Apa Artinya Menerima Yesus Sebagai Juru Selamat Secara Pribadi?
Sudahkah Anda menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat secara pribadi? Sebelum Anda menjawab, izinkan saya menjelaskan pertanyaan ini.
Sudahkah Anda menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat secara pribadi? Sebelum Anda menjawab, izinkan saya menjelaskan pertanyaan ini.
Kekristenan sering disebut sebagai suatu agama. Lebih tepat disebut suatu "iman". Kita sering membicarakan iman Kristen. Hal ini disebut suatu iman oleh karena ada suatu pengetahuan yang diteguhkan atau dipercayai oleh pengikut-pengikutnya. Hal itu disebut iman, juga oleh karena nilai dari iman adalah sentral dalam kaitan dengan pengertian akan penebusan.
Keselamatan adalah pembebasan dari bahaya atau penderitaan. Menyelamatkan berarti melepaskan atau melindungi.
"Tinggal" berarti berlanjut hidup dalam Kristus. Ketika seseorang diselamatkan, dia digambarkan sebagai "dalam Kristus" (Roma 8:1; 2 Korintus 5:17), berhubungan secara permanen bersama-Nya dengan aman (Yohanes 10:28-29). Jadi, tinggal dalam Kristus bukan satu tingkatan khusus dari kekristenan, yang terbatas pada orang-orang dewasa rohani saja; melainkan, ialah posisi semua umat percaya. Perbedaan di antara mereka yang tinggal dalam Kristus dan mereka yang tidak tinggal dalam Kristus tidak lain dari perbedaan orang selamat dengan orang belum selamat.
Suatu daftar mengenai akibat atau manfaat dari keselamatan mungkin dapat mencakup ratusan pokok. Dalam pasal ini, saya hanya ingin membicarakan beberapa pokok terpenting yang telah, sedang, atau akan dilakukan Allah berdasarkan kurban Kristus yang telah sempurna itu.
Salah satu tujuan dari seri khotbah ini adalah untuk menanamkan pada pikiran kita fakta bahwa Yesus Kristus adalah Pribadi yang paling penting di alam semesta – tetapi tidak lebih penting daripada Allah Bapa atau Allah Roh. Bersama Mereka, Dia itu setara dalam keberhargaan, keindahan, hikmat, keadilan, kasih, dan kuasa. Namun, Dia itu lebih penting dari semua pribadi yang lain – entah itu malaikat atau iblis atau raja atau komandan atau ilmuwan atau artis atau filsuf atau atlet atau musisi atau aktor – orang-orang yang hidup sekarang, atau pernah hidup, atau yang akan hidup. Yesus Kristus itulah yang suprematif (tertinggi).
Tentang hal ini ada pandangan-pandangan yang berbeda-beda antara lain: Bahwa akibat dosa hanya terbatas pada hukuman kepada Adam dan Hawa. Bagi manusia lainnya, dosa tidak berpengaruh sedikitpun. Tiap-tiap manusia dilahirkan sebagai manusia yang sempurna. Akan tetapi, kita dapat mengatakan bahwa akibat dosa meliputi segala manusia.
1. Segera mengikuti dosa yang pertama adalah kerusakan total dari natur manusia. Dosa manusia segera merambat pada seluruh manusia dan seluruh naturnya tidak ada yang tidak tersentuh dosa; seluruh tubuh dan jiwanya menjadi dicemari dosa. Kerusakan manusia jelas dikatakan oleh Alkitab, misalnya dalam Kej. 6:5; Mzm. 14:3; Rom. 7:18. Kerusakan total di sini bukanlah berarti manusia telah rusak serusak-rusaknya. Dalam kehendak kerusakan ini menyatakan dirinya sebagai ketidakmampuan spiritual.
Adam adalah manusia pertama (Kejadian 1:27; 1 Korintus 15:45). Dia diciptakan oleh Allah sebagai manusia pertama dan ditempatkan di Taman Eden, yang dirancang khusus untuk dia (Kejadian 2:8,10). Adam adalah leluhur semua manusia; setiap manusia yang pernah ada adalah keturunan langsung dari Adam, dan oleh Adam pula setiap manusia juga telah diwarisi kodrat berdosa (Roma 5:12).
"Misional" atau "hidup misional" adalah istilah Kristen yang pada intinya menjelaskan gaya hidup seorang misionaris. Menjadi misional mencakup merangkul sikap, pola pikir, tingkah laku, dan praktik seorang misionaris guna menjangkau orang lain dengan pesan Injil. Istilah "misional" menjadi populer menjelang akhir abad ke-20 dengan pengaruh dari Tim Keller, Alan Hirsch, dan tokoh-tokoh lainnya serta The Gospel and Our Culture Network. Premis dasarnya adalah bahwa semua orang Kristen seharusnya terlibat dalam Amanat Agung dari Yesus (Matius 28:19-20)./p>