Blog Terbaru

Memberikan Harapan

Baca:
Yohanes 10: 10b

”........Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”. (Yoh 10: 10b)

Orang dunia punya falsafah hidup “Waktu muda foya-foya, masa tua bahagia dan Mati masuk surga”, Falsafah hidup ini banyak diminati dan diikuti oleh orang-orang yang berpikir bahwa kehidupan ini hanya satu kali sehingga harus dinikmati dengan baik. Kejarlah kebahagiaan semasa kita masih bernafas dan masih menjajah dunia.

Ada juga falsafah hidup segelintir businessman “Hari ini makan siapa, besok makan dengan siapa, lusa makan siapa saja”, kalau rugi bismillah tapi kalau untung walaupun hasil korupsi alhamdulilah, atau cincailah semua beres walaupun sebenarnya itu uang sogokan.

Kesaksian Hidup

Baca:
Matius 4: 18-25

Yesus berkata kepada mereka: ” Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia”.

Saudara, Kekristenan itu adalah bukan sekedar nama dan bukan sekedar agama. Kekristenan mempunyai dua arti: Pertama, artinya adalah kelompok yang diberkati. Yaitu kelompok yang diperdamaikan dengan Allah. Yesus telah memperdamaikan kita dengan Allah melalui kematian-Nya di Golgota. Dia rela disalib sebagai ganti diri kita. Kematian Yesus di salib inilah yang disebut berkat perdamaian. Sehingga siapa yang percaya kepada Yesus yang tersalib di Golgota akan disebut sebagai kelompok orang yang diberkati. Kedua, artinya adalah kelompok yang diistimewakan. Yaitu kelompok yang diperuntukkan untuk membawa orang lain kepada Tuhan. Yaitu kelompok yang dikhususkan untuk membawa orang lain. Perhatikan ayat 19 yang menyatakan mengenai menjadi penjala manusia. Artinya penjala manusia adalah pembawa manusia.

Jadilah Garam dan Terang!

Baca:
Matius 5:13-16

”Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.....” (Matius 5:13)
Terang adalah suatu jawaban atas harapan. Dia merupakan suatu kekuatan positif. Selalu menyingkirkan kegelapan. Karena itu orang Kristen atau gereja harus memainkan peranan yang positif di masyarakat. Ketika kegelapan itu disingkirkan kita-kitalah yang harus menjadi terangnya.
Garam berfungsi mencegah sesuatu menjadi busuk, mengawetkan makanan. Juga punya khasiat menyembuhkan. Karena itu orang Kristen atau gereja harus memainkan peran sebagai pencegah kebusukan dan menjadi penyembuh di dalam masyarakat. Ketika kebusukan itu sirna kitalah yang membuatnya sirna. Ketika masyarakat sakit kitalah yang harus menjadi penyembuhnya.

DIMANA KAU TUHAN ??

Maleakhi 3:3
Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak...

Kita tidak akan mengerti maksud ayat ini bila kita tidak mengetahui bagaimana proses untuk memurnikan perak.
Ada seorang wanita untuk dapat mengerti ayat di atas, mengamati cara kerja atau proses pemurnian perak.

Untuk memurnikan perak, tukang perak akan memanggang sepotong perak di atas api yang membara. Api harus sangat panas untuk menghasilkan perak yang betul-betul murni. Dalam proses pemanggangan, tukang perak tidak boleh meninggalkan tempat dan harus mengawasi. Kalau tidak, perak akan musnah.

"Bagaimana anda tahu kapan perak itu sudah murni sama sekali?" tanya si wanita.

SHARING

Mengamati, mengikuti, apalagi terlibat di dalam suatu persekutuan adalah sangat indah. Karena selain mendapat Firman Tuhan, persaudaraan akan lebih terjalin erat dengan sesama anggota persekutuan. Saya akan membagikan pengalaman saya, yang saya dapat dari persekutuan juga, yang saya pikir sayang untuk dinikmati sendiri dan berharap bermanfaat untuk dibagikan.

Anggota persekutuan kami, kebanyakan atau 99% adalah TKI atau TKW tepatnya, karena semuanya wanita. Mereka kebanyakan bekerja sebagai Helper dalam rumah tangga. Kalau istilah di Indonesia adalah pembantu rumah tangga.
Sebagai pembantu di negeri orang, jauh dari keluarga dan kerabat, sangatlah menyiksa. Apalagi adapula yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak.

Pages

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA