PPB - Pelajaran 02

Nama Kelas : Pembimbing Perjanjian Baru
Nama Pelajaran : Overview dan Kanon Kitab-Kitab PB
Kode Pelajaran : PPB-P02

Pelajaran 02 -- Overview dan Kanon Kitab-Kitab PB

Daftar Isi

  1. Overview Kitab-Kitab PB
    1. Nama
    2. Isi
    3. Susunan Kitab-Kitab PB
      1. Kitab-Kitab Sejarah
      2. Surat-Surat Paulus
      3. Surat-Surat Rasul-Rasul Lain
      4. Kitab Nubuat
    4. Periode PB
      1. Periode Kelahiran
      2. Periode Perkembangan
      3. Periode Pemantapan
  2. Kanon Kitab-Kitab PB
    1. Pengertian Kanon
    2. Tujuan Kanon PB
    3. Daftar Kanon PB
      1. Daftar Marcion
      2. Daftar Muratori
      3. Konsili Hippo (393 M) dan Konsili Kartago (397 M)
    4. Kanon Injil dan Kisah Para Rasul
    5. Kanon Surat-Surat Paulus dan Rasul-Rasul Lain

Doa

Pelajaran 02 -- Overview dan Kanon Kitab-Kitab PB

Ada dua bagian yang akan kita bahas dalam Pelajaran 2 ini. Pertama adalah Overview Kitab-Kitab PB yang akan membahas hal-hal umum tentang Kitab-Kitab PB. Kedua adalah Kanon Kitab-Kitab PB yang akan menjelaskan seputar Kanon Kitab-Kitab PB.

  1. Overview Kitab-Kitab PB
    1. Nama
    2. Nama "Perjanjian Baru" berasal dari bahasa Latin Novum Testamentum. Istilah Testament atau covenant (bahasa Inggris) diartikan sebagai 'persetujuan antardua pihak yang mengikat, yang lebih kuat dari sekadar janji'.

      "Perjanjian Baru" dalam bahasa Yunani adalah He Kaine Diatheke, artinya 'pesan atau wasiat terakhir, yang melibatkan dua belah pihak dan sifatnya mengikat dan tidak dapat diubah'.

      Jadi, makna kata "Perjanjian Baru" disimpulkan sebagai perjanjian tertulis yang dibuat Allah sebagai persetujuan/kesepakatan yang baru antara Allah dan manusia melalui Kristus.

    3. Isi
    4. Isi dari PB adalah penyataan rahasia janji Allah yang baru, yang diwujudkan dalam catatan tentang kata-kata/pengajaran Yesus dan para pengikut-Nya. Catatan ini terdiri dari 27 kitab, yang ditulis dalam kurun waktu 50 - 60 tahun, oleh 8 - 9 orang penulis (orang Yahudi, kecuali Lukas).

      Seluruh kitab PB biasanya digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:

      - Kitab-kitab Sejarah: 4 kitab-kitab Injil (Matius, Markus, Lukas, Yohanes) dan 1 Kisah Para Rasul.
      - Kitab Surat-surat: 13 surat-surat Paulus, 1 surat Ibrani, dan 7 surat-surat Am (Umum).
      - Kitab Eskatologi/Nubuat: 1 kitab Wahyu.

    5. Susunan Kitab-Kitab PB
    6. Perlu kita ketahui bahwa susunan kitab-kitab, baik PL atau PB dalam Alkitab, tidak diurutkan secara kronologis, melainkan berdasar jenis literaturnya.

      1. Kitab-Kitab Sejarah
      2. Susunan kitab-kitab PB diawali dengan kitab-kitab sejarah, yaitu Injil dan Kisah Para Rasul, karena menceritakan riwayat hidup Kristus dan asal mula gereja.

        Matius - "Yesus Kristus, Raja orang Yahudi" diperkenalkan. Dalam kitab Injil ini tercatat penggenapan dari nubuat-nubuat PL tentang kedatangan Sang Mesias.

        Markus - Gambaran Yesus sebagai "Hamba Allah". Ia adalah Hamba yang setia melakukan pekerjaan yang diberikan Bapa-Nya. Ia juga adalah Hamba yang mulia yang telah menyelesaikan pekerjaan penebusan.

        Lukas - Gambaran Yesus sebagai "Anak Manusia", yang memberi teladan kemanusiaan yang sempurna. Dia memberikan nyawa-Nya "untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (19:10). Rasa simpati dan kebaikan hati Kristus dititikberatkan.

        Yohanes - Menampilkan Yesus sebagai "Anak Allah", yang adalah Firman yang menjadi daging dan tinggal bersama-sama manusia. Injil ini memberi tekanan akan hubungan Kristus dengan orang-orang di sekeliling-Nya.

        Kisah Para Rasul adalah lanjutan Injil Lukas dan mengisahkan Kristus yang 'bangkit' bekerja melalui para rasul-Nya yang telah diberi kuasa oleh Roh Kudus. Tema Kisah Para Rasul adalah asal mula lahirnya gereja, yaitu tubuh Kristus, dan perluasannya sampai ke ujung bumi.

      3. Surat-Surat Paulus
      4. Ada tiga belas surat kiriman yang ditulis oleh Rasul Paulus. Sembilan dari surat-surat Paulus ditujukan ke gereja-gereja dan empat ditujukan kepada perorangan. Kebanyakan dari surat-surat tersebut membahas masalah-masalah yang timbul dalam gereja (kecuali surat Efesus). Ada beberapa yang bernada sangat akrab (Filipi dan 2 Korintus), yang lain memiliki gaya yang lebih resmi/formal, dan dalam unsur-unsur pokoknya (tidak termasuk pembukaan dan penutup yang biasanya bersifat pribadi) menunjuk pada hal-hal praktis atau gabungan antara ajaran dan hal-hal praktis.

      5. Surat-Surat Rasul-Rasul Lain
      6. Surat-surat Rasul lainnya, walaupun penulisnya bermacam-macam, dapat dikelompokkan dengan baik di bawah dua judul utama. Pertama, membicarakan masalah penderitaan (Ibrani, Yakobus, dan I Petrus), sedangkan sisanya membicarakan masalah ajaran palsu (I dan II Petrus, I, II, III Yohanes, dan Yudas). Pada waktu Yohanes menuliskan surat-surat kirimannya, golongan Gnostik (guru-guru yang mengaku memiliki jenis pengetahuan filsafat agama yang luar biasa) sedang mengganggu gereja. Surat-surat kirimannya merupakan tanggapan terhadap masalah ajaran sesat tersebut.

      7. Kitab Nubuat
      8. Yang terakhir adalah kitab nubuat, yaitu kitab Wahyu (Apokaliptein atau penyingkapan). Sebagian besar isi kitab Wahyu menguraikan penghukuman Allah pada akhir zaman terhadap "semua orang yang diam di atas bumi". Dalam Wahyu, klimaks penebusan digambarkan. Kata-kata Paulus yang pernah diucapkan sebelumnya bahwa rencana Allah ialah "mempersatukan ... segala sesuatu ... di dalam Kristus" (Ef. 1:10), telah menjadi kenyataan ketika Yohanes menulis, "Pemerintahan dunia telah menjadi pemerintahan Tuhan kita dan Dia Yang Diurapi-Nya, dan Dia akan memerintah sampai selama-lamanya" (Why. 11:15).

    7. Periode PB
    8. Susunan kitab-kitab dalam Alkitab juga tidak diurutkan berdasarkan usia penulisannya, melainkan kronologi peristiwanya. Untuk memudahkan penyelidikan, masa dalam PB dapat dibagi menjadi 3 periode waktu:

      1. Periode Kelahiran (5 SM - 30 M): Masa kehidupan Yesus diuraikan dalam kitab-kitab Injil.
      2. Periode Perkembangan (30 M - 60 M): Masa perkembangan karya kerasulan, khususnya pelayanan Rasul Paulus kepada jemaat non-Yahudi.
      3. Periode Pemantapan (60 M - 100 M): Masa ini (60 M - 100 M) tidak banyak diketahui, tetapi yang jelas banyak tulisan para rasul yang baru beredar pada tahun-tahun ini
  2. Kanon Kitab-Kitab PB
  3. Pengumpulan naskah-naskah PB terjadi sebagai proses pimpinan Roh Kudus dalam memelihara hasil inspirasi yang ditulis oleh para penulis Alkitab. Proses pengumpulan naskah-naskah PB yang akhirnya diterima sebagai kitab-kitab PB dalam Alkitab ini disebut Kanonisasi. Melalui beberapa peristiwa, penyeleksian penyusunan daftar kitab (kanon) itu akhirnya diterima gereja.

    1. Pengertian Kanon
    2. Kata kanon berasal dari kata Yunani kanon, artinya 'buluh'. Pemakaian "buluh" dalam kehidupan sehari-hari zaman itu adalah untuk mengukur, maka kanon juga berarti sebatang tongkat/kayu pengukur atau penggaris.

      Namun, pada abad ke-4, Athanasius memberikan arti teologis sehingga "kanon" akhirnya dipakai untuk menunjuk kepada kitab-kitab yang resmi dimasukkan dalam Alkitab. Secara lengkap, arti kanon adalah daftar naskah kitab-kitab dalam Alkitab yang berjumlah 66 kitab, yang telah memenuhi standar peraturan-peraturan tertentu yang diterima oleh Gereja Tuhan sebagai kitab-kitab Kanonik yang diakui diinspirasikan oleh Allah dan memiliki otoritas penuh dan mutlak atas iman dan perbuatan orang Kristen.

    3. Tujuan Kanon PB
    4. Dalam penerimaan kanon Alkitab, paling tidak ada tiga faktor utama yang menentukan keabsahannya:

      1. Kitab itu ditulis oleh murid langsung Tuhan Yesus atau pengikut langsung dari murid-murid Tuhan Yesus.
      2. Kitab itu ditulis untuk gereja-gereja mula-mula yang jelas keberadaannya.
      3. Kitab itu sudah diterima dan dipakai oleh gereja-gereja mula-mula secara resmi dan secara umum, baik dibacakan dalam ibadah atau pengajaran resmi gereja.

      Kitab-kitab kanon sangat diperlukan oleh jemaat Tuhan mula-mula untuk tujuan menjawab pertanyaan-pertanyaan orang Kristen yang baru mengenal Kristus dan ajaran-Nya sehingga mereka memiliki sumber yang jelas untuk dipertanggungjawabkan. Hal ini terutama untuk menentang ajaran-ajaran salah yang beredar di sekitar jemaat. Ketika para rasul meninggal dunia, kebutuhan akan pengesahan kitab-kitab ini sangat penting supaya mereka memiliki kepastian akan ajaran yang murni yang harus mereka ikuti.

      Kitab-kitab PB ditulis dalam jangka waktu kurang lebih 50 - 60 tahun dan ditulis dalam bahasa Yunani Koine, yaitu bahasa Yunani sehari-hari. Pengakuan kitab-kitab kanon ini terjadi tidak seketika, tetapi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Juga, keputusan kitab-kitab ini menjadi kanon bukan oleh seseorang atau bahkan oleh gereja atau konsili gereja-gereja, tetapi oleh Allah sendiri. Jika ada penetapan kanon, itu sebenarnya adalah kata lain dari penerimaan gereja terhadap kitab-kitab yang memang sudah dipakai oleh jemaat.

    5. Daftar Kanon PB
    6. Beberapa Daftar Kanon PB yang pernah berlaku dalam sejarah gereja:

      1. Daftar Marcion
      2. Daftar buku PB yang tertua disusun di Roma pada tahun 140 M oleh seorang bidat yang bernama Marcion. Menurut Marcion, kitab PL harus ditolak dan juga kitab-kitab PB yang dipengaruhi oleh Yudaisme. Karena menurutnya, Allah PL mempunyai status yang lebih rendah dari Allah yang dinyatakan dalam diri Kristus. Itu sebabnya, kanon Marcion hanya terdiri dari 2 bagian:

        - Kitab Injil Lukas (Injil yang tidak dipengaruhi oleh Yudaisme).
        - 8 Surat Paulus (3 Surat Penggembalaan tidak dimasukkan), yaitu 1 dan 2 Korintus, Efesus (Laodikia), Filipi, Kolose, 1 dan 2 Tesalonika, Filemon.

      3. Daftar Muratori
      4. Daftar lain yang lebih muda dikenal dengan sebutan Fragmen Muratori, berasal dari Roma pada akhir abad ke-2. Pada daftar kanonnya dimasukkan:

        - Injil Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul.
        - 9 Surat Paulus kepada Jemaat dan 4 kepada perorangan.
        - 2 Surat Yohanes, Wahyu Yohanes, dan Wahyu Petrus (kitab dari apokrifa).

      5. Konsili Hippo (393 M) dan Konsili Kartago (397 M)
      6. Konsili gereja di Afrika Utara ini menerima daftar 27 kitab PB yang kita pakai sekarang. Penerimaan mereka didasarkan pada kesadaran akan nilai kitab-kitab itu sebagai yang diinspirasikan oleh Allah. Ditambah lagi dengan fakta bahwa kitab-kitab tersebut telah umum digunakan oleh gereja-gereja saat itu.

    7. Kanon Injil dan Kisah Para Rasul
    8. Kisah dari mulut ke mulut tentang Yesus Kristus dituliskan antara tahun 70 - 100 M. Injil Markus, Matius, dan Lukas yang disebut Injil Sinoptik ditulis lebih awal daripada Injil Yohanes. Keempat Injil, yang sudah umum diterima jemaat Kristen saat itu, dikumpulkan dan dibakukan pada tahun 150. Akhirnya, pada tahun 180, Injil dan surat-surat digabungkan menjadi satu pengakuan kepercayaan dan sumber iman Kristen.

      Pada mulanya, kitab-kitab Injil itu merupakan satu kumpulan kitab dalam bentuk tunggal, tetapi disebutkan sebagai "Menurut Matius", "Menurut Markus", dsb.. Namun, pada tahun 115 M, Ignatius mengenal lebih dari satu Injil, jadi mungkin yang dimaksud adalah kumpulan Injil-Injil yang sudah dipisah-pisah.

      Sekitar tahun 170 M, seorang bernama Tatianus membuat Injil rangkap empat menjadi satu cerita yang bersambung, atau disebut "Harmoni Injil-Injil" (Diatessaron), salah satu format yang disukai banyak orang.

      Walaupun ada lebih dari 4 Injil yang dikenal zaman itu (mis. Injil Barnabas dll.), tetapi Ireneus mengatakan bahwa tidak ada Injil lain selain 4 Injil yang sudah dikenal (Matius, Markus, Lukas, Yohanes). Ia mengatakan, seperti halnya 4 arah mata angin, maka gereja juga mempunyai 4 Injil sebagai tiang penyangga gereja.

      Kitab Kisah Para Rasul mendapatkan pengakuan kanonik karena penulisnya sama dengan Injil ketiga (Lukas). Kedudukan kitab ini penting dalam kanon PB karena merupakan kitab yang sentral, menjadi penghubung (jembatan) antara kitab-kitab Injil dan surat-surat kiriman/rasul-rasul.

    9. Kanon Surat-Surat Paulus dan Rasul-Rasul Lain
    10. Kumpulan surat Paulus sejak awal sudah diakui oleh rasul-rasul, misalnya Rasul Petrus. Surat-surat Paulus juga telah dipakai dalam kebaktian-kebaktian jemaat mula-mula dan dibacakan sebagai khotbah. Pada tahun 95 M, surat-surat ini dikumpulkan dan menjadi bagian yang baku dalam kebaktian-kebaktian jemaat, demikian juga dengan Kisah Para Rasul. Surat Yakobus, Petrus, Yohanes, dan Yudas yang juga dipakai dalam kebaktian-kebaktian jemaat, ditambahkan pada surat-surat Paulus dan menjadi satu kumpulan surat pada tahun 100 - 105.

Sungguh bersyukur atas keberadaan Alkitab di tengah-tengah umat percaya. Allah bukan hanya telah merencanakan, memilih, dan menginspirasikan firman-Nya kepada para penulis Alkitab untuk dituliskan, tetapi Ia juga yang memelihara firman-Nya yang sudah ditulis itu untuk kita miliki dan menjadi pedoman bagi iman kita. Sungguh besar anugerah-Nya!

Akhir Pelajaran (PPB-P02)

Doa

"Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, sebab Engkau memberikan firman-Mu sebagai sebuah standar mutlak dalam kehidupanku. Tuntun aku agar selalu dapat memuliakan Engkau dan dengar-dengaran akan firman-Mu. Amin."

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA