Takut Yang Benar

Mat. 6:25 "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa
yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa
yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh
itu lebih penting dari pada pakaian?

Kalau ada takut yang benar, berarti ada takut yang tidak benar. Untuk memahami
takut yang benar, bisa dicari dari sumber kebenaran yaitu Firman Tuhan. Mulai
dari perjanjian lama sampai perjanjian baru, banyak nasehat untuk takut kepada Tuhan,
seperti dalam Mzm 111:10 dan Ams 9:10; dikatakan Permulaan hikmat adalah
takut akan TUHAN, dan juga dalam Ams 1:7; Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan…

Takut akan Tuhan disini bukanlah ketakutan-ketakutan seperti perasaan ngeri,
kecil hati, putus asa, atau takut yang dikaitkan dengan menghindar. Seperti takutnya
Adam setelah berbuat dosa. Tetapi lebih kepada hormat, kagum, kasih. Dalam 2 Kor 5:11;
takut diartikan sbb: Kami tahu apa artinya takut akan Tuhan, karena itu kami berusaha
meyakinkan orang. Bagi Allah hati kami nyata dengan terang dan aku harap hati kami
nyata juga demikian bagi pertimbangan kamu.

Takut dalam arti kita mengerti bahwa Allah mengetahui apa yang ada di hati kita.
Ada beberapa hal yang bisa di ambil;
1. Memahami Allah
2. Memahami diri sendiri
3. Memahami kata takut

Memahami Allah
Memahami Allah berarti mengerti apa yang menjadi keinginan atau kehendak Allah
dan apa yang bukan. Sehingga semua yang kita lakukan selalu berdasar pada
kehendakNya, keinginanNya; apakah yang kita lakukan ini akan menyenangkanNya,
atau jangan-jangan malah mendukakanNya. Kita tidak akan dapat memahami Allah
tanpa berhubungan denganNya, berkomunikasi denganNya. Doa adalah cara untuk
berkomunikasi dengan Allah. Dan Firman adalah sumber untuk memahami Allah.

Memahami diri sendiri
Memahami diri sendiri berarti mengenali apa yang menjadi kelemahan diri sendiri
dan kelebihannya, sehingga kita akan selalu mengandalkan kekuatan Allah untuk
kelemahan kita dan selalu bersyukur untuk kelebihannya.

2 Kor 5:6; Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar,
bahwa selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,

Mat 26:41; Mrk 14:38; roh memang penurut, tetapi daging lemah

Memahami kata takut
Takut yang benar adalah takut akan Tuhan saja, diluar itu berarti tidak benar.

Contoh takut bukan kepada Tuhan misalnya; takut akan pekerjaan dan masa depan,
takut kepada seseorang, gelap, takut dalam pelayanan, takut jika tidak diterima,
takut ditertawakan, takut setan, dll.
Mengapa Tuhan selalu mengatakan jangan takut; karena dari perasaan takut sendiri
sudah menimbulkan dosa, dan akan berkembang kemana-kemana dalam bentuk
dosa yang lain, seperti kekuatiran, ketidak sabaran, ketidak percayaan, tidak setia,
kebohongan dsb.

Anak saya selalu uring-uringan jika disuruh belajar, masalah sesungguhnya ialah;
dia takut waktunya bermain akan berkurang. Saya juga cemas jika anak saya exam,
karena saya tahu saya akan mengurangi waktu bermain anak saya sehingga dia
uring-uringan yang akan berdampak pada konsentrasinya. Masalah sebenarnya
adalah saya takut dikatakan sebagai penyebab uring-uringannya.

Dan masih banyak contoh yang bisa ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Juga banyak hal yang terjadi di segala aspek, yang disebabkan oleh takut yang tidak benar.
Hal yang paling penting disini adalah, efek dari semua itu.

Karena merasa bersalah, Adam takut sewaktu dipanggil Allah;
Karena takut saya kurangi waktu bermainnya, anak saya pernah berbohong
dengan mengatakan tidak ada homework;
Semua efek dari rasa takut selalu negatif, ke perbuatan dosa dan menjauh kepada Allah.

Beberapa hal yang diperintahkan Tuhan sehubungan dengan perasaan takut;
1. Perintah jangan takut,
2. Perintah percaya saja,
3. Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia. (1 Yoh 4:4)
4. Perintah untuk mengasihi, karena dalam kasih tidak ada ketakutan,

Lukas 12:4-5
Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap
mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti.
Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan
orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia!

1 Yoh 4:8
Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

1 Yoh 4:18
Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan;
sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut,
ia tidak sempurna di dalam kasih.

Pkh 12:13-14;
Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah
pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.
Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku
atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.

Berbicara tentang rasa takut, saya ingat satu kejadian dimasa kanak-kanak.
Ada dua pembantu di rumah tante saya yang takut pada satu kamar, yang
kata mereka ada hantunya. Makanya oleh tante kamar tersebut tidak boleh
dipakai, kata mereka lagi. Kalau saya berlibur di sana, biasanya saya tidur
di kamar bersama anak-anak tante. Pada satu malam, tante sedang pergi,
saya memutuskan untuk tidur di kamar itu karena ingin melihat hantu.

Salah satu pembantu tante menemani saya. Kami bermain sambil menunggu
munculnya hantu. Lampu kamar dipadamkan karena hantu tidak suka terang.
Setelah beberapa lama pembantu tante tertidur. Saya masih menunggu
sambil duduk bersandar. Saya lihat sudah hampir jam dua, tetapi tidak terjadi
apa-apa. Tanpa saya sadari sayapun tertidur kelelahan.

Tahu-tahu jam setengah empat pagi, saya dibangunkan oleh pembantu tante.
Lampu kamar dinyalakan, dan masih setengah sadar saya melihat tempat tidur
saya sudah penuh dengan kotoran, juga tubuh pembantu saya yang tidur di
bawah. Rupanya saya muntah-muntah.

Masih setengah sadar saya dimandikannya. Dan tidak tahu kejadian selanjutnya.
Bangun-bangun saya merasa punggung saya sangat sakit, rupanya tante sedang
mengeroki dan mengolesi seluruh badan saya dengan minyak angin untuk
menyadarkan saya. Badan saya sudah sedingin mayat, katanya.

Setelah sadar tante bertanya kepada saya apa yang terjadi, tentu saja saya tidak
bercerita kalau saya begadang semalaman untuk menunggu hantu. Saya hanya
menjawab tidak tahu, dan semakin yakinlah dua pembantu tante, bahwa di
kamar tersebut memang ada hantu.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA