Israel Dibuang
Submitted by beren on Sen, 14/04/2025 - 14:18Devotion from 2 Raja-raja 17:1-23
Penjelasan
Devotion from 2 Raja-raja 17:1-23
Penjelasan
Allah lebih peduli dengan siapa kita daripada apa yang kita lakukan. Itulah sebabnya Dia ingin bekerja dalam kita sebelum Dia bekerja melalui kita. Dia ingin menjumpai kita secara pribadi sebelum kita menjumpai banyak orang di area publik.
Kebenaran di atas tampaknya dengan mudah diabaikan. Banyak orang terlena dengan pelayanan sampai mengorbankan kerohanian. Terlalu sibuk untuk orang lain, tetapi tidak ada waktu untuk sendirian dengan Tuhan.
Pernahkah terbersit di pikiran kita, kira-kira hal apakah yang Yesus bicarakan bersama murid-murid-Nya setelah Ia bangkit? Setelah Ia bangkit, Yesus memiliki waktu kira-kira sekitar 40 hari bersama murid-murid-Nya. Alkitab sendiri secara eksplisit menuliskan bahwa tema utama yang Yesus bicarakan bersama murid-Nya adalah Injil sebagai penggenapan seluruh berita Perjanjian Lama dan juga proses mempersiapkan mereka untuk memberitakan berita ini.
Hari Reformasi Protestan diperingati setiap tanggal 31 Oktober. Reformasi yang dimulai pada abad 16 dipelopori oleh Martin Luther agar gereja kembali kepada Alkitab. Sejak itu kita mengenal frasa "sola scriptura" hanya Alkitab. Frasa lain yaitu sola fide (hanya iman), sola gratia (hanya iman), solus Christus (hanya melalui Kristus).
"Religious knowledge of God, wherever existing, comes by revelation; otherwise we should be committed to the incredible position that a man can know God without His willing to be known." (Hugh Ross Mackintosh)
"Doctrine of the knowability of God" sering dianggap sebagai salah satu doktrin yang paling sentral dalam kekristenan. Jika Allah tidak dapat dikenal, maka penyembahan kepada-Nya menjadi sesuatu yang mustahil. Beberapa pertanyaan seperti "Allah seperti apa yang harus kita sembah?" dan "Penyembahan seperti apa yang berkenan kepada Dia?" menjadi tidak terjawabkan dan membuat manusia tidak dapat beribadah dengan benar kepada Allah. Oleh karena itu, mengenal Allah yang sejati menjadi sangat krusial untuk dapat menyembah-Nya dengan benar.
"Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik." (2 Ti. 3:16-17)
Sola scriptura adalah sesuatu yang berbahaya! Pernahkah kita mendengar pernyataan tersebut? Sola scriptura sebagai prinsip untuk kembali kepada Alkitab telah menjadi faktor yang menyebabkan terpecahnya gereja menjadi golongan Katolik Roma dan Protestan. Orang-orang Katolik Roma merasa Alkitab bukan sebagai satu-satunya sumber kebenaran yang memiliki otoritas. Mereka percaya tradisi memiliki otoritas yang sama dengan Alkitab. Sedangkan para Reformator percaya bahwa Alkitablah satu-satunya sumber kebenaran yang memiliki otoritas.
Alasan yang paling penting untuk memercayai Alkitab sebagai firman Allah ditulis sehingga merupakan otoritas satu-satunya bagi orang-orang Kristen dalam semua perkara iman dan tingkah laku adalah ajaran Yesus Kristus. Pada masa ini, sudah hal lazim bagi sebagian orang untuk merendahkan otoritas Alkitab dengan mengontraskannva dengan otoritas Kristus. Namun, kontras seperti ini tidak dapat dibenarkan.
Jonathan Edwards pernah mengatakan bahwa seharusnya hal yang paling pasti adalah bahwa Allah, yang menciptakan dunia, semua manusia dan semua benda di dalamnya, akan menyatakan diri-Nya sendiri kepada makhluk-makhluk ciptaan-Nya dengan suatu cara sehingga mereka dapat mengerti-Nya. Edwards benar. Walaupun demikian, Immanuel Kant, dan para ateis agnotik saat ini, bersikeras bahwa seseorang tidak dapat mengenal Allah atau sesuatu yang lain yang eksis dalam dunia spiritual atau noumena; karena hal itu melampaui inderawi.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA