Rangkuman Diskusi SYK Jul/Ags 2013

Termin I

Topik 1

Subjek: Nubuatan Kristus

Pertanyaan: Nubuatan tentang Tuhan Yesus telah dituliskan dalam kitab Perjanjian Lama dan digenapi dalam Perjanjian Baru. Mengapa sebagai orang yang memegang pengajaran kitab Perjanjian Lama, orang Yahudi tetap tidak percaya bahwa Mesias telah datang? Apa pentingnya nubuatan dan penggenapan tentang Kristus itu bagi kita?

  1. Sebagai orang yang memegang pengajaran kitab Perjanjian Lama, mengapa orang Yahudi tidak percaya bahwa Mesias telah datang?
  2. Penolakan bangsa Yahudi tentang fakta bahwa Yesus adalah Mesias dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Pertama, bangsa Yahudi memiliki pemahaman yang keliru tentang Mesias yang dijanjikan itu. Bangsa Yahudi menganggap bahwa Mesias yang dijanjikan merupakan sesosok pemimpin secara fisik yang lahir dari keturunan Daud dan tampil sebagai sesosok raja duniawi. Hal ini dilatarbelakangi oleh kondisi politik bangsa Yahudi yang saat itu sangat buruk. Seperti yang kita ketahui, ketika Yesus datang dan memperkenalkan diri sebagai Mesias, kala itu bangsa Yahudi berada dalam penjajahan bangsa Romawi. Mereka sedang membutuhkan seorang pemimpin baru yang dapat membebaskan bangsa mereka dari penjajahan bangsa Romawi.

    Di tengah-tengah situasi seperti itu, Yesus tampil di hadapan bangsa Yahudi sebagai seorang manusia biasa. Ia lahir dari perawan Maria dan ayahnya (Yusuf) hanya seorang tukang kayu. Selama melayani, Yesus pun hanya melayani kaum bawah dan bergaul dengan orang bawah. Pelayanan yang dilakukan Yesus sama sekali tidak berhubungan dengan politik suatu bangsa. Melihat fakta ini, bangsa Yahudi menilai bahwa Yesus tidak sesuai dengan apa yang dikatakan oleh kitab Perjanjian Lama. Sebab dalam Perjanjian Lama Mesias adalah raja dari keturunan Daud yang kan membebaskan bangsa.

    Bangsa Yahudi menolak Yesus karena mereka memiliki pemahaman yang salah tentang nubuatan Mesias. Mereka mengira pembebasan yang dilakukan Mesias hanya sebatas pada bangsa Yahudi saja, dan pembebasan itu bersifat fisik. Padahal pembebasan sesungguhnya yang dilakukan adalah secara rohani, yaitu pembebasan umat manusia dari dosa.

    Yang kedua, penolakan bangsa Yahudi terhadap Yesus sebagai penggenapan dari ( Yesaya 53:1 dan Yohanes 13:37,38 ). Kekerasan hati orang Yahudi terhadap ke-Mesiasan Yesus merupakan rencana indah Allah. Sebab, melalui itulah seluruh bangsa di luar Yahudi juga dapat menerima anugrah keselamatan dari Allah.

    Akan tetapi, kita juga perlu tahu bahwa meskipun bangsa Yahudi pada umumnya menolak Yesus sebagai Mesias, banyak juga diantara mereka yang menerima Yesus. Contohnya adalah para rasul dan beberapa murid Yesus lainnya serta jemaat mula-mula.

  3. Apa pentingnya nubuatan dan penggenapan tentang Kristus itu bagi kita?
    1. Nubuat dan penggenapan itu membuat kita mempercayai Yesus sebagai Mesias dan Juru Selamat sehingga kita diselamatkan dan dibebaskan dari dosa.
    2. Memberikan kepastian akan masa depan kita ketika kita meninggalkan dunia ini (Yohanes 14:1-3). Hal ini menjawab pertanyaan banyak orang bahwa kemanakah orang setelah mati.
    3. Nubuatan dan penggenapan mempunyai makna bahwa Allah selalu menepati janjiNya. Dan sudah selayaknya manusia selalu bersyukur atas kasih karuniaNya (dosa yang telah ditebus) dan selalu percaya akan FirmanNya karena sudah terbukti.
    4. Penggenapan Kristus berdampak pada penebusan dosa kita dengan pengorbanan-Nya di kayu salib.
    5. Jika nubuatan dalam Perjanjian Lama tidak digenapi dalam Perjanjian Baru di dalam diri Yesus, maka tidaklah perlu ada orang percaya/Kristen, karena dengan kematian dan kebangkitan-Nya, maka ada janji yang pasti adanya penebusan dosa dan keselamatan kekal.
    6. Penggenapan atas nubuatan dalam Perjanjian Lama merupakan bukti bahwa Allah yang berdaulat dan berkuasa peduli dengan kita yang berdosa. Sehingga Ia tetap memelihara kita umat pilihan-Nya.
    7. Nubuat merupakan salah satu cara Tuhan Allah untuk menyatakan rencana dan karya-Nya yang kekal bagi manusia, yang berkaitan dengan apa yang sudah dilakukan-Nya pada masa lalu , yang sedang dikerjakan-Nya pada masa kini dan yang akan digenapi-Nya pada masa yang akan datang (Yesaya 42:9; Yesaya 46:9-10).
    8. Penggenapan atas nubuat yang tertulis dalam Perjanjian Lama dapat memotivasi kita untuk mempelajari kebenaran firman Tuhan.
    9. Jika nubuatan dalam Perjanjian Lama tidak digenapi, maka pengharapan kita akan keselamatan akan sia-sia. Orang Kristen tidak perlu lagi menginjil, menderita siksaan karena Kristus bahkan mati.

Topik 2

Subjek: Masa Kecil Tuhan Yesus

Pertanyaan: Berdasarkan tradisi yudais, bagaimanakah kehidupan masa kecil Tuhan Yesus? Apakah Tuhan Yesus juga menerima pengajaran Taurat seperti anak-anak kecil Israel pada umumnya?

Yesus Kristus adalah Allah sejati dan manusia sejati. Ia adalah Allah sepenuhnya dan manusia sepenuhnya. Maka, secara manusia Yesus juga hidup di dalam hukum-hukum alam dan tradisi di tempat Ia lahir dan tinggal.

Yesus adalah seorang manusia, ia lahir di tengah-tengah keluarga Yahudi dimana mereka sangat taat terhadap hukum Taurat. Ayah-Nya adalah Yusuf yaitu orang Yahudi asli, begitu juga dengan Maria ibu-Nya. Seperti orang Yahudi pada umunya, Yesus bertumbuh di dalam keluarga Yahudi yang hidup dalam pengaruh hukum adat istiadat Yahudi. Ia disunat, beribadah di Bait Allah, memberikan korban persembahan dan belajar Kitab Taurat. Alkitab juga menyatakan bahwa Yesus pernah membaca Kitab Taurat di depan umat dan menyampaikan suatu pengajaran.

Berbicara tentang masa kecil Yesus, kita perlu berhati-hati terhadap pengajaran yang diberikan oleh beberapa penafsir yang tidak menggunakan Alkitab sebagai acuan. Akibatnya informasi yang salah dan tidak sesuai dengan Alkitab masuk dalam diri kita dan kita yakini sebagai sebuah kebenaran. Jadi, kita tidak dapat membuat satu penafsiran di luar Alkitab tentang masa kecil Yesus.

Termin II

Topik 1

Subjek: Yesus dan Allah

Pertanyaan: Kita tahu bahwa Allah sudah ada dan akan ada terus, Dia adalah yang awal dan yang akhir. Tapi Tuhan Yesus baru lahir +2000 tahun yang lalu. Apakah Tuhan Yesus sudah ada sebelum 2000 tahun yang lalu? Dimana dan bagaimana keberadaannya? Bagaimana mempertanggungjawabkannya secara alkitabiah?

Tuhan Yesus Kristus diperkirakan lahir kurang lebih 2000 tahun yang lalu. Catatan sejarah justru memperkirakan bahwa kelahiran Yesus bukan pada tahun 1 M, tetapi kurang lebih tahun 7 sM, dimana saat itu Kaisar Agustus menjadi Kaisar Kerajaan Romawi dan tanggal penarikan diambil dari tahun pemerintahan Kaisar Agustus.

Secara fisik, manusia dan beberapa tokoh serta bapa-bapa gereja meyakini bahwa tahun 1, adalah tahun kelahiran Tuhan Yesus. Dan keputusan ini diterima oleh berbagai pihak. Namun, secara eksistensi Tuhan Yesus sudah ada sejak zaman Perjanjian Lama, bahkan pada masa kekekalan. Dan, Alkitab sesungguhnya sudah membicarakan semuanya itu. Hanya saja terkadang manusia terhalang dengan rasio dan akal pikiran mereka untuk bisa memahami dan menerima semua kebenaran dalam Alkitab.

Masa sebelum 2000 tahun yang lalu disebut dengan masa Pra-eksistensi Kristus. Pra-eksistensi adalah masa dimana Tuhan Yesus belum datang ke dunia dalam wujud manusia atau dalam daging. Sedangkan masa ketika Tuhan Yesus datang ke dunia dalam rupa seorang manusia disebut dengan masa Inkarnasi Kristus. Pra-eksistensi Kristus bisa dilihat dalam providensia Allah terhadap bangsa Israel. Dalam lingkup Perjanjian Lama, Allah memelihara Israel dan ciptaan-Nya, namun pemikiran bangsa Israel hanya mampu memahami bahwa yang berfirman kepada Musa, yang berfirman kepada nabi-nabi adalah Allah Bapa. Allah yang tidak bisa mereka lihat, tetapi mereka mampu menerima dan melakukan ketetapan Tuhan melalui nabi-nabi.

Sedangkan dalam lingkup Perjanjian Baru, Tuhan itu telah datang ke dunia dalam daging, atau yang biasa disebut dengan Inkarnasi. Dan, secara jelas dan berulangkali Tuhan Yesus menyatakan bahwa Dia dan Bapa adalah Satu. Serta, Yohanes 8:58 menegaskan dengan jelas bahwa "sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Pernyataan ini menyatakan bahwa Tuhan Yesus sudah ada sebelum Abraham, karena Dia-lah Yang Awal dan Yang Akhir. Dia-lah Alfa dan Omega.

Inilah yang wajib dipahami dan diterima oleh semua manusia di segala penjuru dunia bahwa Tuhan Yesus sudah ada sejak masa kekekalan sampai masa kekekalan.Yohanes 1:1 juga menjadi referensi yang kuat untuk menjelaskan keberadaan Tuhan Yesus, bahwa Roh itu telah ada, telah bersama-sama dengan Allah, dan Roh itu adalah Allah. Maka, berdasarkan beberapa hal ini dapat disimpulkan bahwa Tuhan Yesus sudah ada sebelum dunia dijadikan, dan dari Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang dijadikan.

Topik 2

Subjek: Keilahian dan Kemanusiaan Tuhan Yesus

Pertanyaan: Bagaimanakah kita dapat menjelaskan tentang keilahian dan kemanusiaan Tuhan Yesus? Apakah bukti-bukti keilahian dan kemanusian Tuhan Yesus? Apakah pentingnya keilahian dan kemanusiaan Tuhan Yesus bagi kita?

Tuhan Yesus memiliki dua natur yang melekat dalam Diri-Nya, yakni natur kemanusiaan dan natur keallahan. Kedua natur ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena keduanya ada dalam Diri Tuhan Yesus Kristus. Jadi, Tuhan Yesus adalah 100% Allah dan 100% Manusia. Kebenaran ini adalah kebenaran yang mutlak, dan tidak dapat diganggu gugat.

Keilahian dan kemanusiaan Kristus menjadi sebuah pokok perbincangan teologi yang sangat panjang. Manusia dengan rasio dan berbagai macam ilmu pengetahuan yang mereka miliki berupaya untuk memahami kemanusiaan dan keallahan Kristus, namun sering kali justru manusia yang justru terjerembak dalam berbagai macam pertanyaan yang timbul. Manusia memerlukan iman untuk dapat menerima dan mempercayai kemanusiaan dan keallahan Kristus. Karena Tuhan Yesus memang manusia sejati dan Allah sejati.

Belajar dari Kitab Injil, bahwa penulis-penulis Injil memberikan tulisan-tulisan yang saling memperlengkapi satu sama lain. Matius menceritakan Kristus sebagai Raja, Markus menceritakan Kristus sebagai Hamba, Lukas menceritakan Kristus sebagai Anak Manusia dan Yohanes menceritakan bahwa Kristus adalah Anak Allah. Dari sisi manusia, Tuhan Yesus memiliki sifat-sifat dan perasaan yang dimiliki juga oleh manusia, yaitu Tuhan Yesus merasakan lapar, menangis, sedih, berdukacita, dan bergembira. Sedangkan dari sisi Allah, Tuhan Yesus berkuasa atas segala penyakit, berkuasa atas alam semesta, berkuasa untuk mengampuni dan berkuasa untuk mengusir setan. Dari hal ini, dapat disimpulkan bahwa Natur kemanusiaan dan keallahan itu melekat dalam diri Tuhan Yesus. Sekalipun Tuhan Yesus datang dalam daging, namun keallahan-Nya tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Karena, memang Tuhan Yesus sebagai manusia memang berkuasa untuk mengampuni, menyembuhkan, dan memiliki kuasa. Satu hal lagi bahwa sebagai manusia, Tuhan Yesus tidak memiliki natur keberdosaan dalam Diri-Nya. Inilah yang membedakan natur kemanusiaan Tuhan Yesus dengan manusia yang lainnya.

Sebagai kesimpulan, manusia harus memiliki iman untuk dapat menerima dan memahami kemanusiaan dan keallahan Tuhan Yesus. Iman yang benar dan membawa manusia untuk percaya kepada Tuhan Yesus, dan Roh Kudus akan menyingkapkan segala sesuatunya kepada manusia. Sehingga setiap orang yang percaya kepada Kristus, dapat memahami kebenaran-kebenaran itu dengan bimbingan dan tuntunan Roh Kudus.

Termin III

Topik 1

Subjek: Kematian Tuhan Yesus

Pertanyaan: Berdasarkan isu-isu teologis yang beredar selama ini, bahwa Yesus itu tidak mati, tapi pingsan dalam peristiwa penyaliban. Bagaimana kita sebagai orang Kristen yang percaya akan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus menanggapi hal tersebut?

Isu-isu teologis yang beredar selama ini tentang Yesus yang dianggap pingsan dalam peristiwa penyaliban, memang ramai dibicarakan dikalangan orang-orang teologis maupun orang-orang yang tidak percaya dengan Kristus. Namun sebelumnya, harus ada dasar yang jelas bahwa memang ada perbedaan antara doktrin keselamatan agama lain dengan doktrin agama Kristen, yaitu tentang pemberian cuma-cuma dari Allah dan pembenaran oleh iman. Tetapi ada juga titik-titik kesesuaian antara kekristenan dengan agama lain, sebagai contoh, agama lain juga mengajarkan menentang pembunuhan sama seperti kekristenan mengajarkan menentang pembunuhan dan beberapa dosa yang dilarang dalam Kesepuluh Hukum Taurat seperti perzinahan, pencurian, saksi dusta dan keserakahan juga dilarang dalam agama-agama lain. Nampaknya memang ada kesamaan antara agama-agama lain dengan kekristenan, tapi keduanya sangatlah berbeda dalam doktrin keselamatan, pandangan mereka tentang Yesus juga sangat jauh berbeda. Mereka menyangkali Yesus sebagai Anak Allah dan mereka tidak akan percaya Yesus Kristus mati di Kayu Salib sebagai korban penebusan untuk semua umat manusia, dan mereka tidak akan percaya Yesus bangkit dari kematian setelah tiga hari. Oleh karenanya kita sebagai orang-orang Kristen harus secara aktif memperkenalkan Injil dan memberitakan kabar baik tentang Yesus kepada agama-agama lain, bahwa semua manusia membutuhkan Yesus, karena hanya pertobatan dan percaya kepada Yesus yang dapat memimpin seseorang kepada keselamatan.

Sebagai orang yang mengakui diri sebagai Kristen tentu kita percaya akan ketidakbersalahan Alkitab dan kita percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah dan tidak mungkin salah. Demikianlah Alkitab sudah mencatat mengenai kematian Kristus di atas kayu salib dan pada hari yang ketiga Kristus bangkit dan menang terhadap dosa. Inilah kebenaran. Meskipun adanya isu-isu yang meragukan hal tersebut, tapi Alkitab yang adalah kebenaran yang terus menerus dipelihara oleh Allah sendiri tentu akan terus pula menyatakan diriNya adalah kebenaran entah orang menyetujuinya atau tidak. Sebab penyetujuan/keraguan orang tidak akan mempengaruhi kebenaran yang mutlak yang berasal dari Allah itu sendiri.

Selain itu, terdapat banyak saksi mata saat Kristus mati dan bangkit. Lalu kita pun harus menyelidiki latar belakang mengenai penyaliban, itu merupakan cara orang Yahudi menghukum yang terberat karena membiarkan orang yang disalibkan itu mati secara perlahan, dan harus dipastikan mati. Jadi kemungkinan hanya pingsan malah tidak masuk akal.

Topik 2

Subjek: Yesus sang Pengantara

Pertanyaan: Mengapa dibutuhkan seorang pengantara antara Allah dan manusia? Apa saja tugas Yesus sebagai pengantara?

Mengapa dibutuhkan seorang pengantara antara Allah dan manusia? Karena manusia telah melanggar perintah Allah sehingga kita menjadi orang yang berdosa dan berada dibawah murka Allah. Hubungan antara Allah dan manusia menjadi rusak karenanya, manusia membutuhkan penebusan atas dosa dan juga perdamaian dengan Allah. Tanpa adanya perantara, tidak mungkin adanya rekonsiliasi atau perdamaian antara Allah yang begitu suci dengan manusia yang rusak karena dosa.

Tugas perantara adalah menggantikan posisi kita, manusia yang seharusnya menanggung hukuman dari Allah karena dosa. Manusia telah melanggar kekudusan dan kesucian Allah. Pengantara ini adalah Yesus. Tugas Yesus sebagai pengantara adalah menebus dosa manusia dan memperdamaikan sekaligus memulihkan relasi antara Allah dan manusia yang telah terputus karena Dosa, Rasul Paulus mengatakan "Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus (1 Timotius 2:5).

Selain itu pengantara itu sendiri adalah Allah yang memampukan Dia sendiri yang menanggung hukuman dosa kita sehingga kita boleh diselamatkan. Yesus Kristus yang adalah Allah yang menjadi pengantara kita kepada Bapa, Ia juga telah rela memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah sehingga kita melalui Kristus boleh mengenal Allah yang sejati yang telah begitu baik dan mengasihi kita orang yang berdosa. Inilah anugerah yang begitu besar bagi kita dari Allah. Kita yang tidak layak di jadikan-Nya layak, dan semuanya hanya demi untuk kemuliaan Allah saja.

Pekerjaan Kristus sebagai pengantara lebih tinggi dari semua pengantara. Musa adalah pengantara dalam Perjanjian Lama. Dia melayani sebagai pengantara antara Allah dengan orang Israel yang menerima Hukum Allah. Tetapi Yesus lebih tinggi dari Musa. Ibrani 3:3-4; "Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya. Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.

Termin IV

Topik 1

Subjek: Kuasa Yesus

Pertanyaan: Alkitab mengatakan bahwa Yesus adalah Allah. Namun, mengapa Yesus masih sering meminta kuasa dari Bapa? Apakah Bapa lebih tinggi dari Yesus? Bagaimanakah Anda menjelaskan hal tersebut?

Hal bahwa Yesus adalah Allah adalah benar seperti apa yang dikatakan Alkitab. Hal mengapa Yesus yang adalah Allah masih sering meminta kuasa dari Bapa adalah karena menunjukkan relasi keduanya yang adalah Allah Bapa dan Allah Anak. Selain itu pada dasarnya Allah Bapa mempermuliakan Allah Anak, Allah Anak mempermuliakan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus, Allah Roh Kudus mempermuliakan Allah Bapa dan Allah Anak (Lihat Yohanes 17), dimana intinya Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus adalah satu, sama-sama Allah yang berdaulat dan bekerja secara berbeda. Tidak merujuk kepada kedudukan yang lebih tinggi.

Hal Yesus meminta kuasa kepada Allah Bapa tidak serta merta menunjuk kepada posisi Allah Bapa lebih tinggi. Sebab dalam Injil Markus 2:5-7; disebutkan sebagai berikut: "Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni! Tetapi di situ ada juga duduk beberapa ahli Taurat, mereka berpikir dalam hatinya. Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah. Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?

Yohanes 17 mungkin ini yang bisa dijadikan referensi. Disini jelas tujuan Yesus adalah untuk mempermuliakan Bapa, dengan Dia (Anak) minta dipermuliakan oleh Bapa dan perikop ini adalah Doa Yesus yang terakhir untuk para murid-Nya yang menunjukkan keinginan-Nya yang mendalam bagi semua orang percaya, baik dahulu maupun sekarang.

Topik 2

Subjek: Pekerjaan Kristus

Pertanyaan: Jelaskan pekerjaan Kristus setelah kenaikan-Nya ke Sorga dan kedatangan-Nya kedua kali? Apakah kepentingan dari kenaikan dan kedatangan-Nya bagi orang percaya?

Pekerjaan Kristus setelah kenaikanNya ke Sorga dan kedatangan-Nya kedua kali adalah: Menjadi kepala dan pengarah tubuh Kristus. Kristus bukan hanya Kepala tubuh, tetapi juga mengepalai tubuh (Kol 1:18) dalam memberikan arah dan memerintah berdasarkan kedaulatan-Nya (Ef 5:23-24). Sebagaimana kepala manusia memberikan arah pada keseluruhan tubuh, demikian pula Kristus, sebagai kepala gereja, Ia memberikan arah pada gereja melalui Firman Allah (Ef 5:26). Kristus juga mempersiapkan tempat untuk orang-orang percaya. Yoh 14:1-3; Dalam kemuliaan-Nya Kristus mempersiapkan banyak tempat tinggal di rumah Bapa. Ia menyiapkan tempat bagi kita dan mengutus Roh Kudus yang dijanjikan untuk menuntun umatNya boleh datang kepada Kristus dan memberikan kuasa penyertaan bagi setiap orang yang sudah percaya kepadaNya untuk terus memberitakan Injil yang menyelamatkan orang dari dosa. Tujuan kedatangan Kristus kedua kalinya untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.

Pada hari yang ke 40 setelah kebangkitan-Nya, Kristus naik ke Sorga duduk di ssebelah kanan tahta Allah Bapa. Kristus naik ke Sorga untuk menyediakan tempat bagi umat pilihan-Nya ( Yoh:14:1-3). Sepuluh hari setelah setelah kenaikan-Nya ke Sorga ,Ia mengirimkan Roh Kudus sebagai Pribadi yang ke tiga dari Allah Tritunggal kepada umat pilihan-Nya. Ia bersama dengan kita di bumi melalui Roh Kudus yang tinggal di dalam kita.Ia terus melayani kita sebagai pendoa syafaat kita.Ia sedang memerintah Gereja,yang merupakan tubuh-Nya sendiri,dan,bersama dengan Bapa Ia memerintah seluruh alam semesta dan dunia yang diciptakan. Yesus Kristus akan menggenapi pekerjaan-Nya dimasa mendatang yaitu kedatangan-Nya yang kedua kali untuk menjadi Hakim dan Raja. Melalui Yesus Kristus Allah pasti beranugerah membebaskan orang berdosa yang telah ditetapkan-Nya untuk diselamatkan, karena anugerah adalah hakekat, sifat khas dan tindakan-Nya sebagai Allah yang Maha Kasih.

Bagi orang yang telah mati: Semua orang akan dibangkitkan dari kubur, dengan demikian mereka dapat hadir pada hari penghakiman itu. Besar dan kecil, kaya dan miskin, orang baik dan jahat, semua orang dari berbagai suku bangsa akan hadir di sana. Alkitab mengatakan, "Semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya dan maju ke depan" (Yohanes 5:28-29).

Pekerjaan Kristus setelah kenaikanNya ke Sorga dan kedatangan Nya kedua kali, yaitu Dia duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Dan dari sana Dia akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Yesus diberi kuasa oleh Bapa untuk menghakimi. (Yoh 5:27) dan nantinya pada akhir zaman Yesus akan membangkitkan semua orang dari kubur, semua baik besar, kecil, orang baik dan orang jahat, kaya miskin, segala suku bangsa akan hadir dan mendengar suara-Nya (Yohanes 5:28-29) Penghakiman Yesus ini akan berlaku secara adil. Seperti hal nya seorang penginjil besar yang berjuang mati-matian demi penginjilan dibandingkan dengan orang yang percaya Tuhan Yesus sebelum ia meninggal, yang tidak sempat melakukan banyak pekerjaan Tuhan. Orang yang hidup/sudah mati tetapi belum percaya saat kedatangan Kristus kedua, dihakimi berdasarkan perbuatan mereka dan memperoleh penghukuman kekal di neraka berdasarkan tingkat kejahatan masing-masing.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA