PSM - Pelajaran 02
Nama Kelas | : | Pengenalan Sekolah Minggu |
Nama Pelajaran | : | Mengenal Guru Sekolah Minggu |
Kode Pelajaran | : | PSM-P02 |
Pelajaran 02 -- Mengenal Guru Sekolah Minggu
Daftar Isi
- Siapakah yang Disebut sebagai Guru Sekolah Minggu?
- Dasar Alkitab
- Panggilan Guru Sekolah Minggu
- Syarat Menjadi Guru Sekolah Minggu
- Memiliki Hati yang Baru
- Memiliki Hati yang Lapar
- Memiliki Hati yang Taat
- Memiliki Hati yang Disiplin
- Memiliki Hati yang Mengasihi
- Memiliki Hati yang Beriman
- Memiliki Hati yang Mau Diajar
- Memiliki Hati yang Suci
- Kewajiban dan Tanggung Jawab Guru Sekolah Minggu
- Mengajar (Teaching)
- Menggembalakan (Shepherding)
- Kebapaan (Fathering)
- Memberikan Teladan (Modeling)
- Menginjil (Evangelizing)
- Mendoakan (Praying)
- Meraih Kesempatan (Catching)
- Belajar Keterampilan Digital (Learning)
- Meneladani Sang Guru Agung
- Yesus Memiliki Panggilan yang Jelas
- Yesus Menjalankan Disiplin Rohani
- Yesus Menyambut Anak-Anak
- Yesus Menggunakan Beragam Metode yang Relevan dengan Zaman-Nya
- Yesus Mengajar dengan Penuh Kuasa
Doa
Pelajaran 02 -- Mengenal Guru Sekolah Minggu
Menjadi Guru Sekolah Minggu (GSM) adalah panggilan yang mulia, sebab anak-anak SM adalah aset paling berharga dalam gereja. Mereka adalah generasi penerus yang akan melanjutkan karya Tuhan pada masa depan. Jika Tuhan memercayakan anak-anak ini kepada seorang GSM, itu berarti Tuhan menghendaki agar panggilan ini dijalani dengan sungguh-sungguh, disertai hati yang rela memberikan yang terbaik bagi-Nya.
- Siapakah yang Disebut sebagai Guru Sekolah Minggu?
Sebelum kita menjawab pertanyaan di atas, mari terlebih dahulu melihat dasar Alkitab tentang pelayanan sebagai GSM.
- Dasar Alkitab
- Yakobus 3:1
"... jangan ada banyak di antara kamu yang menjadi guru karena kamu tahu bahwa kita yang mengajar akan dihakimi dengan ukuran yang lebih berat." Ayat ini menegaskan bahwa mengajar adalah tanggung jawab yang sangat besar. Karena itu, seorang GSM harus melayani dengan penuh kesungguhan dan integritas.
- 2 Timotius 2:24
"Pelayan Tuhan haruslah tidak bertengkar, tetapi ramah dengan semua orang, terampil mengajar, dan sabar, dengan lembut mengoreksi lawannya ...." Ayat ini menekankan bahwa seorang guru harus memiliki sikap yang baik, ramah, sabar, tidak suka bertengkar, dan mampu mengajar dengan lemah lembut. Sifat-sifat ini sangat penting dalam pelayanan anak-anak di Sekolah Minggu.
- 1 Timotius 3:10
"Mereka juga harus diuji terlebih dahulu dan jika terbukti tidak bercela, mereka dapat melayani sebagai diaken." Ayat ini mengingatkan kita akan pentingnya kualitas hidup seorang pelayan Tuhan. GSM dituntut memiliki pengendalian diri, hidup yang terhormat, dan kesetiaan yang nyata sebelum dipercaya melayani.
- Titus 2:7-8
"Dalam segala hal, jadikan dirimu teladan dalam perbuatan-perbuatan baik. Dalam pengajaran, tunjukkanlah integritas, kehormatan, perkataan benar yang tidak tercela sehingga para lawan akan menjadi malu karena tidak dapat mengatakan hal yang buruk tentang kita." Ayat ini menekankan bahwa guru harus menjadi teladan. Integritas, perkataan yang benar, dan perbuatan baik bukan hanya mendukung pengajaran, tetapi juga membuat kesaksian kita semakin kuat.
- Panggilan Guru Sekolah Minggu
Renungkan beberapa ayat firman Tuhan berikut dan pahami baik-baik.
Dari ayat-ayat di atas, kita belajar bahwa Tuhan menaruh standar yang tinggi bagi mereka yang dipanggil menjadi pengajar. Di atas bahu seorang GSM, ada tanggung jawab besar untuk membentuk generasi penerus gereja Tuhan. Pada era digital ini, panggilan itu semakin menantang. GSM bukan hanya perlu memperlengkapi diri dengan senjata rohani, tetapi juga dipanggil untuk relevan dengan generasi yang mereka layani. Hal ini tidaklah mudah, sebab seorang GSM harus lebih dulu cerdas Alkitab agar dapat menuntun anak-anak menghadapi tantangan pada era digital dengan kebenaran firman Tuhan.
Jika Tuhan sudah memanggil Anda menjadi GSM, percayalah bahwa Ia juga akan membentuk dan memperlengkapi Anda sesuai dengan panggilan itu, termasuk dalam hal kemampuan menggunakan teknologi digital. Ingatlah, semua ini adalah proses. Anda tidak harus memiliki semua kemampuan terlebih dahulu agar bisa melayani sebagai GSM. Roh Kudus akan setia memimpin, membentuk, dan menolong Anda sehingga hidup Anda makin hari makin serupa dengan Kristus.
- Syarat Menjadi Guru Sekolah Minggu
Seperti yang telah kita pelajari, ketika Tuhan memanggil seorang GSM, Dia juga memperlengkapinya dengan kuasa Roh Kudus agar GSM menghasilkan buah yang dikehendaki Tuhan. Berikut ini adalah syarat-syarat agar GSM menghasilkan buah yang Tuhan kehendaki:
- Memiliki Hati yang Baru
Seorang GSM haruslah lahir baru, rohnya diperbarui oleh Roh Kudus. Hanya GSM yang secara pribadi sungguh-sungguh mengenal dan mengalami kasih Tuhan Yesus yang luar biasa, yang mampu menceritakan siapa Yesus yang sesungguhnya kepada anak-anak yang dilayaninya (Yoh. 3:3; 1Kor. 2:14; 2Kor. 5:17)
- Memiliki Hati yang Lapar
GSM haruslah seorang yang rindu memiliki hati yang selalu lapar dan haus akan firman Tuhan. Dari persekutuannya dengan firman Tuhan, guru bertumbuh dan siap menjadi berkat karena hidupnya telah menjadi aliran air yang tidak pernah kering (1Ptr. 2:2; Yoh. 6:35).
- Memiliki Hati yang Taat
Hidup seorang GSM adalah milik Kristus. Karena itu, ia dipanggil untuk hidup dalam ketaatan, setia, dan rela melakukan apa pun yang dikehendaki Tuhan (Flp. 1:21-22; Gal. 2:20-21).
- Memiliki Hati yang Disiplin
GSM harus berani menghadapi kejenuhan karena rutinitas belajar dan mengajar. Hati yang disiplin akan menolong GSM senantiasa melayani secara konsisten, berapi-api, dan terus memberikan kemajuan (Rm. 12:11; 2Kor. 4:8).
- Memiliki Hati yang Mengasihi
GSM yang telah mengalami kasih Tuhan akan sanggup mengasihi anak-anak didiknya, sekalipun kadang mereka nakal, bandel, dan sulit dikasihi. Kasih Tuhan memungkinkan GSM mau berkorban dan terus mengasihi tanpa pamrih karena ia memiliki motivasi yang benar, yaitu mengasihi Tuhan dan anak-anak didiknya (Yoh. 3:16; Ef. 4:1-2).
- Memiliki Hati yang Beriman
GSM harus senantiasa bersandar kepada Tuhan dan bukan pada kekuatan sendiri. Ingatlah bahwa hidup kita bukanlah hidup karena melihat, melainkan karena percaya bahwa semua kekuatan datangnya dari Allah yang selalu memberi dengan limpah (Ams. 3:5; 2Tim. 1:12).
- Memiliki Hati yang Mau Diajar
Sebelum melayani dan mengajar anak-anak, GSM harus terlebih dahulu mau belajar dan dilatih dengan pokok-pokok kebenaran firman Tuhan. Ia juga bersedia dikritik dan ditegur untuk menjadi lebih baik (Yes. 50:4; 1Tim. 4:6).
- Memiliki Hati yang Suci
Hidup suci adalah modal utama bagi seorang pelayan Tuhan yang ingin memberikan teladan hidup yang berkenan kepada Tuhan. Ia tidak akan membiarkan hidupnya dikotori oleh kebiasan buruk dan perbuatan-perbuatan dosa yang akan mempermalukan nama Tuhan (1Ptr. 1:15; 1Tim. 4:12).
- Memiliki Hati yang Baru
- Kewajiban dan Tanggung Jawab Guru Sekolah Minggu
Seorang Guru Sekolah Minggu (GSM) dapat disebut baik bila ia melayani dengan sepenuh hati dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya. Ada delapan kewajiban penting yang dituntut dari setiap GSM.
- Mengajar (Teaching)
Mengajar adalah proses untuk membawa perubahan, baik dalam pengetahuan, pemikiran, sikap, maupun tingkah laku. Paulus menegaskan bahwa hidupnya sebagai pengajar mengalami perubahan, dari tidak percaya menjadi percaya, dari menentang menjadi taat (1Tim. 2:7). Proses yang sama juga harus dialami oleh murid-murid yang diajar GSM.
- Menggembalakan (Shepherding)
Nabi Yehezkiel pernah menegur gembala yang tidak setia (Yeh. 34:2-6). GSM dipanggil meneladani Yesus, Gembala yang sejati (Yoh. 10:11-18). Gembala yang baik mempunyai hati yang rela berkorban dan tidak akan meninggalkan domba-dombanya sendirian. Dia mengenal setiap dombanya, bahkan bersedia membawa domba yang masih berada di luar untuk masuk ke dalam kandangnya. Dia juga wajib menyediakan makanan rohani untuk kebutuhan dombanya, termasuk kebutuhan intelektual, emosi, dan mental (Yeh. 34:2-6; Yoh. 10:11-18).
- Kebapaan (Fathering)
Paulus berkata, "Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus Yesus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu." Tugas GSM tidak hanya memberi nasihat dan menegur, tetapi juga merangkul dan membesarkan murid-muridnya dalam Injil. Seorang GSM harus dapat membagikan hati dan hidupnya sebagaimana seorang bapa mengasihi anak-anaknya (1Kor. 4:15).
- Memberikan Teladan (Modeling)
Paulus menuntut jemaat untuk meneladani dirinya sebagaimana dia telah meneladani Kristus. "Jangan ada orang yang merendahkan kamu karena kamu muda, tetapi jadilah teladan bagi orang-orang percaya dalam perkataan, tingkah laku, kasih, iman, dan kesucian." (1Tim. 4:12) GSM mempunyai pengaruh besar terhadap murid-muridnya, baik dalam cara berpikirnya maupun tutur katanya. GSM harus menjadi teladan yang baik bagi muridnya (1Kor. 11:1; Flp. 3:17).
- Menginjil (Evangelizing)
Selaku guru, Paulus mengajar orang untuk memercayai Kristus sebagai sasaran utamanya, demikian juga seharusnya GSM. Mengajar bukan hanya mengisi murid dengan kebenaran yang bersifat kognitif, tetapi terutama mengisi kebutuhan jiwa mereka dengan kasih Kristus dan iman yang menyelamatkan. Karena itu, bawalah anak-anak didik untuk mendengar berita Injil supaya keselamatan sampai kepada jiwa mereka (1Tim. 2:7).
- Mendoakan (Praying)
Kewajiban lain dari GSM adalah mendoakan muridnya satu per satu dengan menyebut nama dan kebutuhan mereka masing-masing. GSM harus cukup dekat dengan murid-muridnya untuk tahu apa yang harus didoakan; untuk keluarganya, sekolahnya, atau lingkungan masyarakat tempat pergaulan mereka, dll.. Mereka sangat membutuhkan pertolongan Allah dan Anda akan ikut memperjuangkannya (2Tes. 1:11-12).
- Meraih Kesempatan (Catching)
Satu hal penting lain yang harus dipenuhi oleh GSM adalah meraih kesempatan. Kesempatan sering datang hanya sekejap dan dalam waktu yang tidak diduga. GSM harus memanfaatkannya, walaupun mungkin hanya dengan sepatah kata atau satu sikap atau satu doa syafaat. Hal tersebut memberikan pengaruh kekal bagi murid-muridnya (2Tim. 4:2).
- Belajar Keterampilan Digital (Learning)
GSM yang melayani pada era digital/AI perlu terus-menerus memperlengkapi diri, baik dengan pengetahuan Alkitab, kemampuan mengajar, maupun berbagai keterampilan baru. Ia harus cerdas, terbuka, dan mau belajar mengikuti perkembangan zaman (Ams. 1:5; 9:9). Saat ini, perkembangan teknologi sudah memasuki era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence atau AI). Karena itu, GSM juga perlu memahami cara menggunakan teknologi ini dengan bijak, bukan untuk menggantikan peran rohani seorang guru, melainkan sebagai sarana pendukung dalam pelayanan. AI dapat menjadi alat bantu untuk mencari bahan, menyusun ide kreatif, atau membuat media pembelajaran yang lebih menarik.
Namun, semua itu harus tetap dikendalikan oleh prinsip firman Tuhan. Seorang GSM dipanggil memiliki Christian Digital Quotient dan Christian AI Quotient, yaitu kecerdasan digital/AI yang berakar kepada Kristus, mampu memanfaatkan teknologi, termasuk AI, dengan cara yang membangun, mendidik, dan meneguhkan iman anak-anak.
- Mengajar (Teaching)
- Meneladani Sang Guru Agung
Jika kita diberi karunia mengajar, Tuhan ingin kita menggunakannya dan mengembangkannya secara maksimal bagi kemajuan pekerjaan-Nya dan kedewasaan iman kita. Milikilah kerinduan untuk terus belajar sehingga pelayanan Anda semakin efektif dan strategis. Untuk itu, marilah kita meneladani Yesus, Sang Guru Agung kita.
- Yesus Memiliki Panggilan yang Jelas
Yesus datang ke dunia dan tahu persis untuk apa Dia datang (Yoh. 7:16-17). Demikian juga GSM, harus tahu panggilannya, yaitu untuk mengajar, membimbing, dan menuntun anak-anaknya agar mereka mengenal dan mengasihi Tuhan.
- Yesus Menjalankan Disiplin Rohani
Dalam banyak kesempatan, Yesus membuktikan bahwa Dia memiliki hubungan yang intim dengan Bapa-Nya yang di surga. Seorang GSM harus akrab dengan firman Tuhan, menjalankan kehidupan doanya dengan tekun, dan memiliki disiplin rohani, supaya dia memiliki kekuatan rohani untuk bertahan dalam kesulitan.
- Yesus Menyambut Anak-Anak
Yesus mengasihi anak-anak dan ingin mereka datang kepada-Nya (Mat. 18:2-5). GSM mengasihi anak-anak bukan karena mereka baik, lucu, dan menyenangkan. GSM harus dapat mengasihi ketika anak-anak tidak pantas dikasihi karena mereka memiliki kasih Kristus yang dapat mengasihi tanpa pamrih.
- Yesus Menggunakan Beragam Metode yang Relevan dengan Zaman-Nya
Yesus mengajar, bertanya-jawab, mengajukan pertanyaan, bercerita, menggunakan kehidupan-Nya sehari-hari sebagai bahan ilustrasi, dan bertatap muka secara langsung dengan orang-orang yang dijumpai-Nya. Itulah cara mengajar yang paling up-to-date pada zaman Yesus. Karena itu, GSM juga harus terus meningkatkan kemampuan dan keterampilan sehingga dapat mengajar dengan cara yang sesuai dengan cara generasi saat ini.
- Yesus Mengajar dengan Penuh Kuasa
Tidak seperti para ahli Taurat dan orang Farisi, banyak orang melihat Yesus mengajar dengan penuh kuasa. Jika GSM mengajar hanya sebatas mentransfer pengetahuan dan kemampuan berbicara, mereka tidak akan membawa dampak kekal. Ketergantungannya pada karya Roh Kudus haruslah menjadi sandaran utama seorang GSM.
- Yesus Memiliki Panggilan yang Jelas
Jadi, menjadi GSM bukanlah tugas yang mudah karena mereka memimpin anak-anak yang masih muda dan mudah tersesat. Karena itu, tuntutan seorang GSM sangatlah tinggi. Namun, Allah tidak membiarkan GSM melakukannya sendiri. Dia memberikan Roh Kudus untuk memimpin dan memperlengkapi GSM agar dalam menjalankan tugasnya yang berat ini, Allah akan selalu menyertai dan memberinya sukacita.
Akhir Pelajaran (PSM-P02)
Doa
"Tuhan Yesus, aku sadar aku bukan orang yang cukup layak untuk menjadi seorang guru bagi anak-anak. Namun, aku mau belajar menjadi guru yang baik seperti yang Kau teladankan. Tolonglah aku, ya Tuhan. Amin."
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA