Susunan Perjanjian Lama (Kanon)

Dalam mempelajari setiap buku, sangat penting kita mengetahui susunan isinya. Demikian juga untuk Alkitab, dan dalam hal ini perlu diketahui suatu istilah, yaitu "kanon", yang berarti "susunan kitab- kitab Alkitab" atau "daftar isi Alkitab". Ada dua kanon Perjanjian Lama yang penting, yakni "Kanon Ibrani" dan "Kanon Yunani". Isinya sebenarnya sama, hanya susunan kitab-kitabnya yang berbeda.

Kanon Ibrani ialah daftar isi yang berlaku untuk Alkitab dalam bahasa Ibrani. Kanon Ibrani itu terdiri dari 24 kitab, yang dibagi atas tiga kelompok sebagai berikut:

Kanon Ibrani = Susunan Alkitab Bahasa Ibrani

1. TAURAT
(bahasa Ibrani: tora) 1. Kejadian
2. Keluaran
3. Imamat
4. Bilangan
5. Ulangan

2. NABI-NABI (a) Nabi-nabi yang dahulu
(bahasa Ibrani: nevi'im) 6. Yosua
7. Hakim-hakim
8. Samuel
9. Raja-raja

  (b) Nabi-nabi yang kemudian
  10. Yesaya
11. Yeremia
12. Yehezkiel
13. 12 nabi

3. KITAB-KITAB
(bahasa Ibrani: ketuvim) 14. Mazmur
15. Amsal
16. Ayub
17. Kidung Agung
18. Rut
19. Ratapan
20. Pengkhotbah
21. Ester
22. Daniel
23. Ezra-Nehemia
24. Tawarikh

Yesus menyebut ketiga bagian kanon Ibrani dalam Lukas 24:44 (bagian ketiga disebut "Mazmur", sesuai dengan nama kitab yang pertama dan terpenting dalam bagian itu). Dalam Matius 23:35 Dia menyebut dua pembunuhan, yaitu yang pertama dan yang terakhir dilaporkan dalam kanon Ibrani (Kej 4:8; 2Taw 24:20-21). Agaknya Yesus membaca Alkitab dalam bahasa Ibrani dan mengenal Kanon Ibrani, sebagaimana biasa di antara orang-orang Yahudi di Palestina pada zaman itu.

Kanon Yunani berlaku untuk Alkitab berbahasa Yunani dan juga dipakai untuk Alkitab dalam bahasa Indonesia. Dalam Kanon Yunani beberapa kitab yang terdiri dari lebih dari satu bagian dihitung sesuai dengan jumlah bagian tersebut, misalnya Kitab Samuel menjadi 39, yang dibagi atas empat kelompok sebagai berikut:

Kanon Yunani = Susunan Alkitab Bahasa Yunani/Indonesia

1. TAURAT 1. Kejadian
2. Keluaran
3. Imamat
4. Bilangan
5. Ulangan

2. SEJARAH (a) Sejarah yang pertama
  6. Yosua
7. Hakim-hakim
8. Rut
9. 1Samuel
10. 2Samuel
11. 1Raja-raja
12. 2Raja-raja

(b) Sejarah yang kedua
13. 1Tawarikh
14. 2Tawarikh
15. Ezra
16. Nehemia
17. Ester

3. SASTRA 18. Ayub
19. Mazmur
20. Amsal
21. Pengkhotbah
22. Kidung Agung

4. NUBUAT (a) Kitab-kitab nabi besar
23. Yesaya
24. Yeremia
25. Ratapan
26. Yehezkiel
27. Daniel

(b) Kitab-kitab nabi kecil 28. Hosea
29. Yoel
30. Amos
31. Obaja
32. Yunus
33. Mikha
34. Nahum
35. Habakuk
36. Zefanya
37. Hagai
38. Zakaria
39. Maleakhi

Kalau kita membandingkan Kanon Ibrani dengan Kanon Yunani, ternyata bahwa urutan kitab-kitab adalah sama dalam kedua kanon untuk kelompok kitab yang merupakan dasar Perjanjian Lama, yakni "Taurat". Kitab- kitab yang lain disusun menjadi tiga kelompok, sesuai dengan jenis masing-masing kitab, yaitu sejarah, sastra dan nubuat. "Nabi-nabi yang dahulu" sebenarnya mengandung lebih banyak sejarah daripada nubuat, maka digolongkan sebagai sejarah. Sedangkan "Nabi-nabi yang kemudian" kebanyakan terdiri dari nubuat-nubuat dan digolongkan dalam bagian terakhir sebagai nubuat. Kelompok "Kitab-kitab" dibagi dalam kanon Yunani menurut jenis masing-masing: Rut, Ester, Ezra-Nehemia dan Tawarikh berjenis sejarah; Mazmur, Amsal, Ayub, Kidung Agung dan Pengkhotbah dikumpulkan sebagai tulisan-tulisan sastra; dan Ratapan serta Daniel digolongkan sebagai kitab nubuat.

Kanon Yunanilah yang dikenal oleh orang Kristen pada umumnya, karena diikuti oleh Alkitab dalam bahasa Latin, Inggris, Indonesia dan hampir semua terjemahan Kristen. Oleh karena itu maka kanon Yunani yang menjadi dasar buku pengantar ini.

Perjanjian Lama boleh dilukisan sebagai suatu perpustakaan kecil, yang terdiri dari 39 kitab pada 6 rak, sesuai dengan pembagian kanon Yunani, sebagaimana nampak dalam gambar berikut ini:

TAURAT SEJARAH I SEJARAH II SASTRA NABI-NABI BESAR NABI-NABI KECIL
KEL
KEJ
IM
BIL
UL
YOS
HAK
RUT
1SAM
2SAM
1RAJ
2RAJ
1TAW
2TAW
EZR
NEH
EST
AYB
MZM
AMS
PKH
KID
YES
YER
RAT
YEH
DAN
HOS
YL
OB
YUN
MI
NAH
HAB
ZEF
HAG
ZA
MAL

1.4 Kitab-kitab Apokrifa/Deuterokanonika

Kitab-kitab Perjanjian Lama yang disebut di atas adalah kitab-kitab yang diterima oleh gereja-gereja Protestan (Reformasi). Perlu diketahui bahwa ada juga beberapa tulisan yang diterima oleh gereja Katolik Romawi dan termuat dalam Alkitab terbitan pihak Katolik dan dalam beberapa Alkitab terbitan ekumenis, yaitu:

  • riwayat Tobit;
  • riwayat yudit;
  • Kitab I dan II Makabe;
  • Kebijaksanaan Salomo;
  • hikmat Yesus bin Sirakh;
  • Kitab Barukh serta Surat Yeremia;
  • tambahan-tambahan pada Kitab Ester dan Daniel.

Tulisan-tulisan tersebut dinamakan "Apokrifa" ('tersembunyi') atau "Deuterokanonika" ('kanon yang kedua').

Pada umumnya kitab-kitab Apokrifa/Deuterokanonika dikarang sesudah Perjanjian Lama yang lain, dan sebagian dikarang dalam bahasa Yunani, sehingga tidak termuat dalam Alkitab bahasa Ibrani. Sewaktu Alkitab diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani (Septuaginta) maka kitab-kitab tersebut diikutsertakan, ditambah juga dengan beberapa tulisan lainnya.

Agama Yahudi dan gereja-gereja Prostestan hanya menerima kitab-kitab dari Perjanjian Lama Ibrani sebagai firman Allah, sedangkan gereja Katolik Romawi menerima juga beberapa kitab dari Septuaginta. Akibatnya, kitab-kitab Aprokifa/Deuterokanonika dianggap sebagai buku bacaan saja oleh gereja Protestan; sedangkan oleh gereja Katolik Romawi diakui sebagai kitab suci.

Diambil dari:
Judul Buku : Mari Mengenal Perjanjian Lama
Judul Artikel : Susunan Perjanjian Lama (Kanon)
Penulis/Editor : Dr. David Baker
Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta 1997
Halaman : 15 - 20
Kategori: 
Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA