Apakah Saudara Ingin Bertumbuh?
Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari:
- Setiap Hari Beri Makan Jiwa Saudara
- Bernaung Dalam Tuhan
- Hindari Penyakit: Jagalah Kebersihan
- Hindari Penyakit: Jangan Meracuni Jiwa Saudara
- Latihan Rohani
Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari:
Hukum yang keempat: "Ingatlah dan kuduskanlah Hari Sabat", menimbulkan pertanyaan. Pertama, persoalan historis: Apakah sudah ada pengudusan hari Sabat sebelum Sinai? Kata "ingatlah" menyatakan perintah, termasuk penekanan akan tidak diberikannya manna oleh Allah pada hari yang ke tujuh, karena Ia telah menjadikan itu Sabat untuk istirahat (Keluaran 16:22-30), menunjukkan melalui Kejadian 2:2, dst. (Allah memberkati hari yang ketujuh dan menguduskannya, karena Allah beristirahat pada hari itu) memegang Sabat kembali ke penciptaan.
"Tuhan Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam Taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu" (Kejadian 2:15)
Anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya daripada anak-anak terang. Dan, Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi. "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara- perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan memercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya? Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu? Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Lukas 16:8-13)
Kitab Suci adalah aturan bagi kehidupan.
1. Sasaran dari hidup baru adalah agar anak-anak Allah mencerminkan melodi dan harmoni dalam perilaku mereka. Melodi apa? Lagu keadilan Allah. Harmoni apa? Harmoni antara kebenaran Allah dan ketaatan kita.
Bagi kita yang hidup di zaman banyak buku telah dicetak, pikiran pertama yang timbul dalam benak kita ketika kita melihat istilah "firman Allah" adalah ayat-ayat Alkitab dalam bentuk cetakan. Namun, bagi Pemazmur ungkapan ini lebih menekankan pada perintah ilahi (hukum, "Taurat"). Memang ditulis sebagai buku penuntun, tetapi sebagian besar diturunkan dari mulut ke mulut kepada anak cucu mereka. Sejumlah perintah Allah yang diberikan sebagai tanda kebaikan Allah. Patung-patung tidak dapat berbicara atau berbuat apa-apa, tetapi Allah Israel adalah Juru Selamat dan bisa berbicara. Israel beruntung karena ia dikaruniai untuk menikmati kasih karunia dan pengajaran-Nya (Mzm. 147:19, dst.). Allah menyatakan kehendak-Nya dalam dua cara (untuk maksud yang baik dan perintah), dan yang dimaksud kesalehan adalah hidup tetap sesuai dengan firman-Nya. Kasih karunia dan kuasa firman Allah merupakan tema yang terus-menerus diutarakan dalam kitab Mazmur (Mzm. 19:7-11). Dalam Mzm. 119, 176 semua ayatnya, kecuali satu, menyebutkan secara langsung pernyataan-pernyataan yang kaya tentang tema ini. Pemazmur sangat mencintai firman Tuhan, sehingga dia menyimpannya dalam hati dan mengingatnya (11, 16), merenungkannya, dan bergembira karenanya (14-16), memperhatikannya agar dia tidak jatuh ke dalam dosa dan dapat mempelajari jalan kehidupan (9-12), serta rindu untuk mempraktikkannya sepenuhnya (5-8). Dalam hal ini, ada kesinambungan antara orang-orang saleh dalam Perjanjian Lama dan orang-orang Kristen masa kini. Masa kini, Kristen memiliki firman Tuhan dari dua kitab Perjanjian (Lama dan Baru); firman Tuhan yang merupakan sumber utama petunjuk, kasih karunia dan pertumbuhan yang diperlukan.
Dalam abad ini, banyak orang mengira mereka telah mengalami pekerjaan Roh Kudus. Namun, jika kita kaji dengan teliti berdasarkan terang firman Allah, nyata bahwa kebanyakan orang yang sering mengatakan bahwa dirinya dipenuhi Roh Kudus itu kurang mempunyai pengertian dan bahkan belum mempelajari mengenai ajaran Roh Kudus secara ketat dan sempurna dalam Alkitab. Kita perlu memiliki pengertian berdasarkan wahyu Tuhan dalam Alkitab mengenai Roh Kudus. Dalam pasal 14 dan 16 dari Injil Yohanes, Tuhan Yesus memberikan pengajaran mengenai Pneumatologi, doktrin Roh Kudus.
Natur kehidupan rohani kita seharusnya bertumbuh dan semakin bertumbuh, sebelum akhirnya mencapai kesudahannya. Ada sejenis iman sementara yang segera akan menjadi layu dan lenyap. Ini digambarkan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri: "Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja" (Matius 13:20, 21). Sebaliknya, iman sejati digambarkan seperti berikut: "Jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari" (Amsal 4:18). Sinar mentari di pagi hari dapat terlihat sangat mirip dengan sinar mentari di sore hari. Perbedaannya adalah bila sinar yang satu semakin lama semakin terang hingga mencapai terang sempurna, sinar yang satunya lagi secara perlahan tetapi pasti terus menggelap hingga mencapai kegelapan sempurna pada tengah malam.
Definisi
Paulus adalah pengikut Yesus Kristus yang secara terkenal dipertobatkan ke dalam kekristenan di jalan menuju Damsyik setelah menganiaya para pengikut komunitas yang dia ikuti. Meski begitu, seperti yang akan kita lihat, Paulus lebih cocok digambarkan sebagai salah satu pendiri agama tersebut dibandingkan seorang petobat yang bergabung ke dalamnya. Para ahli menghubungkan tujuh kitab dalam Perjanjian Baru kepada Paulus; dia merupakan guru yang berpengaruh sekaligus misionaris bagi sebagian besar wilayah Asia Kecil dan Yunani masa kini.
Meskipun bukan salah satu murid Yesus, pengaruh Paulus membayangi gereja mula-mula. Dari 27 buku dalam Perjanjian Baru, Paulus menulis 13 buku. Dia melakukan lebih dari empat perjalanan misionaris dan memiliki tanggung jawab besar atas penyebaran Injil.