IDK - Pelajaran 02

Nama Kelas : Identitasku Dalam Kristus
Nama Pelajaran : Identitas Dalam Kristus
Kode Pelajaran : IDK-P02

Pelajaran 02 -- Identitas Dalam Kristus

Daftar Isi

  1. Manusia Sebelum dan Sesudah Kejatuhan
    1. Ciptaan Asli
      1. Kehidupan Manusia secara Fisik (bios - Yun.)
      2. Kehidupan Manusia secara Rohani (zoe - Yun.)
      3. Hati Manusia
    2. Kejatuhan Manusia dalam Dosa
      1. Dosa Merusak Gambar, Rupa Allah
      2. Arah Hidup yang Bertolak Belakang
  2. Dampak dari Kejatuhan
    1. Kematian Rohani
    2. Kehilangan Pengetahuan akan Allah
    3. Emosi Negatif yang Dominan
    4. Terlalu Banyak Pilihan
  3. Dampak dari Keselamatan dalam Yesus Kristus
    1. Yesus Datang untuk Memberi Manusia Kehidupan
      1. Memberi Hidup
      2. Membayar Semua Utang (Hukuman)
      3. Memberi Kuasa
    2. Memberi Kelahiran Baru
    3. Memberi Identitas Baru
    4. Kuasa Memercayai Kebenaran

Doa

Pelajaran 02 -- Identitas Dalam Kristus

Sumber utama orang percaya untuk mengetahui segala sesuatu tentang manusia telah Allah nyatakan supaya manusia tidak salah jalan, yaitu melalui Alkitab. Alkitab menjelaskan bahwa identitas Kristen tidak didefinisikan dari siapa manusia atau dari diri manusia sendiri, tetapi dari yang telah Allah lakukan terhadap manusia, relasi yang Dia ciptakan dengan manusia, dan tujuan hidup yang Dia tetapkan untuk manusia. Oleh karena itu, mari kita mulai dengan mempelajari kitab pertama dalam Alkitab yang menceritakan tentang penciptaan Allah atas manusia.

  1. Manusia Sebelum dan Sesudah Kejatuhan
    1. Ciptaan Asli
    2. Allah menciptakan manusia menurut gambar, rupa Allah (Kej. 1:26), tidak sama seperti ciptaan-ciptaan lain. "Kemudian, TUHAN Allah membentuk manusia dari debu tanah dan mengembuskan napas kehidupan ke dalam lubang hidungnya sehingga manusia itu menjadi makhluk yang hidup." (Kej. 2:7) Dari kombinasi tanah liat dan napas ilahi, Allah membentuk manusia. Paulus menyebutnya sebagai kombinasi pribadi lahiriah dan batiniah (2Kor. 4:16). Demikian istimewa manusia diciptakan Allah.

      1. Kehidupan Manusia secara Fisik (bios - Yun.)
      2. Bios adalah penyatuan antara tubuh dan jiwa. Keadaan mati adalah ketika tubuh dan jiwa manusia terpisah. Jiwa, yang tidak berwujud, membutuhkan tubuh untuk hidup dan berfungsi di dunia ini.

      3. Kehidupan Manusia secara Rohani (zoe - Yun.)
      4. Zoe adalah napas Allah yang diembuskan kepada tubuh Adam sehingga Adam tidak hanya memiliki hidup secara fisik, tetapi juga secara rohani. Oleh karenanya, manusia menyatu dengan Allah. Adam dan Hawa bukan hanya diciptakan oleh Allah, tetapi juga dimiliki oleh Allah sehingga mereka menemukan makna hidup dan menikmati keterbukaan, rasa aman bersama Allah.

      5. Hati Manusia
      6. Alkitab juga menyebut kata 'hati' (822 kali) untuk menjelaskan beberapa aspek kepribadian manusia. Paling sering, hati disebut sebagai pusat diri dan refleksi manusia. Jika dikategorikan, 204 kali kata 'hati' digunakan untuk mengacu pada aspek pikiran (intelektual), 195 kali aspek kehendak, dan 166 kali aspek perasaan (emosi). Hanya dalam hatilah, pikiran, kehendak, dan perasaan bertemu dalam satu kesatuan yang holistik. Pendidikan sekuler lebih membesarkan pikiran, sedangkan kekristenan membesarkan hati (Mzm. 51:6). Perubahan dalam hatilah yang membuat manusia mengalami transformasi hidup.

    3. Kejatuhan Manusia dalam Dosa
    4. Keadaan "sungguh amat baik" (Kej. 1:31) ini ternyata tidak selamanya. Kejadian 3 menceritakan kisah sedih kejatuhan manusia yang membuat putusnya hubungan manusia dengan Allah dan berakibat kepada seluruh keturunannya.

      1. Dosa Merusak Gambar, Rupa Allah
      2. Kerusakan manusia karena dosa berdampak dramatis, langsung, dan meluas. Manusia dahulu dimiliki oleh Allah. Itu sebabnya ketika terpisah dari Allah, manusia merasakan kebutuhan untuk dimiliki. Keterbukaan yang dahulu dimiliki manusia sekarang berubah. Manusia menyembunyikan diri karena malu dan telanjang. Rasa puas dan aman sekarang berubah menjadi rasa tidak percaya diri dan terancam. Kerusakan karena dosa bersifat menyeluruh karena tidak ada bagian manusia yang tidak tercemar oleh dosa.

      3. Arah Hidup yang Bertolak Belakang
      4. Tujuan manusia diciptakan Allah sudah ditetapkan sejak penciptaan, yaitu untuk menikmati Allah dan hidup memuliakan Dia. Akibat kejatuhan manusia dalam dosa, manusia kehilangan arah hidup. Tanpa Allah, manusia akan mencari tujuan dan arti hidup sepanjang hidupnya.

  2. Dampak dari Kejatuhan
    1. Kematian Rohani
    2. Kejadian 2:17 adalah perintah Allah yang dilanggar oleh Adam dan Hawa, dan apa yang dikatakan Allah itu benar. Mereka mengalami kematian secara rohani, yaitu keterpisahan dari Allah. Oleh karena merekalah, kita semua keturunan Adam mengalami kematian rohani. Memang setelah dilahirkan secara jasmani manusia hidup, tetapi manusia mati karena mewarisi hukuman kekal dari Allah (Ef. 2:1).

    3. Kehilangan Pengetahuan akan Allah
    4. Akibat lain dari dosa adalah Adam dan Hawa kehilangan persepsi yang benar tentang realitas. Pengetahuan yang dimiliki tidak lagi bersifat relasional (Kej. 3:7-8). Adam menjadi takut berelasi dan takut bertemu Allah karena persepsinya tentang Allah telah berubah dan terdistorsi oleh pengetahuannya yang salah. Dia tidak lagi mengenal siapa Allah sesungguhnya, sebagaimana dia dahulu mengenal Allah (Ef. 4:18). Setelah kejatuhan, manusia mungkin masih bisa mengetahui tentang Allah, tetapi sudah tidak lagi dalam relasi yang benar dengan Allah. Pengetahuan yang benar tentang Allah hanya akan bisa ditemukan dalam hubungan intim dengan Allah, yaitu melalui Kristus yang adalah "Kalam" (Firman).

    5. Emosi Negatif yang Dominan
    6. Ekspresi emosi pertama setelah kejatuhan adalah rasa takut dan cemas (Kej. 3:10). Rasa takut dan cemas diwariskan dan mendominasi penyakit emosi yang muncul dalam masyarakat sepanjang sejarah. Oleh karena itu, perintah "jangan takut" adalah perintah yang paling sering disebutkan dalam Alkitab.

      Perasaan kedua yang muncul adalah rasa bersalah dan malu sehingga manusia memiliki kecenderungan untuk menutupinya. Kita menutupi batin kita karena takut orang lain akan mengetahui yang sebenarnya tentang diri kita. Ketika dirundung rasa bersalah dan malu, keterbukaan diri tidak mungkin terjadi. Emosi lain yang muncul dari kejatuhan adalah depresi dan marah seperti yang dialami Kain (Kej. 4:5-7). Depresi adalah perasaan tidak berdaya dan putus asa karena persepsi terhadap diri, keadaan sekitar, dan masa depan yang negatif.

    7. Terlalu Banyak Pilihan Salah
    8. Dosa Adam dan Hawa juga memengaruhi kehendak mereka. Tuhan memberikan semua kebebasan untuk memilih yang baik dan hanya satu pilihan untuk memilih yang salah. Ternyata, justru satu pilihan yang salah itu yang dilakukan mereka (Kej. 2:16-17). Akibatnya, walaupun manusia masih memiliki banyak pilihan baik, sejak kejatuhan manusia memiliki terlalu banyak pilihan salah.

    Dan, masih banyak lagi kerusakan yang kita warisi yang tidak dapat disebutkan satu per satu di sini. Alkitab secara jelas mengatakan bahwa setiap orang yang lahir dari Adam akan memiliki hidup yang tercemar dan jauh dari Allah (Rm. 3:23).

  3. Dampak dari Keselamatan dalam Yesus Kristus
  4. Kita sudah melihat bahwa akibat dari dosa sungguh mengerikan. Jika bukan Allah yang membuka kesempatan untuk manusia bisa kembali memiliki hubungan dengan Allah, tidak ada masa depan bagi manusia karena kita semua akan binasa akibat hukuman dosa yang menekan kita semua. Puji Tuhan, Allah mengulurkan tangan dan memberikan pertolongan sehingga manusia dimungkinkan untuk menerima kembali kesempatan untuk kembali kepada Allah.

    1. Yesus Datang untuk Memberi Manusia Kehidupan
    2. Allah dengan kasih-Nya mengirim Yesus berinkarnasi menjadi manusia jasmani dan rohani. Dia hidup di dunia sama seperti manusia. Ia mengalami pencobaan, masalah, dan tantangan, tetapi tidak melakukan dosa (Luk. 23:46). Kehidupan rohani-Nya bersih sampai ke atas salib untuk menanggung semua dosa yang manusia lakukan. Kehidupan jasmani-Nya berakhir dengan menyerahkan-Nya kepada Bapa. Adam dan Hawa telah kehilangan kehidupan rohaninya karena memberontak dan melanggar perintah Allah. Jadi, jelaslah mengapa Yesus harus datang, sebagaimana diringkaskan oleh Paulus dalam Kolose 2:13-15.

      1. Memberikan Hidup
      2. Kristus datang untuk memberikan kembali hidup rohani yang hilang di Taman Eden (Yoh. 1:4; 10:10). Mereka yang dipanggil dan percaya kepada-Nya akan mendapatkan kembali hidup rohaninya (Yoh. 14:6).

      3. Membayar Semua Utang (Hukuman)
      4. Kristus menanggung semua hukuman dosa yang seharusnya ditimpakan kepada manusia. Kengerian hukuman dosa diterima Kristus demi ketaatan-Nya kepada Bapa di surga.

      5. Memberi Kuasa
      6. Kristus akan memberi kuasa kepada orang-orang percaya untuk menaklukkan dan membinasakan penyebab dari penyakit kematian rohani, yaitu penghulu Setan yang telah dilucuti oleh Yesus di atas kayu salib.

    3. Memberi Kelahiran Baru
    4. Kehidupan yang diberikan oleh Kristus dijalani orang percaya sebagai anugerah melalui kelahiran baru. Suatu kesempatan yang luar biasa karena melalui kelahiran baru, manusia diberi kemampuan untuk mendapatkan benih rohani yang akan hidup selamanya. Manusia kembali dapat berelasi dengan Allah. Kehidupan yang diterima oleh orang-orang yang telah dilahirkan baru ini adalah kehidupan "dalam Kristus". Karena hanya dalam Kristuslah, kita sekarang dimungkinkan untuk mengalami kehidupan yang sesungguhnya, yaitu kehidupan kekal.

    5. Memberi Identitas Baru
    6. Menjadi orang Kristen yang lahir baru bukan hanya soal mendapatkan hidup baru, tetapi juga identitas baru yang menyertainya. "Dalam Kristus", artinya kita diberi status sebagai orang kudus yang telah ditebus oleh darah Kristus. Identitas orang kudus bukan hasil usaha kita dengan melakukan hal-hal yang Kudus tetapi pemberian yang menetap dan tidak akan bisa diubah oleh siapa pun karena Kristus telah memeteraikan status itu dengan darah-Nya.

      Mengerti identitas kita dalam Kristus sangat penting untuk kita dapat menjalani kehidupan sesuai dengan maksud Allah. Identitas kita dalam Kristus akan menjadi "kebenaran" yang harus kita pegang dengan kuat. Persepsi tentang diri kita harus sama dengan kebenaran identitas dalam Kristus. Kita tidak lagi akan memandang diri kita sebagaimana dunia memandang kita, melainkan bagaimana Allah memandang Kristus yang ada dalam kita. Suatu perubahan yang drastis dan luar biasa.

      Alkitab tidak pernah memberikan label "orang berdosa" kepada orang-orang yang telah percaya yang memiliki identitas dalam Kristus. Karenanya, kita harus hati-hati untuk tidak lagi menyebut diri kita sebagai "orang berdosa". Dalam Kristus kita telah dibenarkan dan jangan lagi percaya akan tipuan setan (2Kor. 5:16). Label orang berdosa diberikan Alkitab secara khusus kepada orang-orang yang belum percaya. Hal ini jugalah yang mendasari kesetaraan status semua orang percaya dalam Kristus, apa pun warna kulitnya (ras), latar belakangnya, status sosialnya, atau pendidikannya. (Ef. 4:3).

    7. Kuasa Memercayai Kebenaran
    8. Jadi, kebenaran apa yang harus kita pegang? Kebenaran firman Tuhan yang adalah firman Allah. Mari kita pelajari lebih lanjut apa arti identitas dalam Kristus.

      "Dalam Kristus" artinya setiap orang percaya memiliki identitas yang sama seperti Kristus:
      - sama dalam kematian-Nya (Rm. 6:3-6; Gal. 2:20; Kol. 3:1-3),
      - sama dalam penguburan-Nya (Rm. 6:4),
      - sama dalam kebangkitan-Nya (Rm. 6:5, 8, 11),
      - sama dalam kenaikan-Nya (Ef. 2:6),
      - sama dalam kehidupan-Nya (Rm. 6:10-11),
      - sama dalam kuasa-Nya (Ef. 1:19-20),
      - sama dalam warisan-Nya (Rm. 8:16-17; Ef. 1:11-12).

      Inilah yang menjadi identitas kita sekarang. Kebenaran ini harus kita percaya sebagai jaminan karena ada dalam firman-Nya. Dalam pelajaran-pelajaran berikutnya, kita akan melihat fakta yang lebih jelas lagi tentang kuasa yang kita peroleh saat menyandang identitas baru dalam Kristus.

Referensi=
Judul Buku: Victory Over The Darkness (Kemenangan Atas Kegelapan)
Penulis: Neil T. Anderson
Penerbit: Light Publishing
Tahun Terbit: 2020

Akhir Pelajaran (IDK-P02)

Doa

"Ya Tuhan, aku sungguh bersyukur karena Engkau telah memperkenalkan diri-Mu kepadaku sehingga aku memperoleh identitas yang baru dalam Kristus. Biarlah Engkau selalu hidup dalamku selama-lamanya. Amin."

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA