeta yang buatkan atau mengambil dari sumber lain. Kiranya Tuhan memberkati kita semua dalam tanggung jawab pelayanan di gereja kita masing-masing. Tuhan memberkati.

20. Suprapto

Saya sangat terberkati dengan sharing maupun materi yang diberikan dalam kelas ini, saya jadi banyak mengerti tentang pelayanan Khotbah yang diberkati dan diurapi. Walaupun saya sering ketinggalan dengan kelas saya, saya berusaha membaca dan menerapkan dalam pelayanan yang akan saya lakukan ke depannya.

Kendala saya adalah waktu pelaksanaan kelas bersamaan dengan program gereja lokal saya, ada Doa 10 Hari Pencurahan Roh Kudus. Jadi, sedikit terkendala waktu saya. Terima kasih untuk setiap narasumber dan para para pembina yang sudah bekerja keras demi kemajuan gereja di Indonesia. Tuhan memberkati.

21. Supriyono

Puji dan syukur atas pertolongan Tuhan Yesus Kristus yang sudah menyertai dan menuntun saya dapat mengikuti kursus online "Khotbah Untuk Awam" (KUA) yang diselenggarakan oleh SABDA.

Penggalian Alkitab dalam mempersiapkan khotbah sebagai pengkhotbah adalah hak istimewa yang diberikan oleh Tuhan kepada saya, menjadi saksi bagi Yesus Kristus dan kerajaan-Nya di tengah dunia zaman digital sekarang ini. Pelajaran KUA sangat memberkati dan membekali saya untuk penunjang dalam pemberitaan Injil Tuhan Yesus Kristus yang telah mati dan bangkit dari antara orang mati untuk menebus dosa-dosa manusia.

Ciri khas bagi kehidupan pribadi seorang pengkhotbah punya hubungan intim dengan Tuhan dan firman-Nya. Sehingga melalui diskusi selama satu minggu dengan teman dalam grup kelas KUA 3 di WAG, sangat luar biasa, saling membangun, dan saling melengkapi satu dengan yang lain.

Terima kasih tim SABDA MLC, admin, Kak ?May,? maupun moderator, Kak Roma, yang telah memfasilitasi program KUA ini. Bersama kelompok kelas, sungguh sangat memberkati. Segi evaluasi: sudah cukup baik, admin selalu mengingatkan. Akhir kata, Soli Deo gloria. Segala Kemuliaan hanya bagi Tuhan.

22. Suyati

Bersyukur bisa mengikuti kelas diskusi KUA yang diadakan oleh SABDA MLC. Banyak pengalaman dan pelajaran baru yang saya dapatkan dari kelas kali ini. Dari pelajaran 1 -- 5, semuanya berkesan.

Yang menjadi kesan penting dari semua pelajaran dan hasil diskusi di kelas adalah khotbah adalah tugas yang mulia yang perlu kesiapan hati menyampaikan Kabar Baik (Injil) dan menjadikanya sentral dari setiap khotbah. Penting sekali bagi pengkhotbah untuk memiliki pemahaman yang baik dan benar akan seluruh isi Alkitab agar di setiap pesan khotbah selalu menemukan benang merah, yaitu pengajaran Tuhan Yesus dan karya keselamatan-Nya.

Aplikasi praktis yang saya akan lakukan, yaitu lebih menghargai pentingnya khotbah dan hamba Tuhan yang mempersiapkannya. Saya akan belajar untuk bisa membuat khotbah dengan meluangkan banyak waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan, serta menggunakan sumber-sumber teologi atau alat-alat biblika dan tafsiran Alkitab yang terpercaya untuk memperdalam pemahaman saya.

Evaluasi terkait proses diskusi proses diskusi: sangat menyenangkan. Rekan-rekan di kelas begitu antusias dan memberikan jawaban dan tanggapan yang sangat memperkaya saya. Namun, saya minta maaf karena masih sangat minimalis dalam menanggapi rekan-rekan.

Terima kasih untuk moderator, Kak ?Roma,? dan admin, Kak ?Mei, yang sudah dengan setiap mengarahkan kami dalam diskusi. Terima kasih untuk seluruh tim SABDA MLC yang sudah memberikan kesempatan saya sebagai orang awam untuk kembali belajar. Tuhan Yesus memberkati.

23. Terrance Jamba Anak Noel Nyabong

Selama mengikuti Kelas "Khotbah Untuk Awam" (KUA), saya telah mengalami pertumbuhan yang luar biasa dalam pemahaman berkhotbah. Saya telah memperoleh wawasan baru tentang pentingnya memusatkan khotbah pada Kristus dan mengenali benang merah keseluruhan Berita Kabar Baik dalam pelayanan.

Pelajaran yang terkesan:

  1. Kristus sebagai pusat khotbah: Pentingnya menjadikan Kristus sebagai pusat dari setiap khotbah dan kesadaran dari seluruh isi Alkitab.
  2. Otoritas Kristus: Kristus sebagai sumber otoritas utama dan narasi dari seluruh Alkitab, memengaruhi hidup dan pengajaran.
  3. Evaluasi diri: Pentingnya pengkhotbah untuk secara rutin mengevaluasi diri, mempertanggungjawabkan tugas panggilan dan hidup rohani.

Hal ini mendorong saya untuk mempelajari untuk merangkai khotbah yang jelas, fokus, dan mudah dipahami. Saya juga merasa tertantang untuk terus mengembangkan diri dalam berkhotbah sehingga saya dapat memberikan pelayanan yang lebih baik di bidang ini.

Saya mengapresiasi semangat dan keinginan semua rekan-rekan KUA untuk terus belajar dan tumbuh dalam pelayanan khotbah. Teruslah mengasah kemampuan dan pengetahuan, dan saya yakin bahwa kita semua akan menjadi berkat yang luar biasa bagi jemaat dan komunitas.

Terima kasih buat Ibu Yulia dengan pemaparan materi dan pengajaran tentang ilmu Hermeneutika dan Homiletika secara ringkas dan padat. Terima kasih buat Kak Roma selaku moderator yang sangat berpengalaman. Terima kasih juga buat Kak Mei sebagai admin kelas yang sangat cekap dan cukup teratur. Tidak ketinggalan ucapan terima kasih buat semua tim SABDA MLC dan YLSA yang mempunyai kebolehan yang luar biasa dipakai Tuhan sehingga menjayakan kelas KUA ini selaras dengan kehendak peserta. Sekian, terima kasih. Tuhan Memberkati.

24. Winarningsih

Terima kasih untuk tim SABDA yang telah memberikan kesempatan pada saya mengikuti kelas KUA. Sungguh sangat memberkati saya yang awam. Banyak pelajaran yang saya dapat, khususnya saya sebagai  GSM yang biasanya menyampaikan cerita firman Tuhan ke anak-anak, seperti yang sudah baku dituliskan untuk disampaikan. Dengan ikut kelas ini, saya tertantang untuk lebih mempersiapkan dan memperdalam materi yang ada, dengan bahasa sederhana dan jelas supaya pesan sampai. Khususnya, menjadikan Kristus sebagai pusat seluruh firman Tuhan yang disampaikan, apa pun bahan Alkitab yang diambil harus mengerucut pada Kristus.  

Juga, bagaimana kehidupan seorang pengkhotbah/pemberita firman Tuhan yang harus selalu dekat Tuhan dalam doa dan firman TUHAN, menjadi bagian terpenting dalam persiapan, penyampaian sampai pelaksanaannya. Apa yang dikhotbahkan justru harus menjadi yang pertama untuk dilakukan sendiri sehingga bisa menjadi teladan dari Kristus, yang terbuka, dilihat dan dibaca semua orang dari kesaksian hidupnya.

Bersyukur untuk teman-teman dalam diskusi kelas yang sangat antusias dan luar biasa. Sharing-sharing mereka luar biasa, sangat memperkaya dan menginspirasi untuk pertumbuhan rohani dan pelayanan kami ke depannya. Terima kasih Kak Mei, Kak Roma yang selalu support dan mengingatkan jangan sampai ketinggalan mengikuti diskusi. Terima kasih teman-teman dan SABDA live. Kiranya kita semua semakin mengasihi dan memberikan yang terbaik untuk pelayanan kita sebagaimana TUHAN sudah memberi yang terbaik. Tuhan Yesus memberkati.

25. Yakob Semuel Pisdon

Saya bersyukur karena bisa mengikuti kelas KUA  yang diadakan oleh tim SABDA MLC. Dari kelas KUA, saya banyak belajar tentang bagaimana harus menjadi pengkhotbah yang baik dan melakukan tugasnya dengan baik. Seperti:

  1. Berkhotbah bukan hanya saja menyampaikan tentang firman Tuhan, tetapi berkhotbah harus sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Firman Tuhan menjadi tolak ukur untuk berkhotbah dengan tujuan untuk memberitakan Injil tentang Yesus Kristus kepada orang yang percaya bahkan orang yang belum percaya.
  2. Berkhotbah bukan hanya asal bicara, tetapi harus ada sistematika berkhotbah. Berkhotbah bukan menceritakan pengalaman pribadi, tetapi harus menyampaikan kebenaran firman Tuhan dengan sistematika atau cara berkhotbah yang sudah diajarkan.
  3. Seorang pengkhotbah harus menyiapkan khotbah dengan baik, tidak dengan persiapan langsung berkhotbah dengan alasan sudah terbiasa berkhotbah
  4. Seorang pengkhotbah harus memiliki semangat dalam menyampaikan khotbah
  5. Seorang pengkhotbah harus mempersiapkan khotbah dengan berkat yang dia miliki dari kebenaran firman Tuhan bukan meng-copy hasil khotbah orang lain.

Saya sangat berterima kasih kepada tim SABDA MLC yang sudah mengadakan kelas ini dan saya boleh mendapat banyak pengetahuan tentang berkhotbah. Tetap semangat untuk melakukan pekerjaan Tuhan di bumi ini. Tuhan Yesus memberkati.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA