Rangkuman Diskusi Natal November/Desember 2011

Termin I

Topik 1

Subjek: Tanggal 25 Desember 2011

Pertanyaan: Mengapa peringatan Natal jatuh tanggal 25 Desember? Bagaimana jika merayakan Natal tidak pada tanggal 25 Desember, apakah hal tersebut salah? Bagaimana pandangan Anda?

Merayakan Natal sebelum atau sesudah 25 Desember tidak menjadi masalah. Sukacita yang bisa dirasakan bersama-sama dengan seluruh saudara seiman diseluruh belahan dunia pada waktu yang hampir bersamaan, adalah hal yang sangat bermakna. Tanggal 25 Desember bukanlah tanggal Alkitabiah yang tertulis dalam Alkitab sebagai tanggal kelahiran Kristus, tetapi merupakan tradisi dari tanggal peringatan perayaan kedatangan Tuhan dalam bentuk Manusia untuk penebusan dosa. Arti dari tanggal peringatan adalah satu hari yang ditetapkan secara tradisi oleh umat Kristen, untuk merayakan hari kelahiran Kristus.

Tanggal 25 Desember kemungkinan dipilih oleh gereja di Roma pada awal abad ke-4. Pada waktu itu, penanggalan gereja diciptakan dan hari-hari suci ditempatkan pada tanggal-tanggal peredaran matahari. Itu adalah simbol-simbol kosmik yang mengilhami pemimpin gereja masa itu di Roma untuk memilih titik balik musim dingin, yaitu tanggal 25 Desember sebagai kelahiran Kristus. Namun juga ada beberapa referensi yang menyatakan bahwa tanggal kelahiran Kristus lebih tepat sekitar 6 Maret yaitu pada awal musim semi, mengingat pada waktu kelahiran Kristus, ada gembala yang sedang menggembalakan domba-domba di padang. Sudah pasti tidak mungkin pada musim dingin.

Jadi, intinya merayakan Natal tidak harus pada tanggal 25 Desember. Setiap hari pun kita bisa merayakan Natal. Karena merayakan Natal adalah sebagai tanda ucapan syukur kita kepada Tuhan, yang telah memberikan Anak-Nya lahir kedunia untuk menebus umat-Nya yang percaya kepada-Nya agar memperolah pengampunan atas dosa dan memiliki kehidupan yang kekal.

Topik 2

Subjek: Maria

Pertanyaan: Mengapa Yesus harus dilahirkan dari seorang dara (perawan)? Dan mengapa Maria yang dipilih untuk menjadi ibu yang melahirkan Yesus? Apa kelebihan yang dimiliki oleh Maria?

Maria dipilih untuk menjadi ibu yang melahirkan Yesus, karena Maria termasuk keturunan Daud, karena bertunangan dengan Yusuf, anak Daud (Mat 1:16). Maria adalah seorang dara ( perawan), nubuat dari Nabi Yesaya 7:14; "Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel." Penggenapan janji Allah, hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita. (Matius 1:22-23).

Mengapa Maria yang dipilih? Selain merupakan kehendak bebas Allah Bapa, Maria memiliki kualitas-kualitas sebagai hamba Allah yang sangat taat. Ini terlihat pada peristiwa pertemuannya dengan Malaikat Gabriel. Maria diberitahukan bahwa ia dalam waktu dekat akan mengandung Anak tanpa melalui hubungan suami istri. Di tengah masyarakat yang sangat memegang tradisi dan hukum, tanpa ragu Maria taat dan mengikuti kehendak Tuhan (Lukas 1:37). Maria tidak memandang konsekuensi dari pandangan orang lain terhadap diri dan keluarganya. Ia patuh sepenuhnya kepada Tuhan.

Oleh karena itu, pemilihan anak dara sebagai Ibu Jesus bukanlah karena anak dara itu kudus, tetapi agar menggenapi Firman Tuhan, bahwa "Bayi yang dikandung itu, berasal dari Roh Kudus, dan bukan berasal dari hubungan suami istri. Segala sesuatu yang terjadi, telah dirancang oleh Allah, dan semuanya mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya yang percaya dan mengasihi Dia.

Termin II

Topik 1

Subjek: Imanuel

Pertanyaan: Apa maksud dari kata "Imanuel" dalam pemberitaan kabar kelahiran Kristus Yesus ke dalam dunia ini? Pesan apa yang terkandung dari pernyataan Allah ini?

Allah "menyertai" umat-Nya telah memiliki suatu makna yang baru setelah momentum kelahiran Yesus Kristus. Dalam Perjanjian Lama pengertian Imanuel menyatakan bahwa umat Israel telah diyakinkan bahwa sekalipun mereka mengalami penghakiman Allah, mereka dapat memiliki pengharapan karena Allah menyertai mereka. Setelah itu dalam Perjanjian Baru Imanuel dinyatakan dengan kelahiran Yesus Kristus di antara umat manusia. Hal ini mengandung arti bahwa Allah benar-benar hadir di tengah-tengah manusia. Dalam kelahiran-Nya terdapat kehadiran Allah. Allah telah datang kepada umat-Nya di dalam seorang Anak, Anak yang istimewa khusus itu. Pemberitaan mengenai Imanuel memberikan harapan baru bahwa Allah mengenapi perjanjian-Nya seperti yang telah dinubuatkan oleh para Nabi dalam Perjanjian Lama. Allah sendiri menjelma menjadi manusia karena Allah hadir dan menyatakan diri-Nya hadir menyertai umat-Nya yang ditemukan dalam seorang Anak. Tentu saja kelahiran Yesus memberikan arti penting sebagai perwujudan rencana keselamatan setelah manusia jatuh de dalam dosa. Pesan dari pernyataan Allah itu adalah sejak Kristus hadir ke dunia memberikan harapan bahwa barang siapa yang percaya dan menerima-Nya sebagai Juru Selamat secara pribadi akan diselamatkan dan memperoleh hidup yang kekal.

Topik 2

Subjek: Roma 3:23

Pertanyaan: Apakah ada korelasi dalam Roma 3:23, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah", dengan makna Natal sesungguhnya?

Hakikat keberdosaan manusia ditegaskan dalam pernyataan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah" (Roma 3:23). Pernyataan ini jelas menunjukkan bahwa manusia tidak dapat membenarkan dirinya sendiri selain berharap pada kasih karunia Allah. Oleh karena Allah menunjukkan kasih-Nya melalui kelahiran Yesus ke dalam dunia melaksanakan misi untuk menebus dosa umat manusia. Yesus Kristus adalah pengharapan bagi manusia berdosa untuk bisa berkenan kepada Allah. Jika perbuatan baik tidak sanggup menggantikan keberdosaan manusia, Yesus Kristus sanggup. Kristus adalah jalan pendamaian manusia dengan Allah. Melalui Yesus Kristus hubungan kita dengan Allah diperdamaikan kembali, sehingga kita bisa hidup bersama dengan Tuhan dan kita dikuduskan kembali melalui darah-Nya di atas kayu salib. Dialah yang telah ditentukan Allah untuk menggenapi rencana-Nya sehingga kematian-Nya menghasilkan penebusan kita dari kuasa dosa. Tuhan Yesus telah menebus kita dan mendeklarasikan kita menjadi benar. Atas dasar Yesus Kristus yang telah mati di atas Kayu Salib untuk menebus kita semua. Hanya Salib Kristus yang dapat membuat kita diterima kembali di hadapan Allah.

Termin III

Topik 1

Subjek: Gembala dan Orang Majus

Pertanyaan: Apa pentingnya peran para gembala dan orang Majus dalam peristiwa kelahiran Kristus? Dan apa relevansinya bagi iman Kristen kita saat ini?

Orang majus (dari bahasa Latin: magus) atau orang bijak, juga Raja-raja dari Timur sering dianggap sebagai orang dari kerajaan Media, sedangkan para gembala termasuk golongan masyarakat yang terpinggirkan. Mereka termasuk masyarakat yang berpenghasilan rendah. Domba yang mereka jaga bukan milik mereka sendiri. Keduanya memiliki latarbelakang yang berbeda. Mereka di pakai Tuhan untuk menyampaikan kabar sukacita yang besar. Tuhan bisa memakai siapa saja. Tuhan tidak hanya milik orang tertentu, golongan tertentu, atau agama tertentu, tapi milik semua manusia yang percaya.

Maksud Allah untuk melibatkan gembala dan orang majus ini dalam natal pertama, memang tidak mudah kita selami. Walaupun begitu namun dari kisah orang-orang majus dan para gembala ini yang tertulis dalam Alkitab kita bisa menarik beberapa kebenaran dari sana. Kenyataan bahwa Allah mengijinkan orang-orang majus menyaksikan kelahiran Juruselamat bisa dipahami sebagai pertanda baik dari Allah akan rencana keselamatan bagi semua bangsa. Melalui peristiwa itu dinyatakan bahwa Yesus datang ke dalam dunia ini tidak hanya untuk bangsa Yahudi, tetapi lebih lagi dari pada itu Juruselamat datang untuk menyelamatkan umat-Nya yang terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi. Orang-orang yang memiliki kedudukan dan juga kepada orang-orang yang hanya dipandang sebelah mata oleh dunia.

Relevansinya bagi iman Kristen kita saat ini adalah marilah dengan rendah hati kita mengakui bahwa kitalah orang-orang majus dan para gembala itu. Kitalah orang-orang kafir dan kaum terpinggirkan itu yang sudah terbuang. Hanya dengan kesadaran dan pengakuan ini maka kita bisa membuka hati bagi Juruselamat untuk lahir di situ. Itulah Natal sejati ­ bukan perayaan-perayaannya yang sudah jauh dari maksud Allah. Namun selain daripada itu, kita juga harus terus menyampaikan kabar sukacita yang besar kepada orang-orang yang belum percaya, agar mereka bisa mendapat anugrah keselamatan melalui Tuhan Yesus Kristus. Sehingga pesan Natal yang sesungguhnya dapat tergenapi.

Topik 2

Subjek: Gereja dan Natal

Pertanyaan: Pernahkah gereja Anda secara khusus merayakan Natal untuk tujuan penginjilan saja? Jika, ya, mohon kesediaannya membagikan pengalaman ini.

Gereja kami merayakan Natal untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang yang diluar Tuhan. Kami mengundang secara khusus untuk orang-orang yang belum percaya ikut dalam perayaan natal, sehingga mereka bisa mengerti makna natal yang sesungguhnya dan mendengar kabar baik. Dalam perayaan natal ini ada Ibadah, acara hiburan dan makan bersama. Karena sangat sulit kalau menggundang mereka dalam ibadah mingguan, jadi gereja kami memakai waktu ini untuk mengundang mereka. Apalagi ada juga anak-anak mereka yang terlibat dalam acara hiburan (seperti tarian dan pujian). Karena anak-anak SM kami ada sebagian dari kelurga yang belum percaya.

Di gereja kami pernah mengadakan Natal untuk kegiatan sosial, waktu menjelang Natal kita menjual sembako secara murah sekali untuk tetangga kampung yang dekat dengan Gereja, dimana sebagian besar mereka beragama non Kristen. Dan tentunya dengan harapan mereka juga dapat mendengar Injil dan Roh Kudus dapat bekerja untuk menjamah hati mereka.

Memang pada umumnya setiap Natal di gereja saya juga diadakan ibadah dan perayaan. Namun, gereja kami selalu memakai momen dalam 1 tahun itu ada pembagian sembako murah yang hanya di jual 10 ribu per keluarga. Meski tidak terlalu banyak sembako yang kami bagikan banyak orang yang senang dengan apa yang kita lakukan. Selain sebagai pengikat kerukunan gereja dengan masyarakat, ini juga dapat sebagai peduli gereja terhadap masyarakat yang tidak mampu.

Merayakan Natal berarti memperingati akan datangnya Sang Juruslamat yang juga dapat berarti awal mulanya Yesus memulai menggenapkan rencana keselamatan bagi kita umat manusia. Ini memang sangat erat kaitannya dengan penginjilan yang membritakan kabar sukacita dengan lahirnya Juruslamat yang memberikan kita keselamatan. Bisa dikatakan memang momen Natal bisa menjadi peringatan kembali akan sukacita mendapat keselamatan bagi setiap kita orang percaya dan membritakan akan kelahiran Juruslamat bagi orang lain yang belum percaya. Jadi alangkah lebih bermaknanya jika kita merayakan Natal tidak hanya dengan saudara seiman saja, namun kita dapat merayakan Natal dengan orang-orang yang belum mengenal akan kasih Kristus yang begitu besar. Dengan begitu besar harapan kasih Kristus dapat dibagikan kepada mereka orang-orang yang belum mengenal-Nya.

Termin IV

Topik 1. Komersialisasi Natal

Pertanyaan: Kristus dilahirkan dalam kesederhanaan, tapi mengapa peringatan kelahirannya dilakukan dalam kemewahan dan dijadikan barang komoditi, sehingga natal malah lebih diidentikkan dengan kartu natal, pohon natal, kado dan pesta? Bagaimana supaya kita tidak terjebak untuk ikut mengkomersilkan natal?

Natal merupakan perayaan yang dilakukan setiap orang Kristen satu tahun sekali. Dari momentum ini muncul berbagai konsepsi di kalangan beberapa orang kalau tidak ada pesta, tidak ada kado, bukan natal namanya. Akibatnya kesempatan ini dijadikan sebagian orang untuk memanfaatkan perayaan natal untuk menambah pundi-pundi dengan cara memberikan pelayanan seperti kartu natal, kado natal, pohon natal dll.. Memang tidak salah apabila kita merayakan natal dengan segala pernak-pernik yang biasa disediakan di pusat-pusat pembelanjaan maupun swalayan. Karena setiap orang tentunya memiliki ekspresi yang berbeda dalam menyambut dan merayakan moment ini. Supaya kita tidak terjebak untuk ikut komersialisasi natal hendaknya kita selalu sadar bahwa natal bukanlah suatu momentum yang hanya dipenuhi dengan nuansa kemeriahan dan kemewahan lahiriah semata. Kelahiran Yesus terjadi karena ada kerelaan untuk berkorban dan ketaatan untuk memberikan kasih. Marilah kita senantiasa merenungkan kembali hakikat natal sesungguhnya, dan belajar bagaimana seharusnya kita mempersembahkan hidup kita sebagai hadiah yang terbaik untuk kelahiran Tuhan Yesus Kristus.

Topik 2. Aplikasi Natal

Pertanyaan: Aplikasi praktis apa yang dapat kita terapkan dan kita lakukan berkaitan dengan peringatan natal dalam ruang lingkup: Keluarga, gereja dan masyarakat?

Para peserta diskusi natal sangat beragam memberikan contoh konkrit yang diterapkan dalam lingkup keluarga, gereja dan masyarakat. Berikut contoh aplikasi praktis yang diberikan dalam:

Keluarga

  • Memberitakan pewartaan mengenai makna natal kepada sanak keluarga yang belum percaya kepada Tuhan.
  • Menjadi terang dan menjadi garam ditengah-tengah keluarga.
  • Mengambil waktu untuk mengadakan mezbah keluarga dengan seluruh keluarga besar.
  • Semakin memiliki kesabaran yang lebih baik untuk memperhatikan anggota keluarga yang lain, belajar lebih mau banyak mendengarkan.

Gereja

  • Menjadwalkan visitasi kepada jemaat yang sudah lama tidak datang beribadah, yang sedang sakit, memberi tali asih dan memberi penghiburan dan kekuatan melalui doa.
  • Memberikan hadiah natal kepada jemaat Tuhan.
  • Mengajar anak-anak tentang makna natal.
  • Mendukung panitia natal di tempat kita berjemaat.
  • Mendoakan setiap bagian dari pekerja, mulai pelayan di atas mimbar, di bawah mimbar sampai ke pekerja yang pelayanannya.

Masyarakat

  • Memberitakan berita natal kepada orang-orang yang kita temui sekitar kita contoh: waktu berada di dalam angkutan umum, jalan-jalan dll..
  • Membagikan sembako murah, pengobatan gratis kepada masyarakat yang kurang mampu.
  • Mengajak teman-teman yang sudah lama undur dari Tuhan.
  • Menunjukkan sikap bahwa sebagai pengikut Kristus kita harus memiliki kasih, panjang sabar dan murah hati.
Umum: 
Jadwal: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA