MMP - Pelajaran 01

Nama Kelas : Memahami Makna Paskah
Nama Pelajaran : Pengertian Paskah
Kode Pelajaran : MMP-P01

Pelajaran 01 -- Pengertian Paskah

Daftar Isi

  1. Arti dan Definisi Paskah
    1. Arti Etimologis Kata "Paskah"
      1. Bahasa Ibrani
      2. Bahasa Yunani
      3. Bahasa Inggris
    2. Arti dari Kamus
      1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
      2. Kamus Alkitab
      3. Kamus Gering
    3. Dalam Gereja Kristen
    4. Dalam Dunia Sekuler
  2. Pengertian Paskah dari Zaman ke Zaman
    1. Bapa-Bapa Gereja
      1. Agustinus
      2. Eusebius
    2. Reformator
      1. Martin Luther
      2. Johanes Calvin

Doa

Pelajaran 01: Pengertian Paskah

Banyak orang non-Kristen, bahkan orang Kristen, melihat Natal sebagai hari raya Kristen terpenting dan terbesar. Namun, hari raya Paskah sering dipandang sebelah mata, bahkan banyak orang non-Kristen yang tidak menyadari adanya hari Paskah. Seharusnya, Paskah menjadi perayaan yang terpenting dalam kehidupan orang Kristen karena Paskah adalah perayaan kebangkitan Yesus dari kematian. Tanpa kebangkitan Yesus, seluruh fondasi iman kita akan roboh. Oleh karena itu, melalui modul Paskah ini, diharapkan kita semakin mengerti pentingnya Paskah. Mari kita mempelajari Paskah sesuai dengan kebenaran Alkitab supaya iman kita menjadi kokoh.

  1. Arti dan Definisi Paskah
  2. Paskah memiliki sejarah yang cukup panjang dalam kehidupan bangsa Israel, dan sampai hari ini, Paskah masih dirayakan dengan setia oleh bangsa Yahudi. Setelah lahirnya agama Kristen, Paskah memiliki arti yang lebih dalam lagi. Nah, mari kita menyelidiki terlebih dahulu arti etimologis kata "Paskah".

    1. Arti Etimologis Kata "Paskah"
    2. Kita akan mempelajari arti etimologis kata "Paskah" menurut bahasa Ibrani, Yunani, dan bahasa Inggris.

      1. Bahasa Ibrani
      2. Kata 'Paskah' dalam bahasa Ibrani adalah pesakh, dan dalam bahasa Inggris disebut passover yang berarti 'melewati'. Paskah orang Yahudi diartikan sebagai perayaan memperingati keluarnya bangsa Israel dari tanah Mesir (Kel. 12:11) dan biasanya jatuh pada hari ke-14 pada bulan Nisan.

      3. Bahasa Yunani
      4. Kata 'Paskah' dalam bahasa Yunani adalah paskha yang artinya adalah 'makan roti kurban Paskah' atau 'Anak Domba Paskah'. Menurut tradisi Gereja Kristen dalam Perjanjian Baru, Paskah diartikan sebagai peringatan akan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus dari kematian.

      5. Bahasa Inggris
      6. Dalam bahasa Inggris, ada 2 istilah yang dipakai untuk Paskah, yaitu Passover dan Easter. Persamaan dan perbedaan dua istilah ini masih sering diperdebatkan hingga sekarang. Memang keduanya tidak sama persis, tetapi ada hubungannya. Yang jelas, istilah Passover sudah digunakan sejak masa PL, sedangkan "Easter" baru muncul setelah masa gereja mula-mula. Istilah Easter memang tidak dipakai dalam Alkitab dan sering dikaitkan dengan tradisi agama kafir kuno. Kata Passover dalam agama Yahudi sudah sejak lama, bahkan dari Perjanjian Lama sudah dipakai untuk mengingat hari pembebasan bangsa Yahudi dari tanah perbudakan Mesir. Sementara itu, kata Easter memang tidak ada dalam Alkitab bahasa asli, dan hanya ada dalam terjemahan bahasa Inggris (KJV) - Kisah Para Rasul 12:4. Kata Easter tersebut dipakai dalam KJV untuk menerjemahkan kata Paskah.

        Namun, tidak seharusnya orang Kristen dibingungkan dengan kedua istilah ini. Dua istilah ini bisa dipakai secara aktif oleh gereja-gereja Injili dan tidak perlu dikaitkan dengan makna atau tradisi agama kafir kuno mana pun.

    3. Arti dari Kamus
    4. Kekayaan tradisi Paskah terlihat dari bagaimana para ahli kitab Kristen mendefinisikan arti Paskah. Berikut ini beberapa definisi Paskah dari beberapa kamus, baik kamus bahasa maupun kamus Alkitab/teologi:

      1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
      2. KBBI mendefinisikan Paskah secara singkat, yaitu sebagai hari raya peringatan wafat dan kebangkitan Yesus Kristus (Isa Almasih).

      3. Kamus Alkitab
      4. Kamus Alkitab versi Terjemahan Baru (TB) menjelaskan 'Paskah' sebagai:
        Perayaan pembebasan bangsa Israel dari Mesir. Anak-anak sulung orang Mesir dibunuh, tetapi pintu-pintu rumah orang Ibrani "dilewati". Peristiwa ini diperingati dengan mengadakan perjamuan Paskah dan para pesertanya melakukan "makan Paskah", yaitu makan "kurban Paskah" atau "anak domba Paskah" (Kel. 12:23-28, 43-51). Dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus disebut sebagai "Anak Domba Paskah" (1Kor. 5:7) atau "Anak Domba yang disembelih" (Why. 5:6). Untuk Gereja Purba, hari Paskah mendapat isi baru, yaitu perayaan kebangkitan Yesus Kristus.

      5. Kamus Gering
      6. Kamus Teologi Gering menjelaskan bahwa Paskah adalah:
        Pesta pertama dari tiga pesta tahunan terbesar orang Ibrani, yang dirayakan pada bulan Nisan dari tanggal 14 sampai 21. Ini sebagai peringatan tentang peristiwa malaikat maut yang melewati rumah-rumah Israel untuk membunuh semua yang sulung di tanah Mesir, baik binatang maupun manusia, sebelum bangsa Israel keluar dari tanah Mesir (Kel. 12:1-51; 13:13-10; 23:14-19; Im. 23:4-14. Disebut juga pesta roti tak beragi, Domba Paskah disembelih sebagai bayangan akan Kristus dan kesengsaraan-Nya. Paskah orang Kristen ialah Perjamuan Suci.

    5. Dalam Gereja Kristen
    6. Gereja Kristen mengamini bahwa arti Paskah yang sesungguhnya adalah perayaan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian sebagaimana disebutkan dalam Alkitab. Yesus mati di atas kayu salib dan dikuburkan, tetapi pada hari ketiga, Ia bangkit kembali untuk hidup selama-lamanya (1Kor. 15:3-4). Artinya, melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus, Sang Anak Allah, telah lunas membayar tebusan bagi dosa-dosa manusia sehingga manusia dapat diperdamaikan kembali dengan Allah.

      Jika Paskah dalam PL diartikan sebagai pembebasan bangsa Israel dari perbudakan Mesir, Paskah dalam PB diartikan sebagai pembebasan manusia dari musuh terbesarnya, yaitu dosa dan kematian. Paskah berarti bahwa dosa-dosa kita telah diampuni dan sekarang kita dibenarkan oleh Allah (Rm. 3:24). Melalui Paskah, Kristus dirayakan sebagai Pemenang, dan sekarang Dia menjadi Raja yang bertakhta atas hidup umat tebusan-Nya.

      Oleh karena itu, perayaan Paskah menjadi hari terpenting dalam kehidupan gereja Kristen, sebagaimana Paulus menyebutkan bahwa tanpa kematian dan kebangkitan Yesus, sia-sialah iman kepercayaan kita (1Kor. 15:14).

    7. Dalam Dunia Sekuler
    8. Dengan berjalannya waktu, perayaan Paskah tidak hanya dirayakan oleh orang Kristen, tetapi juga oleh orang-orang bukan Kristen. Namun, perayaan Paskah ini tidak lagi memiliki makna sebagaimana yang Alkitab ajarkan, bahkan sudah menyeleweng menjadi tradisi-tradisi yang tidak ada hubungannya dengan kekristenan. Semangat konsumerisme telah memasuki tradisi Paskah, misalnya bagi-bagi telur Paskah, menghias dan berburu telur Paskah, mengirim kartu Paskah, makan malam Paskah, dll.. Tanpa disadari, banyak gereja Kristen yang ikut melakukan tradisi-tradisi ini karena ketidaktahuan dan ketidaksetiaan mereka akan ajaran firman Tuhan yang benar.

  3. Pengertian Paskah dari Zaman ke Zaman
  4. Pengertian Paskah dari zaman ke zaman seharusnya tidak berubah karena inti Paskah adalah pada Kristus, kematian-Nya di kayu salib, dan kebangkitan-Nya yang memberi kemenangan. Mari kita melihat dengan lebih detail bagaimana para tokoh gereja menjelaskan pengertian Paskah yang alkitabiah.

    1. Bapa-Bapa Gereja
    2. Bapa-bapa Gereja adalah orang-orang yang hidup sezaman dengan para rasul (generasi sesudah mereka), yang mungkin masih mendapat pengajaran para rasul. Bapa-bapa gereja inilah yang meneruskan tradisi dan pengajaran para rasul sebagai penerus langsung mereka. Contohnya adalah Clement, Polycarp, Irenaeus, Justin Martyr, Agustinus, John Chrysostom, Jerome, dan Eusebius.

      Untuk mewakili Bapa-bapa gereja, berikut adalah penjelasan dari Agustinus dan Eusebius tentang Paskah:

      1. Agustinus
      2. Agustinus adalah seorang bapa gereja yang terkenal pada akhir abad pertengahan. Bagi Agustinus, pada saat dia mengenal Kristus, dia merasakan perubahan yang sangat besar dalam dirinya, itulah Paskah. Dengan segera, dia meninggalkan kehidupannya yang lama dan memutuskan untuk pergi ke gereja supaya dia bisa bertumbuh dan semakin mengenal Kristus.

        Agustinus menulis dalam bukunya bahwa orang-orang Yahudilah yang membunuh Yesus. Mereka tidak mau percaya kepada-Nya, malah mereka menghancurkan-Nya di tangan orang-orang Romawi. Dia harus mati dan bangkit kembali, dan dengan demikian digenapilah apa yang disaksikan oleh Kitab Suci mereka sendiri. Kepada kita disaksikan bahwa kita tidak memalsukan nubuat tentang Kristus. Agustinus memandang hal ini penting karena dia percaya bahwa Paskah adalah penggenapan dari nubuat-nubuat yang membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias.

      3. Eusebius
      4. Eusebius dari Kaisarea juga adalah salah seorang bapa gereja yang hidup pada abad ke-4 Masehi. Dalam tulisannya, Eusebius memang tidak menjelaskan definisi Paskah, tetapi dia memberikan keyakinan bahwa keselamatannya telah dimeteraikan oleh darah Kristus. Ia menegaskan bahwa orang-orang Yahudi telah tersesat dari kebenaran. Kitab Suci adalah Injil yang kudus yang menyajikan fakta kematian dan kebangkitan Yesus dengan jelas. Namun, orang-orang Yahudi telah dibutakan oleh kejahatan mereka sendiri dan mereka menyimpang dari semua kebenaran. Sejak saat itu, mereka berencana untuk melawan Juru Selamat.

        Menurut Eusebius, kita patut melakukan peringatan tahunan yang sama sebagaimana yang Kristus telah ajarkan. Pada setiap hari sebelum Paskah, kita memperingati sengsara Juru Selamat melalui puasa dan itulah yang pertama kali dilakukan para rasul. Pada saat mempelai laki-laki telah diambil dari mereka dan pada setiap hari Tuhan, kita dihidupkan oleh tubuh yang disucikan dari Juru Selamat, dan dimeteraikan dalam jiwa kita oleh darah-Nya yang berharga.

    3. Reformator
    4. Berikut adalah 2 wakil dari reformator yang menjelaskan tentang inti Paskah.

      1. Martin Luther
      2. Martin Luther adalah seorang reformator dari Jerman. Semasa mudanya, Luther tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan masuk dalam sekolah kerahiban. Akan tetapi, ketika terjadi sebuah peristiwa yang besar dalam hidupnya, dia memutuskan untuk masuk dalam sekolah kerahiban dan menjadi seorang rahib yang tekun dan saleh. Tidak hanya itu, setiap hari Luther menghabiskan banyak waktu untuk membaca dan memahami Kitab Suci. Ketika membaca surat Roma, Luther merasa diingatkan oleh Paulus bahwa salib adalah bukti nyata kasih Allah yang besar kepada manusia.

        Secara eksplisit, Luther memang tidak memberikan definisi tentang Paskah. Akan tetapi, dalam sebuah wacana teologinya, Luther banyak mengupas tentang Salib Kristus. Karena bagi Luther, dalam salib ada penderitaan, dalam salib ada kemenangan, dalam salib ada pengampunan, dan dalam salib ada jalan masuk dalam Kerajaan Surga. Kematian Kristus di kayu salib lebih dari sekadar perayaan Paskah yang ditulis dalam Alkitab. Kematian Kristus di kayu salib merupakan pusat dari teologi Martin Luther. Dalam salib Kristus, dirinya menyadari bahwa Allah telah menyatakan kasih dan karunia-Nya kepada semua manusia, tanpa terkecuali.

      3. Johanes Calvin
      4. Johanes Calvin adalah reformator dari Prancis. Jikalau Luther melakukan reformasi dimulai dari universitas, Calvin melakukan reformasi bersama dengan pemerintah kota Prancis. Bagi Calvin, keselamatan hanya ada dalam Kristus, sebab di luar Kristus tidak ada keselamatan.

        Sama halnya dengan Luther, Calvin secara eksplisit tidak memberikan definisi mengenai Paskah. Akan tetapi, dalam tulisannya, berkali-kali Calvin menyerukan untuk memikul salib. Kristus telah disalibkan, Dia memikul dosa-dosa dunia, Dia yang tidak berdosa telah dijadikan berdosa karena pelanggaran kita. Salib Kristuslah yang telah memperdamaikan manusia dengan Allah. Cara untuk mengenal Kristus lebih dalam adalah dengan membaca Alkitab (Sola Scriptura).

Melalui pelajaran 1 ini, kita telah belajar pengertian istilah Paskah dan sejarah Paskah. Kiranya menolong kita bukan hanya untuk memahami Paskah secara pengetahuan dan akal budi karena mengerti Paskah yang sejati adalah kuasa Kristus yang menyentuh seluruh aspek hidup orang percaya. Oleh karena itu, mari kita semakin memperkaya kasih kita kepada Allah yang telah tercurah melalui kematian dan kebangkitan Kristus.

Akhir Pelajaran (MMP-P01)

Doa

"Bapa, terima kasih untuk pelajaran baru yang boleh aku terima. Aku mengucap syukur untuk anugerah keselamatan yang telah Allah nyatakan melalui kematian Tuhan Yesus di kayu salib. Kiranya hidupku boleh dipenuhi dengan rasa ucapan syukur karena Engkau begitu mengasihi aku. Amin."

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA