Jika Kristus Tidak Dibangkitkan
Submitted by admin on Sen, 09/04/2012 - 16:42Rasul Paulus, salah seorang pengikut Kristus yang sebelumnya bertobat menjadi penantang Tuhan bahkan membunuh orang-orang Kristen, menulis bahwa jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kita (1 Korintus 15:14,17), karena seluruh iman kristiani di dasarkan pada kebangkitan tersebut. Josh McDowell, seorang apologet dari Campus Crusade for Christ, dalam bukunya yang telah menjadi klasik "Evidence That Demands a Verdict", mengutip H.P.Liddon yang berkata: "Faith in the resurrection is the very keystone of the arch of Christian faith, and, when it is removed, all must inevitably crumble into ruin." ("Iman dalam kebangkitan adalah kunci utama dalam iman Kristen, ketika hal itu diselewengkan, kehancuran segala sesuatu tidak bisa terelakkan"). Iman kristiani yang didasarkan pada kenyataan dan kepercayaan bahwa Tuhan Yesus Kristus, yang disalibkan dan bangkit kembali pada hari yang ketiga kurang lebih 2000 tahun yang lalu di Yerusalem, bukan saja merupakan dasar iman kristiani yang kokoh, tetapi juga bila terus-menerus dihayati akan menjadi sumber sukacita dan harapan yang tidak dapat surut dalam hidup kita sebagai orang-orang percaya. Tanpa kebangkitan Kristus tiada jaminan pengampunan dosa. Kebangkitan Kristus dapat menjadi sumber sukacita karena menjamin pengampunan bagi umat manusia.