Kesatuan dalam Keragaman
Alasan keenam untuk memandang Alkitab sebagai firman Allah yang dinyatakan adalah kesatuan yang luar biasa dari kitab itu. Ini sebuah argumentasi lama, tetapi bagaimanapun juga adalah argumentasi yang baik. Itu adalah argumentasi yang kekuatannya semakin bertambah ketika kita semakin mempelajari dokumen-dokumen itu. Alkitab tersusun dari enam puluh enam bagian, atau kitab, yang ditulis selama hampir seribu lima ratus tahun (dari sekitar 1450 SM sampai sekitar 90 M) oleh lebih dari empat puluh orang yang berbeda. Orang-orang ini tidak sama. Mereka datang dari berbagai tingkat masyarakat dan dari latar belakang yang berbeda. Beberapa adalah raja, yang lain adalah negarawan, imam, nabi, pemungut cukai, seorang dokter, seorang pembuat tenda, nelayan. Jika ditanya tentang subjek apa pun, mereka akan memiliki beragam pandangan yang berbeda seperti pandangan-pandangan orang-orang yang hidup hari ini. Namun, bersama-sama mereka menghasilkan satu kitab yang memiliki kesatuan yang luar biasa dalam doktrin, sudut pandang-sudut pandang sejarah, etika, dan harapan-harapannya. Secara singkat, ini adalah sebuah kisah tunggal tentang penebusan ilahi yang dimulai di Israel, yang berpusat pada Yesus Kristus, dan berpuncak pada akhir sejarah. Natur dari kesatuan ini penting. Pertama-tama, seperti yang R. A. Torrey perhatikan,