MPH - Pelajaran 01

Nama Kelas : Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika
Nama Pelajaran : Tinjauan Umum Hermeneutika
Kode Pelajaran : MPH-P01

Pelajaran 01 – Tinjauan Umum Hermeneutika

Daftar Isi

  1. Pengertian Hermeneutika
    1. Arti Etimologis
    2. Definisi Hermeneutika
  2. Pentingnya Mempelajari Hermeneutika
    1. Gap Bahasa
    2. Gap Waktu/Sejarah
    3. Gap Budaya
  3. Pembagian Hermeneutika
    1. Prinsip Hermeneutika Umum
    2. Prinsip Hermeneutika Khusus
  4. Praktik Hermeneutika
  5. Alat-Alat Hermeneutika
    1. Alkitab
    2. Kamus dan Sistem Topik
    3. Pengantar Alkitab
    4. Tafsiran
    5. Atlas Alkitab
    6. Konkordansi

    - Informasi tentang Produk Biblika SABDA

    1. Alkitab Digital
    2. Alat-Alat Hermeneutika Digital
    3. Cara Mengakses

Doa

Pelajaran 01: Tinjauan Umum Hermeneutika

Pada era digital ini, banyak tafsiran Alkitab berseliweran di media sosial, mulai dari khotbah “online” hingga diskusi antar teman. Kita perlu bertanya, apakah semua tafsiran itu benar? Bagaimana kita tahu? Di sinilah, pentingnya Hermeneutika (ilmu untuk menafsirkan Alkitab). Mari kita mengenal dasar-dasar Hermeneutika secara sederhana, praktis, dan relevan, supaya kita makin paham cara belajar firman Tuhan yang benar.

  1. Pengertian Hermeneutika
  2. Hermeneutika adalah cabang dari Teologi Biblika yang mempelajari isi teks Alkitab (PL dan PB). Ilmu ini melibatkan penggunaan berbagai bahan biblika untuk menolong kita menafsirkan teks Alkitab yang kita baca.

    1. Arti Etimologis
    2. Istilah “Hermeneutika” berasal dari bahasa Ibrani "pathar", artinya ‘menafsir’ (to interpret). Kata bendanya, "pithron", yang berarti ‘tafsiran’ (interpretation). Kata ini paling umum digunakan dalam konteks menafsirkan mimpi karena mimpi berwujud simbol yang perlu diartikan (Kej. 41:8, 12, 15).

      Kata “Hermeneutika” juga berasal dari bahasa Yunani "hermeneutikos", dari "hermeneuo", artinya ‘menafsir’ (to interpret) atau “menjelaskan”. Kata bendanya, "hermeneia", yang berarti ‘tafsiran’ (interpretation). Kata ini diambil dari nama “Hermes”, yaitu dewa dalam mitologi Yunani yang bertugas membawa berita dari dewa-dewa kepada manusia (Kis. 14:11-12).

    3. Definisi Hermeneutika
    4. Secara sederhana, “hermeneutika Alkitab” adalah studi tentang prinsip-prinsip untuk menafsirkan firman Tuhan. Hermeneutika bukan hanya ilmu, tetapi juga seni, karena melibatkan keterampilan dalam menerapkan teori, prinsip, dan metode penafsiran. Namun, di atas semua itu, kita harus mengingat bahwa Allah adalah Penulis utama di balik setiap penulis manusia dalam Alkitab. Yesus Kristus adalah Firman yang menjadi manusia (Yoh. 1:14), dan Roh Kudus berperan penting sebagai Pribadi yang menuntun orang percaya untuk memahami kebenaran firman Tuhan (lih. Yoh. 14:26; 16:13).

      Contoh:
      Ketika seseorang membaca “Tuhan adalah gembalaku”, Hermeneutika akan membantu kita memahami maknanya dalam konteks budaya dan sastra zaman Daud, bukan sekadar membayangkan gembala seperti zaman sekarang.

  3. Pentingnya Mempelajari Hermeneutika
  4. Setiap orang Kristen perlu mempelajari Alkitab karena Alkitab adalah Firman Allah yang menjadi pedoman iman dan kehidupan. Namun, memahami isi Alkitab dengan benar tidak selalu mudah. Ada “jurang perbedaan” (gap) yang cukup besar antara teks asli Alkitab dan pembaca masa kini, dan jurang ini perlu dijembatani.

    1. Gap Bahasa
    2. Alkitab aslinya ditulis dalam bahasa yang umumnya tidak dikuasai oleh orang Kristen saat ini — bahasa Ibrani dan Aram (Perjanjian Lama) serta Yunani Koine (Perjanjian Baru). Walaupun Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan versi, tidak semua kata bisa diterjemahkan secara tepat. Ada kata, frasa, istilah, bahkan konsep yang tidak memiliki padanan sempurna dalam bahasa penerjemahan. Karena itu, sering kali penafsir harus mempelajarinya lebih dalam, termasuk dengan melihat arti kata dalam bahasa aslinya.

    3. Gap Waktu/Sejarah
    4. Alkitab ditulis ribuan tahun yang lalu oleh banyak penulis yang hidup pada zaman yang berbeda-beda. Kondisi zaman mereka jelas berbeda jauh dari zaman kita sekarang. Seorang penafsir harus bisa “masuk” ke dalam cara pandang dan situasi sejarah para penulis Alkitab supaya tidak salah mengartikan maksud, situasi, maupun pesan yang ingin disampaikan.

    5. Gap Budaya
    6. Para penulis Alkitab menulis berdasarkan latar belakang dan budaya yang sering kali asing bagi pembaca masa kini. Untuk memahaminya, kita memerlukan bantuan studi para ahli Alkitab dan temuan arkeologi sehingga kita dapat menangkap makna teks sesuai konteks budaya pada saat kitab itu ditulis.

      Pertanyaannya: Bagaimana orang percaya pada zaman ini bisa mengerti firman Tuhan sedemikian rupa sehingga maknanya mendekati pemahaman para pembaca mula-mula? Di sinilah, peran penting Hermeneutika!

      Diagram:
      Allah (Sumber Kebenaran Alkitab) --> menginspirasi para penulis Alkitab pada zaman kuno.
      Para penulis menyampaikan kebenaran Allah (dengan bahasa kuno) ke generasinya dan generasi sesudahnya --> menjadi Firman yang tertulis, yaitu Alkitab dalam bahasa asli.

      Bagaimana Alkitab dalam bahasa asli ini sampai ke generasi-generasi selanjutnya (kita)?
      --> ada "gap" besar yang harus dijembatani --> Tugas Hermeneutika.
      Dengan pertolongan Roh Kudus, pesan Alkitab diterjemahkan dalam bahasa yang kita mengerti, termasuk bahasa Indonesia.

  5. Pembagian Hermeneutika
  6. Dalam modul Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) ini, kita akan mempelajari dan menerapkan dua macam prinsip hermeneutika:

    1. Prinsip Hermeneutika Umum
    2. Prinsip ini digunakan untuk menafsir semua jenis karya sastra, termasuk teks Alkitab.

      1. Prinsip Menafsirkan Konteks
        Memahami arti ayat dengan melihat bagian sebelum dan sesudahnya, serta keseluruhan maksud penulis.
      2. Prinsip Menafsirkan Kata (Studi Kata)
        Menelusuri makna kata secara tepat, termasuk dalam bahasa aslinya.
      3. Prinsip Menafsirkan Latar Belakang
        Meneliti latar sejarah, geografi, dan budaya saat teks itu ditulis.
      4. Tata Bahasa
      5. Maksud Penulis
      6. Alkitab Menafsir Alkitab

      Dalam modul ini, kita akan fokus pada tiga prinsip utama saja yaitu menafsirkan Konteks, Kata, Latar Belakang.

    3. Prinsip Hermeneutika Khusus
    4. Prinsip ini digunakan untuk menafsir gaya sastra tertentu dalam Alkitab, yaitu:

      1. Gaya Bahasa
      2. Simbol
      3. Tipologi
      4. Perumpamaan
      5. Puisi
      6. Idiom Ibrani
      7. Nubuat
      8. Doktrin

      Dalam modul ini, kita akan membahas satu jenis utama saja: Gaya Bahasa.

    Kedua macam prinsip ini saling melengkapi dan sangat penting bagi siapa pun yang ingin menafsirkan Alkitab dengan tepat dan bertanggung jawab. Sebenarnya, ada lebih banyak prinsip hermeneutika, tetapi karena keterbatasan waktu, kita hanya membahas beberapa yang paling mendasar. Harapannya, setelah mempelajari modul ini, peserta termotivasi untuk mendalami prinsip-prinsip lainnya demi memperkaya pemahaman dan kemampuan menafsir.

  7. Praktik Hermeneutika
  8. Salah satu keistimewaan modul MPH ini adalah peserta tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkan prinsip-prinsip hermeneutika untuk melakukan "eksegesis" sederhana terhadap perikop-perikop tertentu dalam Alkitab — perikop yang dipilih sendiri oleh peserta.

    Setelah mempelajari teori dan prinsip penafsiran, peserta akan melihat contoh penerapannya. Kemudian, peserta akan memilih perikop lain untuk dikerjakan sebagai latihan. Hasilnya akan dikirim kepada Admin agar dinilai oleh moderator sebagai tugas tertulis.

    Namun, sebelum memulai proses penafsiran, ada satu langkah yang sangat penting — dan langkah ini juga harus menjadi penutup: berdoa. Mulailah dengan doa, dan akhiri juga dengan doa. Kita mengakui bahwa Allah adalah Penulis utama di balik para penulis manusia dalam Alkitab. Sebagai manusia berdosa, kita memiliki keterbatasan dalam memahami kebenaran-Nya. Karena itu, doa harus mewarnai setiap langkah penafsiran kita supaya hasilnya selaras dengan maksud yang Allah kehendaki.

    Jika Allah memanggil kita untuk menggali Firman-Nya, Dia juga rindu memastikan kita menafsirkan dengan benar. Doa adalah cara kita menyatakan ketergantungan penuh kepada-Nya, sehingga prinsip-prinsip hermeneutika yang kita pelajari dapat digunakan dengan hikmat, bukan sekadar secara teknis.

    E. Alat-Alat Hermeneutika

    Memiliki Alkitab saja tidak cukup untuk melakukan penafsiran dengan baik. Kita memerlukan berbagai alat bantu Hermeneutika untuk menjembatani jarak antara penulis Alkitab dan penafsir masa kini, baik itu jarak bahasa, waktu/sejarah, maupun budaya.

    Berikut beberapa alat Hermeneutika yang tersedia dan bisa diakses dengan mudah, khususnya dalam bentuk digital, sehingga peserta dapat memakainya kapan saja. Setiap peserta perlu belajar menggunakan alat-alat ini secara terampil dan membiasakan diri memakainya dalam penggalian Alkitab.

    1. Alkitab
    2. Semakin banyak versi atau bahasa Alkitab yang digunakan untuk membandingkan terjemahan, semakin kaya wawasan yang diperoleh penafsir.

      1. Alkitab dalam bahasa Indonesia (versi kuno dan modern)
      2. Alkitab dalam bahasa daerah/suku (dari Sabang sampai Merauke)
      3. Alkitab dalam bahasa asli (Ibrani dan Yunani)
      4. Alkitab dalam bahasa Inggris (KJV, RSV, NASB, dll.)
      5. Alkitab Ibrani-Yunani dan Interlinear
      6. Alkitab dengan Referensi Silang (ayat paralel/terkait)
    3. Kamus dan Sistem Topik
    4. Kamus umum dan kamus khusus Alkitab/teologi membantu menjelaskan arti kata secara umum maupun arti khusus dalam konteks Alkitab.

      1. Kamus umum bahasa (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
      2. Kamus bahasa Ibrani/Yunani (leksikon)
      3. Kamus Alkitab/Ensiklopedia
      4. Kamus topik (sistem topik)
    5. Pengantar Alkitab
    6. Buku pengantar atau survei Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru berguna untuk mengetahui latar belakang kitab, tujuan penulisan, garis besar isi, penulis, tahun penulisan, penerima, dan informasi terkait.

    7. Tafsiran
    8. Buku tafsiran adalah sumber referensi yang dibuat oleh ahli tafsir untuk menjelaskan makna teks Alkitab berdasarkan kajian mendalam terhadap bahasa asli, konteks sejarah-budaya, latar belakang teologis, dan hubungan antarteks.

      Buku tafsiran penting, tetapi penggunaannya perlu bijak: jangan langsung membacanya sebelum melakukan penggalian pribadi. Gunakan di tahap akhir untuk memeriksa dan membandingkan hasil penafsiran kita.

    9. Atlas Alkitab
    10. Atlas atau peta Alkitab menunjukkan lokasi peristiwa, jarak antartempat, dan hubungan geografis sesuai sejarah Alkitab.

    11. Konkordansi
    12. Konkordansi berguna untuk mencari padanan atau paralel ayat, membandingkan arti kata, serta menemukan lokasi kata tersebut. Dalam versi digital, fungsi konkordansi sudah digantikan oleh fitur pencarian.

    - Informasi tentang Produk Biblika SABDA

    Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) menyediakan berbagai alat Hermeneutika berbahasa Indonesia yang tersedia secara gratis dalam berbagai platform digital.

    1. Alkitab Digital
    2. 25+ Alkitab dalam versi bahasa Indonesia (kuno dan modern)
      50+ Alkitab dalam bahasa suku/daerah
      5+ Alkitab dalam bahasa asli (Ibrani dan Yunani)
      20+ Alkitab dalam bahasa Inggris
      Alkitab dalam bahasa asing lain (Belanda, Mandarin, dll.)

    3. Alat-Alat Hermeneutika Digital
    4. Alat-alat yang lain (Interlinear, Tafsiran, buku Pengantar Kitab, Peta, dll.) juga tersedia secara digital dan sudah terintegrasi dengan Alkitab sehingga memudahkan pengguna memakai semua alat tersebut secara bersamaan saat mempelajari Alkitab.

    5. Cara Mengakses
    6. - Software Alkitab: sabda.net
      - Situs Alkitab SABDA: alkitab.sabda.org
      - Aplikasi Alkitab SABDA Android & iOS (sabda.app)
      - SABDA Bot (bot.sabda.org)
      - BaDeNo (Baca, Dengar, Nonton): badeno.sabda.org
      - Alkitab GPT: gpt.sabda.org/AlkitabGPT
      - Masih banyak lagi .... (mysabda.org) (ayt.co) (komik.app)

Akhir Pelajaran (MPH-P01)

Doa

"Tuhan Yesus, bersyukur hari ini aku dapat mempelajari betapa pentingnya memahami kebenaran utama firman-Mu melalui pembelajaran prinsip-prinsip Hermeneutika. Bantulah aku untuk memiliki kegairahan mempelajari firman-Mu sehingga hidup kerohanianku bertumbuh dan semakin mengasihi Engkau. Amin."

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA