MPH - Pelajaran 03
Nama Kelas | : | Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika |
Nama Pelajaran | : | Prinsip Umum - Arti Kata |
Kode Pelajaran | : | MPH-P03 |
Pelajaran 03 -- Prinsip Umum - Arti Kata
Daftar Isi
- Mempelajari Arti Kata (Studi Kata)
- Mengapa Melakukan "Studi Kata" Penting?
- Mendapatkan Makna Lebih Tepat
- Mendapatkan Keluasan Arti Kata/Frasa Tertentu
- Menangkap Kedalaman Makna Teologisnya
- Menghindari Salah Tafsir
- Petunjuk dan Alat Melakukan Studi Kata
- Gunakan Alkitab Interlinear
- Pakai Kamus Bahasa Asli (Leksikon)
- Gunakan Alat Studi Alkitab Digital
- Perhatikan Konteks
- Mempraktikkan Prinsip Mempelajari Arti Kata (Studi Kata) dan Contohnya
- Membaca dan Menandai Kata Penting
- Mempelajari Kata dalam Konteksnya
- Temukan Pemakaian Kata di Bagian Lain Alkitab
- Bandingkan dengan Beberapa Versi Terjemahan
- Mempelajari Kata/Frasa dalam Bahasa Aslinya
- Menyimpulkan Hasil Studi Kata
- Template Tugas Mempelajari Arti Kata
Doa
Pelajaran 03 -- Prinsip Umum - Arti Kata
Setiap kata dalam Alkitab memiliki makna yang penting dan tidak muncul secara kebetulan. Kata-kata yang dipilih para penulis Alkitab, di bawah bimbingan Roh Kudus, mengandung pesan yang Allah ingin sampaikan. Namun, makna kata sering kali lebih dalam daripada yang tampak di permukaan. Perbedaan bahasa, budaya, dan zaman membuat kita perlu menggali arti kata secara teliti agar tidak salah memahami maksud asli penulis.
Dalam pelajaran ini, kita akan belajar prinsip-prinsip dasar studi kata, mulai dari melihat arti kata dalam bahasa aslinya, memahami penggunaannya dalam konteks, hingga membandingkan pemakaian kata tersebut di bagian Alkitab lain. Dengan cara ini, kita dapat semakin mendekati makna yang sejati dan menghargai kekayaan firman Tuhan.
- Mempelajari Arti Kata (Studi Kata)
Memahami isi Alkitab—firman Allah yang tertulis dengan benar dan lengkap tidak selalu mudah. Salah satu cara untuk menolong kita mengerti pesan yang disampaikan secara lebih tepat adalah mempelajari arti kata yang digunakan dalam Alkitab. Proses mempelajari kata sesuai dengan pengertian konteks zaman, budaya, dan bahasa pada waktu Alkitab dituliskan disebut "Studi Kata".
- Mengapa Melakukan "Studi Kata" Penting?
- Mendapatkan Makna Lebih Tepat
- Mendapatkan Keluasan Arti Kata/Frasa Tertentu
- Menangkap Kedalaman Makna Teologisnya
- Menghindari Salah Tafsir
- Petunjuk dan Alat Melakukan Studi Kata
- Gunakan Alkitab Interlinear
- Pakai Kamus Bahasa Asli (Leksikon)
- Gunakan Alat Studi Alkitab Digital
- Perhatikan Konteks
Dari pelajaran sebelumnya, kita tahu adanya "Gap Bahasa": "Alkitab aslinya ditulis dalam bahasa yang umumnya tidak dikuasai oleh orang Kristen saat ini—bahasa Ibrani dan Aram (Perjanjian Lama), serta Yunani Koine (Perjanjian Baru). Walaupun Alkitab sudah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dan versi, tidak semua kata bisa diterjemahkan secara tepat. Ada kata, frasa, istilah, bahkan konsep yang tidak memiliki padanan sempurna dalam bahasa penerjemahan. Karena itu, sering kali penafsir harus mempelajarinya lebih dalam, termasuk dengan melihat arti kata dalam bahasa aslinya.
Jadi, Alkitab adalah Firman Allah yang hidup, ditulis dalam bahasa manusia dalam bentuk sastra (Ibr. 4:12). Mempelajari kata-kata yang kaya makna, serta penggunaannya dalam Alkitab sangatlah penting, terutama untuk tujuan:
Alkitab kita adalah Alkitab terjemahan dari bahasa asli Ibrani, Aram, dan Yunani. Hasil terjemahan kadang tidak bisa menangkap seluruh nuansa maknanya.
Penulis Alkitab kadang memakai permainan bunyi kata, gaya bahasa, atau struktur bahasa yang hilang saat diterjemahkan. Membandingkan dengan kata aslinya akan menolong kita melihat ketepatan dan keluasan arti kata/frasa tersebut.
Banyak konsep teologi dibangun di atas kata kunci tertentu (logos, dikaiosune, shalom). Menggali bahasa aslinya membuat kita melihat kedalaman makna teologisnya.
Satu kata bisa punya arti berbeda tergantung konteksnya. Bahasa asli membantu kita mengerti arti yang dimaksud penulis.
Kita juga perlu mengingat bahwa Alkitab asli tidak ditulis dalam bahasa Indonesia, melainkan diterjemahkan dari bahasa Ibrani (Perjanjian Lama) dan Yunani (Perjanjian Baru). Hal ini menjadi alasan pentingnya mempelajari arti kata yang digunakan dalam Alkitab.
Alasan lain:
- Satu kata/frasa dapat memiliki beberapa arti berbeda.
- Sebaliknya, kata/frasa berbeda bisa memiliki arti yang sama.
- Arti kata/frasa dapat berubah seiring waktu.
- Alkitab kadang menggunakan kata/frasa/terminologi yang artinya berbeda dari penggunaan umum.
- Arti kata/frasa dalam bahasa Ibrani/Yunani bisa berbeda dari arti dalam bahasa Indonesia. Dengan membandingkan terjemahan dengan kata aslinya, kita dapat melihat ketepatan dan keluasan makna.
- Setiap versi terjemahan Alkitab memiliki penekanan yang berbeda sesuai keyakinan atau filosofi penerjemahnya. Membandingkan beberapa versi terjemahan menolong kita melihat kekayaan sekaligus ketepatan arti kata.
- Tujuan utama mempelajari arti kata adalah untuk memahami konsep-konsep Alkitab yang tidak bisa kita tangkap hanya dengan membaca sekilas.Yaitu, Alkitab yang menyajikan teks asli dan terjemahan kata demi kata. Arti kata/frasa dalam bahasa Ibrani/Yunani kadang tidak ada terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Satu kata/frasa bisa mempunyai beberapa arti yang berbeda atau kata/frasa yang berbeda bisa mempunyai arti yang sama.
Selidiki kata/frasa penting yang sarat dengan arti teologis, khususnya jika kata/frasa tersebut diulang-ulang.
Seperti Software/Situs/Aplikasi SABDA dan Alkitab GPT untuk memudahkan melihat arti, akar kata, dan pemakaiannya di ayat lain.
Jangan hanya ambil arti kamus, lihat bagaimana kata itu dipakai di ayat tersebut dan di bagian lain Alkitab. Alkitab kadang juga menggunakan kata/frasa/terminologi yang mempunyai arti yang berbeda dengan penggunaan umum.
- Mempraktikkan Prinsip Mempelajari Arti Kata (Studi Kata) dan Contohnya
- Membaca dan Menandai Kata Penting
Ayat/Perikop: Lukas 4:1-13 (Pencobaan di Padang Gurun)
* Baca dan tandai semua kata/frasa penting yang muncul berulang atau memiliki makna khusus. Pilih satu kata yang paling penting untuk dipelajari secara mendalam.
Bacalah Lukas 4:1-13 berulang-ulang.
Hasil temuan kata/frasa penting yang ada dalam teks, antara lain:
- Penuh Roh Kudus (ayat 1)
- Dicobai / pencobaan (ayat 2)
- Anak Allah (ayat 3, 9-10)
- Ada tertulis / ada firman (ayat 4, 8, 12)
Dari beberapa kata/frasa penting ini, pilih salah satu fokus studi kata. Frasa yang dipilih: "Anak Allah". Alasan: Frasa ini sengaja dipakai Setan untuk menantang dan mempertanyakan identitas Yesus.
- Mempelajari Kata dalam Konteksnya
- Temukan Pemakaian Kata di Bagian Lain Alkitab
* Gunakan konkordansi atau alat pencarian digital untuk melihat ayat lain yang memakai kata yang sama. Perhatikan persamaan dan perbedaannya.
Hasil:
Arti "Anak Allah":- Anak Allah (disebutkan dalam ayat 3, 9-10)
- Dalam Alkitab, frasa "Anak Allah" muncul: 64 kali dalam Perjanjian Baru merujuk kepada Kristus sebagai Mesias, Anak Allah.
- Muncul 6 kali dalam Perjanjian Lama (tetapi tidak digunakan untuk menyebut Yesus, melainkan umat Israel), di antaranya:
- Israel sebagai "anak Allah" (Kel. 4:22)
- Raja sebagai "anak Allah" (2Sam. 7:14; Mzm. 2:7)
- Makhluk surgawi sebagai "anak Allah" (Ayb. 1:6; 38:7)
- Bandingkan dengan Beberapa Versi Terjemahan
* Baca kata tersebut dalam berbagai versi terjemahan Alkitab, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing. Bandingkan perbedaan pilihan kata atau nuansa yang muncul.
Hasil:
Membandingkan "Anak Allah" dalam beberapa Versi Terjemahan Alkitab- TB, AYT, TL, BIS, AVB, TSI --> "Anak Allah"
- MILT --> Putra Allah
- Shellabear --> Sang Anak
- Mempelajari Kata/Frasa dalam Bahasa Aslinya
- Menyimpulkan Hasil Studi Kata
- Template Tugas Mempelajari Arti Kata
* Bagaimana kata tersebut digunakan dalam perikop. Perhatikan hubungan kata itu dengan tema, tokoh, dan pesan utama perikop. Lihat pemakaian kata yang sama dalam bagian lain dari kitab yang sama.
Hasil:
Frasa "Anak Allah" muncul dua kali di Lukas 4:3 dan 4:9, keduanya dari mulut Iblis:
Perikop ini langsung mengikuti pernyataan ilahi tentang identitas Yesus sebagai Anak Allah. Iblis memulai pencobaan dengan mempertanyakan identitas tersebut.
"Jika Engkau Anak Allah" mengandung nuansa tantangan, jadi pencobaan Iblis ini bukan sekadar menguji kekuatan Yesus, tetapi menggoda-Nya untuk membuktikan identitas-Nya dengan cara yang salah.
(Konkordansi Strong's, Kamus Halot)
Tidak ada perbedaan arti yang signifikan.
(https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=Luk&chapter=4&verse=3)
* Temukan kata tersebut dalam bahasa asli Alkitab (Ibrani untuk PL, Yunani untuk PB).
Gunakan leksikon atau nomor Strong untuk melihat definisi, bentuk kata, dan penggunaannya.
Hasil:
Kata "anak" dalam bahasa Ibrani adalah "ben" (Strong's H1121).
Definisi: bisa dalam arti harfiah maupun figuratif (keturunan atau relasi).
Kata "anak" dalam bahasa Yunani adalah "huios" (Strong's G5207).
Definisi: [maskulin] anak laki-laki; keturunan; ahli waris.
Frasa ini menunjuk identitas Yesus sebagai Anak Allah dengan nuansa keilahian dan mesianik.
[/alkitab.sabda.org](https://alkitab.sabda.org/strong.php?id=5207)
* Rangkum arti kata yang dipelajari berdasarkan semua data yang dikumpulkan.
Kesimpulan studi kata "Anak Allah":
Dalam PL, istilah "anak(-anak) Allah" tidak merujuk kepada Yesus, tetapi kepada umat Israel atau raja Israel keturunan Daud yang memerintah sebagai wakil Allah.
Dalam PB, istilah ini menjadi gelar khusus bagi Yesus, Sang Raja yang dijanjikan.
Allah sendiri menegaskan gelar ini pada peristiwa baptisan Yesus, menyebut-Nya sebagai "Anak yang Kukasihi".
Dengan memakai perikop yang sudah dipelajari konteksnya pada Pelajaran 2, pilihlah satu kata untuk dipelajari arti katanya secara mendalam. Namun, boleh juga memilih perikop lain.
Gunakan langkah-langkah berikut:
Langkah #0: Berdoa
Langkah #1. Membaca dan Menandai Kata Penting
Langkah #2. Mempelajari Kata dalam Konteksnya
Langkah #3. Pemakaian Kata di Bagian Lain Alkitab
Langkah #4. Membandingkannya dengan Beberapa Versi Terjemahan
Langkah #5. Mempelajari Kata/Frasa dalam Bahasa Aslinya
Langkah #6. Menyimpulkan Hasil Studi Kata
Catatan: Jangan lupa sebutkan sumber referensi yang dipakai di masing-masing langkah.
Penutup
Mempelajari kata atau frasa dalam Alkitab bukan sekadar latihan bahasa, tetapi sebuah perjalanan menyelami maksud Allah yang dinyatakan melalui firman-Nya. Setiap kata yang dipilih penulis Alkitab sarat makna dan tidak pernah kebetulan. Dengan memahami arti, konteks, dan pemakaiannya di seluruh Alkitab, kita dapat menangkap kedalaman pesan Tuhan secara lebih akurat. Namun, tujuan akhir studi kata bukanlah sekadar menguasai istilah teologis, tetapi mengalami perubahan hidup yang sesuai dengan kebenaran firman. Karena itu, mari kita terus melatih diri untuk teliti, rendah hati, dan tekun dalam belajar, dengan memohon tuntunan Roh Kudus. Semakin kita memahami kata demi kata dalam Alkitab, semakin jelas pula kita melihat Pribadi Yesus Kristus.
Akhir Pelajaran (MPH-P03)
Doa
"Tuhan Yesus, Engkau adalah Allah yang sungguh baik dalam hidupku. Aku bersyukur dapat memahami firman-Mu melalui prinsip-prinsip umum Hermeneutika. Kiranya aku terus mengagumi kekayaan Firman Allah dalam Alkitab sehingga aku beroleh pengertian yang tepat dan sesuai dengan kebenaran-Mu. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA