Blog Terbaru

Datang dan pergi...

Setiap pertemuan yang kita ada di dunia ini pasti ada perpisahan dan ini adalah kenyataan semua orang perlu sedari. Selalunya kita senantiasa berharap agar orang yang kita sayangi dan kasihi senantiasa berada di samping kita. Perkara ini adalah normal dan semua orang alaminya dalam setiap peringkat kehidupan baik yang muda mudi mahupun yang berusia. Datang dan pergi adalah lumrah dalam kehidupan ini baik mereka datang dan pergi untuk sesuatu yang negetif atau positif tetap perkara ini perlu dilalui oleh semua orang.

Diselamatkan dan Disembuhkan

Hari minggu malam, setelah selesai ibadah, kita team doa PD Yoel mengunjungi seorang opa yang dari satu gereja yang sedang sakit. Usianya sekitar 65 tahun, badannya tinggi besar, menderita sakit susah buang air kecil dan air besar.

Karena kesulitan buang air kecil dan besar, maka seluruh tubuhnya menjadi bengkak. Perutnya membesar, kaki dan tangan bengkak, yang membuat dia sangat menderita.

It's a Boy! (2)

Sore ini saya menjenguk seorang jemaat yang melahirkan anaknya di RS dekat rumah. Anaknya laki-laki dilahirkan dengan proses operasi sectio caesaria dengan berat 3,2 kilogram, berbadan sehat dan diberi nama Yosua Abednego.

Ada sebuah kesaksian yang indah berkaitan dengan kelahiran Yosua Abednego ini. Dia adalah anak dari sebuah keluarga dari Sumatra Utara, yang masih menjunjung adat di mana seorang anak laki-laki adalah bagian yang cukup penting karena akan menjadi penerus nama keluarga sehingga tarombo (silsilah) tidak terputus.

Jangan Pura-Pura

Jangan pura-pura
Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Roma 12:9a
Pura-pura adalah salah satu sifat manusia munafik. Pura-pura berarti membuat keadaan yang seolah-olah baik bagi orang lain tetapi pada hakekatnya tidak.
Sifat pura-pura, juga melanda didalam dunia pelayanan (Gereja), hal ini diketahui oleh Paulus, dan Paulus dengan tegas memerintahkan tidak berpura-pura di dalam melayani Tuhan dan hidup sebagai orang percaya kepada Tuhan. Karena sifat ini sangat bertentangan dengan Firman Tuhan.

Filsafat Manusia Papua

Filsafat Manusia Papua
J. BOELAARS

KAONAK!

Upaya merekonstruksi identitas atau kultur Papua pada saat ini merupakan hal yang sangat penting.
Dikatakan demikian, karena banyak hal menyangkut kultur Papua dirasakan mulai terkikis habis, oleh perkembangan dan perubahan zaman. Pada hal, apa yang merupakan kultur, senantiasa merupakan hakekat dan esensi dari manusia, yang secara universal menandakan “Siapa Dirinya”
Sejarah mencatat, bangsa-bangsa yang masih berdiri di atas kulturnya sendiri selalu menjadi bangsa yang besar dan mampu menghadapi tantangan zaman.

Pages

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA