IDK - Pelajaran 03

Nama Kelas : Identitasku Dalam Kristus
Nama Pelajaran : Yang Lama dan yang Baru
Kode Pelajaran : IDK-P03

Pelajaran 03 -- Yang Lama dan yang Baru

Daftar Isi

  1. Siapakah Aku dalam Adam
    1. Warisan Dosa Adam
    2. Ada Tiga Macam Orang
      1. Orang Duniawi - Hidup "dalam Daging" (1Kor. 2:14)
      2. Orang Kristen Rohani, Hidup "dalam Roh"
      3. Orang Kristen Kedagingan - Hidup "Menurut Daging" (1Kor. 3:3)
  2. Siapakah Aku dalam Kristus?
    1. Manusia Baru
    2. Diselamatkan dan Dikuduskan melalui Iman
      1. Objek Iman
      2. Berapa Besar Iman Kita?
      3. Tindakan Iman
  3. Identitas yang Baru
    1. Tuan yang Baru
    2. Status sebagai Orang Kudus
    3. Hidup dalam Roh

Doa

Pelajaran 03 -- Yang Lama dan yang Baru

Dari pelajaran sebelumnya, kita belajar betapa mengerikan akibat kejatuhan manusia dalam dosa dan kerusakan yang dihasilkan. Puji Tuhan, Allah mengangkat kita dari kejatuhan dan mengirimkan Kristus, Anak-Nya, untuk mengangkat dan mengembalikan status kita sebagai anak-anak Allah. Namun, dampak keselamatan yang Kristus lakukan sering tidak berjalan semulus yang seharusnya. Untuk itu, kita perlu memahami bahwa manusia lama kita tidak dihapuskan ketika kita mulai mengenakan manusia baru dalam Kristus. Perlu proses supaya manusia baru kita semakin tampak pertumbuhannya.

  1. Siapakah Aku dalam Adam
  2. Status kita sebelum diselamatkan adalah "dalam Adam". Mengapa disebut demikian? Karena kita lahir dari gambar, rupa Adam yang telah jatuh dalam dosa. Kita, semua keturunan Adam, mewarisi semua akibat dari kejatuhan Adam. Mari kita melihat lebih jauh apa artinya "dalam Adam".

    1. Warisan Dosa Adam
    2. "Dalam Adam, aku adalah manusia berdosa." Ini adalah pengakuan jujur yang harus kita lakukan dengan kesadaran bahwa kita seharusnya binasa karena dosa kita. Kita sudah sangat jauh dari Allah. Inilah kehidupan lama jika kita tidak ditolong oleh Allah untuk keluar dari keluarga Adam. Kita bukan saja akan mengalami kematian kekal setelah kematian jasmani, tetapi kehidupan di dunia pun merupakan kehidupan yang berkubang dalam dosa. Tidak ada kebaikan yang kita lakukan karena semua yang kita lakukan adalah untuk kepentingan diri sendiri. Seperti yang dikatakan Alkitab, tidak ada satu pun yang kita lakukan yang berkenan kepada Allah karena kita sudah kehilangan kemuliaan Allah (Rm. 3:23).

      Kita membutuhkan pertolongan yang melebihi kekuatan manusia untuk mengeluarkan kita dari dosa. Puji Tuhan, Allah memanggil kita dan memberi kesempatan baru untuk keluar dari Adam. Jika Allah memanggil Anda untuk percaya kepada Anak-Nya, Yesus Kristus, segeralah mengambil kesempatan itu karena hanya dengan cara itulah, Anda bisa keluar dari keluarga Adam.

    3. Ada Tiga Macam Orang
    4. Ketika Allah mengeluarkan kita dari keluarga Adam, status kita memang diubahkan seketika menjadi tidak berdosa, tetapi keadaan kita masih dapat berbuat dosa dan manusia lama kita tidak serta-merta dihapuskan. Allah menghendaki kita menjadi manusia baru yang dengan kuasa Allah mengendalikan manusia lama sampai hilang kuasanya. Bagaimana kita melihat perbedaan keadaan ini dengan jelas? Mari kita melihat tiga macam orang yang digambarkan Paulus dalam 1Kor. 2:14-3:3.

      1. Orang Duniawi - Hidup "dalam Daging" (1Kor. 2:14)
      2. Ciri-cirinya:
        Daging
        - Manusia duniawi mencoba menemukan tujuan hidup tanpa Tuhan. Dia akan terus bergumul dengan rasa rendah diri, rasa tidak aman, ketidakmampuan, rasa bersalah, kekhawatiran, dan keraguan.

        Tubuh
        - Sakit kepala tegang atau migrain, perut mulas saat gugup, gatal-gatal, ruam kulit, alergi, asma, beberapa radang sendi, sindrom iritasi usus besar, jantung berdebar, sakit pernapasan, dll..

        Pikiran
        - "Pengertiannya gelap" (Ef. 4:18).

        Kehendak
        - Hidup menurut daging, melakukan berbagai macam kejahatan (Gal. 5:16-21).

        Hati
        - "Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu, hatinya sudah membatu, siapakah yang dapat mengetahuinya." (Yer. 17:9)

        Diagram Orang Duniawi

      3. Orang Kristen Rohani, Hidup "dalam Roh" ()
      4. Daging
        - Penyaliban daging adalah tanggung jawab orang percaya karena mereka memandang diri mereka mati terhadap dosa (Rm. 8:8).

        Tubuh
        - Bait Allah (1Kor. 6:19-20), dipersembahkan kepada Allah sebagai persembahan yang hidup dan kudus (Rm. 12:1).

        Pikiran
        - Diubahkan (Rm. 12:2).
        - Pikiran yang terfokus (Flp. 4:6-8).
        - Siap bertindak (1Ptr. 1:13).

        Emosi
        - Damai sejahtera (Kol. 3:15).
        - Sukacita (Flp. 4:4).

        Kehendak
        - Berjalan menurut Roh (Gal. 5:22-23).

        Diagram Orang Kristen Rohani

      5. Orang Kristen Kedagingan - Hidup "Menurut Daging" (1Kor. 3:3)
      6. Daging (Rm. 8:8)
        - Pola kebiasaan yang mendarah daging masih menarik pikiran untuk hidup tanpa Tuhan.

        Tubuh
        - Sakit kepala tegang atau migrain, perut mulas saat gugup, gatal-gatal, ruam kulit, alergi, asma, beberapa radang sendi, sindrom iritasi usus besar, jantung berdebar, sakit pernapasan, dll..

        Pikiran
        - Pikiran yang tidak fokus.

        Emosi
        - Tidak stabil.

        Kehendak
        - Hidup menurut daging, melakukan berbagai macam kejahatan (Gal. 5:16-21).

        Diagram Orang Kristen Kedagingan

      Sifat manusia lama sering masih bercokol dalam kehidupan kita karena kita belum belajar hidup dalam Roh. Semakin kita berjalan dalam kehendak Tuhan dan mengandalkan Tuhan, maka kuasa manusia lama akan semakin berkurang dan manusia baru kita semakin kuat.

  3. Siapakah Aku dalam Kristus?
  4. Identitas baru yang Allah berikan kepada orang percaya yang telah dilahirbarukan adalah "Dalam Kristus". Apa artinya? Artinya, sekarang kita adalah ciptaan baru (2Kor. 5:17) dan menjadi milik Kristus selamanya karena Kristus telah membeli kita dengan harga yang sangat mahal, yaitu dengan nyawa-Nya sendiri, dengan mati di kayu salib. Mengerti status kita "Dalam Kristus" sangat penting supaya kita bertindak sesuai dengan identitas kita dan kita tidak lagi diombang-ambingkan oleh tipu daya Iblis yang sering membuat kita meragukan status kita. Mari kita belajar lebih dalam arti "Dalam Kristus".

    1. Manusia Baru
    2. Istilah "manusia baru" dipakai Paulus untuk menegaskan bahwa kita yang sudah menerima Kristus dan diciptakan baru oleh Allah akan mengalami perubahan arah hidup yang tidak lagi sama seperti sebelumnya. Kita sekarang memiliki kepribadian baru yang akan berproses dalam pengudusan seumur hidup. Kita belajar bagaimana sungguh-sungguh mengalami hidup baru dalam Kristus (Kol. 3:10).

      Walaupun secara fisik kita masih sama, manusia baru memiliki "hati" yang baru yang secara perlahan, tetapi pasti, akan mulai mengontrol pikiran, emosi, dan tindakan dengan cara yang baru. Pada awalnya, memang semua kelihatan sama. Itu sebabnya, kita sering bertanya-tanya, apanya yang beda? Sepertinya tidak ada yang berubah. Perubahan terjadi dari dalam dan diawali dengan roh kita yang dihidupkan oleh Allah. Namun, karena manusia lama kita tidak dihapus, kita sering masih memercayai kebohongan-kebohongan dunia karena pola pikir kita belum diubahkan. Dengan berjalannya waktu, manusia baru akan perlahan-lahan belajar untuk memiliki pola pikir yang baru, yaitu pola pikir yang Allah atau Alkitab ajarkan.

    3. Diselamatkan dan Dikuduskan Melalui Iman
    4. Setelah kita menjadi "manusia baru", kita perlu belajar tentang pentingnya iman bagi pertumbuhan hidup orang yang sudah ada dalam Kristus. Kita bukan saja diselamatkan melalui iman, tetapi kita juga akan terus bertumbuh melalui iman. Jadi, iman sangat penting untuk menjadi sarana agar kita bisa hidup menyenangkan Tuhan. Namun, banyak orang percaya yang tidak tahu bagaimana iman bekerja. Paling tidak, ada tiga prinsip inti iman yang akan menolong kita mengerti iman dengan benar.

      1. Objek Iman
      2. Orang yang belum percaya sebenarnya juga hidup beriman, tetapi ada perbedaan yang sangat esensial, yaitu objek iman mereka tidak sama dengan orang percaya. Ada dua hal utama yang berbeda: "apa" yang kita imani, dan "siapa" yang kita imani. Jika apa dan siapa yang kita percayai itu ternyata tidak dapat diandalkan, iman kita akan hancur. Apa dan siapakah objek iman orang Kristen? Yang dipercaya orang Kristen adalah Firman Allah (Yes. 40:8) dan Yesus Kristus (Ibr. 13:8). Kepada Kristus dan Firman-Nya, kita mengandalkan hidup kita karena itu adalah kebenaran yang telah teruji.

      3. Berapa Besar Iman Kita?
      4. Hal yang sangat baik jika banyak orang Kristen ingin memiliki iman yang besar. Namun, seberapa besar iman yang ingin kita miliki tergantung dari seberapa baik kita mengenal objek iman kita. Kalau kita tidak memiliki pengetahuan yang benar dan lengkap tentang Kristus, tidak mungkin kita memiliki dasar iman yang kuat. Iman itu bukan perasaan, dan iman tidak bisa didapat dengan cara mensugesti diri sendiri dan meyakinkan diri dengan terus-menerus berkata, "Aku beriman, aku beriman." Yang harus kita lakukan: pertama, tingkatkan pengenalan dan relasi kita kepada Tuhan. Kedua, baca dan renungkan firman Tuhan dalam Alkitab, maka iman kita akan bertumbuh (Rm. 10:17). Melalui dua sarana itu, kita akan mengenal sifat, karakter, dan kebenaran Allah, dan kuasa Allah akan dinyatakan.

      5. Tindakan Iman
      6. Yakobus mengatakan bahwa "iman tanpa perbuatan adalah mati" (Yak. 2:17-18). Kalau kita tidak menjalankan apa yang kita imani, itu hanya akan menjadi angan-angan. Iman yang sejati ditunjukkan dengan perbuatan dan tindakan kita. Orang sering tidak bertindak menurut apa yang mereka katakan/akui, tetapi mereka akan bertindak menurut apa yang mereka percayai.

  5. Identitas yang Baru
  6. Kita telah belajar bahwa identitas sejati harus didasarkan pada apa yang telah Allah lakukan untuk kita, bukan hasil usaha kita. Dalam Alkitab, Allah sudah berbicara banyak tentang apa yang telah Dia lakukan untuk kita dan itu semua adalah kebenaran. Mari kita lihat lebih lanjut apa yang telah Dia lakukan untuk kita.

    1. Tuan yang Baru
    2. Alkitab mengatakan bahwa Allah telah menjadi Tuan kita yang baru. Dia memiliki kita karena Dia mengasihi kita. Melalui kasih-Nya yang sangat besar itu, kita dipelihara sebagai milik-Nya yang berharga. Tuan kita yang lama adalah iblis yang terus-menerus menjauhkan kita dari Allah. Alangkah indahnya ketika kita tahu milik siapa kita sekarang. Dan, karena Dia Tuan kita, maka hanya Dia yang berhak menentukan identitas kita dan untuk apa kita diselamatkan. Ketika kita menemukan kebenaran identitas kita, tidak seorang pun dapat mengambilnya dari kita (Yoh. 10:18).

    3. Identitas Kita Adalah Orang Kudus
    4. Dalam identitas yang baru, kita memiliki status yang aman dalam Kristus, yaitu sebagai orang kudus yang dosa-dosanya sudah ditebus. Namun, kita harus bisa membedakan antara status dan keadaan kita. Status dan identitas kita harus berdasar pada kebenaran yang telah Allah nyatakan sehingga sekalipun kita masih berbuat dosa, kita dapat bertobat dan kembali kepada Allah. Ketika kita berbuat dosa, identitas kita tidak akan berubah atau diubah oleh keadaan kita. Dengan kata lain, kita tidak berusaha untuk menjadi anak Allah karena kita sudah menjadi anak Allah yang sedang dalam proses untuk menjadi seperti Kristus. Keadaan kita memang belum sempurna, tetapi kita akan terus diproses Allah untuk menjadi semakin sempurna.

    5. Hidup dalam Roh
    6. Identitas dalam Kristus memberikan kita kemampuan untuk hidup dalam Roh. Apa artinya? Artinya, kita bebas menjadi orang yang Tuhan kehendaki karena ada Roh Allah yang tinggal dalam hidup kita. Hidup dalam Roh juga berarti kita bebas menjalani kehidupan moral yang bertanggung jawab, yang sebelumnya tidak mampu kita lakukan karena dahulu kita terikat oleh dosa. (Gal. 5:16-18). Kalau kita bebas berbuat apa saja, mengapa Allah memberikan larangan-larangan? Larangan-larangan adalah cara Tuhan melindungi agar identitas kita tidak tercemar dengan nafsu kedagingan yang akan melukai hati Tuhan.

Sebagai kesimpulan, pelajaran tentang identitas dalam Kristus sangat jelas melukiskan perbedaan yang antara identitas manusia lama "dalam Adam" dan identitas manusia baru "dalam Kristus". Bahwa dalam Kristus, kita belajar menjalankan kehendak Tuhan karena sekarang kita dimampukan untuk menjadi seperti Kristus dan hidup berelasi untuk menyenangkan Allah.

Referensi=
Judul Buku: Victory Over The Darkness (Kemenangan Atas Kegelapan)
Penulis: Neil T. Anderson
Penerbit: Light Publishing
Tahun Terbit: 2020

Akhir Pelajaran (IDK-P03)

Doa

"Bapa yang baik, aku sungguh bersyukur kepada-Mu karena Engkau telah memberikan identitas yang baru kepadaku melalui Anak-Mu. Aku bersyukur karena dalam anugerah-Mu, aku yang dalam Adam sudah mati sehingga aku bisa hidup dalam Kristus untuk memuliakan nama-Mu. Amin."

Taxonomy upgrade extras: 

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA