Hari Minggu pagi kita mengadakan mezbah keluarga di rumah. Pada saat berdoa saya diingatkan mengenai seorang jemaat yang meninggal hari Sabtu, dan kemudian saya sampaikan hal ini kepada istri dan anak-anak. Saya sampaikan supaya kita bertanya kepada Tuhan, apakah dia sekarang ada di surga atau tidak?
Pada satu sore yang cerah seorang pengusaha muda yang sukses berjalan-jalan di taman kota sambil menuntun anjing kesayangannya.
Dari kejauhan dia melihat seorang yang berpakaian kumal duduk menggelesot di tepi jalan yang melihat kepadanya sambil senyum-senyum. Pengusaha muda ini awalnya merasa curiga, apa maksud senyumannya - tetapi semakin dekat dia bisa memastikan bahwa dia hanyalah orang gila.
Di dalam kehidupan kekirstenan, berdoa adalah kegiatan utama yang mewarnai kehidupan umat percaya. Karena pentingnya doa, maka sering dikatakan bahwa doa adalah nafas orang beriman. Tetapi ternyata berdoa tidak semudah yang dibayangkan, karena di gereja sudah dibuat berbagai aturan dan tata cara berdoa sesuai dengan dogma masing-masing.
7 Agustus 2011 - Hari Minggu saya membaca buletin artikel mengenai seorang anak yang dibawa ke surga (lihat artikel di bawah: “Ketika Anak Umur 3 Tahun Melihat Sorga”). Dia bercerita kalau mempunyai dua orang adik, padahal di rumahnya hanya ada satu orang. Ternyata yang satu lagi bertemu di surga, yang merupakan bayi yang keguguran. Kesaksian itu sama dengan kesaksian para hamba Tuhan yang diangkat ke surga, yang mengatakan bahwa janin yang meninggal itu dirawat Tuhan menjadi anak yang sehat di surga.