Sharing Berkat Peserta Kelas PSM 4
1. Adven Parlaungan Simbolon
1. Adven Parlaungan Simbolon
1. Agus Prayogi
Saya bersyukur bisa mengikuti kelas PSM. Alasan ketertarikan saya adalah karena saya memiliki passion dengan anak-anak, dan lagi sekarang ini, saya sedang melayani sebagai tenaga pelayanan penuh waktu, khusus di bagian Sekolah Minggu. Maka dari itu, ketika saya mendengar ada diskusi tentang Sekolah Minggu, saya sangat antusias. Apalagi, sudah beberapa kali mengikuti kelas SABDA yang sangat berisi dan bermanfaat.
1. Sukmawati Fey Fan Tan
1. Linna Kusuma Wati
Shalom. Saya bersyukur dengan pertolongan Tuhan dapat menyelesaikan kelas sampai akhir. Pelajaran yang saya dapatkan, saya diingatkan dan diteguhkan kembali akan panggilan saya sebagai GSM. Dalam menjalankannya, sangat perlu mengandalkan Tuhan dan bergandengan tangan bersama rekan pelayanan yang lain.
Bercerita merupakan metode mengajar yang paling sering dipakai oleh guru-guru Sekolah Minggu dalam proses mengajar. Tuhan Yesus juga sering memakai metode bercerita untuk mengajarkan kebenaran. Sepanjang sejarah, banyak guru besar memakai metode bercerita, untuk menyampaikan pesan-pesan dan pembicaraan mereka yang penting kepada para pendengarnya. Pasal ini akan mengetengahkan secara ringkas hal- hal penting yang harus diperhatikan para pembawa cerita, dan menganalisis teknik-teknik dasar bercerita.
Masalah lain seputar bahan pelajaran adalah sumber-sumber bahan pelajaran tersebut. Berikut ini kami ulas beberapa hal yang dapat Anda jadikan sebagai sumber bahan pelajaran Anda.
Hukum-hukum belajar tidak berubah, tetapi pengungkapannya tidak sama dalam masyarakat yang berbeda-beda.
Mazmur 78:5 Telah ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberi-Nya di Israel; nenek moyang kita diperintahkan-Nya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka
Pembinaan anak dalam Taurat begitu jelas tergambar dalam Mazmur 78 dengan tujuan yang sangat jelas pula, yaitu :
Berbicara tentang "guru Kristen", selalu ada dua hal penting yang patut menjadi perhatian utama kita dalam pembicaraan berikut ini. Pertama, mengenai kedudukan guru sebagai pribadi Kristen. Bagaimana sepatutnya ia memahami dan mengembangkan statusnya sebagai orang Kristen? Kedua, mengenai tugasnya sebagai pendidik dan pengajar. Apakah peranannya sebagai guru dalam melaksanakan tugas keguruan? Bagaimana ia sepatutnya mengemban tugasnya sebagai guru berdasarkan iman Kristiani yang dianutnya?
Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs PESTA