Sharing Berkat Kelas BKA 1
- Densie Dethan
Pengalaman berharga ikut BKA adalah semakin menyadari bahwa di luar Tuhan saya bukan siapa-siapa dan tidak bisa apa-apa. Selama ini, saya membaca kitab Amsal bahkan menghafal ayat-ayat kesukaan saya, tetapi kurang mendalami maksudnya dalam hidup saya. Dengan membaca lebih teliti, membandingkan dengan tafsirannya, dan membaca hasil penggalian teman-teman dalam kelompok, saya semakin sadar bahwa takut akan Tuhan adalah segala-galanya. Segala sesuatu yang kita inginkan dalam hidup di dunia dan hidup kekal nanti telah dijawab Tuhan melalui Yesus Kristus sebagai sang Hikmat.
Terima kasih kepada tim SABDA melalui moderator dan admin grup yang selalu mengingatkan saya untuk terlibat aktif dalam diskusi. Terima kasih khususnya kepada ibu Mei yang terus mendukung saya ketika maag kambuh dan saya tidak bisa ikut aktif dalam diskusi. Proses diskusi berjalan baik dan sangat mencerahkan. Kalau bisa, lain waktu tolong dilanjutkan lagi pembahasan pasal-pasal selanjutnya. Terima kasih banyak. Tuhan Yesus memberkati.
- Dora Trisnowaty
Setelah kurang lebih 2 tahun tidak mengikuti kelas diskusi MLC, akhirnya Tuhan anugerahkan kesempatan di masa liburan sekolah ini dengan topik yang sangat ingin saya pelajari "Hikmat dari kitab Amsal". Saya sangat menikmati proses penggalian pribadi dan juga kesempatan diskusi dengan rekan-rekan anggota di kelompok BKA 1.
Berkat yang saya rasakan selama penggalian pribadi adalah:
- Tahapan penggalian yang diberikan sangat membantu saya mendapatkan inti hikmat dan mengenali ada Kristus dalam setiap hikmat yang tertulis dalam kitab Amsal.
- Dalam pencarian sumber dari berbagai referensi membuka cakrawala wawasan yang lebih mendalam. SABDA telah menyediakan berbagai tools yang sangat lengkap dan mudah digunakan. Kita dapat menggunakan teknologi untuk membantu dalam penggalian firman.
- Amsal 1-10 menyadarkan saya bahwa hikmat adalah harta yang jauh lebih berharga daripada harta apa pun di dunia ini. Pencarian akan hikmat dimulai dari sikap hati yang takut akan Tuhan karena hikmat sejati ada dalam pribadi Allah. Dibutuhkan iman dan kerendahan hati untuk dapat menyadari seluruh kepenuhan hikmat ada dalam diri Tuhan Yesus Kristus.
- Hikmat dari Allah menolong saya agar mewaspadai godaan dan rayuan manis kebebalan yang menjauhkan saya dari pribadi Allah Tritunggal.
Sedangkan berkat dari diskusi rekan-rekan di BKA 1:
- Pertanyaan-pertanyaan kritis yang diajukan rekan-rekan, dan Kak Roma sebagai moderator memicu saya berpikir dari sudut pandang yang bervariasi. Hal inilah yang memperkaya pemahaman dan menolong saya berefleksi lebih dalam lagi.
- Saya menyadari persekutuan yang indah terjadi ketika setiap anggota memiliki keinginan yang sama untuk belajar firman dan saling memperkaya dalam membagikan hikmat yang diperolehnya. Walaupun belum pernah bertemu, saya merasakan kehangatan dan keramahan setiap anggota ketika menyampaikan hasil penggalian, mengajukan pertanyaan dan menceritakan pengalaman-pengalaman yang dimilikinya.
- Saya pun memeroleh sahabat baru yang begitu rindu belajar firman sertai daya juang dalam segala keadaan yang dimilikinya. Tak ada kata menyerah untuk memeroleh hikmat sejak masa muda. Kiranya Tuhan menganugerahkan hikmat yang berlimpah dalam hidupnya. Salut buat Kak Sellin Nathania.
- Terakhir tentu saja kerja keras dari semua tim SABDA, terkhusus Kak Roma dan Kak May sebagai moderator dan admin di kelas BKA 1 yang setia mengingatkan dan memberi dorongan bagi kami semua.
Tuhan Yesus memberkati kita semua.
- Dwi Kanti
Awalnya, saya begitu bersemangat untuk ikut BKA sehingga saya berusaha untuk lebih baik dengan mempersiapkannya secara mandiri lebih awal. Namun, ketika memulai saya menemukan kesulitan dalam memahami dan menyusun tulisan. Saya coba menambah jam untuk belajar, tetapi sepertinya masih kurang. Ternyata Amsal yang sangat enak didengar, dibaca, dan mungkin dihafal, ketika digali tidak semudah membacanya. Nyaris saya kelelahan dan hampir menyerah. Namun, saya mendapatkan hikmat untuk tetap bertahan dalam kesulitan, tetap mencoba dan tetap melakukan tugas saya untuk tetap konsisten sampai akhir. Dan saya menemukan pola untuk saya belajar memahami firman Tuhan. Pola ini menurut saya begitu berharga ya, yang saya mau coba terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kerendahan hati juga berperan dalam sebuah proses, mau ditegur dan mau bertanya untuk sebuah perubahan yang lebih baik.
Terima kasih buat tim SABDA, Kak Roma dan Kak Mei yang mendampingi di kelas BKA 1. Terima kasih juga buat SABDA yang sudah menjadi kepanjangan tangan Tuhan. Kiranya setiap program yang ada boleh berjalan lancar dan memberkati banyak jiwa sehingga dapat memuliakan nama Tuhan.
- Eminingtyas
Puji Tuhan. Shalom Bapak/Ibu semua. Saya sungguh bersyukur, Tuhan membawa saya masih dapat mengikuti bedah kitab Amsal sampai selesai, meski banyak pekerjaan. Terima kasih banyak buat seluruh tim SABDA, Kak Roma dan Kak Mey, yang telah membantu serta seluruh rekan-rekan diskusi yang Tuhan kasihi dan pakai menjadi berkat dalam pengenalan akan Allah. Ada pun pengalaman baru yang saya dapatkan dalam kelas BKA ini adalah saat kata hikmat diganti dengan Yesus Kristus, sungguh sangat memberkati. Terlebih lagi di pasal 1-10 ini, kita banyak dibawa merenungkan tentang pentingnya hidup dalam kekudusan. Hikmat/Yesus Kristus lebih dari apa pun di dunia ini. Puji Tuhan, Tuhan Yesus semakin dimuliakan.
- Ferdinan
Shalom. Lima hari bersama dalam WhatsApp grup bedah kitab Amsal edisi pagi, membuat saya meluangkan waktu membaca Alkitab dan bacaan referensi lainnya. Sharing berkatnya, penggalian atas kitab Amsal perhari 2 pasal selama 5 hari telah memukau saya untuk membedah kitab Amsal, di mana juga disertai diskusi. Apa yang menjadi perhatian saya adalah kesempatan untuk memahami kitab Amsal sebanyak sepuluh pasal pertama. Semoga di masa mendatang ada kelanjutannya. Terima kasih tim SABDA dan moderator diskusinya. Tuhan memberkati.
- Fransisca Dwi J.
Saya bersyukur dan berterima kasih untuk tim SABDA karena sudah memfasilitasi bedah kitab Amsal dalam 5 hari ini. Melalui kelas diskusi dan pengarahan ini, saya bisa menggali dan mendisiplin diri bersama dengan teman-teman untuk memahami Amsal 1-10 terkait dengan hikmat. Saya terbantu dan memiliki pemahaman yang lebih baik lagi melalui kelas dan diskusi yang dilakukan. Sharing dan semangat belajar dari teman-teman peserta juga menginspirasi saya untuk terus belajar dan memahami firman Tuhan. Terima kasih banyak tim SABDA dan rekan-rekan yang terus berjuang di tengah kesibukan, tetapi mau terus belajar memperdalam firman Tuhan. Semangat. Tuhan Yesus memberkati.
- Frida
Mengikuti kelas bedah kitab Amsal telah menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Saya belajar banyak tentang hikmat dan kebijaksanaan, belajar tentang pentingnya integritas. Kelas ini membantu saya untuk lebih memahami karakter Tuhan melalui setiap pasal yang saya gali dan bagaimana Dia bekerja dalam kehidupan. Saya sangat merekomendasikan kelas bedah kitab Amsal kepada siapa saja yang ingin memperdalam pemahaman tentang Alkitab. Saya yakin bahwa hikmat dan kebijaksanaan yang terkandung dalam kitab Amsal akan membawa perubahan dalam kehidupan kita.
- Giovanni
Mengikuti kelas BKA adalah pengalaman yang memperkaya secara rohani dan intelektual. Saya belajar untuk tidak hanya membaca Alkitab secara literal, tetapi juga menggali makna mendalam, melihat Kristus dalam setiap pasal, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Diskusi kelompok dan pembimbingan sangat membantu memperluas wawasan dan memperdalam pemahaman saya tentang hikmat Allah. Yang paling berkesan bagi saya, saat membaca ulang pasal-pasal Amsal dan mengganti kata "hikmat" dengan Kristus. Ini membuka mata rohani saya bahwa Kristus bukan hanya Juru Selamat, tetapi juga Hikmat Allah yang hidup, yang mengundang, melindungi, dan membentuk karakter saya. Aplikasi praktis, saya akan menjaga hati dan perkataan saya agar mencerminkan karakter Kristus. Evaluasi terkait proses diskusinya: diskusi dalam kelas BKA sangat membantu saya untuk melihat sudut pandang yang berbeda. Pertanyaan-pertanyaan reflektif dan pemetaan ayat membuat saya lebih aktif berpikir dan menggali.
- Gunawan Dwi Nugroho
Puji Tuhan sudah mengikuti kelas BKA 1 ini. Kerinduan untuk belajar Firman Tuhan melalui bedah kitab Amsal dengan menggali dan menemukan hikmat Tuhan. Sungguh tepat kalau Yesus adalah sumber hikmat itu sendiri (Kolose 2:23). Dan dengan melekat pada Yesus dan FirmanNya, kita akan memperoleh hikmat dari Tuhan.
Salah satu cara melekat pada Tuhan adalah dengan belajar melalui SABDA MLC. Materinya selalu bagus dan bervariasi. Melatih saya untuk berpikir dengan logika. Dengan belajar, maka rohani kita akan bertumbuh. Karena itu jangan berhenti belajar, dan buat yang baru terus ikuti semua metode yang diajarkan team SABDA. Peserta diskusi dalam kelompok sangat hidup dan mempertajam wawasan.
Terima kasih pada fasilitator Bu Roma dan team admin Bu Mey, kiranya Tuhan memberkati kita semua.
- Hendra Gunadi
Pengalaman baru mengikuti kelas BKA: menemukan arti dari hikmat sesungguhnya dalam Alkitab yang ternyata bukan hanya sekadar pengetahuan, tetapi adalah Tuhan sendiri yang sejak semula ada. Pelajaran/berkat yang paling berkesan: Hikmat Tuhan adalah jauh lebih berharga dari apa pun di dunia ini, dan kita harus mencarinya lebih daripada kita mencari emas dan perak. Kolose 2:3, "sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan."
Aplikasi praktis yang akan dilakukan: selalu memiliki dan memelihara hubungan dengan Tuhan karena Dialah sumber hikmat dan pengetahuan, dan menolak Hikmat Tuhan adalah sebuah kebodohan. Evaluasi terkait proses diskusinya: sudah berjalan dengan cukup baik. Setiap peserta aktif dan saling memberi masukan.
- Jariyano Nathanael
Terima kasih sekali untuk kesempatan menggali 10 pasal pertama dari kitab Amsal dalam kelas BKA 1. Hikmat adalah sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan orang percaya. Kadang hikmat itu sangat dalam, tetapi kadang juga bisa sangat praktis sekali. Memahami hikmat itu sulit, menjelaskan hikmat juga sulit. Secara pribadi, dahulu saya sudah mendalami Amsal mulai dari pasal 10 dst., karena ayatnya seperti berdiri secara mandiri sehingga lebih mudah dipakai sebagai latihan menafsirkan ayat, saya agak menghindari pasal 1-9 karena mendalaminya kelihatannya agak rumit. Karena itu, kesempatan mendalami 10 pasal pertama kitab Amsal ini (terutama pasal 1-9) terasa begitu berharga meskipun waktunya singkat dan saya sedang di tengah kepadatan pekerjaan saya.
Berkat yang paling berkesan ketika mendalami pasal 1, bahwa jika kita tidak mengejar hikmat dan tidak mencari hikmat, kita akan mengalami kerugian yang sangat parah, dan terlambat sudah untuk mencari hikmat ketika dalam kondisi jatuh. Daripada terlambat, carilah hikmat dan pengetahuan, mumpung masih ada kesempatan. Terima kasih rekan-rekan yang sangat aktif di kelas BKA 1 karena membaca penggalian mereka, dan pertanyaan-pertanyaan serta jawaban mereka menambah kekayaan dan pendalaman dari kitab ini. Terima kasih admin, Kak Mey, yang nggak bosen-bosennya ngingetin saya. Terima kasih Kak Roma yang pertanyaan-pertanyaannya selalu menantang kami menggali lebih jauh lagi. Terima kasih tim SABDA MLC karena sudah membuka kelas yang sangat memberkati ini. Tuhan Yesus selalu memberkati pelayanan tim SABDA.
- Marlyna
Puji Tuhan, saya sangat diberkati melalui diskusi kelas Amsal kali ini. Ada beberapa hal yang sungguh menyentuh dan membuka mata rohani saya, hikmat sebagai harta yang tak ternilai, lebih berharga daripada emas atau perak. Dunia sering mengajarkan kita mengejar kekayaan dan kesuksesan, tetapi firman Tuhan mengingatkan bahwa takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat, dan itu adalah fondasi kehidupan yang sejati. Saya sangat bersyukur bisa belajar bersama teman-teman, saling membagikan pemahaman, dan dikuatkan oleh firman Tuhan. Kiranya hikmat dari kitab Amsal terus membimbing langkah kita setiap hari. Terima kasih kepada tim SABDA, Mei dan Roma, yang sudah memfasilitasi sehingga kelas diskusi ini berjalan dengan baik. Tuhan selalu memberkati dan menolong.
- Melce Y.L.
Shalom. Bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Hikmat Sejati yang memberikan kesempatan saya mengikuti Kelas Bedah Kitab Amsal Pasal 1-10 selama 5 hari (penuh perjuangan bagi saya dengan tantangan membagi waktu antara waktu pekerjaan dalam bisnis, kuliah online, pekerjaan Ibu RT dan pelayanan, ini bisa dilewati karena semata anugerah dan Hikmat Tuhan saja. Haleluya. Berkat rohani yang saya peroleh selama 5 hari sangat memberkati saya karena ini kali pertama menggali kitab Amsal yang selama ini hanya membaca wajib saja. Ternyata setelah digali dengan langkah-langkah yang diberikan, wow ... sungguh ibarat sebuah permata indah dan berharga ditemukan dalam lebenaran firman Tuhan tiap-tiap pasal, ayat demi ayat. Saya semakin kagum dengan Pribadi Kristus sebagai perwujudan Hikmat Allah Sejati.
Adapun berkat-berkat rohaninya yakni :
- Hari-1= Pasal 1-2: Panggilan untuk takut akan Tuhan dan pencarian hikmat yang mendalam (Hikmat berseru di jalan-jalan sebagai gambaran panggilan Allah terbuka untuk semua orang, tetapi hanya yang Takut akan Tuhan yang akan mendengarnya dan merespons dengan gigih layaknya mencari harta karun= Yesus Kristus adalah Harta Hikmat Tersembunyi itu)
- Hari-2= Pasal 3-4: Yesus Kristus adalah Hikmat yang dapat dipercaya dan Jalan Hikmat itu sendiri.
- Hari-3= Pasal 5-6: Hikmat Sejati adalah meneladani karakter Yesus Kristus dan Hikmat itu menjaga kita dari kenajisan hidup, kemalasan dan kejahatan)
- Hari-4= Pasal 7-8: Waspadai terhadap perangkap/jerat dosa yang membawa ke jalan kematian, pegang kuat Hikmat Sejati, yaitu Kristus sebab Yesus adalah Jalan Hikmat Sejati yang membawa kehidupan. Yesus Kristus adalah Hikmat kekal Allah yang telah ada sejak awal penciptaan serta menawarkan kekayaan sejati.)
- Hari-5= Pasal 9-10: Undangan dari Si Bijak (Hikmat)= jalan kehidupan dan undangan si bodoh= jalan kebinasaan. Pribadi Yesus Kristus adalah Hikmat Sejati yang memperagakan prinsip-prinsip hikmat sejati untuk keluarga dan tiap orang meneladani-Nya.
Melalui kesempatan ini juga, saya mengucapkan terima kasih banyak buat seluruh tim MLC SABDA, moderator, Ibu Roma, dan admin, sist. May yang telah mengadakan, memandu dan mengawal kelas BKA ini berjalan dengan baik. Semakin Tuhan Yesus berkati dengan hikmat-Nya dan berkenan dipakai Tuhan selalu menjadi berkat bagi kaum Kristen awam sehingga semakin muncul kelas-kelas baru bedah kitab lainnya. Haleluya. Terpujilah Tuhan Yesus Kristus Sang Hikmat Sejati kita. Salam IT4God dan AI4God. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
- Netel Kristanuel
Sharing berkat:
- Takut akan Tuhan adalah hikmat yang menuntun saya menjadi percaya, mengenal pribadi-Nya, dan akan terjadi seperti apa yang Tuhan katakan.
- Dalam hidup berhikmat tidak ada dosa/pelanggaran yang mengikat karena saya diciptakan Yesus sempurna, segambar dan serupa dengan-Nya.
Terima kasih tim SABDA MLC yang sudah memberi kesempatan untuk belajar menggali firman Tuhan lebih dalam sehingga saya ingin lebih setia, taat, dan menjadi prajurit Kristus yang senantiasa hidup dalam kesaksian.
- Purwani
Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas anugerah kesempatan untuk saya belajar melalui Yayasan Lembaga SABDA yang memperlengkapi melalui pelajaran BKA ini. Selama mengikuti kelas BKA ini, sangat banyak belajar makna-makna Hikmat dalam kitab Amsal 1 - 10 yang sudah diskusikan selama 5 hari ini. Inti dari fondasi/dasar akan kitab Amsal ini takut akan Tuhan adalah awal pengetahuan saya akan sang sumber Hikmat yang sejati, yaitu Kristus itu sendiri. Yang adalah anugerah-Nya sebagai Jalan Kebenaran yang sudah memberikan saya keselamatan untuk menuju kepada kehidupan yang kekal yang penuh damai sejahtera dan sukacita penuh bersama Sang Hikmat itu (Kristus).
Saya akan terus belajar kepada Sang Kebenaran itu dengan selalu memohon Hikmat dari Allah untuk selalu memimpin, membimbing, mengarahkan, dan mengingatkan saya untuk makin terhubung dengan Kristus dan selalu lebih mendisiplinkan lagi untuk selalu membaca firman Tuhan, dan merespons juga mengaplikasikan firman Tuhan dalam kehidupan saya sehari-hari dengan takut akan Allah, taat dan setia sampai selama-lamanya, sampai Tuhan datang kali keduanya. Mohon bantuan doanya. Amin. Gbu.
- Sri Sugiyanto
Shalom. Puji Tuhan. Terima kasih kami telah selesai menggali kitab Amsal 1-10 bersama teman-teman seiman yang juga ikut membedah. Dari diskusi, kami selama lima hari kami mendapat berkat, bahkan berkat semangat yang tak henti-hentinya untuk belajar bersama. Banyak yang kami dapatkan dalam diskusi belajar tentang Hikmat ini. Dalam hal ini, menyadarkan saya bahwa luar biasanya Tuhan melalui hikmat yang bisa dipahami digali. Terima kasih untuk tim lembaga SABDA, Kak Mei, yang selalu mengingatkan dan semua teman diskusi. Puji Tuhan semua berlangsung karena anugerah cinta kasih Tuhan Yesus. Kiranya kami bisa mengikuti mendapatkan hikmat yang baik dan benar yang dibukakan diajarkan dari Amsal ini untuk kami lakukan. Tuhan memberkati.
- Susi
Puji Tuhan, bisa menyelesaikan pembelajaran baru di BKA ini. Saya senang mendapatkan pengetahuan dan teman-teman baru. Banyak sekali yang saya dapatkan dalam diskusi di kelas seperti: bagaimana harus belajar mengenal dan mengaplikasikan hikmat yang kita miliki, apa saja yang kita dapatkan saat dekat dengan Tuhan Yesus, dan juga bagaimana kita mengenal hikmat dalam kitab Amsal 1-10. Secara pribadi, saya berkali-kali membaca kitab Amsal 1-10, tetapi dalam diskusi ini, banyak perlengkapan yang Tuhan sediakan melalui penggalian teman-teman, dan banyak sekali pertanyaan yang terlintas dalam pemikiran saya yang terjawab dari penggalian teman-teman. Sungguh suatu berkat yang besar yang saya dapatkan untuk memperlengkapi kehidupan saya. Saya akan lebih berhati-hati dalam melihat masalah dan mencari solusi yang terbaik menurut hikmat Allah. Saya yakin, semua yang saya dapatkan dalam diskusi kelas BKA ini akan membantu saya dalam perjalanan hidup saya nanti. Terima kasih tim SABDA, kelas BKA 1, teman-teman dan moderator kelas Roma, Mei, yang sangat membantu. Tuhan memberkati kita semuanya. Amin.
- Sellin
Saya sungguh mengucap syukur, setiap kali Tuhan memberi saya kesempatan untuk ikut kelas di SABDA MLC. Entah itu kelas bedah kitab atau kelas modul, semuanya akan membawa berkat dan sukacita yang besar bagi saya ketika bisa mengikuti semuanya sampai selesai. Hal yang sama juga terjadi dengan kelas bedah kitab Amsal ini. Awalnya, saya mengira kitab Amsal adalah kitab yang mudah untuk dipahami dan dimengerti karena bahasanya yang sering menggunakan analogi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Namun, ternyata perkiraan saya salah. Kenapa? Karena ketika harus menggali kitab Amsal ini sesuai dengan langkah yang diminta oleh tim SABDA, buat saya pribadi prosesnya tidak semudah itu. Awalnya, saya bingung dan merasa tidak sanggup untuk menggali dua pasal sehari. Karena dengan langkah-langkah yang diminta, penggaliannya jadi panjang sekali untuk satu pasal saja ini yang diminta dua pasal. Dan, jujur saya hampir menyerah dalam prosesnya.
Namun, syukur kepada Allah karena Allah sendiri yang memberi kekuatan kepada saya untuk terus berproses dalam kelas ini sampai tuntas. Dan, pada akhirnya saya mengerti tujuan utama kita menggali dengan langkah sedemikian yang sudah diminta oleh tim SABDA. Sebab, sesungguhnya ketika kita mengganti kata hikmat dengan frasa "Yesus Kristus" atau kata "Yesus", semuanya menjadi jelas dan bahkan sangat jelas. Dan, bagi saya sendiri langkah 2 ini menolong saya untuk lebih mudah ke langkah aplikasi. Jadi, sekali lagi, saya mengucap syukur dengan semua proses yang berhasil saya lalui dalam kelas ini. Prosesnya sungguh tidak mudah dan rumit, banyak pengorbanan waktu, tenaga, pikiran, dan semuanya, tetapi dari proses yang tidak mudah itu, saya bisa melihat keindahan dan kedalaman makna dari firman Tuhan, khususnya hikmat dalam kitab Amsal.
Bersyukur kepada Tuhan karena mulai hari ketiga sampai kelima, saya sudah dapat ritme yang lebih baik dalam penggalian. Bersyukur kalau Tuhan memberikan saya waktu yang panjang untuk menggali mulai hari Sabtu sampai hari Selasa kemarin. Sungguh ada sukacita yang besar dan kegembiraan yang meluap dalam hati saya, ketika saya berhasil melakukan penggalian dan menolong saya juga untuk memaknai lebih dalam tentang kitab ini. Sekali lagi terima kasih untuk tahap-tahap penggalian yang diminta oleh tim SABDA, yang sebenarnya justru memudahkan kami para peserta untuk menggali bagian aplikasi dan semakin dekat dengan kehidupan keseharian kami.
Tak lupa juga, saya mau berterima kasih dan bersyukur untuk kebersamaan dan proses diskusi yang boleh berlangsung bersama teman-teman di grup kelas BKA 1. Terima kasih untuk teman-teman yang sudah berdiskusi dengan saya selama 5 hari ini. Terima kasih untuk masukan-masukan indah yang Bapak/Ibu/Om Tante/Kakak-kakak dan teman-teman semuanya berikan sehingga membuat diskusi di kelas kita jadi seru dan hidup sekali selama 8 jam. Kalau boleh, saya menyebut beberapa nama teman-teman yang secara konsisten berdiskusi bersamaku dan mengucap terima kasih untuk semua responsnya:
- Pertama-tama, saya mau bilang terima kasih untuk Ibu Dora Trisnowaty yang sudah mau jadi teman baru saya untuk berdiskusi, baik dalam kelas maupun di luar kelas. Terima kasih untuk cerita-cerita keren tentang karya Tuhan yang dibagi dalam kelas ya, Bu. Tuhan Yesus memberkati Ibu selalu.
- Berikutnya untuk teman lamaku yang setia menemani saya diskusi. Terima kasih, ya Pak Gunawan Dwi. Thank you banget udah melengkapi penggalian yang saya berikan di kelas setiap hari. Saya merasa bersyukur boleh kenal Bapak dalam kelas-kelas dari SABDA MLC ini. Sampai ketemu di kelas berikutnya ya, Pak. Terima kasih untuk semuanya.
- Untuk Pak Netel Kristanuel, saya berterima kasih yang beberapa kali juga melengkapi data yang saya berikan dalam kelas diskusi. Terima kasih juga untuk ide-ide dan pertanyaan-pertanyaan menarik dari penggalian Bapak yang memperkaya dan membuat ramai diskusi kelas kita.
- Terima kasih saya juga sampaikan untuk Ibu Susi Wahyuni yang juga turut menanggapi dan sering melengkapi juga diskusi yang saya sampaikan di dalam grup.
- Dan, satu nama terakhir yang mau saya ucapkan secara khusus terima kasihnya adalah untuk Ibu Dwi Kanti dengan penggalian yang dalam dan juga memperkaya diskusi dalam kelas. Terima kasih banyak Bu untuk semangatnya mengikuti kelas bersama, dan terima kasih udah jadi temen saya belajar juga bersama selama ini.
Untuk teman-teman lain yang tidak saya sebutkan namanya, saya tetap bersyukur dan juga berterima kasih untuk kebersamaan kita selama 5 hari dalam kelas. Besar harapan saya ketika kita ikut kelas lainnya, nanti, dan bersama lagi dalam satu kelas kita bisa lebih akrab dan diskusi lebih hangat sehingga semakin kenal satu dengan yang lain. Salam hormat dan kasih saya untuk seluruh peserta BKA 1.
Oh ya, tak lupa juga saya mau berterima kasih untuk tiga orang teman yang sudah jadi sahabat saya sejak pertama kali ikut kelas MLC ini, untuk Om Andhy Dharmadji, untuk Ibu Ruth, dan Ci Grace Tjandra, yang walaupun kali ini kita beda kelasnya, tetapi tetap kasih support dan semangat untuk saya meneruskan kelas ini sampai tuntas. Ini sangat berarti buat saya terima kasih ya Om, Mama, dan Cici, yang meskipun belum ada satu pun dari mereka yang bertatap muka dengan saya langsung, tetapi nuansa kekeluargaan itu terasa sekali. Dan, saya sungguh bersyukur karenanya. Bagian akhir dari sharing berkat ini, saya mau berterima kasih untuk Kak Mei dan Kak Roma yang sudah menolong proses diskusi dalam kelas agar berjalan baik dan lancar. Secara khusus untuk Kak Mei, yang selalu menanggapi hasil dari penggalian yang saya berikan. Terima kasih banyak ya Kak. Tuhan memberkati sampai ketemu di kelas berikutnya. Itulah berkat-berkat yang saya dapatkan selama mengikuti kelas BKA ini. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA