Rangkuman Diskusi DIK Januari/Februari 2016

Termin I

Topik 1

Subjek: Penciptaan

Pertanyaan: Pembacaan sekilas Kejadian ps. 1 dan Kejadian ps. 2 terkadang menimbulkan kesan adanya 2 kisah penciptaan yang berbeda. Apakah kisah penciptaan dalam Kejadian ps. 1 dijelaskan oleh Kejadian 2 atau Kejadian 2 berisi kisah penciptaan lain yang melengkapi kisah Kejadian ps. 1? Seandainya sama, mengapa Penulis kitab memaparkan kembali kembali kisah ini di pasal 2?

Di dalam pasal 1 dikisahkan penciptaan alam semesta termasuk manusia itu sendiri dengan maksud untuk mengingatkan manusia bahwa Tuhan berkuasa atas seluruh alam semesta. Kemudian di pasal 2 barulah kembali ke konteks awal tujuan Alkitab itu dituliskan. Maka pada pasal 2 diulang kisah pasal 1 yang difokuskan pada penciptaan manusia.

Ada beberapa hal yang bisa kita lihat dari Kejadian pasal 2:

  1. Saat manusia diciptakan belum ada tumbuh-tumbuhan dan hewan. Tumbuh-tumbuhan disebutkan baru diciptakan setelah manusia pertama pada ayat 9. Begitu juga dengan hewan baru diciptakan setelah manusia pertama ada yaitu pada ayat 19.
  2. Pada pasal 1 dikatakan ciptaan berasal dari lautan (ayat 2 dan 9). Sedangkan pasal 2 mengatakan dari daratan yang gersang (ayat 5).
  3. Mengenai urutan penciptaan manusia. Bila membaca pasal 2, maka kita dapati bahwa manusia laki-laki diciptakan dahulu, lalu tumbuh-tumbuhan dan binatang, yang terakhir baru manusia perempuan.

Beberapa hal tersebut adalah perbedaan secara kronologi, tekstual, dan bahasa penulisan. Banyak ahli mengkritik perbedaan mencolok Kejadian 1 dan 2 ini. Inilah cara berpikir ilmuwan dunia. Mereka berpikir selalu berdasarkan fakta semata. Dalam hal ini faktanya adalah teks Kejadian pasal 1 dan 2 yang menceritakan kisah yang sama namun berbeda. Secara ilmiah, bila ada 2 cerita dengan kisah sama namun berbeda jalan cerita maka ada 2 kemungkinan. Salah satu benar yang lain salah, atau keduanya salah. Karena tidak mungkin keduanya benar. Sehingga dalam kasus ini, bila menilai memakai logika seperti itu maka kesimpulan akhirnya adalah ada bagian Alkitab yang salah, padahal Alkitab adalah Firman Allah yang tidak mungkin salah. Maka pastilah itu bukan Firman Allah, dan pada akhirnya tidak percaya lagi pada kebenaran Alkitab. Itulah mengapa banyak ilmuwan dunia yang merupakan orang-orang cerdas namun mereka jatuh dalam atheisme. Karena cara pandang dari sudut keilmuwan mereka yang mengalahkan iman mereka.

Dalam hal ini penjelasan lebih detail dari proses penciptaan pada kejadian 1 khususnya dari ayat 26-28 (hari ke 6) yaitu tentang penciptaan manusia. Di mana dalam kejadian 2 dikisahkan lebih rinci tentang awal penciptaan manusia yaitu adam dan hawa. Akan tetapi dalam kejadian 2 juga ada proses penciptaan lain atau lebih tepatnya "dibuat oleh Tuhan pada hari ke 6 itu ditengah-tengah penciptaan manusia, setelah diciptakan adam dan sebelum diciptakan hawa Tuhan menciptakan taman eden dimana Tuhan menumbuhkan pohon yang baik dari bumi, yang menarik dan juga pohon kehidupan ditengah-tengah taman itu. Kejadian 2 lebih difokuskan pada penciptaan manusia yang lebih detail karena manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna yang diciptakan menurut gambar Allah, diberkati Tuhan untuk memenuhi dan menaklukkan bumi.

Sebagai orang Kristen kita tahu bahwa setiap penulis Alkitab adalah orang-orang yang menulis dengan urapan Roh Kudus. Allah sediri yang memberi hikmat kepada mereka. Bila melihat dari sisi manusia yang banyak kekurangan, maka memungkinkan pula tulisan mereka ada kekurangan juga. Mungkin dalam segi gaya bahasa atau cara pandang atau pengetahuan yang berbeda dari tiap penulis, sehingga seolah-olah menghasilkan tulisan yang berbeda.

Topik 2

Subjek: Kekekalan dan Dosa
Pertanyaan: Apakah Allah sudah tahu sebelumnya bahwa manusia yang diciptakannya akan jatuh dalam dosa? Apakah dosa sudah ada dalam penetapan Allah? Jelaskan!

Allah menciptakan manusia itu sempurna dan serupa dengan gambar-Nya (Kejadian 1:27), tetapi serupa tentu tidak sama dan sederajat. Artinya manusia tetap dibawah yang menciptakannya. Allah tentu sudah mengetahui akan hal tersebut, karena Allah menciptakan manusia berikut akal budi yang mengikutinya yaitu kehendak untuk untuk memilih taat kepada Allah atau tidak (Kejadian 2:7). Allah tidak menciptakan manusia robot yang hanya tunduk pada penciptanya saja.
Apakah dosa sudah ada dalam penetapan Allah? Dosa tidak ada dalam penetapan Allah karena ketika Allah menciptakan manusia tentu tidak dalam keadaan berdosa, manusia berdosa karena tidak taat pada Allah dan tertipu hasutan iblis. (Kejadian 3:1)

  • Allah mengetahui segala hal.
  • Dia menetapkan segala sesuatu.
  • Manusia diciptakan tidak berdosa, dan dosa bukan dari Allah.
  • Manusia diciptakan beserta dengan kehendak bebas. berarti manusia bisa memilih akan menaati atau tidak menaati Allah.
  • Tujuan Allah menciptakan manusia agar terjadi hubungan Bapa dan Anak, Allah tidak menciptakan boneka yang hanya bisa taat kepadanya, tetapi Dia mau manusia yang taat atas keinginan dan pilihan manusia itu sendiri.

    Termin II

    Topik 1

    Subjek: Doktrin Allah Tri Tunggal
    Pertanyaan: Jelaskan pemahaman Anda tentang Doktrin Allah Tri Tunggal. Kesulitan apa yang Anda hadapi untuk memahami Doktrin ini? Apa saja peran Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus?

    Allah Tri Tunggal adalah Kesatuan Bapa, Putra, dan Roh Kudus yang tidak terpisahkan satu dan lainnya. Ketiganya adalah yang Esa. Istilah Tritunggal dalam bahasa (Inggris: Trinity, Latin: Trinitas) mengandung arti tiga Pribadi dalam satu kesatuan esensi Allah. Istilah "Pribadi" dalam bahasa Yunani adalah "Hupostasis," diterjemahkan ke Latin sebagai "Persona" (Inggris: Person).

    Di dalam Alkitab Tuhan sudah memperkenalkan diri-Nya kepada manusia sebagai Allah Tritunggal sejak awal penciptaan:

  • Kejadian 1:1-3 yang mengandung kata-kata "Pada mulanya ALLAH menciptakan..; ROH ALLAH melayang-layang..; BerFIRMANlah Allah.."
  • Yohanes 1:1-2, yang menuliskan "PADA MULANYA adalah FIRMAN; Firman itu BERSAMA-SAMA DENGAN Allah dan Firman itu ADALAH Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah."
  • Dari sini mulai terlihat ada 3 pribadi sejak awal penciptaan. Tertulis pula bahwa Tuhan itu esa di dalam Ulangan 6:4-5. Alkitab menyatakan bahwa Allah adalah Tri Tunggal.

    Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus satu adanya, sebagaimana yang dikatakan dalam Ulangan 6:4 Tuhan itu Esa. Kata "tri" jangan dipahami sebagai arti numerik (yang bersifat angka). Kalau dipahami sebagai numerik, pasti akan terjebak pada anggapan kebanyakan orang bahwa Allah orang Kristen itu ada tiga. Memahani doktrin Allah Tri Tunggal dengan melihat dari perannya. Allah Bapa Pencipta Bumi, Langit dan seisinya (Kejadian Pasal 1 dan 2) sebagai Bapa yang memelihara, yang memberikan kasih seorang Bapa Sejati yang sangat mesra, begitu penyayang dan begitu tertib penuh ketegasan (disiplin), dan mempersiapkan penyelamatan manusia yang jatuh dalam dosa. Allah Anak yang menjalani penyelamatan umat manusia. Sebagai teladan dengan Ia merendahkan diri-Nya dalam rupa manusia dan mengenakan nama Yesus yang adalah Kristus (Allah yang datang sebagai manusia), taat pada semua hukum yang telah Ia tetapkan, mati di kayu salib, dikuburkan, bangkit pada hari yang ketiga, dan naik ke surga, dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan mati. Allah Roh kudus menyertai umat Tuhan, kuasa yang menolong orang orang yang percaya. Sebagai Pembimbing, Pendamping, Penolong, Penyerta, dan Penghibur yang tidak terlihat, tetapi berada dalam hati setiap manusia yang mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan hidup di dalam-Nya.

    Kesulitan dalam memahami doktrin ini adalah:

    1. Mengapa istilah atau sebutan yang dipakai untuk menggambarkan pribadi Allah yang Esa itu dengan sebutan Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus.
    2. Memahami Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus adalah Pribadi yang sama atau yang berbeda, apakah masing masing peran-Nya sama ? Karena dalam Ulangan 6:4 dikatakan "Dengarlah, hai orang Israel : TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu Esa"
    3. Mengapa Tritunggal? Kenapa tidak tiga atau satu? Toh satu pribadi saja cukup untuk Allah yang Maha Kuasa, mau tiga pribadi pun tidak masalah.
    4. Topik 2

      Subjek: Apakah Keselamatan bisa Hilang?

      Pertanyaan: Bisakah keselamatan itu bisa hilang? Dengan cara apakah seseorang bisa diselamatkan? Jelaskan!

      Satu-satunya jalan keselamatan adalah menerima dan percaya Yesus sebagai Juru Selamat. Mengerjakan keselamatan sebagai bentuk kelahiran baru. Yesus sudah menjamin keselamatan umat manusia yang percaya yang telah ditebusnya seperti yang ditulis dalam Kisah Para Rasul 16:31, jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." Juga di Efesus 2: 8-9 dikatakan "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."

      Setelah kita percaya kepada Yesus kristus dan diselamatkan melaui penebusan-Nya, maka kita sudah lahir baru, karena yang lama sudah berlalu. Kita sudah mengenakan pakaian yang baru yaitu kebenaran. Untuk itu kita harus berbuah seperti yang di tulis dalan Galatia 5:22 "…tetapi buah Roh ialah : kasih, suka cita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan."

      Kalau menurut saya keselamatan tidak akan pernah hilang karena Tuhan Yesus yang sudah menjanjikan keselamatan untuk setiap kita dan keselamatan itu adalah sebuah kasih karunia yang berasal dari Tuhan Efesus 2:4-10. Orang percaya tidak berada di bawah hukum Taurat tetapi di bawah kasih karunia yang berasal dari Tuhan.

      Namun mengenai siapa yang akan selamat atau tidak itu adalah rahasia dan hak prerogatif Tuhan yang tidak mungkin diketahui oleh pikiran dan pertimbangan manusia. Kita tidak mungkin tahu apalagi mencoba menilai menurut ukuran manusia tentang siapa yang menurut Tuhan akan selamat dan siapa yang tidak. Tuhan memberikan petunjuk mengenai keselamatan melalui Alkitab, tapi tentu saja kehendak dan pemikiran Tuhan lebih luas dan ada hal-hal yang tidak diberitahukan atau tidak mampu kita tangkap, sehingga kita harus menghargai kedaulatan-Nya itu.

      Keselamatan memang bukan dari perbuatan manusia melainkan karya penebusan dari Tuhan Yesus Kristus. Namun, tidak mungkin seorang yang menerima Yesus secara pribadi tetapi masih berbuat zinah akan mendapat bagian di sorga. Ketika kita tahu dan sadar bahwa kita adalah "orang-orang kudus di dalam Kristus", maka sepatutnyalah kita hidup kudus setiap hari, bertindak dan hidup sebagaimana orang-orang kudus. Ketika kita menyadari bahwa kita adalah "anak-anak Tuhan", maka sudah sepatutnya kita hidup sebagai anak-anak Tuhan di tengah-tengah dunia ini. Ketika kita berpegang pada kedudukan kita yang sebenarnya di dalam Kristus, maka Roh Kudus akan menjadikan semua hal itu nyata di dalam kehidupan kita.

      Termin III

      Topik 1

      Subjek: Lahir Baru

      Pertanyaan: Apakah artinya "lahir baru" dalam Yesus Kristus? Apakah pentingnya "kelahiran baru" itu? Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah "lahir baru"?

      Kelahiran baru merupakan suatu proses yang terjadi seketika, di saat kita mati di dalam dosa (Spiritually Dead), kemudian kita memiliki kehidupan spiritual baru dari Allah. Jadi lahir baru itu terjadi seumur hidup, sama seperti kita lahir hanya sekali di dunia ini. Kelahiran baru di dalam Kristus terjadi ketika seseorang percaya dan mengaku Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat pribadinya (Yohanes 1:12 ). Kelahiran baru sangat penting, sebagai peralihan status dari anak dunia menjadi anak terang, dari hamba dosa menjadi hamba Kristus. Selain itu menjadi garansi kita beroleh hidup kekal, "Jawab Yesus: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Yohanes 3:3-8)

      Kelahiran baru akan membuahkan iman kepada Kristus dan juga keinginan untuk hidup kudus, jaminan keselamatan juga diberikan selama kita di dunia ini yaitu untuk melawan godaan dari si jahat. Orang yang beragama kristen belum tentu sudah mengalami lahir baru, bahkan pendeta yang mengadakan mukjizat bukanlah bukti bahwa mereka adalah orang percaya dan sudah mengalami kelahiran baru.
      "Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi, sebab benih Ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah." (1 Yohanes 3:9) Tentu yang dimaksud Yohanes di sini bukan berarti kita yang sudah lahir baru tidak akan berdosa lagi, melainkan ada suatu "benih ilahi" dalam diri kita yang membuat kita berusaha untuk senantiasa hidup kudus. Pekerjaan Tuhan dalam hidup akan mengubah kebiasaan kita dari menginginkan hal yang jahat dan tidak mulia menjadi selalu ingin akan adanya kebaikan dan hal mulia.

      Tanda-tanda kelahiran baru :

      1. Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat (1 Yohanes 5:1)
        Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga dia yang lahir dari pada-Nya.
      2. Adanya kasih (1 Yohanes 4:7), saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
      3. Berbuat kebenaran (1 Yohanes 2:29), jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya.
      4. Menjauh dari dosa (1 Yohanes 3:9), setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

      Apakah pentingnya "kelahiran baru" itu?

      Kita berada dalam dosa karena dosa adalah pemberontakan terhadap Allah, kita tidak mungkin mendapat bagian dalam Kerajaan Allah kita harus lahir baru supaya kita dapat bagian dalam Kerajaan Allah, seperti jawab Yesus kepada Nikodemus dalam (Yohanes 3:3) "Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."

      Bagaimana kita tahu bahwa kita sudah "lahir baru"?

      Roh Kudus akan memimpin kita untuk melakukan kehendak Allah, kita dengan sendirinya sadar bahwa kita berada di jalan yang benar dan kita telah di selamatkan, segala sesuatu yang kita lakukan akan berubah kita tidak mau lagi melakukan hal-hal yang berdosa atau bertentangan dengan firman Tuhan, dan kita akan berusaha untuk melakukan kehendak Tuhan. Kita pun mempunyai kerinduan untuk memberitakan Firman Tuhan.

      Topik 2

      Subjek: Pertumbuhan Rohani

      Pertanyaan: Sebutkan ciri-ciri orang Kristen yang mengalami pertumbuhan rohani? Mengapa ada yang mengalami pertumbuhan dan kemorosotan rohani? Jelaskan!

      Ciri-ciri orang yang bertumbuh rohaninya.

    5. Pertumbuhan yang dari Roh Kudus, akan membuahkan buah-buah Roh.
    6. Mempunyai keinginan dan dorongan untuk melayani Allah.
    7. Mengalami perubahan perilaku dan memiliki cara pandang seperti Yesus Kristus dalam bertindak dan menilai berbagai hal.
    8. Mengasihi sesama dan menjadi contoh positif untuk orang lain dengan bersikap sabar, rendah hati, mudah memaafkan dan bersedia membantu (buah-buah Roh). Perubahan ini dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitarnya.
    9. Memahami apa yang diimani dan mampu menjelaskannya dengan baik dan lemah lembut. Ia tertarik untuk mengetahui lebih dalam Siapa yang ia percayai.
    10. Mematuhi dan menempatkan Tuhan sebagai yang pertama dalam hidup dengan segala konsekuensinya. Ia tidak malu dicap sebagai orang beriman.
    11. Semakin mudah dalam menyadari perbuatan dosa yang dilakukan, lalu meminta ampun, segera bertobat dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi.
    12. Menjadi lebih tenang, aman dan percaya diri karena yakin Tuhan mengasihinya meski orang lain atau dirinya sendiri berkata sebaliknya, dan ia percaya bahwa segala hal berada di bawah kendali Tuhan.
    13. Berkeinginan kuat dan bersemangat dalam menceritakan tentang Tuhan Yesus kepada sesama karena ia merasa sangat dikasihi dan tertolong oleh-Nya, sehingga ia ingin orang lain ikut merasakan kebahagiaannya.
    14. Mulai tidak terlalu tertarik dan tidak lagi mementingkan harta duniawi dan fokus kepada hidup kekal bersama Tuhan, karena ia tahu bahwa hidup di dunia ini hanya sementara.
    15. Mengapa ada yang mengalami kemorosotan rohani?

      Karena kita masih hidup di dalam tubuh yang berdosa sehingga jika kita tidak disiplin dan kurang bersungguh-sungguh dalam mengatur kehidupan rohani, maka kita akan mengalami kemerosotan. Mengikut Yesus itu berarti memikul salib setiap hari (Lukas 9:23) sehingga kita tidak boleh bermalas-malasan. Selama masih berada di dunia, setiap saat Iblis masih akan terus berusaha menghancurkan kehidupan rohani kita dan senjata untuk melawan Iblis tersebut adalah dengan Firman Tuhan (Efesus 6:17).

      Pertumbuhan rohani terjadi ketika kita tetap di dalam pokok anggur yang benar seperti yang ditulis dalam injil (Yohanes 15:4,5) "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa".
      Kita akan mengalami kemerosotan rohani atau pertumbuhan kalau kita tidak tetap melekat pada Kristus apalagi untuk menghasilkan buah yang sesuai dengan Roh, bahkan kita akan kering atau mati. Dengan mentati firman Tuhan kita akan tetap melekat pada pokok anggur yang benar itu.

      Termin IV

      Topik 1

      Subjek: Berbagai Doktrin, 1 Alkitab

      Pertanyaan: Dari manakah doktrin itu berasal? Mengapa bisa terdapat banyak sekali doktrin, sekalipun sumber utamanya adalah Alkitab? Manakah yang lebih berotoritas, doktrin atau Alkitab?

      Doktrin berasal dari bahasa Latin yang berarti pengajaran atau ajaran. Doktrin Kristen merujuk kepada pengajaran tentang Allah yang bersumber dari Alkitab. Sebuah Doktrin adalah apa yang seluruh kitab suci ajarkan tentang topik-topik tertentu. Pengertian Doktrin secara sederhana adalah ajaran utama Alkitab.

      Mengapa bisa terdapat banyak sekali doktrin, sekalipun sumber utamanya adalah Alkitab? Karena pada dasarnya doktrin adalah hasil dari penyelidikan manusia, dan keterbatasan pemikiran manusia mempengaruhi hasil dari penyelidikan tersebut. Doktrin yang sehat berdasar pada Alkitab dan harus berpusat pada Kristus. Namun banyak doktrin yang lahir dari pemahaman parsial akan sebagian isi Alkitab, atau doktrin yang merupakan pembenaran atas ide yang dimiliki seseorang yang lalu dibackup dengan ayat-ayat Alkitab yang dipilih tanpa konsistensi.

      Manakah yang lebih berotoritas, doktrin atau Alkitab?

      Alkitab berotoritas mutlak dan merupakan satu-satunya standar untuk mengevaluasi serta memahami segala sesuatu (2 Timotius 3:16-17). Doktrin harus dibangun berdasar pada Alkitab dan harus berpusat pada Kristus.

      Topik 2

      Subjek: Duta bagi Kristus

      Pertanyaan: Setelah menjadi seorang Kristen yang sudah lahir baru dan hidup dalam Kristus, tugas yang kita miliki adalah menjadi duta bagi Kristus. Sebagai seorang duta, tugas apa saja yang harus kita lakukan? Bagaimana cara strategis dan praktis untuk mewartakan Injil?

      Duta adalah orang yang diutus oleh pemerintah atau raja, dsb untuk melakukan tugas khusus/perintah-perintah khusus. Duta atau utusan tidak lebih besar daripada yang mengutusnya (Yohanes 13:16), duta atau utusan memberi kesaksian siapa yang mengutusnya berdasarkan hal tersebut tugas duta bagi Kristus adalah:

    16. Mewakili Kristus untuk menjalin/meningkatkan hubungan bagi yang belum percaya dengan Kristus, dengan cara apa, yaitu dengan percaya kepada Kristus.
    17. Bersaksi tentang Kristus (Kisah Para Rasul 20:21), siapa Kristus?
    18. Menjaga hidup kita tetap benar dimata Tuhan (yang utama) dan juga dimata manusia. (Galatia 5:22-23)
    19. Setia beribadah dan terserap di gereja lokal. Bagaimana kita bisa mengajak orang beribadah tetapi tidak setia beribadah. Sangat penting untuk kita bergabung di gereja lokal, agar ada dukungan dari pemimpin rohani kita.
    20. Mulai katakan tentang Yesus dimana pun dan kapan pun.
    21. Sadari bahwa Kekristenan bukan sekedar Agama, tetapi kekristenan adalah hubungan antara manusia dengan Allah melalui Yesus Kristus Tuhan.
    22. Miliki kemampuan dan pengertian yang benar tentang dasar iman, sehingga kita tidak mudah diombang-ambingkan berbagai pengajaran dan penyesatan.
    23. Serahkan semua kepada campur tangan Roh Kudus, dan jangan mencuri kemuliaan-Nya.
    24. Cara praktis adalah melalui sikap dan tidakan kita, melalui cerminan kehidupan keseharian kita, melalui kasih yang kita dapatkan dari Allah kita teruskan ke orang-orang di sekeling kita dll. Sebagai seoarang Kristen yang lahir baru, sudah sepantasnya kita punya kerinduan untuk memberitakan injil Kristus. Karena kita juga punya kerinduan agar orang lain pun diselamatkan seperti kita.

      Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA