Testimoni Peserta Grup Diskusi Bedah Kitab Ratapan 1

1. David Tobias

Berkat sejati datangnya dari TUHAN, melalui interaksi dengan tim SABDA dan rekan-rekan satu grup penggalian, saya menerima berkat-berkat tersebut. Saya tersentuh dengan testimoni yang terselip dalam hasil penggalian rekan-rekan di grup dan juga memberi testimoni pribadi saya. Ada diskusi yang membuat kita sama-sama bertumbuh dan saling melengkapi. Jadi, secara keseluruhan, kesan mengikuti diskusi Bedah Kitab Ratapan ini baik.

Apapun pergumulan yang sedang dihadapi sekarang, berapa dalamnya pun saya telah jatuh, bagaimana pun sikap orang-orang di sekeliling, saya tetap menujukan doa-doa kepada TUHAN. TUHAN mau "berbicara" lebih dari sekedar apa yang saya mau "dengar". Setiap kali saya "dipukul" TUHAN, saya mau bilang "terima kasih, Bapa", lalu merenung dan bertobat, karena tahu Dia mengasihi saya. Saya mau memeriksa hati dan mengakui dosa-dosa saya dan menerima pengampunan-Nya setiap hari. Saya mau memutus rantai dosa serta akibat-akibatnya dengan hidup dalam kebenaran firman Allah, melakukannya dengan setia. Saya berharap, kelas MLC berikutnya terus diagendakan dengan konsisten, itu saja sudah cukup. Karena kita bertumbuh melalui proses, apa pun tema atau kitab yang dibahas. Ringkasan pelajaran pribadi yang didapat, sudah cukup merangkum aplikasi praktis yang akan saya lakukan setiap hari. Terima kasih tim SABDA dan rekan-rekan semua. Tuhan Yesus menyertai kita selalu.

2. Ferdinan

Sungguh-sungguh membaca Kitab Ratapan sebanyak 5 (lima pasal). Semangat untuk menggali ayat per ayat sesuai gambaran yang dipilih untuk menemukan maksud penulisan dari Kitab Ratapan. Kesan yang didapat: Memupuk rasa tanggung jawab untuk menggali setiap kitab yang dibaca. Setiap hari membuat format yang teratur. Kitab Ratapan mengenai kesedihan dan malapetaka yang dialami penduduk Yerusalem. Yeremia dan penduduk Yerusalem hidup di masa yang tidak menggenakkan itu layak dihadapi penuh perjuangan untuk hidup. Berakhir di pembuangan. Harapan MLC berikutnya: Materi yang berbeda, suasana lebih mendiskusikan relevansi dan solusinya untuk masa sekarang. Aplikasi: Hidup itu perjuangan. Maka secara pribadi bertanggung jawab mengerjakan tugas pelayanan dengan hidup kudus. Membuat Bedah Kitab dengan Kitab kitab Lain.

3. Hardi Wiyono

Membedah Kitab Ratapan sama dengan membedah jati diri manusia yang sedang berduka karena persoalan hidup. Dengan membaca Kitab Ratapan, kita bisa melihat konsekuensi akibat dosa dan pemberontakan kepada Allah. Melalui diskusi di anggota grup, saya dikuatkan bahwa penderitaan yang terjadi saat ini tidak sebanding dengan yang dialami Yehuda. Bahwa harapan baik dan kasih Allah tetap ada di sepanjang zaman. Kesan selama mengikuti BK_Ratapan, saya mendapat penguatan rohani ketika merefleksikan pengalaman penulis Ratapan itu ke dalam situasi saat ini. Sulit membandingkan situasi saat kejadian di Kitab Ratapan dengan situasi damai saat ini. Bahkan penderitaan saat ini tidak sebanding dengan yang dialami oleh penduduk Yehuda. Selama mengikuti bedah Kitab Ratapan, saya mendapat perspektif yang baru dari ulasan kawan-kawan di grup, meskipun isinya lebih menekankan pada sisi rohani saja. Karena menurut saya, membedah kitab Ratapan sebenarnya bisa ditinjau dari aspek sosial politik dan budaya yang mengitarinya.

Penulis Ratapan banyak mendeskripsikan aspek non rohani (keadaan sosial, ekonomi, politik, kepemimpinan) meskipun aspek rohani juga disampaikan (misalnya dosa pemimpin politik, dosa pemimpin spiritual, dosa komunal-sosial, dan murka Tuhan) dalam meratapi keadaan Yehuda Ketika mengalami chaos akibat penyerangan Babel. Dari sisi emosi, saya menangkap betapa menyedihkan ketika suatu bangsa yang religius mengalami penderitaan yang amat sangat, termasuk ketika identitas sebagai bangsa yang sudah eksis dicabut dari akarnya (sebagian penduduk dibawa ke pembuangan ke negeri asing). Sementara yang masih tinggal mengalami penderitaan yang tak terperi. Unsur dosa dan murka Allah menjadi tema pokok yang mengakibatkan terjadinya penderitaan, tetapi kasih setia Allah dan harapan untuk masa depan, juga menjadi impian penulis Ratapan dan Yehuda. Hal ini kemudian bisa dijadikan dasar beriman kepada Tuhan ketika kita pada masa kini mengalami yang yang serupa. Harapan untuk kelas MLC selanjutnya, agar kelas ini kita mengupas tidak hanya sisi rohani saja, tetapi dari sisi non rohani agar pendapat pemahaman yang menyeluruh dari suatu kitab. Menggali dan membaca ulang Kitab Ratapan, untuk merefleksikan dalam kehidupan bahwa selain derita dan hukuman, masih ada kasih dan harapan dari Allah.

4. Jerry Chriestanto

Berkat yang saya peroleh dari materi BK_Ratapan adalah wawasan dan kekayaan sudut pandang penafsiran dari berbagai peserta. Kesan yang dapat beda dari ekspektasi awal, awalnya saya berpikir ahh palingan yang memberikan pandangan mengenai tafsiran-tafsiran ayat hanya orang yang itu-itu saja, tetapi nyatanya semua aktif, ya walau ada beberapa orang yang akhirnya mengundurkan diri karena ada alasan-alasan urgent. Ringkasan pribadi yang saya dapat dari pelajaran Ratapan 1 -- 5 adalah konsekuensi dosa itu jelas dan tak bisa ditawar, yaitu murka Allah. Harapan saya untuk kelas-kelas berikutnya dapat bisa lebih spesifik membahas topik/frasa yang sering diperdebatkan, contoh: "Disebelah kanan Allah". Aplikasi praktis yang akan saya lakukan adalah mereview ulang tafsiran dari teman peserta lainnya karena sungguh sangat memperkaya wawasan tentang Kitab Ratapan.

5. Kurniawan Diwanto Wijaya

Berkat dari materi BK_Ratapan adalah belajar makin menghayati ratapan dan kedukaan yang tetap dalam pengharapan kepada Allah. Kesan mengikuti diskusi BK_Ratapan: Menyenangkan, menggembirakan, dan membahagiakan ketika dapat berdiskusi, belajar dan memahami bersama dengan berbagai latar belakang. Sebagai seorang yang berdosa, namun dipakai oleh Allah untuk menjadi alat-Nya yang berguna dan bermanfaat dan bagaimana Allah yang tetap mengasihi, memberkati dan menyertai. Yeremia sebagai tokoh yang luar biasa, menginspirasi. Harapan untuk kelas MLC berikutnya: Tetap bisa mengikuti dan menggali atau pembahasan akan situasi dan kondisi saat ini. Khususnya dengan materi-materi bedah kitab yang lainnya. Aplikasi praktis yang akan dilakukan setelah mengikuti kelas BK_Ratapan:Bahwa penderitaan dan persoalan yang terjadi dalam kehidupan ini, menempa setiap pribadi untuk berespon/berperilaku atau membentuk pribadi semakin dekat dengan Allah sebagai sumber pengharapan.

6. Mariano Nathanael

Saya mendapat banyak berkat melalui kelas Bedah Kitab Ratapan ini. Banyak ayat-ayat sederhana di kitab ini yang mudah dipahami, tetapi ketika digali, ternyata memiliki kedalaman pemahaman dan dapat ditemukan emas-emas ilahi yang sangat berharga hanya melalui satu ayat yang kelihatannya sederhana saja. Penggalian rekan-rekan dan diskusi yang terjadi di dalam kelas BK_Ratapan 1 sangat menolong saya untuk memahami kitab ini lebih banyak lagi, karena kalau saya sendiri yang menggali mungkin butuh waktu yang sangat lama, tetapi karena bersama-sama jadinya mendapat pemahaman yang semakin kaya. Kitab Ratapan ini mengajarkan saya untuk menjadi takut untuk berbuat dosa, bahkan harus sangat takut berbuat dosa, karena akibat dosa Israel yang diungkapkan oleh kitab ini sungguh mengerikan! Harus punya hati yang meratap terhadap dosa yang dilakukan secara pribadi, keluarga, gereja bahkan bangsa sendiri. Merataplah akan dosa sampai benar-benar meratap akan dosa. Ini pesan yang kuat yang saya sadari melalui merenungkan kitab ini. Bertobat dari dosa adalah jalan keluarnya. Saya juga senang, bahwa ada pengharapan juga disampaikan oleh kitab ini kepada kita, pengharapan yang hanya di dalam Tuhan saja, karena rahmat-Nya baru setiap hari bagi kita. Saya berharap Kelas Bedah Kitab ini terus berlanjut untuk kitab-kitab yang lainnya, dan saya akan memastikan diri ikut sebagai peserta. Terima kasih SABDA yang telah memfasilitasi kegiatan seperti ini. Memberkati saya, juga memberkati rekan-rekan lainnya. Tuhan Yesus memberkati pelayanan SABDA senantiasa.

7. Mangatur Sirait

Saya mendapatkan berkat dari presentasi awal materi dari SABDA MLC, penggalian kitab Ratapan dan diskusi dengan peserta lain. Penggalian kitab Ratapan ini buat saya memerlukan konsentrasi yang lebih untuk membaca ulang kitab Ratapan dan melakukan penggalian. Dari Kitab Ratapan ini saya belajar mengenai akibat dari dosa dan kesalahan serta penolakan terhadap ajaran Tuhan. Akibat dosa nggak main-main buat yang melakukannya dan buat masyarakat luas. Kelas MLC dapat membuat kelas khusus untuk teknik yang benar dalam penggalian kitab / pasal-pasal dalam Alkitab. Aplikasi praktis saya adalah lebih mawas diri dan intropeksi diri bahwa akibat dosa dan kesalahan yang kita buat membuat dampak yang besar bukan saja pada yang membuat dosa, tetapi juga orang lain. Mohon ampun, mengakui kesalahan, dan datang kembali kepada Tuhan setiap saat melakukan pelanggaran perintah Tuhan. Setialah kepada Tuhan.

8. Ramses Sihite

Puji Tuhan ikut kelas ini adalah berkat yang luar biasa dalam memahami Alkitab lebih baik lagi. Penggalian-penggalian dari setiap peserta memperkaya pemahaman saya dan betapa menggali Alkitab itu asyik sekali. Kesan yang saya dapat sungguh asyik dan menarik juga mempelajari kitab secara khusus. Ditambah lagi admin dan moderator yang selalu sigap untuk mengingatkan saya untuk tidak lupa tugasnya tiap hari sehingga termotivasi ikut sampai akhir. Ringkasan pribadi yang saya dapat dari pelajaran Ratapan 1- 5 adalah Allah yang Mahakudus dan juga Allah yang penuh kasih dan rahmat. Allah tegas akan dosa dan konsekuensinya, umat-Nya harus kudus dan membenci dosa, dan akan menghukum setiap orang yang hidup dalam dosa, tetapi tangan Allah terbuka bagi setiap orang datang kepada-Nya untuk mohon pengampunanan dosa dan berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, karena kasih-Nya, Allah akan pulihkan. Harapan saya untuk kelas-kelas berikutnya, saya tertarik untuk ikut kelas berikutnya dan lebih semangat lagi untuk terlibat dalam diskusi-diskusi kelas. Aplikasi praktis yang akan saya lakukan adalah mengajak teman untuk ikut kelas seperti ini dan memotivasi saya untuk membagikan materi ini ke kelompok-kelompok pemahaman Alkitab.

9. Rachmat

Bedah kitab Ratapan ini bagi saya memberikan pemahaman bahwa Allah itu juga Allah yang bisa sangat marah/murka. Dia memberikan penghukuman yang luar biasa berat bagi bangsa Israel yang berpaling dari-Nya. Namun, Allah menunjukkan bahwa sesungguhnya Dia adalah Kasih itu, karena hukuman yang diberikan, justru untuk mengembalikan bangsa Israel kembali kepada-Nya. Sharing dari teman-teman dan diskusi yang terjadi memberkati saya dengan pengertian baru dan juga lebih dalam. Ini menjadi bahan bagi saya untuk juga nantinya dapat membagikan kepada orang lain, yang saya sudah dapat di sini. Kiranya MLC dapat mengadakan kelas berikutnya untuk membahas dan mendiskusikan kitab-kitab lainnya, yang mungkin jarang dibicarakan, baik di mimbar ibadah maupun komunitas PA. Akhirnya, terima kasih kepada tim MLC sudah menyelenggarakan kelas ini. Tuhan memberkati kita semua.

10. Rialdi Pasaribu

Saya bersyukur untuk kelas diskusi Bedah Kitab Ratapan. Terima kasih untuk moderator, admin dan peserta kelas diskusi yang telah membagikan penggalian firman ini menjadi begitu kaya dan bermakna. Saya sangat diberkati sekali melalui penggalian gambaran yang ada di dalam kitab Ratapan. Ratapan itu ada untuk menyadarkan kita bahwa kita ini berdosa dan kita butuh Tuhan, Sang Sukacita kekal. Ratapan itu ada awal juga ada akhirnya. Ratapan tidak akan kekal kalau kita hidup dalam Tuhan. Meskipun banyak ratapan yg kita alami di dunia ini, tetapi sukacita Allah sanggup melenyapkan semua jenis ratapan. Kiranya ketika kita harus meratap, itu dapat menuntun kita kepada Kristus.

11. Rocky Absalom Sinaga

Saya sangat bersyukur mengikuti kelas BK_Ratapan ini, saya jadi mengerti bagaimana bangsa Israel sangat berduka ketika Tuhan meninggalkan bangsa Israel, dan itu menjadi gambaran bagaimana ketika Tuhan meninggalkan bangsa ini, meninggalkan saya secara pribadi. Saya sangat bersyukur kitab ini mengingatkan tentang kedukaaan itu. Kesan saya mengikuti diskusi Ratapan ini sangat senang, apalagi adminnya baik sekali, saya sering diingatkan admin untuk mengikuti kelas diskusi dikarenakan kesibukan, tetapi puji Tuhan saya bisa mengikuti kelas dengan baik dan selesai. Harapan saya untuk kelas MLC berikutnya jangan pernah bosan membuat kelas-kelas seperti ini, agar banyak orang mengerti kebenaran firman Tuhan, dan banyak orang jadi berpengetahuan Alkitab yang benar. Saya juga akan mengajak teman-teman dekat saya nantinya. Sekali lagi terima kasih buat MLC, buat para admin, khususnya Ibu Pingkan yang selalu mengingatkan saya. Kiranya Tuhan memberkati Bpk/Ibu MLC semuanya.

12. Simon Salasa

Pertama, bersyukur pada Tuhan boleh ikut bedah Kitab Ratapan. Dengan belajar kitab ini bahwa dalam menghadapi setiap pergumulan hidup kita harus melihat dalam sudut pandang Allah, maka kita akan melihat bahwa kasih setia Tuhan selalu baru setiap hari dan besarlah kasih setia-Nya (pasal 3:21-26). Saat saya belajar kitab ini saya membawa diri saya dalam posisi Yeremia sehingga saya benar-benar bersedih atas semua yang terjadi. Pasal 1-5 adalah bahwa setiap pelanggaran yang dilakukan pasti ada konsekuensinya, tetapi dibalik itu kasih Tuhan menerima kita saat kita kembali kepada-Nya. Harapan kelas berikut, SABDA tetap maju karena apa pun programnya pasti jadi berkat. Saya akan belajar terus seperti Yeremia setia ditengah pergumulan hidup. Terima kasih tim SABDA.

13. Suratman Aripin

Saya belajar bagaimana seharusnya saya meratapi kondisi kejatuhan bangsa atau komunitas ataupun pribadi. Hal ini menjadi teguran buat saya untuk terus melihat hati TUHAN yang menginginkan umat-Nya kembali melalui suatu kondisi yang tidak menyenangkan. Sangat memberkati saya, melalui penggalian yang dibagikan rekan rekan yang lain sungguh membuka dan memperkaya pemahaman saya dalam memahami Kitab Ratapan. Meratap bukan merupakan hal yang tabu, tetapi justru wajar dan saya seharusnya meratap akibat dari dosa. Tuhan menghukum orang/bangsa yang berdosa agar mereka berbalik kepada Tuhan. Ketika saya merasa tidak ada harapan akibat dari dosa yang sudah dilakukan, bersyukur ada harapan di dalam Tuhan. Jadi saya akan terus berharap dan mengandalkan Tuhan. Saya sangat rindu untuk menggali dan belajar dari kitab-kitab lainnya. Jadi teruskan program penggalian kitab. Saya mau belajar terus mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang telah rela mati menebus dosa saya. Karena kuasa dosa (akibat dosa) begitu hebat dan kita tidak dapat melepaskannya dengan kekuatan sendiri maka saya ingin memperkenalkan KRISTUS yang sanggup menyelesaikannya. Terima kasih atas tim SABDA yang sudah menjadi berkat bagi saya khususnya.

14. Supriyono

Bersyukur kepada Tuhan Yesus Kristus, kalau saya bisa mengikuti kursus online Bedah Kitab Ratapan/BK_Ratapan yang diadakan oleh Yayasan Lembaga SABDA Ministry Learning Center mulai tanggal 22-29 September 2021. Materi, ulasan, dan penafsiran: Pasal 1, Kota Sion Yerusalem yang hancur luluh lantak. Pasal 2, Tempat kudus Sion yang menderita dan hancur. Pasal 3, Gambaran tentang penderitaan Sion yang dipukul. Pasal 4, Kengerian, serangan dan nasib malang para pemimpin Sion. Pasal 5, Permohonan Sion yang penuh penyesalan agar TUHAN memperhatikan penderitaan dan aib yang dialaminya. Serta masukan uraian dari kelompok diskusi kelas BK_Ratapan 1 sangat memperkaya dan memberkati saya pribadi. Dengan menyelami isi doa dan tulisan tentang puisi kedukaan, kekecewaan, keluhan, keputusasaan, kesakitan, kesedihan, kesusahan, penderitaan, ratapan, rintihan, dan tangisan yang sangat mendalam dapat menambah wawasan baru dalam penggalian dan penafsiran serta semakin mengenal dan mengetahui isi hati TUHAN terhadap umat-Nya. Hal ini juga dapat dipraktekkan dalam kehidupan masa kini, baik di tengah-tengah rumah tangga, gereja maupun bangsa dan negara.

Terima kasih kepada moderator, admin dan tim SABDA yang telah bekerja sama dengan para peserta BK_Ratapan 1 dan memberikan memotivasi, jalinan komunikasi yang baik dan masukan yang dapat membangun dan memperkaya lebih dalam tentang pengenalan Kitab Ratapan secara menyeluruh. Sehingga jalannya diskusi semakin hangat dan memberkati semua peserta, sekalipun hanya via Telegram walaupun ada yang berhenti karena kesibukan pekerjaan dan pelayanan, ada pula yang keluarga atau sahabatnya sakit bahkan dipanggil ke pangkuan Bapa di Sorga. Akhirnya kita dapat melanjutkan uraian dan ulasan tersebut di tengah-tengah pelayanan kita masing-masing. Puji Tuhan. Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! "TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. (Ratapan 3:22-23)

15. Tok Armanto

Saya sangat diberkati dengan penggalian yang dilakukan oleh peserta lain, semakin melengkapi apa yang sudah saya dapatkan sehingga saya dapat lebih memahami keseluruhan Kitab Ratapan. Belajar lebih dalam mengenai gambaran-gambaran yang terdapat dalam Kitab Ratapan yang terkadang gambaran itu muncul dalam kehidupan saya/keluarga/jemaat dan gereja. Saya berharap agar SABDA terus mengadakan kelas Bedah Kitab agar umat Tuhan semakin diperlengkapi dengan pengetahuan yang benar akan Firman Tuhan. Saya akan terus berdoa baik secara pribadi maupun komunal dengan lebih sungguh-sungguh agar kita umat Tuhan dipulihkan dan benar-benar terpelihara secara rohani khususnya ditengah situasi yang tidak menentu seperti saat ini.

16. Tony Bill Forten Siagian

Saya bersyukur dapat mengikuti Bedah kitab ratapan ini. Banyak yang bisa saya pelajari. Mulai dari belajar untuk taat membaca Kitab Ratapan yang bahasanya sulit luar biasa, minta kekuatan dari Roh Kudus untuk taat, minta ijin dengan istri dan anak-anak untuk waktu merenungkan, mengecek silang dengan beberapa versi Alkitab dan tafsiran, menulis, dan mengedit tulisan agar dalam kata-kata yang proporsional, berdiskusi, dll.. Namun, saya dapat pengetahuan, dan hikmat dari bedah kitab ini. Saya mengetahui latar belakang penulisannya, siapa penulisnya, kenapa Yeremia meratap, alasan kenapa dan hukuman berat apa kalau tidak boleh memberontak atau berbuat dosa berulang terhadap Allah. Semuanya itu menyemangati saya untuk lebih renungkan Firman-Nya, lebih taat, dan dapat mengerti untuk meratapi dosa dan setiap kesulitan, dan meminta Tuhan memberi jawaban sesuai janji-Nya.

Dari Ratapan 1-5, semuanya mengingatkan saya akan kelamnya dan menyedihkannya bila saya jauh dan melanggar kehendak Allah dan bila saya tidak mau bertobat dan tidak mendapat teguran yang benar dari hamba Tuhan atau para nabi. Diri saya, keluarga saya, kota saya akan hancur, sengsara, tidak bisa makan, malu, dll.. Yang menakutkan lagi, Allah sampai membuang mezbah-Nya dan meninggalkan tempat kudus-Nya. Saya berharap Allah terus menambahkan hikmat dan berkat pada tim SABDA untuk kelas-kelas berikutnya. Bersyukur dengan admin dan moderator yang mengatur irama diskusi dengan baik, dengan pertanyaan dan mengingatkan. Seperti biasa saya belajar dengan gaya admin dan moderator dan juga hasil bedah buku dalam kehidupan pribadi, keluarga dan pelayanan. Terpujilah Allah, dalam nama Yesus.

17. Roy Lampos

Saya dulu sudah berkali-kali baca Kitab Ratapan, tetapi belum mengerti apa maksud dan tujuannya kitab ini. Makanya ketika ada bedah Kitab Ratapan yg diselenggarakan oleh SABDA, saya sangat bersyukur. Pertama dari penjelasan tim SABDA saya belajar latar belakang dan penulis sehingga dengan itu saya dapat memahami cara berpikir Kitab Ratapan dan dapat memahami apa yg diingankan Tuhan bagi umat-Nya. Menggali Kitab Ratapan membuat saya ikut meratap dan mengasah kepekaan saya melihat kondisi gereja. Banyak teman di kelas saya menggali sangat dalam. Membandingkannya melalui bahasa, tafsiran, definisi kata. Hal ini sangat memperkaya saya. Biasanya saya hanya menggunakan tafsiran SABDA. Namun, bapak-bapak di kelas saya mempunyai instrumen yg banyak. Kitab Ratapan berisi tangisan atas kemalangan bangsa dan negara, tetapi di tengah ratapan akan kesusahan, penulis dan orang Israel percaya dan berharap bahwa Tuhan tetap mempedulikan umat-Nya. Sebab Allah itu adil dan Dia tidak akan membebaskan orang yang bersalah, tetapi Allah adalah Allah yang kasih, Dia tidak akan membiarkan umat pilihan-Nya ditindas dengan semena-mena. Ada sesi mempertajam hasil penggalian dengan debat atau saling tanya melalui zoom atau audio, karena kalau melalui teks kurang cukup. Peka dengan dosa di dalam jemaat dan pribadi, karena jika dosa merajalela maka hukuman Tuhan akan berlaku. Menangis dan meratap akan dosa perlu sehingga dengan rendah hati meminta pertolongan dengan Tuhan.

18. Yuke Sugihono

Bedah buku kali ini menarik. Karena membahas Kitab Ratapan mirip dengan kitab Mazmur Ziarah. Di mana isinya pergumulan manusia, perlunya manusia bertobat dan memohon belas kasihan Tuhan serta kemenangan yang ada di dalam Tuhan Allah. Melalui Kitab Ratapan ini, saya kembali diingatkan kekhususan kitab ini dalam penulisannya menggunakan pola "puisi", sesuai urutan Abjad Ibrani yang ada 22. Khusus pasal 3, di tengah-tengah Kitab yang 5 pasal ini, menjadi puncak pengharapan manusia yang tak berpengharapan agar masih memiliki kesempatan terlepas dari hukuman Allah. Keunikan ini digambarkan dengan pengulangan sebanyak 3 kali untuk setiap abjad. Angka 3 yang menggambarkan angka Allah (Allah Tritunggal), sekaligus menggambarkan betapa Allah yang perkasa itu adalah Allah yang mengasihi umat-Nya sekalipun telah berlaku najis dan berdosa. Ratapan 3:57 Engkau dekat tatkala aku memanggil-Mu, Engkau berfirman: Jangan takut!". Ayat ini menjadi kekuatan bagi saya juga dalam menghadapi kehidupan yang tidak mudah. Kalau kita berharap kepada Allah, maka Allah akan menegihkan iman kita dengan perkataan-Nya yang penuh kuasa..."Jangan takut". Terima kasih untuk Tim SABDA yang luar biasa. Ada Ibu Yulia, Ibu Evie, Ibu Kusuma, Ibu Pingkan yang selalu mengingatkan tugas saya. SABDA sudah menjadi berkat untuk hidup saya.

19. Zet Sirra

Tentu berkat yang melimpah dalam materi kelas BK_Ratapan. Bertambahnya referensi baru dan dalam materi yang didapat dari teman-teman kelas, yang kaya akan penafsiran. Kesan mengikuti diskusi BK_Ratapan: dapat kembali bertemu dengan kawan lama dan ada juga kawan baru. Allah adalah kasih, ya itu pasti. Namun, Dia juga Allah yang tegas dalam melaksanakan hukum-Nya, sehingga Allah tidak memandang bulu di dalam menerapkan kasih dan hukum-Nya. Hanya dengan merendahkan diri di bawah kaki Tuhan maka kita akan memperoleh kasih dan karunia dari Allah. Harapan untuk kelas BK_Ratapan tentu dapat kembali bertemu di kelas-kelas berikutnya. Saya akan terus merendahkan diri dibawah kekuasaan Allah sehingga saya dapat mengerti akan kehendak Allah dan jangan saya ada di bawah penghukuman Allah. Amin.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA