MPH - Pelajaran 05

Nama Kelas : Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika
Nama Pelajaran : Prinsip-Prinsip Khusus
Kode Pelajaran : MPH-P05

Pelajaran 05 -- Prinsip-Prinsip Khusus

Daftar Isi

  1. Prinsip-Prinsip Khusus
    1. Mengapa Penting Mempelajari Prinsip-Prinsip Khusus?
      1. Alkitab Berisi Berbagai Jenis Literatur
      2. Memahami masing-Masing Jenis Literatur Membutuhkan Keterampilan yang Berbeda-Beda
      3. Jebakan untuk Menafsirkan secara Literal Saja atau Spiritual Saja
    2. Petunjuk Mempraktikkan Prinsip-Prinsip Khusus
      1. Kata Kiasan dan Gaya Bahasa
      2. Simbol-Simbol
      3. Gambaran/Tipologi
      4. Perumpamaan dan Alegori
      5. Idiom-Idiom Bahasa Ibrani
      6. Puisi
      7. Nubuat
      8. Doktrin
    3. Langkah-Langkah Menafsirkan Puisi
      1. Baca Perikop atau Pasal Berulang-ulang
      2. Identifikasikan Pola Paralelnya -- Sinonim/Paralel Antitesis/Paralel Sintesis
      3. Kenali Pemakaian Kata-Kata Simbol atau Kiasan
      4. Lengkapi dengan Informasi dari Bagian-Bagian Lain dari Alkitab yang Terkait
      5. Tulis Hasil Mempelajari Puisi
    4. Alat-Alat Bantu untuk Menafsir Puisi
  2. Contoh Mempraktikkan Prinsip Khusus - Puisi
    1. Baca Perikop atau Pasal Berulang-ulang
    2. Identifikasikan Pola Paralelnya -- Sinonim/Paralel Antitesis/Paralel Sintesis
    3. Kenali Pemakaian Kata-Kata Simbol atau Kiasan
    4. Lengkapi dengan Informasi dari Bagian-Bagian Lain dari Alkitab yang Terkait
    5. Tulis Hasil Mempelajari Puisi
  3. Praktik Prinsip Khusus - Puisi

Doa

Pelajaran 04: Prinsip-Prinsip Khusus

Selain prinsip-prinsip umum, kita juga perlu mempelajari prinsip-prinsip khusus Hermeneutika. Prinsip-prinsip khusus ini membahas tentang bagaimana menafsirkan berdasarkan jenis-jenis karya sastra (genre) khusus dalam Alkitab. Ada delapan prinsip khusus Hermeneutika yang perlu kita pelajari.

  1. Prinsip-Prinsip Khusus
    1. Mengapa Penting Mempelajari Prinsip-Prinsip Khusus?
      1. Alkitab Berisi Berbagai Jenis Literatur
      2. Alkitab berisi berbagai jenis literatur: hukum, narasi, hikmat, puisi, Injil, perumpamaan, surat, dan apokaliptik. Masing-masing jenis sastra ini memiliki ciri-ciri khusus yang harus diperhatikan ketika menafsirkan sebuah teks. Itu sebabnya, kita perlu mempelajarinya secara khusus.

      3. Memahami Masing-Masing Jenis Literatur Membutuhkan Keterampilan yang Berbeda-beda
      4. Semua jenis literatur kitab dalam Alkitab sangat perlu diperhatikan karena dapat membuat perbedaan besar dalam cara kita menafsirkan dan menerapkannya. Jadi, kita tidak bisa memperlakukan semua jenis literatur kitab dalam Alkitab dengan cara yang sama, ada yang memerlukan penekanan penafsiran pada aspek literalnya, tetapi ada juga yang memerlukan penekanan dalam aspek seni/emosi dan spiritualnya. Kita harus bisa menghargai perbedaannya dan penggunaannya secara bijaksana.

      5. Jebakan untuk Menafsirkan secara Literal Saja atau Spiritual Saja
      6. Supaya kita tidak terjebak dalam salah satu ekstrem, kita harus memakai prinsip-prinsip penafsiran dengan cara yang bijaksana, yaitu mulai dengan pengertian literal/harfiah, tetapi jika konteksnya menunjukkan tidak bisa diterima secara akal sehat, kita perlu melihat arti spiritualnya.

    2. Petunjuk Mempraktikkan Prinsip-Prinsip Khusus
      1. Kata-Kata Kiasan
      2. - Identifikasikan kata-kata tersebut termasuk jenis yang mana, artikan dengan pengertian literal, dan tempatkan pada konteksnya.
        - Jika ada kata/frasa yang memberi arti yang bertentangan dari akal sehat/tidak biasa, identifikasikan apakah termasuk salah satu dari jenis kata-kata kiasan. Jika ya, artikan dengan melihat konteksnya secara tepat.

      3. Simbol
      4. - Pelajari cara Alkitab sendiri menafsirkan simbol.
        - Kalau itu benda, kualitas/sifat benda tersebut bisa menjadi petunjuk arti yang dimaksud.
        - Benda atau objek yang sama bisa memberikan simbol dengan arti yang berbeda, jadi perlu melihat konteksnya.
        - Hindari berspekulasi. Kalau Alkitab tidak memberikan petunjuk, kita tidak perlu mereka-reka.

      5. Tipologi
      6. - Tipologi/gambaran PL bisa ditentukan kepastiannya kalau diparalelkan dengan PB. Namun, kalau tidak disebutkan dalam PB, berarti penafsir harus hati-hati.
        - Ada teolog yang percaya bahwa semua gambaran dalam PL merupakan gambaran dari apa yang akan datang (PB). Jadi, harus dicari artinya.

      7. Perumpamaan dan Alegori
      8. - Perumpamaan biasanya mempunyai satu pesan/berita/tujuan. Jadi, kita tidak perlu mengartikan semua detailnya dengan arti rohani. Yang penting, temukan tujuan utamanya (inti berita yang akan disampaikan).
        - Pikirkan arti harfiahnya ketika pertama membaca perumpamaan. Karena perumpamaan biasanya terdiri dari tiga unsur: Situasi, Cerita, dan Aplikasi, pikirkanlah latar belakang budaya atau sejarahnya, lalu apa tujuan aplikasinya jika kita kesulitan mengerti artinya.
        - Periksa arti perumpamaan itu dengan pengajaran langsung dari Alkitab.
        - Alegori juga hampir sama dengan perumpamaan. Alegori juga bisa disebut sebagai perpanjangan dari metafora.

      9. Idiom-Idiom Bahasa Ibrani
      10. - Perhatikan kata-kata idiom yang dipakai.
        - Pastikan dengan lebih jelas maksud dari kata-kata tersebut.
        - Jangan menganggap bahwa idiom itu selalu ada artinya yang sama.
        - Buatlah batas-batas atau kontrol-kontrol untuk idiom melalui prinsip-prinsip komunikasi yang logis.

      11. Puisi
      12. - Perhatikan 2 baris pendek (paralelisme) atau lebih, tidak terlalu beraturan dalam kitab puisi.
        - Ritme/irama pada akhir baris bukan hal yang penting.
        - Ada banyak yang berbentuk akrostik alphabet.
        - Petunjuk lain adalah perhatikan bentuk-bentuk paralelisme dalam Alkitab, apakah itu paralel sinonim (searti), paralel antitesis (bertentangan/berlawanan), atau paralel sintesis.

      13. Nubuat
      14. - Pelajari apakah nubuat akan digenapi dalam konteks atau masa yang akan datang.
        - Lihatlah apakah ditafsirkan dalam bagian lain dari Alkitab (pakai konkordansi dan referensi silang).
        - Carilah nubuat-nubuat lain yang sama.
        - Tentukanlah apakah nubuat ini literal atau berupa kata-kata ungkapan (kiasan).
        - Carilah penafsirannya yang sementara dengan buktinya.

      15. Doktrin
      16. - Dasarkan penafsiran doktrin pada pernyataan-pernyataan yang jelas arti harfiahnya dan bukan berdasar dari kata-kata kiasan atau yang tidak jelas.
        - Dasarkan doktrin pada perikop-perikop (konteks) yang bersifat didaktik (pengajaran), bukan sejarah.
        - Dasarkan doktrin pada seluruh kebenaran Alkitab, tidak cukup kalau hanya sebagian kebenaran, dan jangan merumuskannya dari kebenaran yang tidak disebutkan dalam Alkitab.
        - Pakailah semua prinsip umum Hermeneutika untuk menafsirkan doktrin, khususnya studi kata.
        - Hindarkan unsur-unsur spekulasi dalam menafsirkan doktrin.

    3. Langkah-Langkah Menafsirkan Puisi
    4. Karena terbatasnya waktu, kita hanya akan memilih salah satu jenis literatur yang dipakai dalam Alkitab sebagai contoh, yaitu puisi, karena ada cukup banyak kitab dalam Alkitab yang berbentuk puisi.

      1. Baca Perikop atau Pasal Berulang-ulang
      2. Identifikasikan Pola Paralelnya -- Sinonim/Paralel Antitesis/Paralel Sintesis (terpadu)
      3. Bentuk puisi Ibrani biasanya ditandai dengan struktur baris tertentu yang disebut paralelisme, tetapi tidak bersajak/irama. Puisi Alkitab Ibrani umumnya memiliki 2 bagian, atau keseimbangan antara pikiran dan gagasan. Temukan termasuk yang mana?
        - Paralel Sinonim (searti)
        - Paralel Antitesis (bertentangan)
        - Paralel Sintesis (terpadu)

      4. Kenali Pemakaian Kata-Kata Simbol atau Kiasan
      5. Jika bukan arti literal, kita bisa berasumsi untuk mengartikannya secara tidak literal.

      6. Lengkapi dengan Informasi dari Bagian-Bagian Lain dari Alkitab yang Terkait
      7. Pakailah referensi silang untuk menemukannya dengan mudah.

      8. Tulis Hasil Mempelajari Puisi
    5. Alat-Alat Bantu untuk Menafsirkan Puisi
    6. - Kamus Lambang
      - Jenis-jenis kitab
      - Renungan
      - Artikel-artikel terkait prinsip khusus
      - Tabel/Charts
      - Cerita Alkitab dan Film

  2. Contoh Mempraktikkan Prinsip Khusus - Puisi
  3. Pasal: Mazmur 1:1-6

    1. Baca Pasal ini berulang-ulang hingga meresap di Hati
    2. Identifikasikan Pola Paralelnya
    3. Ayat 1
      Berbahagialah orang
      - yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
      - yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan
      - yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
      (sinonim)

      Ayat 2
      - kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang
      - merenungkan Taurat itu siang dan malam.
      (sinonim)

      Ayat 3
      Ia seperti pohon,
      - yang ditanam di tepi aliran air,
      - yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan
      - yang tidak layu daunnya;
      - apa saja yang diperbuatnya berhasil.
      (sinonim)

      Ayat 4 & 5
      Orang fasik/orang berdosa:
      - mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
      - tidak akan tahan dalam penghakiman, dan dalam perkumpulan orang benar;
      (sintesis)

      Ayat 6
      jalan orang benar - dikenal Tuhan
      jalan orang fasik - menuju kebinasaan.
      (antitesis)

    4. Kenali Pemakaian Kata-Kata Simbol atau Kiasan
    5. Mazmur 1 kaya dengan simbolisme:
      Orang benar seperti pohon yang ditanam di tepi sungai
      - menghasilkan buah, tidak layu dan berhasil
      Orang fasik seperti sekam yang ditiup angin
      - tidak tahan dalam penghakiman, dalam perkumpulan orang benar

    6. Lengkapi dengan Informasi dari Bagian Lain dari Alkitab yang Terkait
    7. "orang benar" dan "orang fasik" sering dibandingkan (Kej. 18:23).
      "sekam" juga dipakai di Ayub 21:18; Mzm. 35:5; Yes. 17:13; 29:5; 41:15; Yer. 13:24; Dan. 2:35; Zef. 2:2.

    8. Tulis Hasil Mempelajari Puisi
    9. Pemazmur membuat perbandingan antara orang benar dan orang fasik
      Orang benar: Akan berbahagia, berhasil, dan dikenal Tuhan karena kesukaannya Taurat Tuhan dan merenungkan siang malam.
      Orang fasik: Akan binasa seperti sekam dan menerima penghakiman.

  4. Praktik Prinsip Khusus - Puisi
    1. Baca perikop atau pasal berulang-ulang.
    2. Identifikasikan pola paralelnya -- Sinonim/Paralel Antitesis/Paralel Sintesis.
    3. Kenali pemakaian kata-kata simbol atau kia san.
    4. Lengkapi dengan informasi dari bagian-bagian lain dari Alkitab yang terkait.
    5. Tulis hasil mempelajari puisi.
      (Jangan lupa cantumkan sumber yang dipakai sebagai referensi.)

Akhir Pelajaran (MPH-P05)

Doa

"Tuhan, aku bersyukur atas keunikan tulisan yang Kaupakai untuk menuliskan firman-Mu. Ajarkan aku untuk setia mempelajarinya. Biarlah Roh Kudus-Mu terus memimpin hidupku menjalankan kehendak-Mu. Amin."

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA