DIK-Pelajaran 06

Nama Kursus : Dasar-Dasar Iman Kristen
Nama Pelajaran : Menang Atas Keinginan Daging
Kode Pelajaran : DIK-P06

Pelajaran 6 - MENANG ATAS KEINGINAN DAGING

Daftar Isi

  1. Keinginan Daging
    1. Apa "Keinginan Daging" Itu?
    2. Dari Manakah Datangnya Keinginan Daging Itu?
    3. Apa yang Terjadi Ketika Keinginan Daging Berkuasa?
  2. Mengalahkan Keinginan Daging
    1. Bagaimana Tindakan Tuhan Terhadap Keinginan Daging Ini?
    2. Bagaimana Kita Dapat Mengalahkan Keinginan Daging?

Doa

Dalam pelajaran yang lalu, kita telah belajar tentang kebenaran di dalam Kristus dan tentang kelahiran baru oleh Roh Kudus. Ketika kita telah dilahirkan baru, maka kita tidak lagi berada di dalam Adam, melainkan berada di dalam Kristus. Karena berada di dalam Kristus, maka kita sekarang memiliki kedudukan dan status yang baru di hadapan Tuhan. Tuhan memandang kita tidak lagi sebagai orang berdosa, tetapi kudus di dalam Kristus.

Dalam pelajaran terakhir ini, kita akan belajar lebih banyak tentang keinginan daging dan bagaimana orang Kristen yang telah lahir baru dapat menang atas keinginan daging itu.

  1. Keinginan Daging

    Setiap orang Kristen yang sudah lahir baru menghadapi dua kuasa atau kekuatan yang berlawanan di dalam dirinya, yaitu keinginan daging dan keinginan Roh. Roh Kudus ingin kita melakukan kehendak Tuhan, tetapi keinginan daging ingin kita melakukan kehendak kita sendiri. Dalam Galatia 5:17 dikatakan:

    "Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan ...."

    Sebagian orang Kristen beranggapan bahwa setelah menerima Kristus sebagai Juru Selamat pribadi, maka sifat-sifat lama yang berupa keinginan daging telah dimusnahkan. Namun sebenarnya tidaklah demikian keadaannya. Selama kita hidup di dunia ini, kita masih akan tetap memiliki keinginan daging dan keinginan daging ini akan selalu berlawanan dengan keinginan Roh Tuhan yang tinggal di dalam diri kita. Tuhan tidak memusnahkan atau menyingkirkan sifat lama kita yang berdosa ketika Ia menyelamatkan kita. Tetapi, ada suatu perkara yang indah terjadi ketika kita dilahirkan baru, yaitu Roh Kudus datang dan tinggal dalam kita. Dengan demikian, setiap orang Kristen memiliki "daging" dan "Roh", sedangkan orang yang belum diselamatkan hanya memiliki satu sifat saja, yaitu sifat "daging".

    1. Apa "Keinginan Daging" Itu?

      Keinginan daging adalah sifat manusia berdosa, yang ingin hidup tanpa Tuhan. Di dalam Alkitab, Tuhan mengatakan banyak perkara mengenai kedagingan dan tidak ada satu pun yang baik, yang dijelaskan tentang sifat itu! Di bawah ini ada lima ciri tentang sifat kedagingan itu:

      1. Keinginan daging itu adalah sangat berdosa.
      2. Keinginan daging itu tidak mau menaati Tuhan.
      3. Keinginan daging itu tidak dapat mengenal Tuhan.
      4. Keinginan daging itu tidak dapat menyenangkan Tuhan.
      5. Keinginan daging itu tidak dapat diubah menjadi baik.

      Dasar dari perwujudan keinginan daging itu ialah kehendak diri sendiri yang membuat kita selalu ingin menuruti kehendak diri, hawa nafsu, dan keinginan tubuh yang berdosa. Walaupun kita telah berusaha menyingkirkan semua itu dari hati kita dan menjadikan Kristus sebagai Raja kita, namun kita masih selalu digoda oleh keinginan daging yang hidup dalam manusia lama.

    2. Dari Manakah Datangnya Keinginan Daging Itu?

      Keinginan daging kita datang dari diri manusia yang telah berdosa. Tuhan ingin agar manusia dikuasai atau diperintah oleh Roh-Nya. Namun, natur manusia berdosa selalu berlawanan dengan kehendak Allah dan manusia tidak mau menaati-Nya. Ketika ia melanggar perintah-Nya, ia mengalami kematian secara rohani. Ia telah terpisah dari Roh Tuhan. Jiwa dan tubuh manusia telah menjadi berdosa. Manusia yang seharusnya dikendalikan oleh Roh Tuhan, kini telah dikendalikan oleh jiwa dan tubuhnya yang berdosa, yang disebut oleh Alkitab sebagai "keinginan daging". Oleh karena Adam adalah kepala bagi semua umat manusia, maka Adam telah mewariskan sifat yang telah berdosa ini kepada seluruh umat manusia yang dilahirkan oleh Adam.

    3. Apa yang Terjadi Ketika Keinginan Daging Berkuasa?

      Tahukah Anda apa yang akan terjadi ketika keinginan daging menguasai manusia? Tubuhnya akan menjadi seperti "pabrik dosa". Setiap orang tahu apa yang disebut "pabrik". Pabrik adalah tempat yang digunakan untuk memproduksi barang tertentu dalam jumlah banyak.

      Ketika dosa menguasai manusia, maka tubuhnya menjadi seperti "pabrik dosa". Tuhan Yesus sendiri menyatakan tentang hal-hal yang diproduksi oleh pabrik ini. Ia berkata, "Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." (Mrk. 7:21-23)

  2. Mengalahkan Keinginan Daging

    Mari kita menyelidiki musuh yang ada di dalam kita lebih dalam, yaitu keinginan daging dan melihat ke dalam Alkitab bagaimana Allah menyediakan pemecahan, sehingga kita dapat beroleh kemenangan atas keinginan daging itu.

    1. Bagaimana Tindakan Tuhan Terhadap Keinginan Daging Ini?

      Kita telah mempelajari bahwa keinginan daging itu tidak dimusnahkan atau disingkirkan ketika kita diselamatkan. Keadaan daging kita itu tetap berdosa sebagaimana keadaannya sebelum kita diselamatkan. Sifat itu tidak akan dapat diubah menjadi sesuatu yang baik. Lalu, apakah yang Tuhan lakukan?

      1. Tuhan Menyalibkan Kita Bersama Kristus

        Mengapa Ia menyalibkan kita bersama dengan Kristus?

        Jawabnya adalah supaya KITA TIDAK LAGI DIKUASAI OLEH KEINGINAN DAGING. Roma 6:6 menyatakan: "Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan bersama Kristus supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa."

        Tuhan telah menghukum dosa di dalam daging itu. Keinginan daging itu masih tetap ada bersama kita, tetapi ia tidak lagi berhak menguasai dan kita tidak perlu tunduk pada perintahnya dalam hidup kita. Kuasanya atas kita telah dipatahkan. Kita mungkin masih akan berbuat dosa lagi, namun kita tidak harus melakukannya. Kita dapat berkata, "Tidak" kepada keinginan daging. Alkitab mengatakan:

        "Jadi, saudara-saudara, kita adalah orang berhutang, TETAPI BUKAN KEPADA DAGING, supaya hidup menurut daging." (Rm. 8:12)

        "Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya." (Rm. 6:12)

      2. Tuhan Memberi Kuasa yang Baru kepada Kita, yaitu Roh Kudus

        Tuhan bukan saja menghukum daging itu di kayu salib, melainkan Ia juga melakukan sesuatu yang lain. Ia memberi kita kuasa yang baru melalui pimpinan Roh Kudus. Dikatakan dalam Alkitab:

        "Dan karena kamu adalah anak, maka Tuhan telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita ...." (Gal. 4:6)

      1. Siapakah Roh Kudus itu?

        Roh Kudus itu adalah Tuhan. Ia bukanlah sekadar pengaruh atau kuasa untuk kebaikan. Ia adalah Pribadi yang hidup. Jangan sekali-kali kita mengartikan Roh Kudus hanya sebagai alat atau benda. Roh Kudus adalah Pribadi yang hidup dan Ia adalah Tuhan. Kita perlu selalu ingat akan kebenaran ini, yaitu "Roh Tuhan yang tinggal di dalam saya adalah Pribadi yang hidup. Ia adalah Tuhan yang diam di dalam hati saya." Roh Kudus telah dikirimkan Allah untuk tinggal bersama setiap anak-Nya, yaitu orang-orang yang percaya dalam nama Kristus. Roh Kudus akan menyertai hidup orang-orang percaya. Sekali Roh Kudus datang untuk tinggal di dalam hati kita, Ia tidak akan meninggalkan kita lagi. Tuhan Yesus berkata:

        "Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu, yaitu Roh Kebenaran." (Yoh. 14:16-17)

      2. Apa yang dilakukan oleh Roh Kudus?

        Ada dua hal yang dikerjakan oleh Roh Kudus di dalam diri kita. Marilah kita melihat lebih lanjut mengenai kedua pekerjaan Roh Kudus ini:

        1. Roh Kudus memberi kekuatan untuk melawan keinginan daging.

          Kuasa daging di dalam diri kita itu sangatlah kuat. Terkadang keinginan daging ini sedemikian kuat sehingga ia sering mengalahkan kehendak kita untuk taat kepada Kristus. Bahkan, Rasul Paulus sendiri tidak dapat melawan keinginan daging ini dengan kekuatannya sendiri. Ia berkata:

          "Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat." (Rm. 7:19)

          Meskipun demikian, Tuhan tidak membiarkan kita menaklukkan keinginan daging ini dengan kekuatan kita sendiri. Ia telah memberi kepada kita suatu kuasa yang baru dari Roh Kudus, untuk bisa berperang melawan sifat kedagingan itu bagi kita. Roh Kudus membenci dosa. Ia melawan setiap dosa di dalam kehidupan kita. Keinginan daging selalu ingin agar kita berdosa, tetapi Roh Kudus menolong kita berperang melawan dosa itu. Dalam Gal. 5:17 dikatakan, bahwa:

          "Sebab keinginan daging berlawanan (berperang) dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan ...."

          Yang manakah lebih berkuasa -- sifat kedagingan itu atau Roh? Pasti Roh. Namun, Roh Kudus itu tidak akan melepaskan kita kalau kita sendiri tidak ingin dan rela untuk dilepaskan. Maka dalam hal ini, peranan kita adalah taat pada Roh Kudus dan bersama-sama berperang melawan perbuatan kedagingan itu.

          Sebagai contoh, seandainya kita memiliki sifat pemarah yang tidak pada tempatnya. Ini jelas adalah perbuatan daging. Apakah kita membiarkan sifat itu terus menguasai kita atau memilih untuk dibebaskan darinya. Tuhan mengatakan bahwa keinginan daging tidak boleh menguasai kita. Sebaliknya, keinginan daging itu perlu dimatikan. Apakah kita setuju dengan Tuhan mengenai hal ini? Apakah kita akan memilih untuk dilepaskan dari perbuatan daging ini? Jika demikian, sebagaimana kita percaya dan berpegang kepada perihal kematian kita bersama Kristus, maka kita patut memohon agar Roh Kudus mematikan keinginan daging itu dan percaya bahwa Ia dapat melakukannya. Alkitab mengatakan:

          "... jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup." (Rm. 8:13)

        2. Roh Kudus memproduksikan Kehidupan Kristus di dalam kita.

          Roh Kudus bukan saja berperang melawan keinginan daging, tetapi juga melakukan perkara penting lain, yaitu menghasilkan kehidupan Kristus di dalam kita. Tuhan Yesus berkata, "Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya daripada-Ku." (Yoh. 16:14) Kristus adalah kudus, lemah lembut, pengasih, suci, benar, baik hati, sabar, murah hati, setia. Roh Kudus membantu mewujudkan secara nyata sifat-sifat Kristus ini di dalam kehidupan kita. Roh Kudus menjadikan sifat-sifat dalam kehidupan Kristus ini menjadi bagian dari kehidupan kita juga. "Buah Roh" itu pada hakikatnya adalah kehidupan Kristus di dalam kita. Alkitab mengatakan bagaimana kehidupan itu dinyatakan di dalam diri kita,

          "Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri ...." (Gal. 5:22, 23)

    2. Bagaimana Kita Dapat Mengalahkan Keinginan Daging?

      Sebagai orang Kristen, ada dua kuasa yang bekerja di dalam kita, yang akan selalu mencoba bersaing untuk mencari pengaruh terbesar dalam hidup kita. Dua kuasa tersebut mencoba berjalan bersama -- berjalan di dalam daging atau berjalan di dalam Roh.

      Hidup atau berjalan di dalam daging berarti dikuasai oleh keinginan daging, sedangkan berjalan di dalam Roh berarti dikuasai oleh Roh. Kita telah melihat apa yang terjadi bila kedagingan menguasai manusia. Dosa-dosa yang dahsyat yang diakibatkan oleh keinginan daging ini dapat terjadi bukan hanya pada kehidupan orang yang belum percaya, tapi juga bisa terjadi dalam kehidupan orang Kristen. Tak ada seorang Kristen yang kebal terhadap dosa kedagingan ini. Karena itu, Alkitab menasihatkan kepada kita:

      "Sebab itu siapa yang menyangka bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!" (1 Kor. 10:12)

      Untuk terhindar dari menuruti atau memenuhi hawa nafsu daging, maka kita harus HIDUP ATAU BERJALAN DI DALAM ROH. Artinya, kita harus senantiasa dikuasai oleh Roh Kudus. Rasul Paulus menuliskan,

      "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." (Gal. 5:16) Bagaimanakah kita dapat berjalan di dalam Roh? Untuk dapat hidup atau berjalan di dalam Roh, maka ada tiga perkara yang perlu dilakukan, yang harus kita selidiki dan pelajari bersama:

      1. Memusatkan Pikiran

        Untuk dapat berjalan di dalam Roh, kita harus memusatkan pikiran kita kepada perkara-perkara dari Roh. Kita harus memulai kegiatan setiap hari dengan mengadakan saat teduh bersama Tuhan untuk: membaca firman-Nya dan berbicara dengan Dia di dalam doa. Setiap hari, kita patut memusatkan pikiran kita kepada Kristus dan firman-Nya. Pada saat pikiran kita dipenuhi dengan perkara-perkara yang dari Roh, maka kita akan menyadari pimpinan Roh Kudus itu di dalam kehidupan kita. Sebaliknya, apabila pikiran kita dipenuhi dengan perkara-perkara daging, maka hal itu akan memimpin kita kepada perbuatan dosa, dan akhirnya mengakibatkan kita tidak taat kepada kehendak Tuhan. Dikatakan:

        "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal daripada Roh itu." (Gal. 6:8)

        Mari kita dengan setia mengevaluasi diri kita setiap hari dengan beberapa pertanyaan di bawah ini:

        • Perkara-perkara apakah yang memenuhi pikiran kita selama ini?

        • Untuk perkara-perkara apakah kita menghabiskan sebagian waktu dan uang kita?
        • Apakah perkara-perkara itu yang berasal dari Roh atau dari daging?
      2. Berserah

        Untuk dapat berjalan di dalam Roh, kita harus berserah kepada Roh. Perkataan "berserah" bukan berarti negatif, yaitu menyerah kalah, tetapi berarti positif, yaitu memberi diri kepada "Tuhan". Kita harus berkata "Ya" kepada Roh dan "Tidak" kepada daging. Jangan sekali-kali kita menyerah kepada daging. Daging itu perlu dimatikan. Alkitab mengatakan bahwa:

        "Barang siapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya." (Gal. 5:24)

      3. Percaya

        Untuk dapat berjalan di dalam Roh, kita harus percaya dan taat kepada Roh. Kita tidak dapat mengalahkan daging itu dengan kekuatan kita sendiri. Roh Kuduslah yang akan mengalahkan keinginan daging itu dan Ia dapat melakukannya, bila kita memercayai-Nya dan kita mau menuruti keinginan-Nya. Bila kita bergantung penuh kepada-Nya, maka Ia akan memproduksikan kehidupan Kristus di dalam kita dan kehidupan Kristus itu akan mengalahkan keinginan daging dan bersama Roh, kita menjadi pemenang.



Akhir Pelajaran (DIK-P05)

DOA

"Ya Tuhan Yesus, saya berterima kasih untuk Roh Kudus yang sekarang tinggal di dalam saya. Biarlah saya selalu sadar akan kehadiran-Nya dan mau percaya dan belajar menaati-Nya setiap saat. Dengan demikian, saya dapat mengalahkan keinginan daging dan hidup seturut dengan Engkau." Amin.

[Catatan: Pertanyaan Latihan ada di lembar lain.]

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA