Kesaksian Peserta Kelas PRK Periode April/Mei 2009

Pengantar: Berikut ini adalah kesaksian para peserta kelas Pembentukan Rohani Kristen (PRK) yang kami buka tahun lalu. Mohon maaf karena baru sekarang kami bisa memuatnya. Semoga menjadi berkat dan mendorong Anda untuk semakin bersemangat menjalani hidup Kristen yang bertumbuh.

Belajar Mengampuni (Berliana)

Sejak dulu saya sangat sulit mengampuni orang lain, tetapi melalui kelas PRK ini saya mendapat didikan, yaitu jika tidak mengampuni sama saja saya sedang menderita penyakit rohani. Saya mulai membuka diri untuk mengampuni walaupun masih perlahan untuk bisa mengampuni dan menerima orang lain apa adanya, seperti saya yang hina ini diterima oleh Tuhan.

Jurnal Iman Pribadi (Eddy Rodianto)

Saya berpikir mungkin cukup penting untuk memiliki jurnal iman pribadi yang berisi mengenai pertumbuhan atas iman saya.

Sangat Diberkati (Elisda Limbong)

Saya sangat diberkati dengan topik menjadi pelaku firman Tuhan dan takut menginjili. Saya memiliki kerinduan untuk melakukan firman Tuhan dengan menginjili orang-orang di sekeliling saya. Hal ini sering tidak saya lakukan karena takut ditolak. Dari diskusi ini, saya mendapat banyak pelajaran bagaimana cara menginjili. Selain itu, saya juga belajar mengenai disiplin dan rutinitas. Selama ini saya tidak menyadari bahwa saya hanya melakukan rutinitas saja, sehingga menimbulkan rasa kejenuhan. Ketika saya mengubah rutinitas itu menjadi disiplin, banyak hal yang didapati. Saya bangun pagi dengan tidak memerlukan alarm lagi, melainkan sudah bisa bangun pagi sendiri. Kedisiplinan membuat saya melakukan banyak hal.

Berkat Melalui Kelas PRK (Feronica)

Dengan mengikuti pelajaran kelas PRK ini, saya lebih mengerti arti pentingnya pertumbuhan rohani Kristen dengan melakukan disiplin rohani yang dapat dimulai dari pribadi, baik itu dengan membuat jurnal, solitude, dll.. Melalui pelajaran PRK, saya diperkaya dan diperlengkapi lebih lagi untuk mengatasi kejenuhan, baik di dalam pekerjaan dan pelayanan maupun dalam mendengar suara-Nya.

Disiplin Rohani (Ikuten Barus)

Disiplin rohani membantu saya mengetahui bidang-bidang yang harus ditekuni dan diperhatikan dalam hal kerohanian.

Banyak Pelajaran Berharga (John Rombot)

Melalui pelajaran PRK ini saya diingatkan kembali untuk mempertegas tujuan penciptaan manusia. Pertama, serupa dengan Tuhan dalam artian menjadi seperti yang Tuhan inginkan. Kedua, mendisiplin kembali pola hidup kerohanian yang dikehendaki Tuhan. Ketiga, mempertahankan fokus keselamatan dengan waspada terhadap penyakit rohani. Keempat, menghargai dan menempatkan kasih karunia serta anugerah keselamatan sebagai karya Allah dalam motivasi untuk semakin terpaut kepada-Nya.

Sangat Relevan (Joshua)

Melalui PESTA khususnya dalam kelas PRK, saya banyak dikuatkan baik melalui setiap topik maupun jawaban dari teman-teman yang lain. Secara khusus saya bersyukur karena topik yang diberikan sangat relevan dengan masalah penginjilan yang memang seharusnya kita orang percaya wajib melakukannya.

Menggugah Kerohanian (Lanita Cicilia)

Diskusi yang begitu menggugah kerohanian saya adalah hambatan-hambatan yang biasa dialami oleh anak-anak Tuhan, terutama yang sudah masuk/ambil bagian dalam pelayanan. Salah satunya adalah kejenuhan rohani. Kejenuhan ini tidak terlihat secara fisik, tetapi sangat menghambat pertumbuhan rohani anak-anak Tuhan.

Menjadi Dewasa Rohani (Lucia Indrawati)

Saya lebih mengerti akan firman Tuhan dan ingin memperbaiki kehidupan rohani secara pribadi. Saya ingin menjadi dewasa rohani seperti yang Tuhan Yesus harapkan untuk bertumbuh dan berbuah lebat.

Terjadinya "Burnout" (Luki F. Hardian)

Pelajaran mengenai terjadinya "burnout" (kehabisan tenaga) pada orang-orang yang aktif dalam pelayanan menjadi satu masalah yang cukup pelik.

Mulanya saya menyangka bahwa hal itu terjadi hanya dialami oleh orang-orang Kristen yang kurang beriman yang hanya mengandalkan kekuatannya sendiri dan tidak mengandalkan Tuhan, memiliki motivasi yang salah dalam pelayanan, dan tidak sungguh-sungguh mendedikasikan hidupnya pada Tuhan. Padahal pendapat ini tidak sepenuhnya benar, bisa saja "burnout" juga dialami oleh orang yang beriman. Berarti ini juga bisa menyerang setiap orang yang aktif termasuk diri saya sendiri. Inilah yang perlu diperhatikan agar kita tidak sombong rohani.

Sebelum mengalami "burnout", hal yang perlu kita perhatikan adalah mengendalikan ego dan memelihara kerendahan hati setiap saat. Ketika gejala "burnout" menghampiri, kita harus segera ingat ayat yang mengatakan, "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13).

Mengikuti Kursus PRK (Maria Sianturi)

Saat mengikuti PRK sebenarnya saya sempat sakit dan dirawat di rumah sakit selama beberapa hari. Tetapi karena saya tetap ingin dan rindu untuk selalu mengikuti pembahasan diskusi dari teman-teman, maka puji Tuhan walaupun saya sakit dapat menyelesaikan diskusi dengan baik. Hal itu dikarenakan materi dan pembahasan yang disediakan memberikan saya semangat dan kekuatan.

Belajar Mengenal Tuhan (Martinez Meinardi)

Melalui pelajaran ini, saya dapat mengetahui kekurangan-kekurangan yang ada dalam diri saya dan semakin berkomitmen untuk mengikut Dia serta memiliki kerinduan untuk belajar dan semakin mengenal Dia.

Bersekutu dengan Allah (Mual Situmeang)

Disiplin rohani memotivasi saya lebih giat lagi bersekutu dengan Allah.

Semakin Banyak Belajar (Naomi Harmini)

Melalui pelajaran ini, saya mengerti dan semakin berkomitmen untuk hidup seturut dengan kehendak Allah. Saya juga rindu untuk lebih banyak belajar agar semakin dibukakan mata rohani.

Disiplin Rohani (Poedjo Soetrisno)

Disiplin rohani perlu kita lakukan untuk mengatasi berbagai penyakit rohani yang mungkin timbul dalam perjalanan hidup ini. Sebab setan tidak senang bila kita diselamatkan dan ia berusaha menggagalkan karya penebusan Allah dengan berbagai macam cara. Memang keselamatan adalah anugerah Allah, tetapi dalam merespons anugerah Allah ini memerlukan disiplin rohani yang dapat melatih, menguatkan, dan membekali kita dengan perlengkapan senjata Allah, sehingga kita boleh bertumbuh semakin dewasa dalam iman sampai menyerupai Kristus.

Terdorong Melaksanakan Pelayanan (Rudi Girsang)

Dengan mengikuti kelas PESTA, saya seolah-olah mendapat tambahan tenaga baru untuk melaksanakan pelayanan yang ditugaskan kepada saya pribadi. Dan yang paling utama adalah saya dapat mengerti bahwa semakin sering kita mengikuti panggilan tersebut akan semakin sering kita terkena sindrom "burnout" (kehabisan tenaga) yang membuat saya merasa perlu belajar lebih giat lagi.

Perbedaan Disiplin dan Rutinitas (Sebastian)

Disiplin rohani berbeda dengan melakukan rutinitas. Perbedaan mendasarnya adalah ketika kita melakukan disiplin, hal itu bertujuan supaya kita dapat menjadi lebih baik/sempurna lagi. Sedangkan rutinitas hanya untuk melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan tanpa tujuan berarti.

Semakin Terpacu (Victor Prahara)

Saya semakin terpacu untuk memuridkan orang lain setelah mengikuti setiap sesi diskusi kelas PRK ini.

Mengubah Karakter (Yudha Tedianto)

Kelas PRK mengubah karakter saya jauh lebih baik dari sebelumnya sehingga saya lebih mengerti pentingnya pertumbuhan rohani dalam setiap kehidupan orang percaya.

Umum: 
Kategori: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA