SIM - Pelajaran 02

Nama Kursus : Studi Injil Markus
Nama Pelajaran : Pendahuluan dan Pelayanan Tuhan Yesus di Galilea
Kode Pelajaran : SIM-P02

Pelajaran 02 - PENDAHULUAN DAN PELAYANAN YESUS DI GALILEA

Daftar Isi

  1. Awal Pelayanan Yesus
    1. Permulaan Injil Markus (Markus 1:1-8)
    2. Yesus Dibaptis dan Pencobaan di Padang Belantara (Markus 1:9-13)
  2. Pelayanan Yesus di Galileaa
    1. Yesus Memanggil Murid-Murid-Nya yang Pertama (Markus 1:14-20)
    2. Yesus Mengajar di Sinagoge, Kapernaum (Markus 1:21-28)
  3. Yesus Melakukan Mukjizat di Galilea
    1. Kesembuhan Ibu Mertua Petrus dan Orang Banyak (Markus 1:29-34)
    2. Orang Kusta Disembuhkan (Markus 1:40-45)
  4. Pengajaran Yesus di Galilea
    1. Hal Berpuasa (Markus 2:18-22)
    2. Perumpamaan tentang Kerajaan Allah (Markus 4:1-34)
    3. Hukuman Allah dan Tradisi Manusia (Markus 7:1-23)

DOA

PENDAHULUAN DAN PELAYANAN YESUS DI GALILEA

Bacaan: Markus 1:1 - 7:23

Setelah dibaptis, Yesus dituntun oleh Roh ke padang belantara selama 40 hari 40 malam. Di sana, Dia dicobai oleh setan. Setelah itu, Yesus memulai pekerjaan dan pelayanan-Nya di dunia. Injil Markus membuka pelayanan Yesus dimulai dari Galilea, kemudian dilanjutkan ke daerah-daerah lain. Sehubungan dengan hal ini, sangat penting bagi kita untuk menggali lebih dalam bagaimana pendahuluan pelayanan Yesus dan apa saja yang terjadi selama Yesus melayani di Galilea. Dengan melakukan studi Alkitab Injil Markus, kita akan memahami dan memiliki gambaran yang jelas mengenai pelayanan Tuhan Yesus di Galilea yang terdapat dalam Markus 1:1 - 7:23.

  1. Awal Pelayanan Yesus
    1. Permulaan Injil Markus (Markus 1:1-8)
    2. Permulaan Injil Markus dimulai dengan kutipan para nabi: "Lihatlah! Aku mengirim utusan-Ku mendahului Engkau yang akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; Ada suara orang yang berseru-seru di padang belantara: 'Siapkanlah jalan bagi Tuhan, buatlah jalan-Nya lurus.'" Pada saat itu, Yohanes Pembaptis tampil di padang belantara dan memberitakan baptisan pertobatan untuk pengampunan dosa. Lalu, semua penduduk Yudea dan semua orang Yerusalem datang kepadanya, dan dengan mengakui dosa-dosanya, mereka dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan. Pakaian Yohanes terbuat dari rambut unta dengan ikat pinggang kulit. Makanannya adalah belalang dan madu hutan. Inilah yang diberitakannya, "Setelah aku, akan datang Dia yang lebih berkuasa daripada aku dan aku tidak layak untuk membungkuk dan melepaskan tali sandal-Nya. Aku telah membaptis kamu dengan air, tetapi Dia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus." Subjek dari perkataan Yohanes Pembaptis ini adalah Yesus yang akan membuka jalan manusia kepada Allah.

    3. Yesus Dibaptis dan Pencobaan di Padang Belantara (Markus 1:9-13)
    4. Pada saat itu, Yesus datang dari Nazaret, wilayah Galilea, dan dibaptis oleh Yohanes di Sungai Yordan. Segera sesudah keluar dari air, Dia melihat langit terbelah dan Roh turun menyerupai burung merpati ke atas-Nya. Dan, suatu suara datang dari surga, "Engkau adalah Anak-Ku yang terkasih. Kepada-Mu Aku berkenan." Dengan segera, Roh membawa Yesus ke padang belantara. Dia berada di padang belantara selama 40 puluh hari dan dicobai oleh setan. Di sana, Dia bersama dengan binatang-binatang liar, dan para malaikat melayani-Nya.

  2. Pelayanan Yesus di Galilea
    1. Yesus Memanggil Murid-Murid yang Pertama (Markus 1:14-20)
    2. Sesudah Yohanes ditangkap, Yesus datang ke wilayah Galilea, memberitakan Injil Allah. Dia berkata, "Waktunya telah genap, dan Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"

      Ketika Yesus sedang menyusuri tepi Danau Galilea, Dia melihat Simon dan Andreas, saudaranya, sedang menebarkan jala di danau karena mereka adalah penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka, "Ikutlah Aku, dan Aku akan menjadikan kamu penjala manusia." Segera Simon dan Andreas meninggalkan jala mereka dan mengikut Dia. Ketika Yesus pergi lebih jauh lagi, Dia melihat Yakobus, anak Zebedeus, dan Yohanes, saudaranya, yang berada di perahu mereka sedang memperbaiki jala. Segera Yesus memanggil mereka dan mereka meninggalkan Zebedeus, ayah mereka, di perahu dengan para buruh bayaran, lalu pergi mengikut Yesus.

    3. Yesus Mengajar di Sinagoge, Kapernaum (Markus 1:21-28)
    4. Mereka tiba di Kapernaum. Pada hari Sabat, Yesus segera masuk ke dalam sinagoge dan mengajar. Mereka takjub akan ajaran-Nya karena Dia mengajar mereka sebagai seorang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat. Pada saat itu, di sinagoge, ada seorang laki-laki dengan roh najis yang berteriak, "Apa urusan antara Engkau dengan kami, Yesus dari Nazaret? Apakah Engkau datang untuk membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau. Engkau adalah Yang Kudus dari Allah." Namun, Yesus membentak dia, kata-Nya, "Diam! Keluarlah dari orang ini!" Setelah roh najis itu mengguncang-guncangkan dia dan dia berteriak dengan suara keras, roh itu keluar darinya. Mereka semua takjub sehingga mereka bertanya satu dengan yang lain, katanya, "Apakah ini? Pengajaran baru apa ini? Dengan kuasa apa Dia memerintah roh-roh najis itu sehingga mereka taat kepada-Nya?" Lalu, dengan segera, ketenaran-Nya mulai menyebar sampai ke seluruh wilayah Galilea.

  3. Mukjizat Utama yang Terjadi Galilea
    1. Kesembuhan Ibu Mertua Petrus dan Orang Banyak (Markus 1:29-34)

    2. Segera setelah Yesus dan murid-murid-Nya meninggalkan sinagoge, mereka masuk ke rumah Simon dan Andreas, bersama Yakobus dan Yohanes. Namun, Ibu mertua Simon sedang terbaring karena demam, maka mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus. Dia pun menemuinya dan memegang tangannya serta membantunya berdiri. Seketika itu juga, demamnya hilang dan perempuan itu mulai melayani mereka. Pada waktu malam, saat matahari terbenam, mereka membawa kepada Yesus semua orang yang sakit dan dikuasai roh jahat. Seluruh penduduk kota berkumpul di depan pintu rumah itu. Lalu, Dia menyembuhkan banyak orang yang sakit dengan berbagai macam penyakit serta mengusir banyak roh jahat. Akan tetapi, Dia melarang roh-roh jahat itu berbicara, sebab mereka mengenal Dia.

    3. Orang Kusta Disembuhkan (Markus 1:40-45)
    4. Ada seorang yang sakit kusta datang kepada Yesus. Dia memohon kepada-Nya dan berlutut kepada-Nya dan berkata kepada-Nya, "Jika Engkau mau, Engkau dapat menahirkan aku." Tergerak oleh rasa belas kasihan, Yesus mengulurkan tangan-Nya dan menyentuh orang itu sambil berkata, "Aku mau. Jadilah tahir!" Segera penyakit kustanya hilang dan orang itu menjadi tahir. Yesus menyuruh orang itu pergi dan memperingatkannya dengan tegas. Dia berkata kepadanya, "Ingat, jangan katakan apa pun kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan berilah persembahan atas penahiranmu seperti yang diperintahkan oleh Musa sebagai bukti untuk mereka." Akan tetapi, orang itu malah pergi dan mulai memberitakannya secara terbuka dan menyebarkan berita itu sehingga Yesus tidak dapat masuk ke kota dengan terang-terangan, tetapi tinggal di luar, di daerah yang sepi. Walaupun demikian, orang-orang dari segala tempat tetap mendatangi-Nya.

  4. Pengajaran Yesus di Galilea
    1. Hal Berpuasa (Markus 2:18-22)

    2. Murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa. Orang-orang datang dan bertanya kepada-Nya, "Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid murid-Mu tidak berpuasa?" Yesus menjawab mereka, "Dapatkah para pengiring pengantin berpuasa sementara pengantin laki-laki ada bersama mereka? Selama pengantin laki-laki itu ada bersama dengan mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Namun, saatnya akan tiba ketika pengantin laki-laki akan diambil dari mereka, maka pada hari itu mereka akan berpuasa. Tidak ada orang yang menambal baju tua dengan kain yang masih baru. Jika seperti itu, tambalan kain baru akan merobek baju tua itu dan membuat sobekannya makin parah. Tidak ada orang yang menuangkan anggur baru ke dalam kantong kulit tua. Jika seperti itu, anggur akan merobek kantong kulit itu sehingga baik anggur maupun kantongnya akan rusak. Sebaiknya, anggur baru disimpan dalam kantong kulit baru."

    3. Perumpamaan tentang Kerajaan Allah (Markus 4:1-34)
      1. Perumpamaan tentang seorang penabur.

      2. Sekali lagi, Yesus mulai mengajar di tepi danau. Orang yang sangat banyak mengerumuni Yesus, karenanya Dia naik ke sebuah perahu dan duduk di dalamnya di danau. Sementara, semua orang itu berada di darat, menghadap ke danau. Lalu, Yesus mengajar mereka tentang banyak hal dalam perumpamaan-perumpamaan. Dalam pengajaran-Nya, Dia berkata kepada mereka, "Dengarlah! Ada seorang penabur yang pergi untuk menabur benih. Sementara dia menabur, beberapa benih jatuh di tepi jalan, dan burung-burung datang dan memakannya. Sebagian jatuh di atas tanah berbatu yang tidak memiliki banyak tanah. Benih itu segera tumbuh karena tanahnya tidak dalam. Akan tetapi, ketika matahari naik, tanaman itu hangus karena tidak memiliki akar sehingga menjadi kering. Benih yang lain jatuh di tengah-tengah semak duri. Semak duri itu tumbuh dan mengimpitnya sehingga tanaman itu tidak memberikan buah. Namun, benih yang lain jatuh di tanah yang baik dan menghasilkan buah, bertumbuh, dan bertambah besar, serta menghasilkan tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat, dan bahkan seratus kali lipat." Kemudian, Yesus berkata, "Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengar, biarlah dia mendengar!"

        Ketika Dia sendirian, orang yang ada di sekeliling-Nya, bersama dengan dua belas murid-Nya, bertanya kepada Yesus tentang perumpamaan-perumpamaan itu. Dia menjawab mereka, "Kepadamu rahasia Kerajaan Allah telah diberikan. Akan tetapi, kepada mereka yang ada di luar, semuanya disampaikan dalam perumpamaan-perumpamaan supaya 'Mereka boleh jadi memang melihat, tetapi mereka tidak menangkap; mereka boleh jadi memang mendengar, tetapi mereka tidak memahami agar mereka jangan berbalik dan diampuni.'"

        Kemudian, Yesus berkata kepada mereka, "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Lalu, bagaimana kamu dapat mengerti semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan firman. Benih-benih itu adalah benih-benih yang jatuh di tepi jalan, tempat firman itu ditaburkan. Saat mereka mendengarnya, segera setan datang dan merebut firman yang ditaburkan dalam hati mereka. Begitu juga benih-benih yang ditabur di tanah berbatu. Ketika mendengar firman, mereka segera menerimanya dengan sukacita. Akan tetapi, mereka tidak memiliki akar dalam dirinya sendiri dan hanya bertahan sebentar. Ketika kesulitan atau penganiayaan datang karena firman, segera mereka terjatuh. Dan, benih-benih lainnya adalah yang ditabur di tengah-tengah semak duri. Mereka mendengar firman, tetapi kekhawatiran akan dunia, dan penipuan akan kekayaan, dan keinginan akan hal-hal lain masuk dan mengimpit firman sehingga membuatnya tidak berbuah. Namun, benih-benih yang ditabur di tanah yang baik, mereka mendengar firman, menerimanya, dan menghasilkan buah, tiga puluh kali lipat, enam puluh kali lipat, dan seratus kali lipat."

      3. Perumpamaan tentang pelita.
      4. Lalu, Yesus berkata kepada mereka, "Apakah pelita dibawa masuk untuk diletakkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur? Bukankah di atas kaki pelita? Sebab, tidak ada yang tersembunyi yang tidak akan diungkapkan. Atau, tidak ada yang rahasia yang tidak akan dibukakan. Jika seseorang mempunyai telinga untuk mendengar, biarlah dia mendengar!" Kemudian, Yesus berkata kepada mereka, "Perhatikanlah apa yang kamu dengar. Dengan ukuran yang kamu pakai, ukuran itu akan diukurkan kepadamu, dan masih ada lagi yang akan ditambahkan kepadamu. Karena untuk yang mempunyai, dia akan diberi lagi, tetapi untuk yang tidak mempunyai apa-apa, bahkan yang dia miliki akan diambil dari padanya."

      5. Perumpamaan tentang biji sesawi.
      6. Yesus juga berkata, "Dengan apakah kita dapat membandingkan Kerajaan Allah? Atau, perumpamaan apa yang dapat kita gunakan untuk membandingkannya? Kerajaan Allah itu seperti biji sesawi yang ketika ditabur di tanah, ia adalah biji yang terkecil di antara semua biji yang ada di tanah, tetapi ketika ditabur, biji itu akan tumbuh dan menjadi lebih besar daripada semua tanaman kebun, dan mengeluarkan cabang-cabang besar sehingga burung-burung di udara dapat bersarang di bawah naungannya." Dengan memakai banyak perumpamaan seperti itu, Yesus memberitakan firman kepada mereka, sesuai dengan yang dapat mereka dengar. Dia tidak berbicara kepada mereka tanpa suatu perumpamaan, tetapi Dia menjelaskan semuanya secara pribadi kepada murid-murid-Nya.

    4. Hukuman Allah dan Tradisi Manusia (Markus 7:1-23)
    5. Ketika orang-orang Farisi dengan beberapa ahli Taurat, yang datang dari Yerusalem, berkumpul menemui Yesus, mereka melihat beberapa murid Yesus makan roti dengan tangan najis, karena tidak membasuh tangannya. Orang-orang Farisi dan semua orang Yahudi tidak akan makan, kecuali mereka membasuh tangannya sesuai dengan tradisi nenek moyang yang mereka pegang. Jika mereka kembali dari tempat umum, mereka tidak akan makan sebelum membasuh tangannya. Dan, ada banyak tradisi lain yang mereka pegang, seperti pembasuhan cawan-cawan, kendi-kendi, dan bejana-bejana tembaga. Karena itu, orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bertanya kepada Yesus, "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut tradisi nenek moyang, tetapi makan roti dengan tangan yang najis?" Yesus berkata kepada mereka, "Yesaya telah bernubuat dengan benar tentang kamu, hai orang-orang munafik, ada tertulis: 'Bangsa ini menghormati Aku dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh dari Aku. Sia-sia mereka menyembah Aku karena mengajarkan perintah-perintah manusia sebagai ajaran' (Yesaya 29:13). Kamu mengabaikan perintah Allah, tetapi berpegang kuat pada tradisi manusia." Lalu, Yesus juga berkata kepada mereka, "Dengan cerdik kamu menolak perintah Allah untuk dapat mempertahankan tradisimu sendiri. Musa berkata, 'Hormatilah ayahmu dan ibumu,' dan 'Siapa yang mengutuk ayahnya atau ibunya harus dihukum mati.' Namun, kamu berkata jika orang berkata kepada ayahnya atau ibunya, ‘Yang harus aku berikan kepada engkau, telah aku berikan sebagai persembahan kepada Allah,' orang itu tidak lagi mempunyai kewajiban terhadap ayah atau ibunya, dengan begitu kamu membatalkan firman Allah dan menggantinya dengan tradisi yang sudah turun-temurun. Dan, kamu melakukan banyak sekali hal seperti itu."

      Sekali lagi, Yesus memanggil orang-orang dan berkata kepada mereka, "Dengarlah Aku, hai kamu semua, dan pahamilah. Tidak ada apa pun dari luar manusia yang jika masuk ke dalam dirinya dapat menajiskannya, tetapi hal-hal yang keluar dari manusialah yang menajiskannya." "Jika seseorang mempunyai telinga untuk mendengar, biarlah dia mendengar!" Lalu, ketika Yesus masuk ke rumah dan meninggalkan orang-orang itu, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang perumpamaan itu. Dan, Dia berkata kepada mereka, "Apakah kamu juga tidak mengerti? Tidakkah kamu tahu bahwa apa yang dari luar dan masuk ke dalam manusia tidak akan menajiskannya? Sebab, yang masuk itu tidak masuk ke dalam hatinya, tetapi ke perutnya, dan kemudian keluar ke dalam jamban." (Dengan demikian, Yesus menyatakan bahwa semua makanan halal.) Lalu, Dia berkata, "Apa yang keluar dari manusialah yang menajiskannya. Sebab, dari dalam, dari hati manusia, muncul pikiran-pikiran jahat, dosa-dosa seksual, pencurian, pembunuhan, perzinaan, keserakahan, kejahatan, tipu daya, hawa nafsu, iri hati, fitnah, kesombongan, dan kebodohan. Semua yang jahat itu datang dari dalam, dan itulah yang menajiskan manusia."



    Akhir Pelajaran (SIM-P02)

    DOA

    "Tuhan Yesus, perbuatan tangan-Mu selama di dunia sungguh luar biasa. Engkau bukan hanya menyembuhkan orang-orang sakit, tetapi Engkau juga mengajar dan menegur mereka yang bersalah. Ajarkan kepada kami untuk selalu menuruti perintah-Mu dan mengikuti kehendak-Mu. Amin."

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA