MPH - Pelajaran 02

Nama Kelas : Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika
Nama Pelajaran : Prinsip Umum - Menafsir Konteks
Kode Pelajaran : MPH-P02

Pelajaran 02 – Prinsip Umum - Menafsir Konteks

Daftar Isi

  1. Mempelajari Konteks
    1. Mengapa Konteks Penting?
      1. Menghindari Salah Tafsir
      2. Menangkap Maksud Penulis Asli
      3. Memahami Hubungan dalam Alkitab
      4. Menghargai Keutuhan Firman Tuhan
    2. Macam-Macam Konteks dalam Alkitab
      1. Konteks Ayat Adalah Perikop atau Pasal
      2. Konteks Perikop atau Pasal Adalah Kitab
      3. Konteks Kitab Adalah Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru
      4. Konteks Perjanjian Lama dan Baru Adalah Seluruh Alkitab
    3. Petunjuk Mempelajari Konteks
      1. Perhatikan Konteks Dekat
      2. Perhatikan Konteks Pasal dan Kitab
      3. Perhatikan Konteks Sejarah dan Budaya
      4. Perhatikan Konteks Keseluruhan Alkitab
    4. Alat-Alat Bantu untuk Mempelajari Konteks
  2. Mempraktikkan Prinsip Mempelajari Konteks dan Contohnya
    1. Baca, Baca, Baca
    2. Selidiki Informasi Penting dan Relevan
    3. Temukan Ayat-Ayat Paralel/Terkait
    4. Simpulkan Konteks yang Dipelajari
  3. Template Tugas Mempelajari Konteks

Doa

Pelajaran 02: Prinsip Umum - Menafsir Konteks

Pernahkah Anda membaca sebuah pesan singkat yang membuat Anda salah paham karena tidak tahu situasinya? Sama seperti kita bisa keliru menangkap maksud seseorang jika mengabaikan latar ceritanya, kita juga bisa salah mengerti firman Tuhan jika membacanya tanpa memerhatikan konteks tempat firman itu ditulis.

Dalam pelajaran ini, kita akan mempelajari mengapa konteks penting, mengenal macam-macam konteks, dan bagaimana mempraktikkannya agar kita dapat menangkap pesan firman Tuhan dengan lebih utuh dan akurat.

  1. Mempelajari Konteks
  2. Apa itu "konteks"? Kata ini berasal dari dua kata: "kon" (bersama-sama) dan "teks" (tersusun). Secara umum, konteks berarti hubungan pikiran yang menyatukan sebagian tulisan (konteks dekat) atau keseluruhan tulisan (konteks jauh).

    Dalam penafsiran Alkitab, konteks adalah hubungan pikiran yang menyatukan satu bagian perikop, satu pasal, satu kitab, dengan keseluruhan Alkitab. Konteks adalah latar kisah yang menjelaskan maksud ayat-ayat itu dituliskan.

    1. Mengapa Konteks Penting?

      Dari pelajaran sebelumnya kita tahu adanya "Gap Waktu/Sejarah", antara peristiwa yang terjadi saat penulis menuliskan Firman-Nya dengan saat kita membaca Alkitab saat ini.

      "Alkitab ditulis ribuan tahun yang lalu oleh banyak penulis yang hidup pada zaman berbeda-beda. Kondisi zaman mereka jelas berbeda jauh dari zaman kita sekarang. Seorang penafsir harus bisa “masuk” ke dalam cara pandang dan situasi sejarah para penulis Alkitab, supaya tidak salah mengartikan maksud, situasi, maupun pesan yang ingin disampaikan."

      Jadi, mempelajari konteks perlu untuk:

      1. Menghindari Salah Tafsir

        Alkitab tidak ditulis dalam ruang hampa, tetapi lahir dalam konteks nyata yang melibatkan tempat, waktu, budaya, bahasa, dan masalah yang dihadapi umat Allah. Jadi, setiap ayat memiliki hubungan dengan ayat-ayat sebelumnya dan sesudahnya, serta bagian kitab secara keseluruhan. Kalau kita memisahkan satu ayat dari konteksnya, kita bisa saja:

        • Mengambil makna yang salah (misinterpretasi).
        • Menggunakannya untuk mendukung pendapat pribadi yang sebenarnya tidak sesuai maksud penulis (proof-texting).
      2. Menangkap Maksud Penulis Asli

        Konteks membantu kita memahami apa yang dimaksudkan penulis kepada pendengar/pembaca pertama. Melalui konteks, kita dapat mengetahui tentang:

        • Mengapa ayat atau bagian itu ditulis.
        • Masalah atau situasi apa yang sedang dihadapi.
        • Bagaimana pesan itu relevan bagi penerima aslinya.

        Ini membuat kita bisa menangkap pesan asli sebelum mengaplikasikannya pada zaman kita.

      3. Memahami Hubungan dalam Alkitab

        Konteks bukan hanya ayat sekitar atau perikop/pasal, tetapi juga:

        • Konteks kitab --> tema besar dan tujuan kitab.
        • Konteks Perjanjian Lama / Baru --> posisi ayat dalam sejarah keselamatan.
        • Konteks keseluruhan Alkitab --> keselarasan bagian itu dengan wahyu Allah secara keseluruhan.

        Ini mencegah kita membuat tafsiran yang bertentangan dengan bagian Alkitab lain.

      4. Menghargai Keutuhan Firman Tuhan

        Membaca dalam konteks berarti kita menghormati cara Allah mengilhamkan firman-Nya, dengan urutan, alur, dan hubungan yang utuh. Ini bukan hanya soal isi, tetapi juga cara penyampaiannya yang memiliki makna.

        Karena itu, memahami konteks dengan jelas sangat penting untuk mendapatkan arti yang tepat. Memang ada bagian-bagian Alkitab yang konteksnya sulit terlihat, tetapi jangan diabaikan. Setiap ayat penting bagi ayat lainnya, dan pasti ada bagian lain dari Alkitab yang dapat menjelaskan keterkaitan dan konteksnya.

    2. Macam-Macam Konteks dalam Alkitab

      Setidaknya ada empat jenis konteks yang perlu diperhatikan:

      1. Konteks Ayat Adalah Perikop atau Pasal

        Jangan melepaskan sebuah ayat dari perikop atau pasalnya. Bacalah seluruh perikop atau pasal itu dengan teliti.

      2. Konteks Perikop atau Pasal Adalah Kitab

        Untuk mengerti konteks sebuah ayat, pelajari juga tema utama kitab tersebut. Pastikan kita memahami tujuan penulis dalam menulis kitab itu.

      3. Konteks Kitab Adalah Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru

        Melihat ayat dari perspektif perjanjian membantu kita memahami kaitannya dengan inti berita Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

      4. Konteks Perjanjian Lama dan Baru Adalah Seluruh Alkitab

        Kebenaran seluruh Alkitab menjadi acuan untuk melihat konteks jauh. Tidak ada ayat yang berdiri sendiri terlepas dari keseluruhan kebenaran Alkitab.

    3. Petunjuk Menafsir Konteks
      1. Perhatikan Konteks Dekat
        • Baca ayat sebelum dan sesudah untuk melihat alur pikiran penulis.
        • Perhatikan hubungan logis: apakah ayat tersebut menjelaskan, memberi contoh, atau menyimpulkan sesuatu.
      2. Perhatikan Konteks Pasal dan Kitab
        • Lihat bagaimana ayat itu berfungsi dalam keseluruhan pasal dan kitab.
        • Tanyakan: Apa tema besar kitab ini? Apa kaitannya dengan tema tersebut?
      3. Perhatikan Konteks Sejarah dan Budaya
        • Pahami situasi, kebiasaan, dan latar sejarah ketika teks itu ditulis.
        • Gunakan alat bantu: Ensiklopedia Alkitab, Referensi Silang, atau Tafsiran yang baik.
      4. Perhatikan Konteks Keseluruhan Alkitab
        • Bandingkan dengan ajaran Alkitab secara menyeluruh.
        • Gunakan prinsip "Alkitab menafsir Alkitab": ayat yang kurang jelas dijelaskan oleh ayat yang lebih jelas.
        • Tanyakan: Adakah kaitannya dengan Kristus?
    4. Alat-Alat Bantu untuk Menafsir Konteks
    5. Berikut beberapa alat bantu yang bisa digunakan:

      1. AlkiPEDIA – Pengantar kitab dan pasal
      2. Alkitab Audio/Video/Media (Komik, Film, Audio) – BaDeNo
      3. Alkitab Versi paralel (ayat/perikop)
      4. Referensi silang (ayat terkait)
      5. Peta Alkitab (lokasi tempat-tempat yang disebutkan)
      6. Tafsiran (per ayat atau perikop)
  3. Mempraktikkan Prinsip Menafsir Konteks dan Contohnya
  4. Teks/Perikop: Lukas 4:1-13 (Pencobaan di Padang Gurun)

    1. Baca, Baca, Baca
    2. * Bacalah teks seluruh perikop Lukas 4:1-13 beberapa kali dengan beberapa cara untuk mendapatkan gambaran utuh dan mendalam:
      - Dengarkan pembacaan teks dari Alkitab audio.
      - Bandingkan teks dalam beberapa versi terjemahan.
      - Ceritakan ulang isi teks dengan kata-kata sendiri.

      Contoh hasil menceritakan ulang:
      - Setelah kembali dari Sungai Yordan, Yesus penuh dengan Roh Kudus, lalu dibawa ke padang gurun (ay. 1).
      - Yesus berpuasa selama 40 hari dan dicobai Iblis sebanyak tiga kali di tempat yang berbeda:

      1. Di padang gurun: "Jika Engkau Anak Allah, suruhlah batu ini menjadi roti" (ay. 3).
      2. Di suatu tempat yang tinggi: "Jika Engkau menyembah aku, seluruh dunia akan menjadi ilik-Mu" (ay. 5-7).
      3. Di Yerusalem: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkan diri-Mu dari sini ke bawah" (ay. 9-10).

      Jawaban Yesus untuk setiap pencobaan:

      1. "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja" (Ul. 8:3).
      2. "Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti" (Ul. 6:13).
      3. "Ada tertulis: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu" (Ul. 6:16).

      - Setelah itu, Iblis berhenti mencobai Yesus dan pergi, menunggu waktu yang tepat (ay. 13).
      (Alkitab TB, LAI)

    3. Selidiki Informasi Penting dan Relevan
    4. * Untuk mendapatkan informasi penting, ajukan pertanyaan-pertanyaan Observasi yang tepat:

      Contoh hasil pertanyaan Observasi:

      1. Siapa saja yang terlibat dalam teks Lukas 4:1-13?
      2. - Yesus -- tokoh utama, baru dibaptis, penuh Roh Kudus.
        - Roh Kudus –- memimpin Yesus ke padang gurun.
        - Iblis (Setan) –- mencobai Yesus.
        - Malaikat (disebut dalam pencobaan ketiga oleh kutipan Iblis, dan di perikop paralel di Matius 4:11 melayani Yesus).

      3. Adakah tempat-tempat penting yang disebutkan?
      4. - Padang gurun: tempat gersang dan tanpa kehidupan (ay. 1).
        - Suatu tempat yang tinggi: tempat dengan pemandangan luas (ay. 5).
        - Bumbungan Bait Allah di Yerusalem: tempat tinggi yang suci dan memiliki makna rohani (ay. 9).

      5. Sebutkan kata-kata kunci/penting dalam Lukas 4:1-13.
      6. - Penuh Roh Kudus
        - Dicobai Iblis (pencobaan)
        - Anak Allah
        - Ada tertulis / Ada firman

      7. Adakah kaitan Lukas 4:1-13 dengan perikop sebelumnya atau sesudahnya?
      8. - Perikop sebelumnya menceritakan pembaptisan Yesus, ketika Allah Bapa menegaskan bahwa Ia adalah Anak yang dikasihi (Luk. 3:21-22). Hal ini menjelaskan mengapa Yesus penuh dengan Roh Kudus.
        - Dalam peristiwa baptisan itu, hadir ketiga Pribadi Allah Tritunggal.
        (alkitab.sabda.org)

    5. Temukan Ayat-ayat Paralel/Terkait

      * Gunakan Referensi Silang untuk mencari catatan peristiwa atau kisah serupa dalam kitab lain sehingga kita bisa membandingkan seluruh konteks yang ada.

      Contoh hasil penemuan referensi Silang:
      - Peristiwa pembaptisan Yesus: Matius 3:13-17, Markus 1:9-11, Lukas 3:21-22.
      - Pencobaan di padang gurun: Matius 4:1-11, Markus 1:12-13.
      - Ayat-ayat yang dikutip Yesus: Ulangan 6:13, Ulangan 6:16, Ulangan 8:3.
      (alkitab.sabda.org)

    6. Simpulkan Apa yang Sudah Dipelajari
    7. * Simpulkan semua penemuan yang menjadi konteks ayat yang sedang ditafsirkan, (Jangan lupa mencantumkan sumber referensi yang digunakan.)

      Kesimpulan menafsir konteks:
      - Tuhan Yesus, penuh dengan Roh Kudus dan dalam keadaan lapar (setelah berpuasa 40 hari), dibawa ke padang gurun untuk dicobai Iblis. Iblis mencobai-Nya tiga kali di lokasi yang berbeda, dengan cara mempertanyakan status-Nya sebagai Anak Allah ("Jika Engkau Anak Allah").
      - Yesus menanggapi setiap cobaan dengan mengutip Firman Tuhan dari Perjanjian Lama, tegas dan jelas. Iblis akhirnya mundur ketika Yesus berkata, "Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
      - Yesus tidak mengandalkan kuasa pribadi atau kompromi dengan kejahatan. Perikop ini juga menjadi pembukaan pelayanan Yesus: Ia mengalahkan Iblis dan menetapkan pola pelayanan yang berpusat pada kebenaran Allah.

  5. Template Tugas Menafsir Konteks
  6. - Pilihlah perikop/pasal yang akan ditafsirkan konteksnya.

    Gunakan template berikut untuk mempraktikkan prinsip menafsir konteks:
    Langkah #0: Berdoa
    Langkah #1: Baca, Baca, Baca
    Langkah #2: Pertanyaan Observasi yang Penting dan Terkait untuk Menemukan Konteks Teks.
    Langkah #3: Temukan Ayat-ayat Paralel/Terkait
    Langkah #4: Simpulkan Konteks yang Dipelajari
    Langkah Penutup: Berdoa

Penutup:
Menafsirkan konteks memang tidak rumit, tetapi membutuhkan ketelitian dan ketekunan. Saat membaca dan mengamati teks, bukalah pikiran untuk melihat dengan kritis apa yang disampaikan oleh penulis Alkitab. Mintalah pimpinan Roh Kudus agar mata rohani kita peka menangkap apa yang Tuhan nyatakan, sehingga kita dapat memahami kebenaran yang Dia bukakan. Teruslah berlatih, sebab keterampilan ini akan semakin terasah seiring waktu. Ingat, semakin setia kita menggali firman, semakin jelas kita mengenal hati Tuhan.

Akhir Pelajaran (MPH-P02)

Doa

"Tuhan Yesus, aku bersyukur karena dalam anugerah-Mu, Engkau memberikan Firman-Mu untuk aku mempelajari. Biarlah aku semakin mengerti kebenaran-Mu dan menaatinya. Amin."

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA