DAD - Pelajaran 01

Nama Kelas : Doktrin Allah Dasar
Nama Pelajaran : Pengantar
Kode Pelajaran : DAD-P01

Pelajaran 01 -- Pengantar

Daftar Isi

  1. Pengertian Doktrin Allah (Proper)
    1. Definisi
    2. Hubungan Doktrin Allah dengan Doktrin-Doktrin Lain
  2. Pentingnya Mempelajari Doktrin Allah
    1. Dasar untuk Mengenal Allah
    2. Dasar untuk Mengerti Tindakan-Tindakan Allah dalam Sejarah
    3. Dasar untuk Mengalami Allah secara Pribadi
  3. Sumber Mempelajari Doktrin Allah
    1. Alkitab
    2. Hamba Tuhan yang Takut akan Tuhan
    3. Sejarah Perkembangan Gereja
  4. Garis Besar Doktrin Allah
    1. Inti Doktrin Allah
    2. Garis Besar Doktrin Allah ala SABDA MLC
      1. Modul Doktrin Allah Dasar (DAD)
      2. Modul Doktrin Allah Kedua (DAK)

Doa

Pelajaran 01 -- Pengantar

Melalui modul Doktrin Allah, kita akan mempelajari pertanyaan-pertanyaan seperti: Siapakah Allah? Apakah Dia benar-benar ada? Apakah kita bisa mengenal Allah yang tidak terbatas dengan pikiran manusia yang terbatas? Mengapa ada banyak sekali nama Allah? Dan, bagaimana natur Allah yang sesungguhnya? Namun, sebelum kita menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb., kita akan terlebih dahulu mempelajari pengertian, mengapa penting, dan bagaimana mempelajari Doktrin Allah. Mari kita membenahi motivasi kita terlebih dahulu supaya usaha kita mempelajari doktrin Allah tidak hanya untuk tahu tentang Allah, tetapi supaya kita memiliki relasi dan hidup akrab dengan Allah.

  1. Pengertian Doktrin Allah (Proper)
  2. Doktrin Allah juga disebut sebagai Teologi Proper, untuk membedakan dengan teologi yang diartikan sebagai Ilmu tentang Allah (Theos + Logos) secara umum dan luas karena mencakup seluruh aspek kepercayaan Kristen. Oleh karena itu, ketika kita mempelajari Pribadi Allah secara khusus, kita memakai istilah Teologi Proper. Di dalamnya, kita akan secara khusus mempelajari tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Pribadi Allah sebagaimana Alkitab menjelaskan kepada kita. Mari kita mempelajari lebih lanjut tentang pengertian Doktrin Allah.

    1. Definisi
    2. Doktrin Allah dimengerti sebagai usaha untuk mempelajari dan menyelidiki tentang Allah, yang mencakup tentang keberadaan Allah, pengenalan akan Allah, kepribadian Allah, sifat-sifat Allah, nama-nama Allah, ketetapan Allah, dan karya-Nya dalam kehidupan manusia.

      Namun, usaha-usaha ini tidaklah seharusnya dilihat dari sudut pengertian manusia karena pada dasarnya manusia bukanlah sumber yang tepat untuk mengetahui segala sesuatu (Pkh. 8:17). Sumber utama yang tepat untuk kita mempelajari tentang Allah adalah Alkitab. Alkitab adalah firman Allah yang diinspirasikan oleh Allah Roh Kudus kepada para penulis Alkitab. Karena itu, Allahlah penulis Alkitab yang sesungguhnya (2Tim. 3:16). Jadi, kita harus mempelajari Pribadi Allah dari apa yang Allah nyatakan kepada kita melalui Alkitab, yaitu firman-Nya.

    3. Hubungan Doktrin Allah dengan Doktrin-Doktrin Lain
    4. Sudah sewajarnya, Teologi Sistematika berpusat pada doktrin Allah. Tanpa pengenalan yang benar tentang siapakah Allah, kita tidak dapat melihat ajaran-ajaran Kristen lainnya (Kristologi, Roh Kudus, Manusia, Dosa, Soteriologi, dll.) secara tepat.

      Misalnya, tentang Allah Tritunggal yang dipelajari sebagai salah satu natur Allah. Jika kita tidak bisa menerima ajaran Allah Tritunggal, hubungan dari semua doktrin lainnya tidak akan memiliki kekuatan untuk bertahan sebagai satu sistem kepercayaan yang masuk akal. Ajaran Allah Tritunggal tidak mungkin bisa dipisahkan dari doktrin Soteriologi (Keselamatan), doktrin Kristus, dan seterusnya. Karena itu, doktrin Allah dapat dilihat menjadi pusat untuk memahami doktrin-doktrin lainnya secara komprehensif.

  3. Pentingnya Mempelajari Doktrin Allah
  4. Jika orang Kristen ditanya, "Apakah kamu percaya kepada Allah?", sebagian besar akan menjawab, "Ya, saya percaya." Akan tetapi, jika pertanyaan dilanjutkan dengan, "Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, siapakah Allah? Sifat-sifat apa yang Allah miliki dan apakah kamu dapat membuktikan sifat-sifat Allah itu?", banyak orang Kristen akan memiliki kesulitan untuk menjawab secara pasti, bahkan menjadi bingung. Oleh karena itu, mari kita melihat dengan serius apa pentingnya bagi kita untuk mempelajari doktrin Allah.

    1. Dasar untuk Mengenal Allah
    2. Jika kita mengaku bahwa Allah adalah Pencipta kita, tidakkah kita ingin mengetahui Sang Pencipta kita itu? Jika kita percaya bahwa Allah telah mengirim Yesus Kristus (1Yoh. 4:9), Anak-Nya yang tunggal, untuk menjadi Juru Selamat kita, tidakkah kita ingin mengenal Allah yang telah rela mengurbankan Anak-Nya untuk menderita dan mati di kayu salib agar kita selamat? Manusia yang diciptakan dengan akal budi dan martabat pasti akan memiliki kerinduan dan hasrat untuk mengenal dan berelasi dengan Sang Pencipta dan Juru Selamatnya.

      Mengenal siapakah Allah adalah pergumulan orang Kristen seumur hidupnya. Di satu sisi, Pribadi Allah sangatlah luas dan dalam untuk kita ketahui seluruhnya (Mzm. 139:7). Allah yang tidak terbatas tentu tidak mudah diketahui oleh manusia yang terbatas. Keterbatasan manusia hanya memungkinkan tahu sebagian dari Allah. Namun, di sisi lain, Allah bukanlah Allah yang menyembunyikan Diri, terutama di hadapan manusia. Allah telah membuka diri untuk diketahui, bahkan telah menyatakan Diri-Nya dalam berbagai cara kepada manusia (Kel. 3:2; Mzm. 19:2-5; Rm. 1:20; Ibr. 1:1, dsb.). Melalui penyataan Diri-Nya inilah, Allah ingin manusia mengenal Dia dan bergaul akrab dengan manusia.

    3. Dasar untuk Mengerti Tindakan-Tindakan Allah dalam Sejarah
    4. Allah terus berkarya sejak awal dunia hingga saat ini. Karya-Nya begitu nyata karena Allah ingin manusia dan semua ciptaan-Nya mengalami hidup yang berkelimpahan (Yoh. 10:10). Untuk menjamin bahwa semua ciptaan-Nya mencapai tujuan hidup yang diinginkan Allah itu, maka Allah memiliki rencana. Karenanya, tindakan-tindakan Allah sepanjang sejarah manusia ini tidaklah dilakukan secara acak dan tanpa tujuan. Namun, tidak dengan serta-merta manusia dapat mengerti rencana dan tujuan hidup yang diinginkan Allah. Dengan mempelajari siapakah Allah (karakter dan sifat Allah), kita memiliki dasar untuk mengerti karya-karya Allah, tindakan-tindakan-Nya, dan pada akhirnya kita akan mengetahui kehendak-Nya.

    5. Dasar untuk Mengalami Allah secara Pribadi
    6. Sering kali, kita mengenal Allah sebagai Allah yang jauh di sana, bahkan hanya sebatas konsep yang tidak ada hubungannya dengan hidup pribadi kita setiap hari. Sesungguhnya, Allah adalah Allah yang rindu memiliki hubungan pribadi dengan umat-Nya sehingga Ia dapat berbicara secara akrab dengan anak-anak-Nya setiap hari.

      Pengenalan Allah secara pribadi harus dimulai dari memiliki kerinduan untuk mempelajari dan memiliki pengenalan yang benar tentang Allah sebagaimana yang Alkitab ajarkan (Mzm. 63:1-5; 2Tim. 3:14-15). Pengenalan Allah secara konsep akan berubah menjadi pengenalan pribadi sejalan dengan bertumbuhnya kasih kita kepada Allah, yaitu ketika kita menjalankan hidup yang penuh ketaatan kepada perintah dan kehendak-Nya (Kis. 5:29).

  5. Sumber Mempelajari Doktrin Allah
  6. Mempelajari doktrin Allah bisa dilakukan dengan berbagai cara karena banyak sumber yang tersedia. Allah sendirilah yang telah menyediakan sarana-sarana tersebut. Allah secara aktif bekerja hingga saat ini untuk menunjukkan kepada kita bagaimana kita bisa mengenal Dia dan mempelajari tentang Dia. Mari kita mempelajarinya satu per satu.

    1. Alkitab
    2. Allah secara aktif telah menyatakan Diri-Nya dengan memilih, memanggil, dan memimpin para nabi dan para rasul (para penulis Alkitab) untuk menuliskan firman-Nya agar dapat dibaca dan dimengerti manusia dari zaman ke zaman. Segala sesuatu yang Allah ingin manusia tahu tentang Allah telah disampaikan-Nya kepada mereka dan dituliskan dalam Alkitab seperti yang telah kita terima hingga saat ini. Karena itu, Alkitab adalah sumber utama untuk manusia mempelajari dan mengenal Pribadi Allah serta hubungan-Nya dengan manusia serta semua ciptaan Allah lainnya (Yoh. 1:1).

    3. Hamba-Hamba Tuhan yang Takut akan Tuhan
    4. Alkitab yang dituliskan para penulis Alkitab memang tidak ditulis secara sistematis. Ditulis oleh 40 penulis yang hidup pada tempat, waktu, dan latar belakang yang berbeda. Karena itu, sering tidak mudah dimengerti secara komprehensif oleh pembacanya. Melalui iluminasi Roh Kudus (Yoh. 14:26), Allah memanggil para hamba-Nya, dari zaman ke zaman, untuk menjelaskan dan menafsirkan ajaran-ajaran penting tentang Pribadi Allah yang dituliskan dalam Alkitab. Para ahli teologi juga mengumpulkan tema/topik utama tentang Allah dalam seluruh Alkitab. Lalu, mereka menyusunnya menjadi buku-buku pengajaran (doktrin) untuk menjadi salah satu sumber bagi orang Kristen belajar tentang Allah.

      Namun, sekalipun sumber ini dapat dipakai oleh Allah untuk menolong umat-Nya mengenal Allah, kita harus ingat bahwa buku-buku doktrin ini tidak memiliki otoritas seperti Alkitab (yang tidak ada salahnya). Tulisan manusia bisa saja tidak tepat atau bahkan salah. Oleh karena itu, setiap doktrin harus diuji dan dipelajari dalam terang firman Tuhan (Alkitab). Doktrin dalam jangka waktu tertentu bisa berkembang, bahkan bisa dikoreksi.

    5. Sejarah Perkembangan Gereja
    6. Gereja adalah institusi yang dibangun oleh Allah sendiri, sebab gereja adalah Tubuh Kristus (Mat. 16:18; Ef. 2:19-22). Melalui gereja inilah, Allah menuntun umat-Nya sehingga terus bertumbuh dan semakin kaya dalam pengetahuan, ajaran, dan pengenalan akan Allah (Ef. 4:14-15). Melalui ujian dan cobaan, gereja juga mengalami pemurnian, khususnya dalam pengajaran. Ajaran-ajaran sesat timbul tenggelam dalam gereja, termasuk pengajaran tentang Allah. Namun, Allah dengan Roh Kudus-Nya terus bekerja dan menjaga sampai saat ini sehingga ajaran gereja terus dimurnikan dan umat Allah dapat belajar dari ajaran-ajaran para pendahulunya.

  7. Garis Besar Doktrin Allah
  8. Seiring dengan perkembangan sejarah ajaran iman Kristen dalam gereja, dan juga dengan banyaknya aliran teologi yang ada hingga saat ini, tidak semua gereja mengajarkan pokok-pokok doktrin Allah secara sama. Namun, jika dilihat garis besarnya, rata-rata gereja Injili memiliki kemiripan, hanya berbeda dalam penekanannya.

    1. Inti Isi Doktrin Allah
    2. Inti garis besar Doktrin Allah dapat disarikan sebagai berikut:
      - Keberadaan dan Pengenalan akan Allah
      - Nama-Nama Allah
      - Atribut-Atribut Allah (Karakter Allah)
      - Allah Tritunggal
      - Ketetapan Allah dan Predestinasi
      - Pemeliharaan Allah

    3. Garis Besar Doktrin Allah ala SABDA MLC
    4. Untuk kepentingan pembahasan doktrin Allah yang dipelajari dalam kelas SABDA MLC, kami memutuskan untuk memberikan pembahasan yang lengkap sehingga peserta mendapatkan wawasan yang luas. Sebab itu, peserta akan mendapati topik yang mungkin tidak biasa diajarkan di denominasi gerejanya. Atau, akan ada penekanan-penekanan yang berbeda dalam setiap topik pembahasannya. Untuk itu, mohon peserta memakluminya.

      Supaya peserta dapat mempelajari lebih mendetail, SABDA MLC akan membagi Doktrin Allah dalam 2 Modul dengan pembagian isi sbb.:

      1. Modul Doktrin Allah Dasar (DAD)
        - Pelajaran 1 Pengantar
        - Pelajaran 2 Keberadaan Allah
        - Pelajaran 3 Pengenalan akan Allah
        - Pelajaran 4 Nama-Nama Allah
        - Pelajaran 5 Allah Tritunggal
      2. Modul Doktrin Allah Kedua (DAK)
        - Pelajaran 6 Atribut-Atribut Allah (1)
        - Pelajaran 7 Atribut-Atribut Allah (2)
        - Pelajaran 8 Ketetapan Allah
        - Pelajaran 9 Predestinasi
        - Pelajaran 10 Providensia Allah

Mempelajari doktrin Allah seharusnya menjadi bagian utama dalam kehidupan Kristen karena Allahlah yang memulai "segala sesuatu" (Kol. 1:16). "Segala sesuatu" dimengerti benar-benar dalam arti yang sesungguhnya (literal). Tanpa Allah, alam semesta tidak mungkin ada. Tanpa Allah, manusia tidak mungkin ada. Dan, tanpa Allah, tidak ada sesuatu pun yang bisa kita ketahui dan pahami karena Dialah sumber dari segala sesuatu yang dapat kita pikirkan. Oleh karena itu, mempelajari doktrin Allah akan menjadi pijakan utama (fondasi yang kuat) untuk kita bisa melihat pertumbuhan iman Kristen dalam perspektif yang benar, yaitu melihat segala sesuatu dengan Allah sebagai pusatnya (1Kor. 2:14; Yoh. 16:13; 2Ptr. 1:20-21).

Akhir Pelajaran (DAD-P01)

Doa

"Ya Bapa, berilah aku hasrat dan kerinduan untuk mengenal Engkau. Bentuklah hatiku menjadi tanah yang subur sehingga ketika benih firman-Mu masuk ke dalam hatiku, benih itu terus bertumbuh untuk menghasilkan banyak buah. Biarlah Engkau semakin nyata dalam hidupku. Amin."

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA