Sharing Berkat Kelas BKA 2

  1. Andhy Dharmadji

    Shalom. Haleluya. Bisa ikut bedah kitab Amsal sampai selesai dan banyak belajar dari sharing sahabat-sahabat rohani yang lama dan baru di BKA 2, semuanya harta rohani bagi saya dalam hidup di dunia fana ini. Dahulu, saya menganggap kitab Amsal adalah panduan hidup sejahtera dalam kebenaran firman di dunia bagi orang percaya. Namun, setelah mengikuti kelas ini, saya diberikan pemahaman baru saat kata hikmat diganti dengan kata Yesus Kristus, saya belajar bahwa kitab Amsal ini adalah panduan dari Allah untuk kita hidup kudus dan berkenan pada Allah sebuah pelatihan dalam kebenaran untuk melakukan Amanat Agung saat di dunia sambil menantikan hari Tuhan. Halelluyah. Terima kasih sahabat-sahabat BKA 2, Kak Bima dan Kak Mel untuk pelayanannya di MLC SABDA. Tuhan Yesus memberkati kita semua dengan kasih karunia-Nya selalu.

  2. Benny

    Ini awal saya ikut kelas bedah Alkitab yang diselenggarakan oleh SABDA. Kenapa saya mau ikut karena saya mau belajar lebih lagi tentang kitab Amsal, yaitu mengenai hikmat. Awalnya, saya bingung bagaimana membedah kitab Amsal dan mengganti kata hikmat dengan Yesus. Namun, dengan berjalannya waktu, saya jadi bisa membedah kitab Amsal dan mengganti kata hikmat dengan kata Yesus. Dan, saya tahu itu pasti dari Roh Kudus yang bisa membuat saya membedah kitab Amsal tersebut. Diskusinya juga keren banget, semuanya ikut menanggapi. Saya jadi mau ikut lagi kalau ada dari SABDA seperti ini. Terakhir, untuk tim SABDA agar dipakai untuk kemuliaan nama-Nya. Tuhan Yesus memberkati.

  3. Debora Rina T.

    Shalom. Sangat bersyukur bisa mengikuti bedah kitab Amsal dan mengetahui dengan jelas bahwa Amsal 1:7 menekankan pentingnya hikmat sejati yang berasal dari takut akan Tuhan, bukan sekadar kepintaran duniawi. Hal yang didapat, di mana Hikmat= Tuhan Yesus Kristus sendiri sangat memperkaya iman kita. Hikmat ini membawa berkat nyata: hidup jadi lebih bijak, hati tenang, relasi makin sehat, dan keputusan sehari-hari jadi lebih benar. Hikmat sejati berasal dari takut akan Tuhan, bukan sekadar kepintaran atau pengalaman manusia, di mana Kristus adalah Sumber Hikmat itu sendiri, dan tujuan utama Amsal adalah membimbing orang muda dan semua orang agar hidup dengan benar, adil, dan jujur, serta menghindari jalan orang berdosa. Hidup dengan hikmat akan berdampak positif bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Jadi, Hikmat Tuhan itu merupakan fondasi hidup yang kokoh, membawa berkat, dan menolong kita hidup benar setiap hari!

    Terima kasih untuk penggalian sahabat BKA 2 yang saling memperkaya pengalaman yang mengesankan, minta maaf juga jika ada kata-kata yang tidak berkenan di hati atau pertanyaan yang tak terjawab. Kiranya Tuhan, Sumber Berkat melengkapi Sahabat semua dengan hikmat yang tak terbatas karena pengertian kita sangat terbatas. Terima kasih juga untuk Mas Bima dan Mbak Melisa sebagai moderator dan admin yang baik. Tuhan Yesus memberkati pelayanannya. Sahabat sekelas yang paling oke. Sampai jumpa di kelas selanjutnya. Soli Deo gloria.

  4. Dominicus Eddy Soewito

    Puji Tuhan, saya bisa mengikuti bedah kitab Amsal. Berkat yang saya dapat antara lain: menambah pemahaman saya, pengenalan akan Kristus yang menjadi inti kekristenan adalah hikmat itu sendiri, membimbing saya bagaimana menjalani hidup yang berkenan di hadapan Tuhan, tips untuk menjauhi godaan dosa, memperlengkapi saya lebih baik untuk mendidik dan mengajar diri sendiri dan orang lain dan dapat menjadi saluran berkat secara jasmani maupun rohani. Terima kasih kepada tim SABDA MLC yang melayani. Tuhan Yesus memberkati.

  5. Edward

    Lima hari terakhir petualangan belajar Alkitab ini memberikan banyak perspektif baru. Dan, itu juga mengajarkan kita bagaimana menerapkan apa yang telah kita pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Mengetahui hikmat tidak sama dengan menaati hikmat. Percuma saja jika kita hanya memahaminya, tetapi tidak pernah mencoba mempraktikkannya. Jadi, saya belajar bahwa mempraktikkannya tidak semudah yang kita bicarakan atau sekadar memberi nasihat. Namun, proses pembelajaran dalam mempraktikkannya akan membantu kita untuk lebih berempati. Terima kasih atas komunikasi SABDA dan teman-teman di grup BKA 2.

  6. Francisca Paquita

    Saya bersyukur sekali bisa berada dalam kelas diskusi BKA karena dilatih merenung dan menggali kitab Amsal melalui tugas diskusi, lalu memperkayanya dengan pendapat teman-teman. Benar-benar pengalaman yang berharga, yang membuka pikiran saya lebih dalam tentang kitab Amsal, dan menggelitik kekepoan saya untuk berusaha melanjutkan berlatih (atau mengulanginya ya ... karena 5 hari ini susah payah saya memahaminya), merenungkan Amsal dengan sudut pandang demikian.

    Sebelum ini, saya pikir pesan-pesan Amsal mengajar kita supaya pandai membawakan diri dan bertindak bijaksana dan smart dalam menghindari membuka celah terhadap dosa. Namun, dengan melihat hikmat itu sebagai Kristus, saya jadi melihat tujuan Tuhan yang lebih jauh dari sekadar selamat dan sejahtera dalam hidup yang sekarang, tetapi selamat yang kekal. Terima kasih sekali Kak Bima dan Kak Melisa atas kerja keras dan kesabarannya. Kiranya Tuhan Yesus menyertai dan memberkati Kak Bima, Kak Melisa, serta tim pelayanan MLC YLSA.

  7. Grace Tjandra

    Dalam proses penggalian dan diskusi mengenai kitab Amsal pasal 1-10, saya bersyukur bahwa Tuhan adalah sumber hikmat, dan Alkitab menyediakan sarana untuk memperoleh hikmat. Saya kagum bagaimana Kristus adalah yang utama dan hikmat itu sendiri, dan saya sudah ada dalam Dia. Saya akan menjadikan waktu bersama Dia sebagai waktu yang berharga untuk menyelami dan berelasi dengan Tuhan. Hikmat bukan sekadar pengetahuan, tetapi harus dilakukan untuk menghadapi kehidupan di dunia ini. Terima kasih untuk tim SABDA yang sudah memfasilitasi pembelajaran ini dan kepada teman-teman di BKA 2 sebagai teman diskusi untuk saling mempertajam pengenalan kitab Amsal. Tuhan pimpin kita semua untuk berhikmat.

  8. Hana

    Saat menggali kitab Amsal, saya menyadari bahwa ini bukan sekadar belajar firman, tetapi juga momen untuk merenung lebih dalam agar firman itu bisa benar-benar diterapkan dalam keseharian. Yang paling berkesan bagi saya adalah saat menyadari bahwa hikmat bukan sekadar pengetahuan, melainkan relasi yang hidup dan aktif dengan Kristus sendiri. Aplikasinya: saya terdorong untuk meluangkan waktu mengenal Dia lebih dalam, berjalan dalam kebenaran-Nya, dan bersedia dibentuk dan bukan hanya sekadar tahu saja. Terima kasih banyak untuk semua teman-teman atas sharing dan diskusinya selama seminggu ini. Juga untuk moderator, Kak Bima, dan admin, Kak Melisa, serta seluruh tim SABDA, terima kasih karena sudah memungkinkan proses ini berjalan dengan baik. Tuhan Yesus memberkati kita semua.

  9. Herman Benyamin

    Pertama, senang mengikuti kelas bedah kitab Amsal 1-10. Banyak insight-insight baru yang dapat diperoleh melalui kegiatan ini dalam kelas BKA 2. Ternyata, Yesus adalah hikmat itu sendiri yang menyerukan dan mengundang orang-orang yang tak berhikmat untuk datang dan belajar dari-Nya. Namun, pada saat yang sama, orang bodoh atau orang fasik pun menyerukan undangan yang mirip sama sehingga orang-orang muda yang tak berhikmat harus memilih jalan mana yang harus dipilih. Jalan hikmat akan membawa kepada kehidupan, tetapi sebaliknya jalan orang fasik membawa kepada kebinasaan.

    Kedua, saya juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh teman-teman BKA 2 yang sudah membagikan hasil penggalian-penggaliannya, dengan demikian memperkaya pengertian dan pemahaman saya dalam mempelajari kitab Amsal 1-10 ini, dan kepada Kak Rei, Bima, Roma, Melisa, dan seluruh staf MLC yang sudah dengan sabar dan telaten mengingatkan saya jika harus memposting atau berdiskusi. Kepada teman-teman BKA 2, mohon maaf jika ada kata-kata saya yang kurang berkenan. JBU all.

  10. Lily Kurniati

    Saya sangat bersyukur mengikuti kelas bedah kitab Amsal ini. Kelas BKA 2 termasuk salah satu kelas teraktif dari kelas-kelas SABDA yang pernah saya ikuti. Hasil penggalian teman-teman sangat beragam dan saling mengomentari sehingga memperkaya pemahaman saya atas hikmat itu sendiri. Cara menggali dengan melihat/mengganti kata hikmat dengan Yesus membuat saya, melihat isi kitab Amsal dari perspektif yang berbeda. Saya akan melanjutkan menggali pasal-pasal selanjutnya dengan metode yang sama. Terima kasih Mas Bima dan Kak Melisa sebagai moderator dan admin BKA 2 yang telah mengarahkan diskusi kami. Terima kasih untuk seluruh staf SABDA yang telah bekerja keras melaksanakan kelas ini. Soli Deo gloria.

  11. Mudjiarti

    Sangat bersyukur kepada Tuhan Yesus, saya mendapat kesempatan untuk belajar bersama SABDA di kelas BKA. Pelajaran dan berkat yang saya terima melalui penggalian BKA: awalnya, saya kurang mengerti makna kitab Amsal, tetapi puji Tuhan dengan menggali bersama teman-teman di kelas BKA, saya mulai mengerti bahwa pengetahuan sejati (hikmat) berawal dari menghormati dan menaati Tuhan sebagai sumber hikmat. Kitab Amsal juga menggambarkan hikmat sebagai anugerah Tuhan, hal ini mendorong saya untuk terus belajar menggali. Selama proses diskusi di kelas BKA 2 berjalan dengan baik dan dari teman saling melengkapi jawaban sehingga saya jadi semangat dan mendapat berkat dari diskusi. Saya sangat berterima kasih kepada tim SABDA untuk pelayanannya, dan doa saya Tuhan Yesus memberkati.

  12. Ruth Lodiana

    Shalom. Mempelajari Amsal 1–10 membawa kita menyelami hati Tuhan yang rindu anak-anak-Nya hidup bersama dan dalam Kristus, bukan sekadar pintar, tetapi takut akan Tuhan, rendah hati, dan bersedia dibentuk oleh Sang Juru Selamat. Dalam pasal-pasal ini, kita melihat bahwa hidup yang sejati tidak terletak pada kepandaian manusia, tetapi dalam relasi dengan Yesus, Sang Hikmat Allah, yang adalah sumber kebenaran dan terang bagi hidup kita. Amsal menekankan pentingnya mendengarkan didikan, menjauh dari jalan orang fasik, dan hidup dengan hati yang dipimpin oleh Kristus, semua itu bukan untuk membatasi, tetapi justru menuntun kita pada kehidupan yang penuh damai dan sukacita di dalam Dia.

    Yang paling menggetarkan hati adalah bagaimana Amsal menggambarkan Sang Hikmat sebagai pribadi yang berseru dan memanggil manusia kepada kehidupan, dan kita tahu bahwa itulah Yesus Kristus, yang datang ke dunia bukan untuk menghukum, tetapi mengundang setiap orang untuk hidup dalam terang dan kasih karunia. Dari situ, kita belajar bahwa hidup dalam Kristus bukan dimulai dari kepandaian, tetapi dari hati yang lembut dan rela diajar oleh-Nya. Semoga firman yang telah kita gali bersama ini meneguhkan kita untuk terus bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus, menjadi serupa dengan-Nya dalam setiap langkah hidup kita. Terima kasih untuk semua teman-teman dalam grup BKA 2 untuk sharing penggaliannya, sungguh melengkapi dan memberkati saya, dan semua dilakukan dengan hangat serta saling menghargai. Tuhan berkati kita semua ya. Terima kasih juga untuk Kak Bima dan Kak Melisa, dan semua tim SABDA untuk kesempatan yang diberikan kepada kami. Tuhan Yesus memberkati seluruh giat layan SABDA. Soli Deo gloria.

  13. Suratman Aripin

    Saya bersyukur atas bedah kitab Amsal (Amsal 1–10). Sebuah kitab yang sangat kaya dan sangat menyentuh secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Memang harus saya akui, bukan hal yang mudah dalam melakukan bedah kitab Amsal. Ada banyak hal-hal yang indah yang bisa kita temukan. Saya memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk mempelajari pasal-pasal yang dibahas setiap harinya. Secara khusus, saya memilah bagian-bagian mana yang harus saya masukkan dalam sharing di kelas karena saking banyak sisi-sisi lain yang didapatkan.

    Pelajaran penting yang saya dapatkan khususnya dari Amsal 1–9 ada dua jalan: jalan yang pertama adalah jalan yang menuntun kepada kehidupan, dan jalan yang kedua adalah jalan yang salah dan menuntun kepada maut. Si anak yang sedang berjalan diperingatkan dan diajari oleh sang ayah serta Hikmat tentang bahaya-bahaya yang akan dihadapi. Undangan Hikmat menuju kepada jalan kehidupan yang merupakan kelimpahan, sukacita, dan kedamaian bagi yang merespons dengan tepat. Di sisi lain, undangan untuk jamuan makan pada saat itu merupakan lambang persahabatan, penerimaan akan seseorang, dan juga persekutuan. Jadi, undangan ini merupakan suatu ajakan yang bersifat relasional untuk masuk dalam kehidupan bersama Allah. Namun, sebaliknya, undangan kebodohan merupakan suatu tawaran kenikmatan dosa, yang ujungnya membawa kepada maut. Yang tidak kalah penting adalah setelah mengetahui dua jalan itu, saatnya saya harus memilih. Pilihan itu merupakan merupakan tanggung jawab kita dan tidak bisa menyalahkan orang lain, atau keadaan. Hal inilah yang menjadi inti, yaitu "Takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat". Bila saya mengenal siapa Tuhan dan siapa saya, maka saya akan Takut (mentaati) Tuhan daripada manusia atau yang lainnya. Akhir kata, berterima kasih kepada rekan-rekan di BKA 2. Saya senang berada dalam kelas ini karena dapat saling mengingatkan, memperlengkapi, dan juga menguatkan. Tidak lupa kepada Pak Bima dan Sdri. Melisa yang telah menjalankan pelayanan dengan baik.

  14. Suyati

    Puji dan syukur saya persembahan kepada Tuhan kita Yesus Kristus karena dapat mengikuti diskusi BKA selama 5 hari ini. Banyak pelajaran yang saya dapatkan dari menggali kitab Amsal ini, wejangan dan nasihat untuk menjalani hidup bijaksana (baik dan benar) sungguh nyata, rahasia kehidupan yang memang sudah diatur oleh Tuhan. Ternyata semua yang kita perlukan untuk menjalani hidup yang bijaksana itu sudah disediakan Allah. Namun, untuk benar-benar menikmati, merasakan, dan menjalankan hikmat itu harus memiliki hubungan dan kedekatan dengan Tuhan karena Hikmat bukan dikaitkan dengan kepandaian atau pengetahuan yang luas, tetapi dihubungkan langsung dengan takut akan Tuhan Amsal 1:7, percaya kepada Tuhan Amsal 3:5-6. Hikmat Amsal diungkapkan dengan sempurna dalam Yesus Kristus yang "lebih dari Salomo" Lukas 11:31 yang telah menjadi Hikmat bagi kita 1Kor. 1:30, dan yang dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan Kolose 2:3.

    Aplikasi praktis yang saya akan terus menumbuhkan kerinduan untuk mencari, mengenal, dan memelihara Hikmat Yesus Kristus (disiplin dan taat bersaat teduh), memohon diberi dan dituntun oleh Hikmat dalam menjalani dan mengambil keputusan sehari-hari. Evaluasi terkait proses diskusi saya rasa diskusi sudah berjalan baik. Terima kasih untuk rekan-rekan di kelas BKA 2 untuk sharing penggalian dan diskusinya semua memberkati. Terima kasih untuk moderator, Kak Bima, dan admin, Kak Melisa. Terima kasih tim SABDA yang sudah memberikan kesempatan untuk belajar lagi dalam kelas BKA kali ini. Tuhan Yesus memberkati. Salam IT 4 God.

  15. Trivena S.

    Sharing berkat: Puji Tuhan, bersyukur kepada Tuhan Yesus dapat ikut bedah kitab Amsal sampai selesai. Awalnya, saya penasaran pasti dari bedah kitab Amsal akan menemukan panduan pengetahuan kehidupan yang lebih berkualitas selama di bumi, ternyata dalam langkah-langkah pengerjaan berikutnya, dengan mengganti kata-kata hikmat dengan Yesus/Kristus, menolong pemahaman lebih mendalam melihat Pribadi Yesus di kitab Amsal yang mengarah pada Pribadi Yesus Kristus, Sumber Hikmat itu sendiri.

    Lebih jauh takut akan Tuhan, bukan sebatas teori, tetapi mengakui akan kehadiran Yesus Kristus di tengah kehidupan sehari-hari.

    Pengontrasan hikmat dan kebodohan, memberi alternatif pilihan, hidup mengikuti hikmat menuntut kesetiaan, tidak ada pilihan yang lain karena kebodohan membawa kesia-siaan dan kehancuran.

    Memilih Hikmat berarti menghantar kehidupan yang penuh berkat. Bukan berkat secara materi atau kekayaan duniawi, tetapi memiliki Yesus Kristus adalah harta yang tak ternilai yang jauh lebih tinggi dari apa pun. Yesus Kristus mengundang kepada semua orang yang tidak berpengalaman dan tidak berakal budi agar beroleh kebahagiaan sejati yang menuntun hidup kekal.

    Pada akhirnya, Amsal menunjukkan bahwa memilih hikmat berarti mengikut Kristus dengan jalan-jalan-Nya, berani menolak yang jahat/fasik yang mungkin menarik, tetapi berujung maut.

    Aplikasi: setelah mengikuti BKA, saya diteguhkan untuk memilih panduan hikmat. Namun, di sisi lain, jika yang kami lakukan selama ini di luar hikmat-Nya, tentu ini menjadi peringatan untuk evaluasi diri. Saya akan menjaga hubungan dengan Tuhan lewat doa dan firman-Nya setiap hari agar dimampukan untuk mengenal Tuhan lebih dalam. Terima kasih untuk tim SABDA yang telah memfasilitasi BKA, Kak Bima selaku moderator, Kak Melisa sebagai admin. Juga kepada Bpk/Ibu semua, sangat diberkati dengan penggaliannya. Tuhan Yesus memberkati.

  16. Winarningsih

    Bersyukur untuk kesempatan mengikuti BKA. Hampir saja tidak ikut karena pas hari pembukaan kelas saya baru daftar. Hari pertama, rasanya berat karena rasanya tidak siap (malam baru baca pasal 1-10, asal baca saja). Bersyukur pada akhirnya, bisa ikut sampai selesai, dan sangat menarik karena ada banyak pelajaran dan hal baru. Saya sangat diberkati melalui kelas BKA ini. Melalui langkah-langkah penggalian ada pelajaran yang didapat. Ada banyak hal yang sebelum belajar kitab Amsal ini seperti biasa saja, nasihat-nasihat umum, hikmat Salomo untuk menjalani hidup yang baik, tetapi setelah digali sungguh luar biasa. Hikmat bukan sekadar pengetahuan karena Kristus adalah Sang Hikmat sejati. Takut akan Tuhan mendasari semua hal yang kita lakukan. Takut ini biasanya berkesan biasa saja, tetapi saya dapat berkat yang membuat rasa kagum, hormat, bersyukur, merasakan Tuhan yang agung, mulia, kasih-Nya, pengampunan dan keberhargaan. Menghubungkan Hikmat dengan Kristus sungguh semakin membuktikan bahwa Kristus hadir bersama Bapa dalam penciptaan. Kristus yang tak lelah-lelahnya berseru memanggil orang-orang yang dikasihi-Nya untuk datang kepada-Nya. Karena hanya Kristus yang memberikan hidup, di luar Kristus ujungnya maut. Kristus yang mengajar untuk terus hidup dalam bijaksana, kebenaran, kekudusan. Mencari Dia dan mendapatkan Dia, mengejarnya karena Kristus adalah harta paling berharga.

    Setelah ini saya rindu untuk semakin bertekun dalam membaca, menggali Alkitab, membagikan kepada komunitas, hidup kudus, menjaga lidah. Seperti Kristus berseru memanggil, saya rindu juga berbagi tentang Kristus. Mengenai evaluasi, diskusi berjalan baik, menarik, sangat diberkati dengan hasil penggalian rekan-rekan, juga pertanyaan yang diajukan. Kelasnya serius, tetapi masih bisa bercanda. Terima kasih semua tim SABDA, Kak Bima sebagai moderator yang aktif menolong lewat pertanyaan pendalaman, Kak Melisa sebagai admin. Terima kasih juga untuk rekan-rekan kelas BKA 2 yang luar biasa. Semoga kita semua tetap semangat belajar untuk kelas yang akan datang. Tuhan memberkati.

  17. Yoelianna H.O.

    Saya bersyukur saya bisa belajar/membedah kitab Amsal 1-10. Hikmat itu adalah Kristus sendiri dan betapa berharganya memiliki Kristus. Saya juga mendapatkan berkat dari penggalian saudara-saudara yang lain di grup kelas. Selain isinya, cara menyampaikan tiap-tiap orang pun memberkati saya. Terima kasih tim SABDA sudah menjadi saluran berkat untuk kita semua. Tuhan Yesus memberkati.

  18. Steven Hadi

    Pada awalnya, saya tidak mengerti tentang adanya BKA, dan sebenarnya saya masih belum tahu apa kepanjangannya, tetapi ketika saya mengikuti Zoom kelas bedah Amsal, dan memutuskan untuk ikut, beberapa pasal awal seperti merangsang saya untuk mengerti sehingga muncul rasa ingin tahu. Kemudian, yang berkesan dan pelajaran/berkat yang saya dapat: yang berkesan adalah saya merasa memiliki sebuah kebiasaan baru yang berkualitas; berkat yang saya dapat, yaitu seolah-olah hidup itu seperti ada tujuan.

    Dengan adanya hal-hal yang saya alami seperti ini, aplikasi yang mau tidak mau harus saya lakukan adalah belajar firman, kembali mengisi waktu yang berkualitas untuk duduk dan merenungkan firman Tuhan, pada jam berapa pun, seperti kelas BKA ini, ketika saya belum melakukan penggalian pasal dalam Amsal, seperti ada "hutang" jika belum dikerjakan, dan saya harus lakukan penggalian tersebut hingga tengah malam, dan dengan rasa "terpaksa", rupanya tetap ada hal yang luar biasa yang saya dapatkan dalam menggali firman Allah. Evaluasi dalam hal ini bagi saya pribadi adalah membangun kembali cinta akan firman Allah. Demikian sharing berkat saya. Tuhan memberkati.

Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA