Seperti telah kami beritakan bulan lalu, bahwa Kelas diskusi Tafsiran Markus (TMR) sudah ditutup, dengan hasil yang sedikit kurang memuaskan karena selain proses diskusi yang tersendat-sendat, bahannya pun masih banyak yang belum diselesaikan. Staf PESTA sangat rindu untuk mencari solusi di masa yang akan datang. Pada saat yang bersamaan muncul media baru di Facebook, yaitu fasilitas membuat groups, yang kami rasa bisa menjadi solusi untuk kelas Tafsiran Markus ini. Facebook Groups ini memungkinkan pesertanya untuk bisa saling berdiskusi dan bahkan chatting bersama untuk jangka yang lebih panjang. Karena itu, dengan berani Staf PESTA memutuskan untuk membuat kelas uji coba menggunakan fasilitas ini. Jika dirasa memungkinkan, PESTA bisa menambah pelayanannya dengan membuka kelas-kelas diskusi lewat Facebook.
Nah, kami sudah mendapatkan 11 orang relawan dari kelas TMR sebelumnya untuk menjadi kelompok uji coba yang saat ini sudah mulai berjalan, dengan nama Facebook Groups "PESTA - TMR." Di samping 11 peserta alumni PESTA, ada juga 4 Staf PESTA dan 2 staf YLSA (Teknis) yang bergabung. Untuk para alumni yang telah menyediakan diri menjadi relawan kelompok uji coba ini, kami sungguh mengucapkan terima kasih. Doakan melalui kelas diskusi ini kami bisa menemukan metode belajar yang tepat untuk kelas-kelas PESTA.
Sore ini saya menjenguk seorang jemaat yang melahirkan anaknya di RS dekat rumah. Anaknya laki-laki dilahirkan dengan proses operasi sectio caesaria dengan berat 3,2 kilogram, berbadan sehat dan diberi nama Yosua Abednego.
Ada sebuah kesaksian yang indah berkaitan dengan kelahiran Yosua Abednego ini. Dia adalah anak dari sebuah keluarga dari Sumatra Utara, yang masih menjunjung adat di mana seorang anak laki-laki adalah bagian yang cukup penting karena akan menjadi penerus nama keluarga sehingga tarombo (silsilah) tidak terputus.
Apakah kisah penciptaan yang diceritakan Alkitab betul-betul terjadi dalam sejarah? Mengapa kadang informasi dari ilmu pengetahuan tidak sama dengan fakta yang ada dalam Alkitab? Sebagai orang Kristen yang beriman pada Alkitab, bagaimana kita menyikapi hal ini?
Apakah kisah penciptaan yang diceritakan Alkitab betul-betul terjadi dalam sejarah?
Apakah Saulus pernah mendengar Injil sebelum dia bertobat? Dari beberapa jawaban peserta KRP hampir semua setuju bahwa Paulus sebelumnya telah mendengar Injil. Para peserta KRP juga setuju bahwa saat itu beredar tentang kegemparan sebuah kisah nyata dimana ada seorang yang mati dan bangkit dari antara orang mati. Sangat mungkin sekali hal ini disebabkan oleh karena orang-orang Yahudi tidak percaya akan kebangkitan orang mati dan itu menjadi perbincangan yang cukup fenomena pada saat itu. Dari sinilah disinyalir bahwa Paulus telah mendengar tentang Yesus sebelumnya, bisa juga hal ini kesaksian dari beberapa murid Yesus.
Dalam perjalanan ke Damsyik perubahan apa saja yang terjadi dalam diri Paulus? Mengapa! Jawaban peserta agak sedikit bias untuk menjawab pertanyaan ini, tapi beberapa dari peserta mencoba untuk melihat lebih detail peristiwa pertobatan Saulus. Salah satunya ada beberapa orang yang lebih fokus dalam cara Allah bekerja memanggil Saulus melalui penampakan yang berwujud sinar yang menyilaukan, dan ada juga pula yang lebih terfokus pada perubahan yang signifikan dalam diri Saulus. Kalau saya simpulkan dari jawaban peserta KRP perubahan itu adalah dari seorang yang menentang dan sangat membenci kekristenan Tuhan menjadikannya seorang yang mencintai dan pembela kekristenan, bahkan hidupnya seluruhnya didedikasikan untuk mengabarkan Injil melalui kesaksian hidupnya. Selain itu Saulus yang mempunyai predikat kejam dan beringas dalam menganiaya pengikut Kristus (karena hal itu dianggapnya sebagai penentang agamanya) diubah Tuhan menjadi seorang yang memiliki kasih seperti cerminan dari berbagai surat-surat yang dituliskannya yang mengajarkan untuk dapat memiliki hidup yang saling mengasihi satu sama lain.
1. SEKILAS BERITA DARI KELAS TAFSIRAN MARKUS AGUSTUS/SEPTEMBER 2010
Kelas diskusi Tafsiran Markus (TMR) telah berjalan 1 bulan. Berdasarkan pantauan kami sejauh ini ada beberapa kendala yang dihadapi, khususnya penguasaan metode studi induktif, banyaknya bahan, dan alokasi waktu yang disediakan. Walaupun tersendat-sendat, kami berharap peserta bisa tetap tekun belajar dan saling memberi masukan. Menurut rencana, kelas diskusi TMR 2010 akan selesai akhir bulan September ini. Doakan agar peserta bisa saling membagikan berkat.
Kemajuan pelayanan PESTA tidak lepas dari dukungan doa Anda. Karena itu, kami mengundang Anda untuk bersatu hati berdoa bagi kami dengan pokok-pokok doa berikut ini.
Doakan agar peserta kelas Tafsiran Markus yang saat ini sedang melangsungkan diskusi dapat mengikutinya dengan lancar. Kiranya apa yang dipersaksikan oleh firman Tuhan melalui Markus dapat menjadi berkat rohani yang melimpah untuk para peserta.