RMA - Pelajaran 01

Nama Kelas : Renungan Multimedia yang Alkitabiah
Nama Pelajaran : Renungan yang Alkitabiah
Kode Pelajaran : RMA-P01

Pelajaran 01 -- Renungan yang Alkitabiah

Daftar Isi

  1. Apa Itu Renungan Alkitabiah?
    1. Pengertian Renungan Alkitabiah
      1. Renungan Umum
      2. Renungan Kristen
      3. Renungan Alkitabiah
    2. Macam-Macam Renungan Alkitabiah
      1. Renungan Topikal
      2. Renungan Tekstual
      3. Renungan Ekspositori
    3. Komposisi Renungan Alkitabiah
      1. Teks Alkitab
      2. Judul
      3. Pendahuluan (Pengantar Isi)
      4. Isi
      5. Penutup
      6. Doa
  2. Apa Tujuan Renungan Alkitabiah?
    1. Sebagai Alat Pertumbuhan
    2. Sebagai Bagian dari Disiplin Rohani
    3. Sebagai Cermin Hubungan Pribadi dengan Allah

Doa

Pelajaran 01 -- Renungan yang Alkitabiah

Ada banyak macam bahan renungan Kristen yang bisa ditemukan, baik dalam format cetak maupun digital. Secara umum, semua renungan kelihatannya sama. Namun, kalau diteliti secara mendalam, ternyata tidak semua bahan renungan sama dan memiliki tujuan yang sama. Melalui modul RMA ini, kita akan mempelajari secara khusus bahan renungan yang alkitabiah. Untuk itu, mari kita bahas lebih dahulu pengertian renungan.

  1. Apa Itu Renungan Alkitabiah?
  2. Kegiatan merenung bukanlah hal yang asing bagi kebanyakan orang. Namun, apakah kegiatan merenung ini dapat menghasilkan renungan yang bermanfaat bagi orang lain? Apakah renungan yang dibuat oleh orang Kristen memiliki keunikan dibandingkan dengan renungan yang dibuat oleh orang umum?

    1. Pengertian Renungan Alkitabiah
    2. Ada banyak sekali renungan yang saat ini bisa kita dapatkan di internet ataupun di toko buku Kristen. Namun, masing-masing renungan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Mari kita bahas lebih dahulu perbedaan pengertian antara renungan umum, renungan Kristen, dan renungan alkitabiah.

      1. Renungan Umum
      2. Salah satu definisi umum "renungan" yang diambil dari Kamus W.J.S. Poerwadarminta mengatakan renungan adalah "buah pikiran atau hasil merenung". Jadi, renungan bukanlah buah khayalan, bukan pula buah pengalaman. Renungan adalah proses dari hasil merenungkan atau menggumulkan sesuatu secara mendalam dan pribadi. Renungan juga merupakan proses refleksi atau introspeksi diri terhadap diri sendiri, kehidupan, agama, dll..

      3. Renungan Kristen
      4. Berangkat dari definisi umum di atas, maka dalam konteks kekristenan, renungan dimengerti sebagai proses dari hasil merenungkan sesuatu, yang dilakukan oleh orang Kristen, dengan mempertimbangkan nilai-nilai Kristen atau ajaran Alkitab. Buah pikiran atau hasil merenung ini bisa berwujud khotbah, artikel, atau tulisan-tulisan literatur lain.

        Dalam kalangan orang Kristen, "Renungan Kristen" juga dikenal sebagai bahan bacaan yang dibuat secara teratur untuk tujuan memotivasi, menasihati, menghibur, mendekatkan, dan memperkuat hubungan orang percaya dengan Tuhan. Selain Alkitab, dipakai juga buku-buku Kristen lainnya sebagai referensi.

      5. Renungan Alkitabiah
      6. Renungan alkitabiah memiliki keunikan, terutama kalau dilihat dari sisi isi uraiannya. Renungan alkitabiah adalah hasil tulisan dari penulis yang merenungkan dan menggumulkan firman Tuhan, yaitu Alkitab, secara teliti. Jadi, Alkitab dipakai sebagai sumber utama dalam menuliskan renungan, bukan sekadar referensi. Penulis renungan alkitabiah akan lebih dahulu berinteraksi secara pribadi dengan ayat-ayat Alkitab dan menafsirkannya berdasarkan prinsip-prinsip penafsiran yang bertanggung jawab. Tujuan renungan sejenis ini adalah untuk mengajak pembaca bergumul dengan firman Tuhan secara sistematis dan menemukan kebenarannya untuk diaplikasikan.

    3. Macam-Macam Renungan Alkitabiah
    4. Dalam merenungkan dan menggumulkan firman Tuhan (Alkitab) ada macam-macam pendekatan yang dilakukan:

      1. Renungan Topikal
      2. Renungan topikal adalah renungan yang ditulis berdasarkan hasil perenungan terhadap ayat-ayat Alkitab yang mengajarkan topik-topik utama dalam Alkitab, misalnya keselamatan, pertobatan, kesucian, sukacita, kasih, dll.. Tujuannya adalah untuk mengajak pembaca bersama-sama merenungkan kebenaran firman Tuhan yang membahas topik tersebut sehingga memperkaya pengalaman dengan topik tersebut bersama Tuhan.

        Misalnya, jika kita memilih topik "kasih", kita akan mencari ayat-ayat yang berbicara tentang kasih dalam Alkitab. Kita dapat menemukan ayat-ayat yang mengajarkan tentang bermacam-macam kasih, misalnya kasih Tuhan kepada manusia, kasih antara sesama manusia, dan ajaran-ajaran tentang bagaimana mengasihi Allah dan sesama. Di sini, kita akan merenungkan tentang pengertian dan prinsip kasih yang dijelaskan Alkitab, bagaimana diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana kita dapat menunjukkan kasih kepada orang lain, dan bagaimana kasih Tuhan memengaruhi pandangan kita terhadap dunia.

      3. Renungan Tekstual
      4. Renungan tekstual adalah renungan yang ditulis berdasarkan bagian-bagian teks tertentu dalam Alkitab (bisa berurutan dalam satu kitab tertentu atau tidak). Renungan tekstual ini mengandalkan kejelian penulis dalam menarik keluar makna dari setiap teks yang direnungkan dan bagaimana merelasikannya dengan keadaan masa kini. Jadi, renungan tekstual ini mengandalkan pada eksegese kata per kata, bukan topiknya.

        Caranya adalah dengan memilih teks yang akan direnungkan, baca teks tersebut dengan saksama. Perhatikan kata-kata, frasa, dan konteksnya. Setelah itu, identifikasi kata-kata kunci, perulangan, kontras, atau pola lain yang menarik dalam teks tersebut. Renungkan makna utama dari teks tersebut. Apa yang ingin disampaikan oleh penulis Alkitab? Bagaimana pesan ini relevan dengan kehidupan Anda? Dan, jangan lupa untuk mengambil aplikasinya.

        Renungan ini juga merupakan pendekatan yang mendalam dan terperinci untuk merenungkan kebenaran firman Tuhan. Ini memungkinkan kita lebih dalam memahami ajaran Alkitab dan menggali makna yang mungkin tersembunyi dalam teks tersebut.

      5. Renungan Ekspositori
      6. Renungan ekspositori adalah renungan yang ditulis berdasarkan studi kata/frasa tertentu dalam teks Alkitab yang direnungkan. Hasil perenungan ini menghasilkan pemikiran yang sarat dengan makna khusus dari kata/frasa Alkitab tersebut sehingga memperkaya pengetahuan pembaca akan kekayaan firman Tuhan. Renungan ekspositori membutuhkan perenungan lebih dari satu ayat. Biasanya, akan melihat 1 pasal/perikop tertentu untuk direnungkan dengan melihat konteks, bahasa, sampai kepada aplikasi.

    5. Komposisi Renungan Alkitabiah
    6. Hasil perenungan/penggalian/pendalaman Alkitab (PA) kebanyakan berupa tulisan pengalaman pribadi bergumul dengan teks Alkitab. Namun, pada perkembangan teknologi sekarang ini, renungan tidak hanya sebatas pada tulisan teks. Ada bentuk/format lain yang bisa dipakai, misalnya audio atau visual. Namun, dasar utama tetaplah berupa tulisan yang ekspresinya bisa dituangkan dalam berbagai media visual. Untuk itu, mari terlebih dahulu belajar bagaimana menuangkan hasil perenungan dalam bentuk tulisan/teks. Komposisi renungan secara umum adalah sbb.:

      1. Teks Alkitab
      2. Renungan alkitabiah berpusat pada teks Alkitab yang direnungkan/dipelajari.
        - Pilihlah ayat utama (atau ayat emas yang akan menjadi sorotan utama dalam renungan).
        - Baca konteks (harus membaca minimal seluruh perikop/pasal di mana ayat utama berada supaya tidak lepas dari konteksnya).
        - Pakai referensi silang (baca ayat-ayat yang punya makna terkait dengan ayat utama supaya lebih menjelaskan).
        - Bisa juga bandingkan ayat utama dengan versi-versi lain sehingga bisa lebih luas pengertiannya.

      3. Judul
      4. Judul renungan diambil setelah memahami isi dan pelajaran dari teks Alkitab yang direnungkan/dipelajari. Judul sebaiknya:
        - Pendek (tidak lebih dari 3 kata) dan jelas (kata-kata yang mudah dipahami).
        - Mewakili isi (diksi dalam judul harus mewakili isi renungan yang disampaikan).
        - Menarik (dengan cepat dapat menarik rasa penasaran pembaca).
        - Kreatif (tidak biasa dan tidak klise).
        - Fokus (tidak ke mana-mana).
        - Inspiratif (memberikan wawasan yang meluaskan ide).

      5. Pendahuluan (Pengantar Isi)
      6. Untuk membuat renungan menarik dan relevan, buatlah pendahuluan:
        - Awali renungan dengan ilustrasi, fakta, pengalaman, atau pertanyaan yang menarik perhatian sehingga pembaca mau melanjutkan membaca.
        - Singkat (bisa 1 kalimat atau tidak lebih dari 1/3 dari keseluruhan isi renungan).
        - Open ending (jangan membocorkan hal yang paling penting di awal).
        - Provokatif/kontroversial (timbulkan rasa penasaran, tertantang, dan ingin membaca isinya secara tuntas).
        - Tidak menyesatkan (sesuai dan mendukung isi).

        Pendahuluan bisa saja bersifat opsional. Untuk penulis yang sudah berpengalaman dalam melakukan penggalian Alkitab, pendahuluan tidak harus ada karena penulis bisa memanfaatkan waktu lebih banyak untuk membagikan inti perenungan.

      7. Isi
      8. Isi renungan sangat penting. Karena itu, isi harus:
        - Setia pada teks Alkitab (tidak melenceng dari tujuan yang diinginkan penulis Alkitab). Jangan mengurangi atau menambahkan teks Alkitab.
        - Disampaikan dalam 1 poin pengajaran saja, tetapi terarah dan relevan (dan tetap setia dengan konteks dan ayat utamanya).
        - Harus jelas dan mudah dimengerti. Jangan disampaikan dalam kalimat yang bertele-tele, tidak menggurui, dan jangan bersifat memerintah. Sebaiknya, lebih bersifat berbagi.

      9. Penutup
      10. Renungan harus ditutup dengan panggilan yang jelas untuk melakukan tindakan (Call to action).
        - Kesimpulan (berikan kesimpulan tunggal yang jelas, dengan kembali kepada ayat utama firman Tuhan).
        - 1 Aplikasi (mendorong pembaca untuk berkomitmen melakukan firman Tuhan).
        - Kata-kata bijak (bisa ditutup dengan kata-kata bijak dari penulis atau tokoh terkenal yang terkait erat dengan inti renungan).

      11. Doa
      12. Ajak pembaca untuk berdoa dengan doa yang singkat untuk mengungkapkan ketergantungan kita kepada pekerjaan Roh Kudus. Mohonlah pertolongan-Nya untuk memberikan keyakinan akan kebenaran yang dipelajari dan melakukannya dalam ketaatan.

  3. Apa Tujuan Renungan Alkitabiah?
  4. Tujuan menulis renungan pada umumnya adalah karena penulis ingin membagikan hasil perenungan firman Tuhan kepada orang lain supaya orang lain juga mendapatkan berkat rohani (pengajaran dan pengertian, bahkan teguran/peringatan -- lihat 2Tim. 3:16) seperti yang ia dapatkan. Adapun tujuan khusus adalah supaya kebenaran firman Tuhanlah (pengajaran) yang disampaikan. Renungan harus dipakai untuk membawa pembacanya makin dekat kepada Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

    1. Sebagai Alat Pertumbuhan
    2. Renungan yang alkitabiah tidak hanya sebatas aktivitas intelektual atau teori, tetapi juga merupakan peluang untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan Tuhan, mengerti rencana-Nya bagi hidup kita, dan bagaimana kita mengaplikasikan prinsip-prinsip firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

    3. Sebagai Bagian dari Disiplin Rohani
    4. Selain sebagai alat untuk kita dapat bertumbuh, renungan alkitabiah adalah bagian dari disiplin rohani. Sebab, hal itu dapat membantu pertumbuhan kehidupan rohani kita. Sebagai disiplin rohani, renungan alkitabiah dapat mengarahkan hidup kita kepada Tuhan, membentuk karakter kita sesuai dengan ajaran-Nya sehingga kita semakin hidup di dalam-Nya.

    5. Sebagai Cermin Hubungan Pribadi dengan Allah
    6. Karena kita sedang merenungkan firman Allah, kita bisa melihat bagaimana kita dan apakah kita selalu mengenal-Nya. Proses kita merenung adalah momen intim di mana kita merenungkan firman Tuhan dengan tujuan untuk mengenal-Nya lebih baik, mendengarkan suara-Nya, merespons panggilan-Nya dalam hidup kita, dan mengasihi-Nya dengan sepenuh hati.

      Seorang penulis renungan alkitabiah harus memercayai Alkitab adalah firman Tuhan sepenuhnya. Kalau tidak, penulis tidak akan mampu mengalami kuasa firman Tuhan yang menghidupkan jiwa kita. Dengan memercayai dan mengalami kuasa firman Tuhan, penulis akan mampu membagikan berkat rohani ini kepada orang lain melalui renungan yang dia tulis.

Akhir Pelajaran (RMA-P01)

Doa

"Tuhan Yesus, terima kasih atas kesempatan belajar memahami arti renungan alkitabiah. Kiranya dengan banyak bergumul dan merenungkan firman-Mu, aku semakin melihat keindahan persekutuan pribadi dengan Engkau dan firman-Mu. Ajari aku untuk semakin mencintai-Mu dan firman-Mu. Amin."

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA