PDR - Pelajaran 02

Nama Kelas : Pembentukan Disiplin Rohani
Nama Pelajaran : Macam-Macam Disiplin Rohani (1)
Kode Pelajaran : PDR-P02

Pelajaran 02 -- Macam-Macam Disiplin Rohani (1)

Daftar Isi

  1. Makan (Belajar) Firman Tuhan
    1. Berinteraksi dengan Firman Tuhan
      1. Membaca Firman Tuhan
      2. Mendengarkan Firman Tuhan
      3. Menghafal Firman Tuhan
    2. Belajar Firman Tuhan
      1. Merenungkan Firman Tuhan
      2. Menggali/Mempelajari Firman Tuhan
    3. Mengaplikasikan Firman Tuhan
      1. Melakukan Firman Tuhan
      2. Kendala dalam Melakukan Firman

Doa

   Pelajaran 02 - Macam-Macam Disiplin Rohani (1)

Karakteristik latihan rohani adalah teratur, tekun, dan disiplin. Itu sebabnya latihan rohani lebih sering disebut sebagai disiplin rohani. Disiplin rohani yang bertujuan untuk membuat kita bertumbuh menjadi kuat bisa dilakukan dengan bermacam cara, bisa juga dilakukan secara pribadi maupun komunal (bersama-sama dengan orang lain). Namun, semua disiplin rohani harus berpusat pada aktivitas yang dilakukan atau doing. Untuk itu, mari kita melihat macam-macam disiplin rohani yang penting, yang dapat melatih hidup rohani kita untuk bertumbuh dengan maksimal.

  1. "Makan" (Belajar) Firman Tuhan
  2. "Makan" (belajar) firman Tuhan biasa disebut juga dengan Bible Intake
    adalah istilah yang dipakai oleh Donald S. Whitney untuk menyebut disiplin-disiplin rohani yang "memasukkan" Alkitab (input) ke dalam kehidupan kita. "Makan" (belajar) firman Tuhan adalah disiplin rohani yang menjadi dasar (bahkan tak tergantikan) dari disiplin-disiplin rohani lainnya. Di sinilah jiwa kita mendapat makanan bergizi secara rutin untuk bertumbuh secara perlahan, tetapi pasti. Berikut ini adalah disiplin-disiplin rohani yang termasuk dalam Bible intake.

    1. Berinteraksi dengan Firman Tuhan
      1. Membaca Firman Tuhan
      2. Tuhan Yesus sering kali menjawab pertanyaan orang-orang dengan berkata, "Tidakkah kamu baca ...."(Mat. 19:4, Mrk. 12:10) "Manusia bukan hidup dari roti saja, tetapi oleh setiap firman yang keluar melalui mulut Allah." (Mat. 4:4) Jadi, bagaimana mungkin kita dapat hidup oleh setiap firman yang keluar dari mulut Allah tanpa membaca firman-Nya? Melalui kebiasaan berinteraksi dengan firman Tuhan, kita mengenal kebenaran dan prinsip-prinsip firman Tuhan. Ketika setiap hari kita menghadapi masalah, tekanan, dan pencobaan, di sinilah kita akan mengingat yang telah diajarkan firman Tuhan sehingga kita dapat mengatasi hari-hari yang kita lalui.

      3. Mendengarkan Firman Tuhan
      4. Dalam Luk. 11:28 dikatakan, "Berbahagialah orang-orang yang mendengarkan firman Tuhan dan menaatinya." Tindakan mendengar firman Tuhan bukan tindakan yang pasif, melainkan aktif untuk melakukannya dan menanggapi yang kita dengar. Paulus bersyukur atas jemaat Tesalonika sebab ketika mereka "mendengar" firman Tuhan yang disampaikan Paulus, mereka menerimanya sebagai perkataan Allah yang hidup (1 Tes. 2:13). Kiranya ini menjadi kesadaran bagi kita bahwa firman Tuhan yang kita dengar, baik itu melalui Alkitab audio, khotbah di gereja, dsb. adalah firman Tuhan yang hidup dan berkuasa untuk mentransformasi hidup rohani kita. "... iman datang dari pendengaran, dan pendengaran melalui Firman Kristus." (Rm. 10:17) Jadi, karunia iman diberikan kepada mereka yang dengan setia membuka telinganya untuk firman Tuhan.

      5. Menghafal Firman Tuhan
      6. Menghafal firman Tuhan bertujuan untuk menyimpan firman Tuhan dalam hati kita secara sengaja (Mzm. 119:11). Kesadaran bahwa firman Tuhan adalah perlengkapan senjata Allah akan menolong kita untuk terus-menerus menjaga hati, pikiran, dan tindakan kita dengan firman Tuhan. Berikut ini beberapa manfaat menghafalkan firman Tuhan, yaitu:
        - menjadi pagar batasan agar terhindar dari perbuatan dosa (Mzm. 119:11),
        - sebagai pemasok kekuatan rohani/senjata rohani (Ef. 6:17),
        - memperkuat iman (Ams. 22:17-19),
        - mempersiapkan diri untuk bersaksi (Kis. 2:14-40),
        - sarana yang Tuhan pakai untuk membimbing kita (Ef. 4:29),
        - mendorong kita untuk selalu merenungkan firman Tuhan (Mzm. 119:97).

    2. Belajar Firman Tuhan
      1. Merenungkan Firman Tuhan
      2. Salah satu cara untuk merenungkan firman Tuhan adalah dengan bermeditasi, yaitu mengonsentrasikan pikiran untuk memikirkan kebenaran-kebenaran yang diungkapkan dalam Alkitab sehingga dapat sungguh-sungguh dimengerti, didoakan, dan diaplikasikan dalam hidup. Untuk memulai meditasi, pikiran harus jernih dan penuh dengan pikiran Kristus. Selama meditasi, aktivitas mental dimaksimalkan. Dengan merenungkannya, kerohanian kita dikuatkan sehingga kita merasakan tuntunan Tuhan yang membantu kita melangkah ke depan sesuai dengan janji firman-Nya. Baca Yos. 1:8; Mzm. 39:3; Yer. 23:29.

      3. Menggali/Mempelajari Firman Tuhan
      4. Mempelajari firman Tuhan bukan sekadar membaca atau mendengar Alkitab sebab dibutuhkan tindakan lebih lanjut, yaitu melihat teks dengan saksama, sesuai dengan konteks ayatnya, dan mempelajari setiap kata dalam ayat tersebut. Mempelajari firman Tuhan dengan bertanggung jawab membutuhkan pengetahuan tentang teori menafsir dan juga alat-alat bantu, berupa buku-buku penunjang. Baca 1Tim. 3:16; Luk. 24:27; 2Tim. 2:16-19. Berikut ini adalah prinsip menafsir umum yang perlu kita pahami.

        1. Menafsir ayat menurut konteksnya
        2. Baca dan pelajarilah ayat, minimal, dalam perikopnya. Akan lebih baik lagi kalau dibaca lebih dahulu seluruh pasalnya. Ini dilakukan untuk melihat hubungan pikiran yang menyatukan dalam satu perikop/pasal sehingga kita tahu konteks/latar belakang ayat tersebut dalam kebenaran yang lebih luas. Hal ini dapat menghindarkan kita dari memahami Alkitab secara salah atau sekadar mengambil ayat tanpa melihat konteks ayat tersebut.

        3. Mempelajari kata (studi kata).
        4. Mempelajari kata-kata penting dalam ayat-ayat yang dibaca dan mengerti hubungan kata-kata tersebut dalam konteksnya sangat penting supaya kita bisa menemukan maksud penulis ketika menuliskan ayat-ayat tersebut. Ada gap yang besar antara masa kini dengan masa ketika Alkitab ditulis. Karena itu, perlu alat-alat bantu seperti kamus Alkitab (ensiklopedia) atau kamus bahasa asli Alkitab untuk menolong kita menemukan arti kata/konsep yang tepat sesuai dengan arti dan konteks zaman/budaya waktu penulisannya. Membandingkan versi-versi Alkitab dan bahasa Alkitab (bahasa Indonesia, Inggris, atau bahasa suku) juga sangat menolong untuk memahami kata-kata yang mungkin kurang jelas artinya.

        5. Mempelajari latar belakang.
        6. Gap besar antara masa kini dan masa Alkitab tidak hanya dalam pemakaian kata-kata, tetapi juga budaya, geografi, dan latar belakang sejarahnya. Mempelajari dunia Alkitab dapat dilakukan dengan memakai alat-alat bantu seperti buku-buku pengantar Alkitab yang akan menolong kita mendapatkan keterangan yang lengkap tentang dunia Alkitab pada masa itu.

        7. Menangkap tujuan penulis.
        8. Adakalanya penulis-penulis Alkitab memberikan petunjuk dengan jelas maksud/tujuan mereka menuliskan kitab/surat. Namun, adakalanya tidak jelas. Karena itu, kita perlu mendapatkan informasi dari para ahli kitab yang secara khusus mempelajari seluk-beluk kitab-kitab sehingga memberi pencerahan untuk orang awam yang mempelajari Alkitab..

        9. Membandingkan ayat dengan ayat Alkitab yang lain.
        10. Dalam proses ini kita mencari terang pengajaran Alkitab secara utuh dengan membandingkan suatu ayat dengan ayat-ayat lain dalam Alkitab, yang berbicara mengenai tema-tema dan topik-topik yang sama. Dari persamaan dan perbedaan yang ada, kita dapat melihat pengertian ayat-ayat tersebut dengan lebih jelas. Ada alat bantu sistem topikal yang bisa di dapatkan. Buku-buku tafsiran Alkitab juga banyak tersedia untuk menolong kita membaca pendapat para ahli penafsir kitab.

          Yayasan Lembaga SABDA telah menyediakan alat-alat bantu digital yang dapat dipakai untuk mempelajari Alkitab, di antaranya:
          - Software SABDA (Software Alkitab, Biblika Dan Alat-alat) yang dapat diunduh dari situs SABDA.net: https://sabda.net.
          - Situs SABDA Alkitab menyediakan banyak sekali bahan biblika, silakan akses di: https://alkitab.sabda.org.
          - Aplikasi Alkitab SABDA/Yuku menyediakan Alkitab multifungsi dan multiversi yang terintegrasi dengan aplikasi kamus Alkitab, AlkiPEDIA, Tafsiran, dan Peta Alkitab. Silakan unduh di: https://android.sabda.org/.

    3. Mengaplikasikan Firman Tuhan
    4. Tujuan mempelajari firman Tuhan bukan sekadar untuk dimengerti dengan otak, tetapi terutama adalah untuk dijalankan (Yak. 1:22-25; Yoh. 13:17). Mengaplikasikan firman Tuhan artinya membiarkan firman itu hidup dalam hidup kita. Kebenaran firman Tuhan akan memberikan kuasa terbesar ketika kita tidak lagi hidup dalam kedagingan dan keinginan pribadi, melainkan hidup dalam kuasa Allah. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan terkait hal ini.

      1. Melakukan Firman Tuhan
      2. Berikut ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu kita melakukan firman Tuhan:
        - Apakah ada contoh yang bisa saya teladani?
        - Apakah ada dosa-dosa yang harus saya akui?
        - Apakah ada janji-janji Tuhan yang harus saya pegang?
        - Apakah ada yang bisa saya doakan?
        - Apakah ada perintah yang harus saya ikuti?
        - Apakah ada kondisi yang harus saya penuhi?
        - Apakah ada ayat-ayat yang harus saya hafalkan?
        - Apakah ada kesalahan-kesalahan yang harus saya perbaiki?
        - Apakah ada tantangan yang harus saya hadapi?

      3. Kendala dalam Melakukan Firman Tuhan
      4. Berikut ini faktor-faktor yang dapat membuat kita terkendala dalam mengaplikasikan firman Tuhan.

        1. Salah mengerti antara menafsir dan menerapkan
        2. Menafsir berarti mencari pemahaman yang tepat sesuai dengan yang dimaksud penulis Alkitab. Namun, mengerti dan memahami tidak sama dengan menerapkan apa yang diinginkan firman Tuhan dalam kehidupan kita. Karena itu, jangan puas sampai mengerti saja.

        3. Menunda!
        4. Kita sering menemukan alasan-alasan untuk tidak segera melakukan kebenaran firman Tuhan itu sehingga semakin lama semakin berat untuk melakukannya. Bahkan, kita menjadi lupa karena hal-hal lain yang sedang dikerjakan.

        5. Reaksi emosi yang terlalu pagi/cepat.
        6. Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang seperti sukacita, sedih, terharu, bersyukur dll.. Kita gampang terharu dan terkesan ketika menemukan kebenaran firman Tuhan sehingga lupa bahwa itu hanyalah reaksi emosi, belum menjalankan firman Tuhan.

        7. Menginginkan hasil instan/tidak sabar.
        8. Hasil dari melakukan firman Tuhan sering kali tidak dapat dilihat secara langsung, bahkan perlu waktu cukup lama. Untuk itu, diperlukan kesetiaan, ketekunan, dan komitmen, terutama ketika firman Tuhan kelihatannya tidak ada hasilnya.

        9. Frustrasi dengan kekuatan/kemampuan diri sendiri.
        10. Ketidakmampuan kita dalam melakukan apa yang diperintahkan Alkitab sering kali membuat kita menjadi putus asa dan tidak mau mencoba lagi. Karena itu, sangat penting untuk kita menyerahkan diri kepada Tuhan dan memohon pertolongan dari Roh Kudus untuk dapat menjalankannya.

Akhir Pelajaran (PDR-P02)

Doa

"Tuhan firman-Mu adalah pelita bagi hatiku yang kotor karena dosa. Ajarlah aku untuk mencintai firman-Mu supaya hatiku terus diterangi dengan kebenaran-Mu dan menjadi bersih untuk melakukan kehendak-Mu. Amin."

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA